Tabel 22. Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Tingkat Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2011
Tingkat Partisipasi
Y1 Jenis Pekerjaan X1.3
Berdagang Tidak Berdagang
Rendah 3,2
Sedang 29,1
42,1 Tinggi
67,7 57,9
Jumlah 100,0
100,0 Perempuan anggota Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP yang
bekerja sebagai pedagang lebih tinggi partisipasinya dalam kegiatan SPP. Hal ini dikarenakan perempuan yang bekerja sebagai pedagang lebih antusias dalam
mengikuti kegiatan SPP. Mereka merasa bahwa kegiatan SPP sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha yang dijalankan. Syarat peminjaman yang mudah dan
bunga yang rendah menjadi alasan mereka mengikuti kegiatan SPP. Selain itu, perempuan anggota SPP yang bekerja sebagai pedagang berpeluang besar untuk
aktif dalam kegiatan SPP karena mereka lebih banyak bekerja di rumah. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
hipotesis pertama “terdapat hubungan yang nyata dan nyata antara faktor internal dengan tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok
Perempuan SPP ” terbukti. Hal tersebut dapat dilihat pada variabel umur
perempuan yang berhubungan nyata dan positif dengan tingkat partisipasi perempuan.
5.6 Hubungan Faktor Eksternal dengan Tingkat Partisipasi
Perempuan Penilaian pengurus dan anggota tentang pengaruh peran Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa KPMD, Tim Pengelola Kegiatan TPK, Kepala Desa, dan Badan Permusyawarahan Desa BPD tidak mempengaruhi
partisipasinya dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP. Ternyata sebagian besar pengurus dan anggota tergolong pada tingkat partisipasi
tinggi, walaupun penilaian terhadap pengaruh peran KPMD, TPK, Kepala Desa, dan BPD rendah. Mereka berpartisipasi lebih dikarenakan kesadaran diri sendiri
bukan dorongan pihak lain. Walaupun peran KPMD, TPK, Kepala Desa, dan BPD rendah tidak menjadi kendala bagi pengurus dan anggota untuk berpartisipasi
dalam kegiatan SPP. Hubungan faktor eksternal dengan tingkat partisipasi perempuan pada kegiatan SPP tampak pada Tabel 23.
Tabel 23. Hubungan Faktor Eksternal dengan Tingkat Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan Tahun 2011
Faktor Eksternal X2
Tahapan Partisipasi Y1
Tingkat Partisipasi
Y1.1 Perenca
naan Y1.2
Pelaksa naan
Y1.3 Menikmati
Hasil Y1.4
Evaluasi KPMDX2.1
.144 .242
.052 .159
.157 TPKX2.2
-.052 -.212
.024 -.090
.005 Kepala
DesaX2.3 -.103
-.106 -.089
-.096 -.109
BPDX2.4 -.260
-.258 -.160
-.198 -.290
Keterangan : berhubungan pada taraf nyata 0,05
Faktor eksternal tidak menunjukkan hubungan yang nyata dan positif dengan tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok
Perempuan SPP. Jadi belum tentu pengaruh peran KPMD, TPK, Kepala Desa, dan BPD yang tinggi akan meningkatkan partisipasi perempuan anggota SPP.
Sebagian besar perempuan anggota SPP menilai bahwa pengaruh peran KPMD, TPK, Kepala Desa, dan BPD belum maksimal dalam kegiatan SPP. KPMD, TPK,
Kepala Desa, dan BPD aktif mengikuti kegiatan musyawarah pada kegiatan SPP, namun kurang memberikan pencerahan dalam permasalahan-permasalahan yang
dihadapi para perempuan. Para perempuan lebih memilih untuk mengadukan semua permasalah dalam kegiatan SPP ke Unit Pengelola Kegiatan UPK
dibandingkan pengurus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM tingkat desa.
Tingkat partisipasi perempuan yang tinggi dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP lebih disebabkan oleh dukungan dari masing-masing
anggota kelompok khususnya pengurus. Kedekatan secara personal antara pengurus dan anggota memudahkan pengurus mempengaruhi anggotanya untuk
aktif dalam kegiatan SPP. Apabila diadakan rapat mengenai kegiatan SPP di tingkat desa, biasanya masing-masing anggota saling mengingatkan dan datang
secara bersama-sama. Jadi pengaruh peran KPMD, TPK, Kepala Desa, dan BPD kurang dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam kegiataan SPP.
Jika dilihat pertahapan partisipasi terdapat hubungan yang nyata dan negatif antara peran Badan Permusyawarahan Desa BPD dengan tahap evaluasi.
Semakin tinggi peran BPD dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP, ternyata semakin turun partisipasi perempuan pada tahap evaluasi. BPD
sering memberikan motivasi pada saat rapat yang dihadiri oleh perempuan anggota SPP agar mereka selalu memanfaatkan kegiatan SPP secara maksimal.
Hal tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan semangat perempuan dalam mengikuti kegiatan SPP. Kenyataannya pemberian motivasi tersebut kurang
efektif, banyak perempuan anggota SPP yang lebih mengabaikannya. Hal ini dikarenakan mereka menganggap BPD tidak mempunyai andil yang besar dalam
kegiataan SPP. Pada Uraian di atas dapat membuktikkan bahwa hipotesis kedua “terdapat
hubungan nyata dan positif antara faktor eksternal dengan tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP” tidak
terbukti.
BAB VI HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN
DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN KEGIATAN SPP
6.1 Tingkat Keberhasilam Kegiatan SPP