Kewirausahaan .1 Konsep Kewirausahaan Tinjauan Pustaka
penurunan ketegangan dan meningkatkan kompetensi serta kemampuan mengendalikan seseorang; 7 Masyarakat harus berpartisipasi dalam
pemberdayaan mereka sendiri: tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan oleh mereka sendiri; 8 Tingkat kesadaran merupakan kunci dalam pemberdayaan,
karena pengetahuan dapat memobilisasi tindakan bagi perubahan; 9 Pemberdayaan melibatkan akses terhadap sumber-sumber dan kemampuan untuk
menggunakan sumber-sumber tersebut secara efektif; 10 Proses pemberdayaan bersifat dinamis, sinergis, berubah terus, evolutif: permasalahan selalu memiliki
beragam solusi; dan 11 Pemberdayaan dicapai melalui struktur-struktur personal dan pembangunan ekonomi secara paralel.
2.1.3 Kewirausahaan 2.1.3.1 Konsep Kewirausahaan
Peter F. Drucker 1994 dalam Kasmir 2006 kewirahusaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Zimmerer 1996
dalam Kasmir 2006 kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan
kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang
sudah ada sebelumnya. Widodo 2005 wirausaha adalah usaha yang dilaksanakan dengan sifat-sifat kewiraan yaitu berani, percaya diri, siap menanggung resiko,
dan berorientasi masa depan dengan memanfaatkan dan mengelola peluang usaha yang ada.
Kasmir 2006 wirausaha dapat dijalankan oleh seseorang individu atau sekelompok orang. Secara individu artinya membuka usaha dengan inisiatif dan
modal sendiri. Sedangkan berkelompok artinya bersama-sama baik dua orang atau lebih dengan cara masing-masing menyetor modal dalam bentuk uang atau
keahlian. Masih dalam Kasmir 2006 berwirausaha dapat dilakukan dengan cara: 1 Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola. Memiliki modal sekaligus
mengelola berarti si pengusaha mengeluarkan modal sendiri untuk memulai dan menjalankan aktivitas usahanya. Pengelolaannya pun dilakukan oleh pengusaha
itu sendiri. Pengusaha seperti ini merupakan pemilik modal tunggal sekaligus
pengelola atau menejemennya dipegang seorang diri; 2 Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra. Menyetor modal dan pengelolaan
ditangani oleh pihak mitra, berarti si pengusaha hanya menyetor sejumlah modal uang kepada mitranya. Kemudian modal tersebut dikonversikan ke dalam
sejumlah saham sebagai bukti kepemilikan usaha. Manajemen untuk menjalankan usahanya diserahkan kepada pihak lain; dan 3 Hanya menyerahkan tenaga
namun dikonversikan ke dalam bentuk saham sebagai bukti kepemilikan usaha. Menyerahkan tenaga, artinya pengusaha tersebut hanya menyumbangkan tenaga
atau keahlian sebagai modal. Keahliannya dalam mengelola usaha dikonversikan ke dalam jumlah saham. Kepemilikan usaha dibagi dua, yaitu mereka yang
memiliki keahlian dan yang memiliki uang.