BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Partisipasi Masyarakat 2.1.1.1 Konsep Partisipasi
Menurut Sumardjo 2008 dan Chozin et al. 2009 dalam Chozin et al. 2010 dijelaskan bahwa partisipasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana
seluruh pihak dapat membentuk dan terlibat dalam seluruh inisiatif pembangunan. Pembangunan yang partisipatif adalah proses yang melibatkan masyarakat secara
aktif dalam seluruh keputusan subtansial yang berkenaan dengan kehidupan mereka.
Partisipasi dibedakan dalam empat tahapan, yaitu: 1 Partisipasi dalam pembuatan keputusan; 2 Partisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan;
3 Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan; dan 4 partisipasi pada tahap evaluasi. Semua tahapan partisipasi merupakan kesatuan integritas dari
aktivitas pengembangan perdesaan, meskipun sebuah siklus konsisten dari kegiatan partisipatoris mungkin dinilai belum biasa Cohen dan Uphoff 1979.
Menurut Chozin et al. 2010 sisi positif dari partisipasi adalah program yang dijalankan akan lebih responsif terhadap kebutuhan dasar yang
sesungguhnya. Partisipasi masyarakat merupakan suatu cara yang penting untuk menjamin keberlanjutan program, akan lebih efisien karena membantu
mengidentifikasi strategi dan teknik yang lebih tepat, serta meringankan beban pusat baik dari sisi dana, tenaga, maupun material. Sedangkan, sisi negatif
partisipasi adalah partisipasi akan melonggarkan kewenangan pihak atas sehingga akuntabilitas pihak atas sulit diukur, proses pembuatan keputusan menjadi lambat
demikian pula pelaksanaannya, dan bentuk program juga berbeda-beda karena masyarakat yang beragam.
Moejarto 1995 dalam Nugroho 2005 partisipasi masyarakat menjadi sangat penting dalam pembangunan, alasan-alasannya adalah: 1 Rakyat adalah
fokus sentral dan tujuan akhir pembangunan; 2 Partisipasi menimbulkan rasa harga diri dan kemampuan pribadi untuk dapat turut serta dalam keputusan
penting yang menyangkut masyarakat; 3 Partisipasi menciptakan suatu putaran
umpan balik arus informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan, dan kondisi daerah yang tanpa keberdayaannya akan tidak terungkap; 4 Pembangunan dilaksanakan
lebih baik dengan dimulai dari mana rakyat berada dan dari apa yang mereka miliki; 5 Partisipasi memperluas kawasan penerimaan proyek pembangunan; 6
Memperluas jangkauan pelayanan pemerintah kepada seluruh masyarakat; 7 Partisipasi menopang pembangunan; 8 Partisipasi menyediakan lingkungan
yang kondusif baik bagi aktualisasi potensi manusia maupun pertumbuhan manusia; 9 Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun kemampuan
masyarakat untuk pengelolaan program pembangunan guna memenuhi kebutuhan khas daerah; 10 Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak demokratis
individu untuk dilibatkan dalam pembangunan mereka sendiri. Sulaiman 1985 dalam Huraerah 2008 bentuk-bentuk partisipasi sosial
sebagai berikut: 1 Partisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik dan tatap muka; 2 Partisipasi dalam bentuk iuran uang atau barang dalam kegiatan
partisipasi, dana, dan sarana sebaiknya datang dari dalam masyarakat sendiri; 3 Partisipasi dalam bentuk dukungan; 4 Partisipasi dalam proses pengambilan
keputusan; dan 5 Partisipasi representatif dengan memberikan kepercayaan dan mandat kepada wakil-wakil yang duduk dalam organisasi atau panitia.
Ife dan Tesoriero 2008 menjelaskan kondisi-kondisi yang mendorong partisipasi: 1 Orang akan berpartisipasi apabila mereka merasa bahwa isu atau
aktivitas tersebut penting; 2 Orang harus merasa bahwa aksi-aksi mereka akan membuat perubahan; 3 Berbagai bentuk partisipasi harus diakui dan dihargai;
4 Orang harus bisa berpartisipasi dan didukung dalam partisipasinya; 5 Struktur dan proses tidak boleh mengucilkan.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat menurut Pangestu 1995 dalam Aprianto 2008 sebagai berikut:
1 Faktor internal, yaitu yang mencakup karakteristik individu yang dapat
mempengaruhi individu tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Karakteristik individu mencakup umur, tingkat pendidikan, jumlah beban
keluarga, jumlah pendapatan, dan pengalaman berkelompok. 2
Faktor eksternal, yaitu hubungan yang terjalin antara pihak pengelola proyek dengan sasaran yang dapat mempengaruhi partisipasi. Sasaran akan