2.3 Hipotesis
1 Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara faktor internal umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan dengan tingkat
partisipasi perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP.
2 Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara faktor eksternal pengaruh peran: KPMD, TPK, Kepala Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa
dengan tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP.
3 Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara tingkat partisipasi perempuan dengan tingkat keberhasilan kegiatan Simpan Pinjam Kelompok
Perempuan SPP.
2.4 Definisi Operasional
Setiap variabel dikategorisasi menjadi skala ordinal berdasarkan simpangan baku dari angka yang diperoleh dan kriteria yang menggunakan
rentang kelas dengan rumus sebagai berikut: Rentang kelas = nilai maksimum- nilai minimum
Jumlah Kelas X1. Faktor internal adalah karakteristik yang dimiliki perempuan yang dapat
mempengaruhi partisipasinya dalam suatu kegiatan. Faktor internal terdiri dari:
X1.1 Umur Umur adalah selisih antara tahun perempuan dilahirkan dengan tahun
pada saat penelitian dilaksanakan. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi dua kategori:
- Dewasa 23 ≤x≤ 45
- Dewasa Lanjut 46 ≤x≤ 67
X1.2 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang
pernah diikuti perempuan. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi tiga kategori:
- Rendah tamat atau tidak tamat SD sederajatnya
- Sedang tamat SMP sederajat
- Tinggi tamat SMA sederajat atau pernah mendapatkan
pendidikan di perguruan tinggi X1.3 Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan adalah profesi yang dijalankan perempuan untuk menopang kebutuhan hidupnya. Pengukuran dengan skala nominal
yang dikategorikan menjadi dua kategori: berdagang dan bukan berdagang.
X1.4 Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan adalah besar penghasilan yang diterima
perempuan dinyatakan dalam rupiah. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi tiga kategori:
- Tidak berpenghasilan = tidak mendapatkan penghasilan
- Penghasilan rendah = Rp 300.000,00
– Rp 1.350.000,00 -
Penghasilan tinggi = Rp 1.351.000,00
– Rp 2.400.000,00 X2. Faktor eksternal adalah pihak lain yang dapat mempengaruhi perempuan
terhadap partisipasinya dalam suatu kegiatan. Pengaruh peran KPMD, TPK, Kepala Desa, dan BPD adalah perubahan
dalam diri perempuan sikap dan pengetahuan yang terjadi karena pengaruh pihak-pihak tertentu. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan
menjadi tiga kategori: rendah, sedang, dan tinggi. Y1. Tingkat Partisipasi
Tingkat partisipasi adalah keterlibatan perempuan dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil, dan evaluasi. Tingkat partisipasi
diukur dengan mengakumulasikan skor pada masing-masing tahap kegiatan.
Y1.1 Tahap Perencanaan Tahap perencanaan adalah keikutsertaan perempuan dalam proses
pengambilan keputusan kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan. Pada tahap perencanaan yang dinilai yaitu kehadiran, keterlibatan dalam
berpendapat, dan keterlibatan dalam pembuatan aturan kegiatan. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi tiga
kategori: -
Rendah = 6,00 - 8,00
- Sedang
= 8,01 - 10,01 -
Tinggi = 10,02 - 12,00
Y1.2 Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah keikutsertaan perempuan dalam mengikuti
kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan. Partisipasi perempuan dilihat dari peminjaman dana, ketepatan dalam penggunaan dana, akses dan
kontrol terhadap kegiatan, serta ketepatan dalam pengangsuran dana pinjaman. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan
menjadi tiga kategori: -
Rendah = 7,00 - 9,33
- Sedang
= 9,34 - 11,67 -
Tinggi = 11,68 - 14,00
Y1.3 Menikmati Hasil Menikmati hasil adalah keterlibatan perempuan dalam memanfaatkan
kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan. Partisipasi perempuan dilihat dari kemudahan akses peminjaman dana. Pengukuran dengan skala
ordinal yang dikategorikan menjadi tiga kategori: -
Rendah = 4,00 - 5,33
- Sedang
= 5,34 - 6,67 -
Tinggi = 6,68 - 8,00
Y1.4 Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah keikutsertaan perempuan dalam menilai kegiatan SPP PNPM Mandiri Perdesaan. Partisipasi perempuan dilihat
dari keterlibatan dalam mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan, terlibatnya responden dalam pelaporan kegitan, dan keterlibatan dalam
solusi permasalahan kegiatan. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi tiga kategori:
- Rendah = 4,00 - 5,33
- Sedang = 5,34 - 6,67
- Tinggi = 6,68 - 8,00
Y2. Tingkat Keberhasilan Kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP Tingkat keberhasilan kegiatan SPP adalah perubahan positif yang dialami
