12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Sitoplasma, s
el fungi, baik ragi maupun kapang sering mengandung lebih dari satu inti. Keseluruhan suatu hifa dapat dianggap selalu mempunyai inti
sel lebih dari satu atau multinukleat, dimana selalu terjadi kesinambungan dari  sitoplasma  yang  ada  dalam  tiap-tiap  sel  yang  membangun  hifa
tersebut.  Hal  ini  disebabkan  oleh  dinding  pemisah  atau  septa  yang memisahkan tiap-tiap sel tersebut mempunyai pori.
4 Kapsul,  beberapa  species  fungi  selnya  dapat  menghasilkan  lapisan
pembungkus luar yang berlendir atau lapisan yang lebih kompak berupa kapsul.  Kapsul  atau  lapisan  luar  berlendir  tersebut  sebagian  besar
dibangun  dari  polisakarida  yang  bersifat  cair  dan  dapat  menyebabkan pelekatan  dan  pengumpulan  sel-sel  yang  berada  saling  berdekatan.
Polisakarida pembentuk kapsul dari spcies yang berbeda dapat berbeda- beda dalam jumlah, komposisi kimia, sifat antigenik, viskositas maupun
kelarutannya. 5
Flagel, merupakan filamen protein uliran helical dengan panjang dan
diameter  yang  sama,  dimiliki  oleh  beberapa  bakteri  patogen  untuk bergerak  bebas  dan  cepat.  Flagela  disusun  oleh  tiga  bagian:  filamen,
hook sudut, dan basal body bagian dasar. Fungsi utama flagela pada
bakteri adalah sebagai alat untuk pergerakan.
2.2.2.2 Kapang
a. Morfologi Kapang
Kapang  terdiri  dari  suatu  thallus  yang  tersusun  dari  filamen  yang bercabang  yang  disebut  dengan  hifa.  Kumpulan  dari  hifa  disebut  dengan
miselium.  Miselium  inilah  bagian  dari  tubuh  fungi  yang  menyolok  yang terbentuk dari kumpulan hifa yang bercabang-cabang membentuk suatu jala
yang  umumnya  berwarna  putih.  Hifa  berisi  protoplasma  yang  dikelilingi oleh suatu dinding yang kuat. Pertumbuhan hifa berlangsung terus menerus
di  bagian  apikal,  sehingga  panjangnya  tidak  dapat  ditentukan  secara  pasti. Diameter  hifa  umumnya  tetap,  yaitu  berkisar  antara  3
–  30  µm.  Spesies- spesies  yang  berbeda  memiliki  diameter  yang  berbeda  pula,  dan  ukuran
diameter  tersebut  dapat  juga  dipengaruhi  oleh  keadaan  lingkungan  Carlile
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan  Watkinson,  1994.  Pembentukan  miselium  merupakan  sifat  yang membedakan  grup-grup  di dalam fungi.  Hifa dapat  dibedakan menjadi  dua
macam yaitu hifa vegetatif atau hifa tumbuh dan hifa fertil yang membentuk bagian  reproduksi.Pada  kebanyakan  kapang  hifa  fertil  tumbuh  di  atas
permukaan,  tetapi  pada  beberapa  kapang  mungkin  terendam.  Penyerapan nutrien  terjadi  pada  permukaan  miselium.  Hifa-hifa  yang  sudah  menjalin
suatu  jaringan  miselium  yang  makin  lama  makin  tebal  akan  membentuk suatu koloni yang dapat dilihat dengan kasat mata Gandjar, et al. 2006.
Berdasarkan  morfologi  hifa  secara  mikroskopis,  kita  dapat  membedakan hifa yang mempunyai septum plural: septa dan yang tidak.
Sifat-sifat  kapang  baik  penampakan  makroskopik  ataupun  mikros- kopik  digunakan  untuk  identifikasi  dan  klasifikasi  kapang.  Kapang  dapat
dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa yaitu hifa tidak bersekat  atau  nonseptat  dan  hifa  bersekat  atau  septat  yang  membagi  hifa
dalam ruangan-ruangan,  dimana setiap  ruangan  mempunyai  satu  atau lebih inti sel nukleus. Dinding penyekat yang disebut septum tidak tertutup rapat
sehingga  sitoplasma  masih  bebas  bergerak  dari  suatu  ruangan  ke  ruangan lainnya.
b. Reproduksi Kapang
Reproduksi  kapang  dilakukan  secara  seksual  dan  aseksual.  Secara
aseksual dilakukan dengan :
1 Pembelahan  suatu  sel  membagi  diri  untuk  membentuk  dua  sel  anak
yang serupa 2
Penguncupan  suatu  sel  anak  tumbuh  dari  penonjolan  kecil  pada  sel inang
3 Pembentukan spora
Ada beberapa macam spora aseksual yaitu : a
Spora  yang  terjadi  karena  protoplasma  dalam  suatu  sel  tertentu berkelompok-kelompok  kecil,  masing-masing  mempunyai  mem-
bran  serta  inti  sendiri.  Sel  tempat  terbentuknya  spora  disebut sporangium, dan spora tersebut disebut sporangiospora.