masyarakat kepada pemerintah supra desa, serta menyerap dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Menurut Sahidu 1998 dalam Lugiarti 2004 faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemauan masyarakat untuk berpartisipasi adalah motif,
harapan, needs, rewards, dan penguasaan informasi. Faktor yang memberikan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi adalah pengaturan dan pelayanan,
kelembagaan, struktur dan stratifikasi sosial, budaya lokal, kepemimpinan, sarana, dan prasarana. Sedangkan faktor yang mendorong adalah pendidikan, modal, dan
pengalaman yang dimiliki.
2.1.2 Pemberdayaan Masyarakat
2.1.2.1 Konsep dan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan adalah membantu komunitas dengan sumber daya, kesempatan, keahlian, dan pengetahuan agar kapasitas komunitas meningkat
sehingga dapat berpartisipasi untuk menentukan masa depan warga komunitas Sumardjo 2008; Chozin et al. 2009; Suharto 2005; dalam Chozin et al. 2010.
Menurut Suharto 2005 pemberdayaan adalah sebuah tujuan dan proses. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan
atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk
pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Suharto 1997 dalam Suharto 2005 pengertian pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses, dan cara-cara pemberdayaan menurut berbagai ahli, yaitu: 1
Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah dan tidak beruntung Ife 1995; 2 Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan
mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengotrolan atas, dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang
mempengaruhi kehidupannya Persons, et al. 1994; 3 Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial
Swift dan Levin 1987; 4 Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai atau berkauasa atas
kehidupannya Rappaport 1984. Saraswati 1997 dalam Huraerah 2008 pemberdayaan mencakup enam
hal sebagai berikut: 1
Learning by doing. Pemberdayaan adalah sebagai proses hal belajar dan ada suatu tindakan-tindakan konkrit yang terus menerus yang dampaknya dapat
dilihat. 2
Problem solving. Pemberdayaan harus memberikan arti terjadinya pemecahan masalah yang dirasakan krusial dengan cara dan waktu yang
tepat. 3
Self-evaluation. Pemberdayaan harus mampu mendorong seseorang atau kelompok tersebut untuk melakukan evaluasi secara mandiri.
4 Self-development and coordination. Pemberdayaan dapat mendorong agar
mampu malakukan pengembangan diri dan melakukan hubungan koordinasi dengan pihak lain secara lebih luas.
5 Self-selection. Suatu kumpulan yang tumbuh sebagai upaya pemilihan dan
penilaian secara mandiri dalam menetapkan langkah-langkah ke depan. 6
Self-decisim. Dalam memilih tindakan yang tepat hendaknya dimiliki kepercayaan diri self-confidence dalam memutuskan sesuatu secara
mandiri self-decisim. Suharto 1997 dalam Suharto 2005 prinsip pemberdayaan masyarakat
menurut perspektif pekerjaan sosial, sebagai berikut: 1 Pemberdayaan adalah proses kolaboratif; 2 Proses pemberdayaan menempatkan masyarakat sebagai
aktor atau subjek yang kompeten dan mampu menjangkau sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan; 3 Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri
sebagai agen penting yang dapat mempengaruhi perubahan; 4 Kompetensi diperoleh atau dipertajam melalui pengalaman hidup, khususnya pengalaman
yang memberikan perasaan mampu pada masyarakat; 5 Solusi-solusi yang berasal dari situasi khusus, harus beragam dan menghargai keberagaman yang
berasal dari faktor-faktor yang berada pada situasi masalah tersebut; 6 Jaringan- jaringan sosial informal merupakan sumber dukungan yang penting bagi
penurunan ketegangan dan meningkatkan kompetensi serta kemampuan mengendalikan seseorang; 7 Masyarakat harus berpartisipasi dalam
pemberdayaan mereka sendiri: tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan oleh mereka sendiri; 8 Tingkat kesadaran merupakan kunci dalam pemberdayaan,
karena pengetahuan dapat memobilisasi tindakan bagi perubahan; 9 Pemberdayaan melibatkan akses terhadap sumber-sumber dan kemampuan untuk
menggunakan sumber-sumber tersebut secara efektif; 10 Proses pemberdayaan bersifat dinamis, sinergis, berubah terus, evolutif: permasalahan selalu memiliki
beragam solusi; dan 11 Pemberdayaan dicapai melalui struktur-struktur personal dan pembangunan ekonomi secara paralel.
2.1.3 Kewirausahaan 2.1.3.1 Konsep Kewirausahaan