buruh tani jumlahnya lebih besar yaitu 261 jiwa, dibandingkan dengan petani yang mempunyai lahan yaitu 176 jiwa. Data selengkapnya mengenai mata
pencaharian penduduk desa tampak pada Gambar 3.
197 272
426
37 12
11 161
4 9
50 100
150 200
250 300
350 400
450
Jenis Pekerjaan J
u m
l a
h
Gambar 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Sumber : Data Kependudukan Desa Tahun 2009
Pada Gambar 3. tampak bahwa sebagian besar masyarakat bekerja pada sektor informal dibandingkan sektor formal. Tingkat pendidikan yang rendah
menjadi kendala masyarakat desa untuk bekerja di sektor formal. Hal tersebut menyebabkan mereka lebih memilih bekerja di sektor informal. Pekerjaan buruh
pabrik adalah salah satu pekerjaan yang paling diminati masyarakat. Selain bekerja menjadi buruh pabrik, bekerja sebagai buruh tani pun banyak dipilih oleh
masyarakat. Jika dilihat dari kepemilikan lahan pertanian, semakin sedikit masyarakat yang memiliki lahan persawahan. Akibatnya masyarakat hanya dapat
bekerja sebagai penggarap atau menyewa lahan persawahan. Susahnya mendapatkan irigasi untuk lahan persawahan menjadi salah satu alasan para petani
menjual lahan persawahannya.
4.3 Sarana dan Prasarana Desa
Sarana dan prasarana desa yang terdapat pada desa antara lain sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, kesehatan, dan pendidikan. Prasarana
transportasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk menunjang perekonomian masyarakat adalah jalan desa maupun antar desa, jembatan yang menghubungkan
antar desa, becak dan ojek merupakan kendaraan umum yang digunakan
masyarakat untuk bepergian. Semakin banyaknya masyarakat yang mempunyai kendaraan bermotor roda dua menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk
memilih kendaraan umum sebagai alat transportasi. Kondisi jalan desa maupun antar desa sudah cukup baik karena jalan antar desa sudah beraspal. Namun,
masih terdapat jalan antar dusun yang belum beraspal. Selain itu, jembatan yang menghubungkan antar desa maupun antar dusun sudah terbuat dari beton.
Sarana dan prasarana komunikasi yang ada di desa adalah wartel warung
telepon, radio, dan televisi. Semakin bertambahnya telepon genggam yang dimiliki oleh masyarakat mengakibatkan pengguna warung telepon semakin
berkurang. Minat masyarakat pada media elektronik radio sebagai alat komunikasi juga mengalami penurunan akibat bertambahnya jumlah televisi yang dimiliki
masyarakat. Hal tersebut dikarenakan masyarakat menilai bahwa penyampaikan pesan melalui media televisi lebih menarik.
Sarana dan prasarana kesehatan yang dimanfaatkan masyarakat untuk menunjang kesehatan masyarakat adalah posyandu dan tenaga kesehatan yaitu
bidan desa serta paramedis. Belum tersedianya fasilitas puskesmas, sehingga banyak masyarakat yang mengunjungi puskesmas Kecamatan Sokaraja karena
letaknya yang lebih dekat dengan desa dibandingkan puskesmas Kecamatan Kalibagor. Letak puskesmas Kecamatan Kalibagor yang jauh dengan desa,
menyebabkan diadakannya pelayanan Puskesmas Keliling Pusling setiap hari rabu untuk memberikan kemudahan berobat pada masyarakat.
Sarana dan prasana pendidikan yang tersedia di desa untuk memudahkan masyarakat memperoleh pendidikan antara lain terdapat TK Taman Kanak-
kanak, SD Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Data selengkapnya mengenai sarana dan prasaran pendidikan dapat dilihat pada Tabel
3. Tabel 3. Sarana dan Prasarana Pendidikan
No Jenis Sarana dan Prasarana Pendidikan
Unit 1
Taman Kanak-Kanak 1
2 Sekolah Dasar
2 3
Sekolah Menengah Pertama 1
Sumber : Data Kependudukan Desa Tahun 2009
Sebelumnya SD Sekolah Dasar di desa penelitian berjumlah 3 unit, namun pada tahun 2005 SD N 1 dan SD N 2 mengalami penggabungan. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya jumlah guru di Kecamatan Kalibagor, sehingga harus menggabungkannya. Terdapatnya sarana dan prasarana pendidikan belum
sepenuhnya menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Masih terdapat anak yang hanya menamatkan pendidikannya pada tingkat SD ataupun
SMP, bahkan ada beberapa anak yang tidak bersekolah.
4.4 Kelembagaan Desa