36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Determinasi Tanaman
Tanaman Bakung Putih Crinum asiaticum L yang digunakan sebagai sampel penelitian ini diperoleh langsung dari Kota Sekayu Kab. Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan pada bulan September 2015 dan telah dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Kebun Raya, Bogor. Determinasi dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui identitas tanaman uji. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman uji yang digunakan adalah Crinum asiaticum L
suku Amaryllidaceae. Hasil determinasi tanaman dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 65.
4.2 Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit
Penggunaan tanaman bakung putih Crinum asiaticum L sebagai sampel uji berdasarkan beberapa ketentuan, diantaranya tanaman bakung putih merupakan
tanaman hias yang cukup unik dan banyak digunakan untuk memperindah lingkungan, bakung putih memiliki sejarah etnobotani yang luar biasa berdasarkan
penggunaan secara tradisional oleh masyarakat Musi Banyuasin secara turun temurun.
4.2.1 Isolasi Kapang Endofit
Kapang endofit telah dilakukan isolasi dari tanaman Bakung putih Crinum asiaticum L dari suku Amarallydaceae. Isolasi dilakukan dengan metode direct
seed planting yaitu dengan cara menempelkan langsung bagian tanaman pada media isolasi kemudian diinkubasi pada suhu ruang dan diamati pertumbuhannya
setiap hari. Media isolasi yang digunakan yaitu PDA Potato Dextrose Agar. PDA merupakan medium umum yang digunakan untuk peremajaan dan isolasi
kapang endofit Ramadhan, 2011. Setiap kapang endofit yang berhasil tumbuh pada medium isolasi kemudian dimurnikan dan diremajakan pada medium PDA
yang baru. Peremajaan kapang endofit merupakan hal yang harus dilakukan secara teratur.
36
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan hasil isolasi yang dilakukan, didapatkan 7 isolat kapang endofit yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1. Daftar Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Crinum asiaticum L
Bagian Daun Kode
1
Kode
2
Hasil Kode
3
Hasil
DP DP.1
DP.1A √
DP.1A.1 √
DP.1A.2 √
DP.1B ×
- -
DP.2 DP.2A
× -
- DP.2B
× -
- DP.3
DP.3A ×
- -
DP.3B ×
- -
DT DT.1
DT.1A ×
- -
DT.1B ×
- -
DT.2 DT.2A
× -
- DT.2B
× -
- DT.3
DT.3A ×
- -
DT.3B ×
- -
DU DU.1
DU.1A √
DU.1A.1 √
DU.IA.2 ×
DU.1B ×
- -
DU.2 DU.2A
× -
- DU.2B
√ DU.2B.1
√ DU.2B.2
√ DU.3
DU.3A ×
- -
DU.3B √
DU.3B.1 √
DU.3B.2 √
Keterangan : DP: Daun Pangkal tua; DT :
Daun Tengah sedang; DU : Daun Ujung muda.
√ Tumbuh
× Tidak Tumbuh
Gambar 4.1. Bagian daun Crinum asiaticum L yang diambil.
DP DT
DU