Tahap Analyze Pengolahan Data
inspeksi terhadap bahan baku yang masuk, kurangnya komunikasi dengan pihak supplier, kurangnya ventilasi pabrik dan perusahaan yang masih menerapkan
corrective maintenance. Untuk memperbaiki hal tersebut digunakan metode 5S.
5.2.4.1.Metode 5 S
Metode 5S merupakan suatu program perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan tempat kerja, proses dan produk dengan melibatkan operator yang
bekerja selama proses produksi berlangsung. Metode 5S merupakan dasar perbaikan berkelanjutan kaizen, yang terdiri dari serangkaian aktivitas untuk
menghilangkan pemborosan yang menyebabkan kesalahan, kecacatan dan kecelakaan di tempat kerja. Adapun penjelasan mengenai 5S adalah sebagai
berikut: 1. Seiri Sort
Seiri Sort adalah kegiatan pemilahan, penyingkiran dan penyimpanan barang-barang yang diperlukan atau tidak diperlukan untuk kegiatan produksi
di tempat kerja. Tempat kerja yang tidak teratur dan kurang nyaman akibat adanya sisa-sisa produksi yang diletakkan berantakan pada sekitar area mesin
dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya kelalaian dan mengurangi konsentrasi operator. Usulan perbaikan untuk bagian ini adalah sebagai
berikut: Pada lantai produksi, barang-barang diidentifikasi sebagai barang yang tidak
diperlukan lagi, tidak diperlukan sementara waktu dan masih diperlukan. Barang-barang yang tidak diperlukan seperti serpihan dan potongan bambu
dan product reject dimasukkan ke dalam kotak penampungan untuk digunakan lagi sebagai bahan baku produk kertas sembahyang. Barang-barang yang tidak
diperlukan sementara waktu seperti peralatan obeng, kunci pas, kunci inggris dan pelumas dipilah sesuai jenisnya dan ditempatkan di dekat mesin.
2. Seiton Stabilize Seiton Stabilize merupakan kegiatan kegiatan pengaturan dan pemberian
tanda untuk barang-barang yang diperlukan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap dan mudah dijangkau untuk mendukung kegiatan
produksi. Usulan perbaikan untuk bagian ini adalah sebagai berikut: a. Kotak penampungan diletakkan di daerah masing-masing stasiun dan
diberi tanda visual agar serpihan dan potongan bambu yang terdapat pada lantai produksi dapat segera ditempatkan yang kemudian akan diangkut
ke bagian produksi kertas sembahyang. b. Alat kebersihan seperti sapu dan sekop digantung di dekat mesin sehingga
serpihan bambu dan potongan bambu yang dihasilkan dari proses permesinan dapat dibersihkan segera.
c. Peralatan untuk perbaikan mesin seperti obeng, kunci pas dan kunci inggris disusun dalam rak peralatan berdasarkan jenis dan ukurannya
sehingga memudahkan saat dibutuhkan kembali. d. Pelumas mesin diletakkan di rak dekat mesin agar mudah dijangkau saat
dibutuhkan. e. Tempat-tempat penyimpanan diberi tanda visual sehingga memudahkan
dalam pengambilan alat atau pengembalian alat kembali
3. Seiso Shine
Seiso shine adalah kegiatan yang menekankan pada pemisahan, pembersihan tempat kerja dari debu dan yang lainnya dengan tujuan untuk
menjaga kebersihan tempat kerja dan keselamatan kerja. Dalam menjalankan program ini, setiap bagian tidak dibedakan dan semua pekerja di perusahaan
wajib melaksanakannya. Usulan perbaikan untuk bagian ini adalah sebagai berikut:
a. Semua operator wajib menyapu lantai, mengosongkan tempat sampah, membersihkan tempat-tempat peralatan, membersihkan mesin dari sisa
scrap, membersihkan tumpahan oli dan melaporkan kondisi tidak aman. b. Membuat sebuah jadwal kebersihan untuk setiap pekerja yang didalamnya
terdapat tanggung jawab, area yang dibersihkan, frekuensi pembersihan dan jenis pembersihan apa saja yang perlu dilakukan.
c. Membuat prosedur kebersihan untuk menjaga kebersihan. d. Melakukan inspeksi secara berkala terhadap kondisi lantai pabrik
4. Seiketsu Standarize Seiketsu standarize adalah kegiatan untuk melaksanakan tugas-tugas seperti
sort, stabilize, shine diimplementasikan dan dijalankan secara konsisten. Usulan perbaikan untuk bagian ini adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan operator i. Perusahaan membuat prosedur pelatihan kerja.
ii. Karyawan yang baru bekerja diwajibkan mengikuti pelatihan kerja untuk memberikan keterampilan sesuai pekerjaan yang akan
dilakukannya. iii. Perusahaan wajib membuat jadwal pelatihan kerja dan harus
dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditetapkan b. Perawatan mesin
i. Perusahaan membuat prosedur perawatan mesin. ii. Perusahaan membuat perencanaan jadwal perawatan mesin.
iii. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan jadwal perawatan mesin sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan
c. Peralatan i. Perusahaan membuat alat bantu visual untuk menolong operator
melaksanakan penataan dan pemeliharaan peralatan kerja. 5. Shitsuke sustain
Shitsuke sustain adalah suatu disiplin diri mengenai program 5S sehingga setiap pekerja memandangnya sebagai suatu budaya perusahaan yang harus
dilaksanakan secara kontinu. Adapun tindakan yang dilakukan dalam pembiasaan ini adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan Operator i. Perusahaan secara berkala melaksanakan pelatihan bagi karyawan baru
untuk dibekali keterampilan sesuai pekerjaan yang akan dilakukannya. ii. Perusahaan diwajibkan melakukan evaluasi terhadap hasil pelatihan
kerja guna perbaikan di masa yang akan datang.
b. Perawatan Mesin i. Perusahaan rutin melaksanakan jadwal perawatan mesin yang telah
ditetapkan setiap tahunnya. ii. Perusahaan diwajibkan melakukan evaluasi terhadap hasil perawatan
guna perbaikan terhadap sistem perawatan dan mengetahui mesin mana yang sudah saatnya diganti dengan mesin yang baru.