2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam kemampuan komunikasi
matematik siswa. Setelah dilakukan uji persyaratan analisis, karena sebaran distribusi rata-rata skor kemampuan komunikasi matematik keseluruhan kedua
kelas berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-
t dengan taraf signifikan α = 0,05. Rumus uji-t yang digunakan, yaitu:
15
a Untuk sampel homogen
� = ��
�
− ��
�
�
���
� 1
�
�
+ 1
�
�
Dimana �
���
= �
�
�
− 1�
� 2
+ �
�
− 1�
� 2
�
�
+ �
�
− 2
Ket: � = harga t hitung
��
�
= nilai rata-rata skor kelompok eksperimen ��
�
= nilai rata-rata skor kelompok kontrol �
�
= Banyaknya sampel kelompok eksperimen �
�
= Banyaknya sampel kelompok kontrol �
� 2
= varians kelompok eksperimen �
� 2
= varians kelompok kontrol �
���
= simpangan baku gabungan
a b Untuk sampel yang tak homogen
� = ��
�
− ��
�
��
� �
�
�
+ �
� �
�
�
15
Ibid., h. 320- 321
Setelah harga �
ℎ�����
didapat, maka peneliti menguji kebenaran kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya
�
ℎ�����
dengan �
�����
dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan dengan rumus:
�� = �
�
+ �
�
− 2
Dengan diperolehnya ��, maka dapat dicari harga �
�����
pada taraf signifikansi
α 5. Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika
�
ℎ�����
�
�����
maka H diterima.
Jika �
ℎ�����
≥ �
�����
maka H ditolak.
H. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
2 1
1 2
1
: :
µ µ
µ µ
≤ H
H
Keterangan:
1
µ = rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen
2
µ = rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok kontrol.
H = rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok
eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok kontrol.
H
1
= rata-rata kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata kemampuan komunikasi
matematik siswa pada kelompok kontrol.
Adapun kriteria pengujian yaitu: Jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, peneliti mengambil dua kelas untuk dijadikan kelompok penelitian. Pada saat proses
pembelajarannya, kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Sampel yang digunakan sebanyak 62 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen
pada kelas VIII-3 dengan jumlah siswa 32 orang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3RSurvey,Question,Read,Recite,Review,sedangkan
kelas VIII-2 dengan jumlah siswa 30 orang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Materi pembelajaran yang diajarkan pada
kedua kelas adalah materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV yang diajarkan selama delapan pertemuan. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok
tersebut diberikan posttest berupa tes essay yang terdiri dari 6 soal yang digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematik
siswa dan mencari tahu apakah terdapat pengaruh penerapan metode SQ3R terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa. .
Sebelum tes dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen sebanyak 7butir di kelas IX-4. Setelah dilakukan uji coba instrumen. Selanjutnya
dilakukan uji validasi, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran butir soal dan uji daya pembeda pada tiap butir soalnya. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh enam
dari tujuh soal tersebut valid dengan realibilitas 0,76. Berikut ini akan disajikan data hasil tes kemampuan komunikasi
matematik siswa yang berupa hasil perhitungan akhir. Data pada penelitian ini adalah data yang terkumpul dari posttest yang telah diberikan kepada dua sampel
penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
58
1. Kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen
Data hasil posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang dalam pembelajarannya menggunakan
metode SQ3RSurvey,Question,Read,Recite,Review.Diperoleh nilai terendah 33 dan nilai tertinggi 88. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes kemampuan komunikasi
matematik kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut ini.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan komunikasi Matematik Siswa Kelas
Eksperimen
No. Interval Batas
Bawah Batas
Atas Frekuensi
Frekuensi Titik
Tengah X
i
f
i
f Kumulatif
1
33 – 42 32,5
42,5 3
9,38 3
37,5 2
43 – 52 42,5
52,5 5
15,63 8
47,5 3
53 – 62 52,5
62,5 5
15,63 13
57,5 4
63 – 72 62,5
72,5 11
34,38 24
67,5 5
73 – 82 72,5
82,5 5
15,63 29
77,5 6
83 – 92 82,5
92,5 3
9,38 32
87,5
Jumlah 32
100 -
-
Pada kelas eksperimen diperoleh rata- rata sebesar 63,44. Dari Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa banyak kelas interval adalah 6 dengan panjang tiap
interval kelas adalah 10. Terlihat bahwa persentase terbesar yaitu 34 ada pada interval nilai 63-72. Persentase 15,63 merata pada interval nilai 43-52, 53-62,
dan 73-82. Persentasi 9,38 merata pada interval 33-42 dan 83-92. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata sebesar
� 63,44, median Me 65,23 ,
modus Mo 67,50, varians �
2
205,54, simpangan baku s 14,34. Sebanyak 59,36 atau 19 siswa kelompok eksperimen mendapat nilai lebih besar atau sama