perempuan setelah mengikuti kegiatan SPP. Y2.1 Ketepatan Penggunaan Pinjaman
Ketepatan penggunaan pinjaman adalah kesesuaian pemanfaatan pinjaman SPP. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan
menjadi tiga kategori: - Tidak Tepat
= semua pinjaman tidak digunakan untuk usaha - Kurang Tepat = sebagian pinjaman digunakan untuk usaha
- Tepat = semua pinjaman digunakan untuk usaha
Y2.2 Peningkatan Pendapatan Peningkatan pendapatan adalah selisih pertambahan penghasilan
perempuan sebelum dan setelah mengikuti kegiatan SPP pada bulan terakhir. Pengukuran dengan skala ordinal yang dikategorikan menjadi
tiga kategori: -
Tidak Meningkat = tidak terjadi penambahan
- Sedikit Meningkat
= Rp 100.000,00 – Rp 525.000,00
- Meningkat
= Rp 526.000,00 – Rp 950.000,00
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Lokasi penelitian dipilih karena desa ini merupakan salah satu desa yang terkena program
pemerintah yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan di desa ini mulai tahun 2009
sampai sekarang. Salah satu kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP. Kegiatan ini didanai oleh Bantuan
Langsung Masyarakat BLM. Kegiatan ini membantu para perempuan yang tergabung dalam kelompok untuk menambah modal usaha dan setiap kelompok
wajib mengembalikan pinjaman dana tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati oleh semua anggota kelompok.
Pemilihan tempat penelitian ini diharapkan relevan dengan data yang ingin diperoleh dan tujuan penelitian. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan
pada bulan April 2011 dan dilanjutkan dengan pengolahan data serta penulisan laporan yang dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian mengenai partisipasi perempuan dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
PNPM Mandiri Perdesaan termasuk penelitian explanatory penjelasan yang dilakukan melalui pendekatan kuantitatif didukung pendekatan kualitatif. Tipe
penelitian explanatory adalah menganalisis data dengan cara menjelaskan hubungan kausal antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Pendekatan
kuantitatif menggunakan metode survai yaitu penelitian yang memperoleh data dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi dengan menggunakan
kuesioner Singarimbun dan Effendi 1989. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang didukung oleh
data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh menggunakan pedoman kuesioner terstruktur dengan teknik wawancara, sedangkan data kualitatif diperoleh dengan
mewawancarai responden atau informan. Data kuantitatif digunakan untuk
mengetahui pengaruh faktor internal dan faktor eksternal dengan tingkat partisipasi perempuan pada kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP,
serta mengetahui hubungan tingkat partisipasi perempuan dalam tingkat keberhasilan kegiatan SPP. Sedangkan data kualitatif digunakan untuk
memberikan penjelasan dari data kuantitatif. Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan dari pengumpulan data di lapangan dengan panduan kuesioner dan panduan wawancara mendalam. Sedangkan data sekunder didapatkan dari
dokumentasi lembaga yang terkait dan studi literatur yang berhubungan dengan penelitian.
Subyek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu informan dan responden. Informan penelitian ini adalah pengurus Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan tingkat desa dan Pemerintahan Desa serta pihak terkait lainnya. Penentuan informan dilakukan secara purposive sengaja.
Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang tergabung dalam kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan. Jumlah perempuan yang mengikuti kegiatan SPP sebanyak 158 perempuan yang terbagi menjadi 16 kelompok. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah individu. Penentuan responden survai dengan menggunakan teknik stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan
responden yang diambil dengan cara membagi populasi ke dalam lapisan-lapisan yang seragam, kemudian dari setiap lapisan dapat diambil sampel acak sederhana
Singarimbun dan Effendi 1989. Pengelompokan responden berdasarkan atas pelapisan peran dalam kegiatan SPP yaitu pengurus dan anggota biasa. Setiap
kelompok dalam kegiatan SPP terdiri dari pengurus ketua, sekretaris, dan bendahara dan anggota biasa. Jadi jumlah pengurus sebanyak 48 orang dan
jumlah anggota biasa sebanyak 110 orang. Responden terpilih berjumlah 50 orang yang terbagi menjadi 25 pengurus dan 25 anggota biasa. Penentuan jumlah
responden ditetapkan secara non proporsional, sehingga analisis ini lebih menekankan hubungan antar faktor variabel dan bukan dimaksudkan untuk
representasi populasi.
3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data