51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
karena komponen senyawa di dalam ekstrak tidak ada yang tertarik ke dalam n- heksan. Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan jumlah perolehan bobot ekstrak
isolat kapang endofit.
Tabel 4.4. Perolehan Bobot Ekstrak Isolat Kapang Endofit
Isolat Kapang Endofit
Fraksi Metanol mg
Fraksi n-heksan mg
Fraksi etil asetat mg
DP.1A.1 662
230 DP.1A.2
1076 44
124 DU.2B.1
832 39
125 DU.2B.2
1186 32
99 DU.3B.2
1019 41
104
4.6 Karakterisasi Bakteri Uji
Karakterisasi terhadap bakteri uji dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemurnian bakteri yang akan digunakan apakah masih murni dan
masih layak digunakan atau bahkan sudah mengalami kerusakan. Identifikasi dapat dilakukan secara makroskopik maupun mikroskopik. Sebelum proses
identifikasi dilakukan, bakteri uji dibiakkan terlebih dahulu pada medium NA Nutrient Agar selanjutnya diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Pada penelitian ini menggunakan empat bakteri uji yang bersifat patogen
atau yang dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, dari empat bakteri yang digunakan mewakili bakteri Gram positif Staphylococcus aureus ATCC 25923
dan Bacillus subtilis ATCC 6633 dan bakteri Gram negatif Escherichia coli ATCC 25922 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853.
Karakterisasi bakteri uji dapat dilakukan secara makroskopik yaitu dengan mengamati warna dan bentuk koloni, diameter koloni, dan permukaan pinggiran
koloni. Sementara identifikais bakteri secara mikroskopik dilakukan dengan cara pewarnaan Gram. Tujuan dari pewarnaan ini yaitu untuk membedakan bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif. Menurut Atika, 2007, setelah pewarnaan dilakukan, bakteri akan berwarna ungu untuk bakteri Gram positif dan akan
berwarna merah untuk bakteri Gram negatif.
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5. Hasil Karakterisasi Bakteri Uji
No. Bakteri Uji
Makroskopik Mikroskopik
1. Staphylococcus
aureus Koloni berwarna kuning
tua, permukaannya rata dan terlihat mengkilap.
Bakteri Gram
positif, berbentuk
kokus dan
tidak berarturan
serta tampak seperti buah
anggur. 2.
Bacillus subtilis Koloni tampak berwarna
putih, permukaannya tidak rata.
Bakteri Gram
positif, tampak berbentuk batang,
susunannya tidak
beraturan. 3.
Escherichia coli Koloni tampak berwarna
putih, tumbuh
pada medium terlihat bulat dan
permukaannya tampak
mengkilap. Bakteri Gram negatif,
berbentuk batang
dan tidak
beraturan serta
tampak berwarna merah.
4. Pseudomonas
aeruginosa Koloni tumbuh tampak
berwarna putih
kekuningan dan
permukaannya tidak rata. Bakteri Gram negatif,
berbentuk batang tunggal dan
tampak berwarna
merah.
Pada proses pewarnaan Gram menggunakan larutan kristal violet dan safranin yang berfungsi sebagai zat warna. Larutan kristal violet bekerja dengan
cara membentuk kompleks dengan lugol dan kemudian akan memberikan warna pada sel bakteri dengan warna ungu gelap. Selanjutnya dibilas menggunakan
etanol 96. Dengan penambahan etanol 96 akan tampak perbedaan antara keduanya yaitu memberikan warna merah pada bakteri Gram negatif dan warna
ungu pada bakteri Gram positif. Menurut Pelczar dan Chan 1986, hal ini dapat terjadi karena pada bakteri Gram negatif lipid akan terekstraksi dari dinding sel
dan kompleks antara kristal violet dan lugol akan keluar dari sel sehingga ketika diteteskan dengan larutan safranin, sel akan berwarna merah. Sementara pada
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bakteri Gram positif, dinding sel bakteri akan mengalami dehidrasi, pori-porinya mengecil dan ikatan kompleks antara kristal violet dan lugol tidak dapat keluar
dari sel sehingga sel tetap memberikan warna ungu. Hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan struktur dari dinding sel antara bakteri Gram negatif dan bakteri
Gram positif. Kadar lipid yang terkandung pada dinding sel bakteri Gram negatif lebih besar dibandingkan dengan kadar lipid pada dinding selbakteri Gram positif
yaitu 11-22 Gram negatif dan 1-4 Gram positif. Proses pewarnaan dilakukan dengan cara preparat dicuci dengan etanol
96, kemudian diberikan pewarna safranin yang merupakan pewarna basa berwarna merah terang. Untuk mengetahui dan membedakan antara bakteri Gram
negatif dan bakteri Gram positif dapat dilihat dari warna yang terbentuk pada koloni bakteri. Bakteri yang berwarna merah digolongkan ke dalam Gram negatif
sementara bakteri yang tetap berwarna ungu digolongkan ke dalam Gram positif. Gambar hasil pewarnaan bakteri uji secara mikroskopik dapat dilihat pada
lampiran 11 halaman 75. Proses kultivasi bakteri uji menggunakan medium Nutrient Agar NA.
Menurut Arulanantham et al., 2012, medium NA merupakan medium yang umum digunakan untuk kultivasi nonfastidious mikroorganisme, yaitu
mikroorganisme yang tidak membutuhkan nutrisi atau kondisi khusus dalam proses pertumbuhannya.
4.7 Uji Aktivitas Antibakteri
Aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksan digambarkan pada Tabel 4.6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak uji
dengan konsentrasi 1000 ppm menunjukkan aktivitas antibakteri dengan diameter hambat yang bervariasi. Dalam penelitian ini, pengujian aktivitas antibakteri
dilakukan terhadap strain bakteri yang berbeda yaitu bakteri Gram positif Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis dan bakteri Gram negatif
Escherichia coli
dan Pseudomonas
aeruginosa serta
menggunakan Kloramfenikol 30 µgdisk sebagai kontrol positif.