Tanggung jawab bagian TL Perautan Bambu antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap
pelaksanaan tugasnya. 14. TL Pembubutan Bambu
Tugas bagian TL Pembubutan Bambu antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses pembubutan bambu
Tanggung jawab bagian TL Pembubutan Bambu antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap
pelaksanaan tugasnya. 15. TL Pemotongan Stik
Tugas bagian TL Pemotongan Stik antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses pemotongan stik
Tanggung jawab bagian TL Pemotongan Stik antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap
pelaksanaan tugasnya. 16. TL Pengikatan
Tugas bagian TL Pengikatan antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses pengikatan.
Tanggung jawab bagian TL Pengikatan antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap
pelaksanaan tugasnya.
17. TL Pengasapan Tugas bagian TL Pengasapan antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses pengasapan Tanggung jawab bagian TL Pengasapan antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
18. TL Polishing Tugas bagian TL Polishing antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses polishing Tanggung jawab bagian TL Polishing antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
19. TL Peruncingan Tugas bagian TL Peruncingan antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses peruncingan. Tanggung jawab bagian TL Peruncingan antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap pelaksanaan tugasnya.
20. TL Packing Tugas bagian TL Packing antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses packing sumpit
Tanggung jawab bagian TL Packing Sumpit antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap
pelaksanaan tugasnya. 21. TL Packaging Sumpit
Tugas bagian TL Packaging Sumpit antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses packaging sumpit
Tanggung jawab bagian TL Packaging Sumpit antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik stik bambu terhadap
pelaksanaan tugasnya. 22. TL Chopping
Tugas bagian TL Chopping antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses chopping
Tanggung jawab bagian TL Chopping antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang
terhadap pelaksanaan tugasnya. 23. TL Externaution
Tugas bagian TL Externaution antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses externaution
Tanggung jawab bagian TL Externaution antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang
terhadap pelaksanaan tugasnya.
24. TL Mushing Tugas bagian TL Mushing antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses mushing. Tanggung jawab bagian TL Mushing antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
25. TL Rolling Drying Tugas bagian TL Rolling Drying antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses rolling drying. Tanggung jawab bagian TL Rolling Drying antara lain :
a Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
26. TL Printing Tugas bagian TL Printing antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses printing. Tanggung jawab bagian TL Printing antara lain :
a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang terhadap pelaksanaan tugasnya.
27. TL Cutting Tugas bagian TL Cutting antara lain :
a. Mengontrol dan melakukan proses cutting.
Tanggung jawab bagian TL Cutting antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang
terhadap pelaksanaan tugasnya. 28. TL Packing Joss Paper
Tugas bagian TL Packing Joss Paper antara lain : a. Mengontrol dan melakukan proses packing joss paper.
Tanggung jawab bagian TL Packing Joss Paper antara lain : a. Bertanggung jawab kepada Asisten Kepala Pabrik Kertas Sembahyang
terhadap pelaksanaan tugasnya.
2.5.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Salah satu faktor yang mempunyai peranan penting di dalam menjalankan dan mengendalikan kegiatan guna mencapai tujuan perusahaan ialah tenaga
kerja. PT. Bamindo Agrapersada memiliki tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap karyawan kontrak. Tenaga kerja tetap terdiri dari staff dan kepala
bagian yang berjumlah 25 orang. Karyawan kontrak yang merupakan tenaga kerja yang digunakan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati terdiri dari karyawan
yang bekerja pada bagian produksi terdiri dari 210 orang. Jumlah hari kerja pada bagian produksi stik bambu PT. Bamindo
Agrapersada adalah 6 hari kerja selama seminggu senin sd sabtu mulai dari pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.
2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan pada PT. Bamindo Agrapersada diatur berdasarkan status karyawan, yakni karyawan tetap dan borongan. Pemberian upahgaji pada
dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pengupahan pada perusahaan ini
terdiri atas: 1. Gaji Pokok
2. Insentif Untuk karyawan yang melakukan kerja lembur akan memperoleh tambahan
upah yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur TUL. Selain gaji pokok, perusahaan juga memberikan jaminan sosial dan tunjangan kepada karyawan.
Adapun tunjangan yang diberikan antara lain: 1. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru
2. Tanggungan kecelakaan kerja. 3. Tunjangan kemalangan, dan lain sebagainya.
2.6. Proses Produksi
Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku dan modal yang tersedia. PT. Bamindo Agrapersada memproduksi sumpit bambu dengan sistem
Make to Stock MTS. Proses produksi pembuatan sumpit bambu dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Pemotongan Bambu
Pembelahan Perautan
Pembubutan Pemotongan Stik
Pengikatan
Pengasapan pembukaan ikatan
Polishing Peruncingan
Packing Packaging
Gambar 2.3. Proses Produksi Sumpit Bambu
2.6.1. Standar Mutu BahanProduk
PT. Bamindo Agrapersada tidak memiliki standar mutu bahanproduk yang khusus. PT. Bamindo Agrapersada juga belum menggunakan SNI melainkan
standar internal perusahaan dalam bentuk spesifikasi produk. Untuk bahan baku yang digunakan perusahaan adalah bambu sedangkan untuk dimensi ukuran,
untuk produk sumpit berukuran 25 cm x 0,5 cm dan tusuk sate berukuran 25 cm x 0,25 cm.
2.6.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan untuk proses produksi sumpit bambu terdiri dari bahan utama, bahan penolong dan bahan tambahan, bahan-bahan ini dijabarkan
sebagai berikut: 1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang mengalami perubahan sifat atau bentuk yang digunakan dalam pembuatan produk. Bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi di PT. Bamindo Agrapersada adalah bambu tua. Bambu ini diperoleh dari daerah Bahorok.
2. Bahan Penolong Bahan Penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk
membantu kelancaran proses, tetapi bahan tersebut tidak terdapat pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi di PT.
Bamindo Agrapersada adalah tali dan belerang. Tali digunakan untuk memudahkan pemindahan dalam proses pengasapan stik bambu, sedangkan
belerang digunakan untuk sterilisasi sumpit dalam proses pengasapan. 3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan di dalam proses produksi untuk membantu proses produksi dan meningkatkan kualitas dari produk
yang dihasilkan.
Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan produk stik bambu ini adalah sebagai berikut:
a. Kemasan, yaitu bahan yang digunakan untuk menggemas sumpit bambu, dimana untuk satu kemasan terdiri dari sepasang sumpit bambu.
b. Plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk membungkus sumpit bambu yang telah dikemas untuk selanjutnya dikirim ke daerah pemasaran.
2.6.3. Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi sumpit bambu yang diproduksi PT. Bamindo Agrapersada dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Batang bambu dipotong sesuai ukuran dengan panjang berkisar 1 m dengan menggunakan mesin raw bamboo sawing.
2. Batang bambu yang telah dipotong kemudian dibelah dengan menggunakan mesin bamboo spliting menjadi bilah-bilah bambu.
3. Bilah bambu tersebut kemudian diraut untuk memisahkan daging dengan kulit bambu pada mesin fixed width slicer.
4. Setelah diraut, bambu kemudian dibubut pada mesin bamboo wool slicer dan dibentuk menjadi potongan-potongan stik.
5. Potongan stik kemudian dipotong menjadi sumpit pada mesin précised cutting dengan panjang 25 cm.
6. Sumpit-sumpit tersebut kemudian diikat dan dimasukkan ke tungku pengasapan. Pada tungku pengasapan, sumpit diasapi dengan asap yang
dihasilkan belerang pada suhu 80º C selama 2 jam.