Karakterisasi Kapang Endofit Prosedur Penelitian

35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5.9 Uji Aktivitas Antibakteri

Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara In Vitro dengan metode difusi cakram Disc Diffusion. Sebanyak 1 mL suspensi bakteri 10 6 diambil menggunakan mikropipet dan dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Medium MHA Mueller Hinton Agar dalam bentuk cair dituangkan ke dalam cawan petri yang berisi suspensi bakteri. Cawan petri digoyang secara merata agar suspensi bakteri dan medium dapat tercampur homogen dan dibiarkan sampai medium memadat. Semua proses dilakukan secara aseptis di dalam LAF Laminar Air Flow. Setiap ekstrak uji Eh, Ee dan Em masing-masing dibuat dengan konsentrasi 1000 ppm. Selanjutnya sebanyak 20 µL ekstrak uji diserapkan pada kertas cakram kosong steril. Semua kertas cakram yang sudah mengandung ekstrak uji diletakkan pada permukaan media uji MHA yang sudah dipadatkan lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Antibakteri yang digunakan sebagai kontrol positif yaitu Kloramfenikol pada kertas cakram dengan konsentrasi 30 µgcakram. Selanjutnya kertas cakram diletakkan pada permukaan media uji lalu didiinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Area jernih atau zona bening mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan media agar Pratiwi, 2008 dengan modifikasi. Suatu senyawa dapat dinyatakan berpotensi sebagai antibakteri apabila dengan konsentrasi maksimum 1000 ppm mampumenghasilkan zona hambat minimum 8 mm Surain dan Aneja, 2014. Aktivitas antibakteri ditandai dengan adanya zona hambat atau zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram yang mengandung ekstrak. Diameter zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong. 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi Tanaman

Tanaman Bakung Putih Crinum asiaticum L yang digunakan sebagai sampel penelitian ini diperoleh langsung dari Kota Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada bulan September 2015 dan telah dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Kebun Raya, Bogor. Determinasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui identitas tanaman uji. Hasil determinasi menunjukkan bahwa tanaman uji yang digunakan adalah Crinum asiaticum L suku Amaryllidaceae. Hasil determinasi tanaman dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 65.

4.2 Isolasi dan Karakterisasi Kapang Endofit

Penggunaan tanaman bakung putih Crinum asiaticum L sebagai sampel uji berdasarkan beberapa ketentuan, diantaranya tanaman bakung putih merupakan tanaman hias yang cukup unik dan banyak digunakan untuk memperindah lingkungan, bakung putih memiliki sejarah etnobotani yang luar biasa berdasarkan penggunaan secara tradisional oleh masyarakat Musi Banyuasin secara turun temurun.

4.2.1 Isolasi Kapang Endofit

Kapang endofit telah dilakukan isolasi dari tanaman Bakung putih Crinum asiaticum L dari suku Amarallydaceae. Isolasi dilakukan dengan metode direct seed planting yaitu dengan cara menempelkan langsung bagian tanaman pada media isolasi kemudian diinkubasi pada suhu ruang dan diamati pertumbuhannya setiap hari. Media isolasi yang digunakan yaitu PDA Potato Dextrose Agar. PDA merupakan medium umum yang digunakan untuk peremajaan dan isolasi kapang endofit Ramadhan, 2011. Setiap kapang endofit yang berhasil tumbuh pada medium isolasi kemudian dimurnikan dan diremajakan pada medium PDA yang baru. Peremajaan kapang endofit merupakan hal yang harus dilakukan secara teratur. 36

Dokumen yang terkait

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

3 23 110

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.

0 11 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15