9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
[Sumber : Ilavenil, et.al.,Research Article Evaluation of Antibacterial Activity and Phytochemical Analysis of Crinum asiaticum L., 2010 Diakses pada tanggal 08 Oktober
2015.]
2.2 Mikroba
2.2.1 Definisi
Mikroba merupakan organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari bakteri, fungi dan virus Waluyo, 2009. Bakteri merupakan mikroba
prokariotik yang rata-rata selnya berukuran 0,5-1 x 2- 5 μm, berbentuk elips, bola,
batang atau spiral Brooks, et al., 2005. Fungi adalah organisme eukariotik, bersifat heterotrof, dinding selnya
mengandung kitin, tidak berfotosintesis, mensekresikan enzim ekstraseluler ke lingkungan dan memperoleh nutrien dengan cara absorpsi Gandjar, 2006.
Berdasarkan penampakannya, fungi dikelompokkan ke dalam kapang mold, khamir yeast, dan cendawan mushroom. Cendawan merupakan fungi yang
berukuran makroskopis, sedangkan kapang dan yeast adalah fungi yang berukuran mikroskopis. Menurut Rachmawan 2001, rata-rata sel kapang berukuran 1-5 x 5-
30 μm dan yeast berukuran 1-5 x 1-10 μm. Kapang adalah fungi multiseluler berfilamen dengan susunan hifa yang menyerupai benang Brock et al., 2006.
Yeast merupakan fungi uniselular. Pada yeast tertentu yang bersifat patogenik seperti Candida sp., mengalami dua fase dimorfisme dalam siklus
hidupnya, yaitu fase yeast membentuk sel tunggal dan fase miselium untuk penetrasi ke jaringan inangnya Bambang, 2009.
2.2.2 Jenis
2.2.2.1 Bakteri
a. Morfologi Sel bakteri
Terdapat berbagai berbagai bentuk dari bakteri, antara lain : batang atau silinder, bulat, dan spiral atau melilit yaitu berbentuk melengkung atau
melingkar Pratiwi, 2008 1
Batang Monobacil : batang tunggal. Contoh : Salmonella typhi
Diplobacil : batang bergandengan. Contoh : Mycobacterium tuberculosis Strepsobacil : batang bergandengan memanjang seperti rantai
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bulat
Monococcus : bola tunggal. Contoh : Neisseria gonorrhoea. Diplococcus : bola bergandengan. Contoh : Diplococcus pneumoniae.
Sarkina : seperti kubus. Streptococcus : bulat tersusun seperti rantai. Contoh : Streptococcus
pyogenes. Staphyilococcus : seperti buah anggur. Contoh : Staphylococcus aureus.
3 Spiral
Spiral : berupa lengkungan yang kaku. Contoh : Spirillum minor Vibrio atau koma. Contoh : Vibrio comma
Spirochaeta : Spiral yang lentur. Contoh : Treponema Ukuran bakteri pada umumnya mempunyai ukuran :
Panjang : 1,0 – 5,0 µm
Tebal : 0,2
– 1,5 µm Contoh : Clostridium tetani : panjang 2,0
– 4,0 µm dan tebal 0,3 - 0,5 µm.
Gambar 2.4. Bentuk morfologi dari bakteri
[Sumber : Mikrobiologi kedokteran. Alih Bahasa. Mudihardi E, Kuntaman,WasitoEB et al. Jakarta: Salemba Medika, 2005].
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Struktur Sel Bakteri
Gambar 2.5. Bagian-bagian tubuh bakteri
[Sumber: http:www.yourarticlelibrary.combiologyelectron-microscopic-structure- of-a-typical-bacterial-cell23010]. Diakses 20 Agustus 2016. Telah dimodifikasi.
1 Dinding sel, yang berfungsi untuk memberi bentuk sel dan melindungi
isi sel.
Komposisi senyawa dinding sel didominasi oleh karbohidrat, yaitu sekitar 80 atau lebih. Karbohidrat dapat terdiri dari beberapa macam
polisakarida. Jumlah dan perbandingan dari macam-macam polisakarida tersebut dalam tiap species bisa berbeda-beda. Polisakarida utama yang
terdapat dalam dinding sel fungi adalah khitin yaitu polisakarida yang
dibangun oleh monomer berupa N-actylglukosamin. Disamping itu bisa
ditemui polisakarida lain yaitu chitosan monomernya d-glukosamin, selulosa
monomer D-glukosa, glukan monomernya D-glukosa dan manan
monomer D-manosa.
2 Membran sel,
memberan sel berfungsi melindungi sitoplasma, mengatur pemasukan dan pengeluaran zat, memfasilitasi sintesis dinding sel dan
memfasilitasi sintesis kapsul. Membran sel mengandung beberapa macam fosfolipid dengan jumlah relatif bervariasi untuk setiap species. Fosfolipid
yang paling banyak dijumpai adalah fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamin. Sedangkan yang dijumpai dalam jumlah sedikit adalah fosfatidilserin,
fosfatidilinositol dan fosfatidilgliserol.