Tabel 15. Sebaran Anggota SPP PNPM Mandiri Perdesaan Berdasarkan Pengaruh Peran BPD Tahun 2011
Peran BPD Status dalam Kelompok
Pengurus Anggota
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Rendah 24
96 25
25 Sedang
1 4
Tinggi Jumlah
25 100
25 100
Badan Permusyawarahan Desa BPD bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan SPP dan tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan
Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP. Hal ini dikarenakan segala urusan yang berhubungan dengan kegiatan SPP diserahkan kepada Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa KPMD. Walaupun pihak BPD bukan pihak yang dimintai persetujuan dalam proposal pengajuan dana, tetapi pihak BPD harus mengetahui
keberlangsungan kegiatan SPP di desa. Biasanya BPD diikutsertakan dalam setiap rapat yang berhubungan dengan kegiatan SPP.
5.3 Tingkat Partisipasi Perempuan
Menurut Cohen dan Uphoff 1979, partisipasi dibedakan menjadi empat tahapan yaitu: 1 partisipasi dalam pembuatan keputusan; 2 partisipasi dalam
pelaksanaan; 3 partisipasi dalam pemanfaatan hasil; dan 4 partisipasi dalam evaluasi. Secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut.
5.3.1 Tahap Perencanaan
Partisipasi pada tahap perencanaan kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan SPP adalah keikutsertaan perempuan yang dilihat dari kehadiran,
keterlibatannya dalam berpendapat, dan pembuatan aturan kegiatan. Tingkat partisipasi pengurus pada tahap perencanaan tampak lebih tinggi dibandingkan
anggotanya. Sebaran anggota SPP menurut tingkat partisipasi pada tahap perencanaan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Sebaran Anggota SPP PNPM Mandiri Perdesaan Berdasarkan Tahap Perencanaan Tahun 2011
Tingkat partisipasi
Status dalam Kelompok Pengurus
Anggota Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Rendah
1 4
5 20
Sedang 6
24 7
28 Tinggi
18 72
13 52
Jumlah 25
100 25
100 Sebagian besar perempuan anggota Simpan Pinjam Kelompok Perempuan
SPP tergolong tinggi partisipasinya pada tahap perencanaan. Tim Pengelola Kegiatan TPK didampingi oleh Unit Pengelola Kegiatan UPK tingkat
kecamatan melakukan sosialisasi kepada para perempuan anggota SPP. Perempuan yang mengikuti sosialisasi diberi kesempatan untuk bertanya atau
memberikan saran untuk kebaikan pelaksanaan kegiatan SPP. Terdapat aturan- aturan pokok tertulis yang wajib ditaati oleh para perempuan anggota SPP sesuai
dengan Panduan Teknis Operasional PTO kegiatan SPP, antara lain: 1 penentuan bunga dalam pengangsuran; 2 jumlah orang setiap kelompok; dan 3
jumlah angsuran. Jumlah anggota SPP setiap kelompok yaitu minimal lima orang dan maksimal 15 orang. Dalam pembentukan kelompok, para perempuan diberi
kebebasan untuk
memilih anggotanya. Namun,
untuk mempermudah
pengumpulan uang angsuran, mereka biasanya membentuk kelompok yang anggotanya bertempat tinggal pada Rukun Warga RW yang sama. Masing-
masing kelompok mempunyai hak untuk menyusun peraturan yang berlaku di kelompok, contohnya penentuan waktu pengangsuran. Waktu pengangsuran
setiap kelompok berbeda-beda. Hal tersebut disesuai dengan waktu pencairan pinjaman dan kesepakatan setiap kelompok.
5.3.2 Tahap Pelaksanaan