Metode Pembelajaran Konvensional Deskripsi Teoretis

Sebelumnya kita telah ketahui bahwa matematika merupakan ratu ilmu pengetahuan, namun masih banyak siswa yang kurang antusias terhadap mata pelajaran ini, masih banyak siswa yang merasa bosan dan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Hal ini dikarenakan metode mengajar guru yang kurang bervariasi, juga pembelajaran yang berpusat kepada guru sehingga siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Terkadang setelah siswa menerima pembelajaran yang diberikan, masih banyak yang tidak mengetahui penggunaan pengetahuan yang telah didapatnya juga siswa merasa kesulitan untuk menentukan langkah awal apa yang mesti dilakukan dari informasi yang terdapat dalam soal. Informasi yang diperoleh dari soal tersebut pun tidak dimodelkan dalam bentuk matematika berupa notasi, gambar, grafik dan aljabar. Berdasarkan hasil PISA dan TIMSS dapat dilihat bahwa siswa hanya mampu memecahkan permasalahan untuk masalah matematika yang sangat sederhana dan juga hanya mampu menjawab soal-soal yang biasa diajarkan dalam konteks permasalahan rutin dan familiar dan yang tidak mencapai rata- rata adalah karena disebabkan kurangnya penerapan pemahaman dalam situasi yang lebih komples sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan masalah langkah demi langkah, dan juga kurang mampu mengkomunikasikan pemahaman mereka dalam berbagai situasi. Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 yang tertuang dalam Standar Kompetensi Lulusan menetapkan kecakapan atau kemahian matematika siswa SDMI sampai SMAMA yang diharapkan tecapai dalam belajar matematika yang diantaranya adalah kemampuan mengkomunikasikan gagasan, simbol, tabel, grafik, atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah. 48 Juga pada hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika, didapat hasil bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa masih rendah. Oleh karena itu dari penjabaran- penjabaran diatas maka akan dilakukan penelitian tentang kemampuan komunikasi matematik siswa. 48 Mahmudi. loc. Cit. Memunculkan kemampuan komunikasi matematik siswa bukanlah hal yang mudah, harus ada metode pembelajaran yang mendukung sehingga dapat memunculkan kemampuan komunikasi siswa. Dalam matematika, pada dasarnya semua jenis keterampilan membaca matematika akan berkaitan erat dengan kemampuan- kemampuan matematika, salah satu diantaranya adalah kemampuan komunikasi matematika baik secara lisan maupun secara tulisan. Keterampilan membaca matematik merupakan satu bentuk kemampuan komuniaksi matematik dan mempunyai peranan penting dalam pembelajaran matematika. Karena melalui membaca siswa mampu mengkonstruksikan makna matematika sehingga siswa belajar bermakna secara aktif. Istilah membaca diartikan sebagai serangkaian keterampilan untuk menyusun intisari informasi dari suatu teks. Selama kegiatan membaca, pembaca membentuk dan dibentuk oleh teks. Ini berarti bahwa pembaca tidak hanya sekedar melafalkan sajian tertulis saja, tetapi dengan menggunakan pengetahuannya, minatnya dan perasaannya pembaca mengembangkan makna yang termuat dalam teks yang bersangkutan. Seseorang pembaca dikatakan memahami teks tersebut secara bermakna apabila ia dapat mengemukakan idea dalam teks tersebut secara benar dalam bahasanya sendiri. Kemampuan mengemukakan idea matematik dari suatu teks baik dalam bentuk lisan maupun tulisan merupakan bagian penting dari standar komunikasi matematik yang perlu dimiliki siswa. Metode pembelajaran untuk mengembangkan komunikasi matematika salah satunya adalah metode SQ3R. Maka pada penelitin kali ini peneliti memilih metode SQ3R untuk melihat apakah ada pengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa. Metode SQ3R merupakan metode dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Penggunaan metode SQ3R tidak hanya terbatas pada kegiatan belajar individual saja, tetapi metode ini bisa juga diterapkan pada pembelajaran kelompok. Penerapan SQ3R pada pembelajaran kelompok akan lebih membantu siswa dalam belajar. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembentukan kelompok belajar akan terjadi diskusi antar anggota kelompok. Selain diskusi, keuntungan lain yaitu