Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas

Tabel 4.6 Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Kemampuan Komunikasi No Indikator Kemampuan Komunikasi Skor ideal Nilai Rata- rata Kelas eksperimen Kelas kontrol 1 Menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan perhitungan untuk menemukan solusi secara lengkap dan benar 12 71,35 59,72 2 Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik 12 64,32 52,22 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perolehan nilai rata- rata kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditinjau dari dua indikator kemampuan komunikasi matematik. Pada tabel terlihat bahwa nilai rata- rata kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata- rata kelas kontrol untuk setiap indikatornya. Kedua kelas memperoleh nilai tertinggi pada indikator menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan perhitungan untuk menemukan solusi secara lengkap dan benar, artinya kedua kelas baik eksperimen maupun kontrol mampu menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan perhitungan untuk menemukan solusi secara lengkap dan benar. Namun, jika dilihat kembali, siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai rata- rata yang lebih tinggi yaitu 71,35 daripada siswa kelas kontrol yang memperoleh nilai rata- rata 59,72. Hal ini dikarenakan kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen yang terbentuk pada tahap read diperkuat kembali di tahap 1 2 kelas eksperimen 71,35 64,32 kelas kontrol 59,72 52,22 10 20 30 40 50 60 70 80 P re se n ta se Perbandingan Indikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol recite, sehingga mereka dapat mampu menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan perhitungan untuk menemukan solusi secara lengkap dan benar dengan lebih mudah. Perolehan nilai terendah kedua kelas terdapat pada indikator Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik, yaitu sebesar 64,32 untuk kelas eksperimen dan sebesar 52,22 untuk kelas kontrol. Namun, perolehan nilai kelas eksperimen tetap lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan siswa pada kelas eksperimen lebih terbiasa untuk menyelesaikan soal dengan tahapan- tahapan yang membimbing siswa untuk dapat menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik. Secara lebih jelas perbandingan nilai rata- rata siswa berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Gambar 4.4 berikut ini: Gambar 4.4 Perbandingan Indikator Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

B. Analisis Data

Analisis data hasil penelitian yang berupa tes kemampuan komunikasi matematik siswa dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang telah diajukan, yaitu rata- rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan metode SQ3Rsurvey, question, read, recite, rivew lebih tinggi daripada rata- rata kemampuan komunikasi matematik yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang berupa uji normalitas dan uji homogenitas, hasil uji prasyarat analisis hingga pengujian hipotesis akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Karena uji statistik mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan untuk menggunakan uji statistik non parametrik, bukan uji statistik. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji uji chi square � 2 karena berbentuk data kelompok, dengans ebelumnya dibuat ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria � ℎ����� 2 ≤ � ����� 2 diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hipotesis yang diajukan dan akan diuji dalam uji normalitas ini sebagai berikut: H : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelas eksperimen diperoleh bahwa � ℎ����� 2 = 3,03 dengan jumlah sampel 32 siswa, taraf signifikansi � = 5 dan dengan derajat kebebasan dk= 6-3= 3, sehingga diperoleh � ����� 2 = 7,81 dengan demikian maka � ℎ����� 2 ≤ � ����� 2 3,03 ≤ 7,81 maka H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen berdistribusi normal. 2 Uji Normalitas Kelas Kontrol Dari hasil perhitungan uji normalitas pada kelas kontrol diperoleh bahwa � ℎ����� 2 = 3,53 dengan jumlah sampel 30 siswa, taraf signifikansi � = 5 dan dengan derajat kebebasan dk = 6-3=3, sehingga diperoleh � ����� 2 = 7,81 dengan demikian maka � ℎ����� 2 ≤ � ����� 2 3,53 ≤ 7,81maka H diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas kontroljuga berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok N � ℎ����� 2 � ����� 2 Kesimpulan Eksperimen 32 3,03 7,81 Berdistribusi Normal Kontrol 30 3,53 7,81 Berdistribusi Normal

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua kelompok sampel yang digunakan pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, kemudian dilakukan uji homogenitas varians kedua kelas tersebut dengan menggunakan uji Fisher. Uji Fisher ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Pasangan hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : � 1 2 = � 2 2 : varians distribusi populasi kedua kelompok homogen H 1 : � 1 2 ≠ � 2 2 : varians distribusi populasi kedua kelompok tidak homogen Hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat dari Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol VarianS 2 205,54 116,52 F Hitung 1,76 F tabel 0.05;35;34 1,85 Kesimpulan Terima H Hasil perhitungan diperoleh nilai � ℎ����� = 1,76 dan � ����� = 1,85 pada taraf signifikansi � = 5 dengan derajat kebebasan pembilang 31 dan derajat kebebasan penyebut 29. Berdasarkan hasil tersebut, karena � ℎ����� lebih kecil dari � ����� 1,76 ≤ 1,85 maka H diterima, artinya varians data hasil penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol ini homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis ternyata data kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya untuk menguji perbedaan rata-rata antara kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Hipotesis statistic yang diajukan dan akan diuji dalam pengujian hipotesis ini sebagai berikut: H = rata-rata kemampuan Komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok kontrol. H 1 = rata-rata kemampuan Komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok kontrol. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu jika � ℎ����� ≤ � ����� , maka H diterima H 1 ditolak, sedangkan jika � ℎ����� � ����� , maka H ditolak, H 1 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t untuk sampel yang homogen, maka diperoleh � ℎ����� = 2,30 sedangkan dengan menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5 atau � = 0,05 dan derajat kebebasan db = 60, diperoleh harga � ����� = 1,67. Hasil perhitungan uji hipotesis hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 18. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji-t Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata 61,56 54,10 VarianS 2 205,54 116,52 S Gabungan 12,75 t Hitung 2,88 t Tabel 1,67 Kesimpulan Tolak H dan Terima H 1