Metode Dilusi Uji Aktivitas Antibakteri

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Pembuatan Media PDA Miring

Media PDA miring digunakan untuk melakukan pemurnian kapang endofit. Sebanyak 39 gram Potato Dextrose Agar dan ditambahkan dengan 1 liter akuades. Kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Selanjutnya media dituang ke dalam tabung masing-masing ±5 mL. Dilakukan sterilisasi menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121 o C. Tabung diletakkan dengan posisi miring ± 45 o , biarkan media memadat di Laminar Air Flow Rustanti, 2007.

3. Pembuatan Media NA Nutrient Agar

Media NA digunakan untuk seleksi kapang endofit yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Sebanyak 20 gram Nutrient Agar dan dimasukkan ke dalam labu yang sudah berisi 1 liter akuades. Kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Dilakukan sterilisasi menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121 C. Media dituang secara aseptis ke dalam cawan petri sebanyak masing-masing ±10 mL di Laminar Air Flow dan biarkan sampai memadat Rustanti, 2007.

4. Pembuatan Media NA Miring

Media NA miring dibuat dengan tujuan untuk melakukan peremajaan bakteri uji. Sebanyak 20 gram Nutrient Agar ditambahkan dengan 1 liter akuades. Kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Selanjutnya media dituang ke dalam tabung masing-masing ±5 mL. Dilakukan sterilisasi menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121 o C. Tabung diletakkan dengan posisi miring ± 45 o , biarkan media memadat di Laminar Air Flow Rustanti, 2007.

5. Pembuatan Media NB Nutrient Broth

Pembuatan media Nutrient Broth digunakan untuk membuat kurva pertumbuhan bakteri yang akan diujikan. Sebanyak 8 gram Nutrient Agar kemudian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer yang sudah berisi 1 liter akuades. Selanjutnya dididihkan di atas hot plete dan dihomogenkan dengan 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan magnetic stirrer. Kemudian dilakukan sterilisasi menggunakan autoclave selama 15 menit dengan susu 121 o C di dalam Laminar Air Flow Himedia Laboratories, 2011.

6. Pembuatan Media MHA Mueller Hinton Agar

Pembuatan media MHA dilakukan untuk melakukan pengujian aktivitas antibakteri. Sebanyak 38 gram Mueller Hinton Agar kemudian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer yang sudah berisi 1 liter akuades. Kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih dan dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer. Selanjutnya dilakukan sterilisasi menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121 o C.Lalu media dituang ke dalam cawan petri sebanyak masing-masing ±10 mL di Laminar Air Flow dan biarkan sampai memadat Conda Laboratories, 2014.

7. Pembuatan Media PDY Broth Potato Dextrose Yeast Broth

Media PDY digunakan untuk fermentasi kapang endofit. Sebanyak 24 gram Potato Dextrose Broth, 2 gram Yeast Extract dan 5 gram kalsium karbonat CaCO 3 , ditambahkan dengan 1 liter akuades kemudian dipanaskan seperti perlakuan media sebelumnya hingga homogen. Penambahan kalsium karbonat sedikit demi sedikit ke dalam larutan media tersebut hingga dicapai pH 6-7. Selanjutnya media disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121 o C selama 15 menit Ramadhan, 2011. Pada proses sterilisasi berlangsung suhu dan tekanan tinggi akan memperbesar penetrasi uap air ke dalam sel-sel mikroba yang menyebabkan koagulasi protein-protein protoplasma dan mempercepat kematian mikrobia, sehingga diharapkan didapatkan media yang steril, terbebas dari mikroorganisme lain.

3.5.2 Isolasi Kapang Endofit

Isolasi kapang endofit dilakukan secara triplo.

3.5.2.1 Sterilisasi Permukaan

Bagian daun tanaman Crinum asiaticum L yang masih segar dicuci dengan air mengalir selama 10 menit dan dilakukan di Laminar Air Flow Cabinet LAFC 31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selanjutnya daun dipotong berukuran 1 x 1 cm 2 , direndam ke dalam etanol 70 selama 3 menit, kemudian dipindahkan ke dalam larutan NaOCl Sodium Hipoklorit 5,25 selama 5 menit. Lalu dikeringkan dengan tisu steril dan terakhir dicuci dengan etanol 70 selama ± 30 detik diikuti dengan akuades sterilselama 3 menit. Lalu potongan daun dikeringkan di atas kertas saring steril Ariyono, et.al., 2014 Wahyudi, 1998. Untuk mengisolasi kapang endofit dari daun bakung ini potongan daun dibuat 2 bagian selanjutnya secara hati-hati potongan daun diletakkan secara berhadapan pada media isolasi PDA yang sudah dipadatkan. Media PDA diinkubasi pada suhu ruang selama 14 hari. Proses sterilisasi hingga proses pengeringan semuanya harus dilakukan secara aseptis di ruang Laminar Air Flow Cabinet Strobel, et.al., 2003.

3.5.2.2 Pemurnian Kapang Endofit

Kapang endofit yang tumbuh pada media isolasi kemudian dimurnikan ke dalam media PDA yang lain menggunakan metode cawan gores Spread Plate untuk mendapatkan koloni yang benar-benar terpisah dari koloni yang lain. Proses ini dilakukan dengan cara isolat kapang yang telah murni dipindahkan ke dalam media PDA yang lain dengan menggunakan jarum ose steril untuk digunakan sebagai kultur kerja working culture dan media agar miring PDA sebagai kultur stok stock culture. Working culture kapang endofit diinkubasi pada suhu ruang 25 o C selama 7-9 hari selanjutnya Stock culture diinkubasi pada suhu ruang selama 5-7 hari kemudian disimpan pada suhu 4 o C dalam lemari pendingin Kumala dan Endro, 2007.

3.5.3 Karakterisasi Kapang Endofit

Karakterisasi kapang endofit dapat dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan kapang endofit secara makroskopis dengan melihat morfologi koloni meliputi : warna dan struktur permukaan koloni, ada atau tidaknya tetes eksudat exudate drops, warna eksudat, diameter koloni, dan ada atau tidaknya lingkaran konsentris zonasi. Pengamatan ini dilakukan dari awal penanaman hingga beberapa waktu tertentu dan mencatat semua perubahan yang terjadi Gandjar, et.al., 1999.

Dokumen yang terkait

Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih (crinum asiaticum L) terhadap bekteri penyebab jerawat

2 51 103

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

3 23 110

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.

0 11 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15