Hipotesis DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. 4 Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Clauster Random Sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan dengan merandom kelas, dengan mengambil dua kelas secara acak dari jumlah kelas yang memiliki karakteristik yang sama. Satu kelas akan menjadi kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran SQ3R dan satu kelas lagi menjadi kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diharapkan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan komunikasi matematik siswa dalam belajar matematika. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan penilaian kompetensi pengetahuan yang digunakan dengan menggunakan teknik tes tertulis, yaitu tes kemampuan komunikasi matematik siswa. Tes kemampuan komunikasi matematik diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu kelas VIII-3 yang dalam pembelajarannya diterapkan metode SQ3R dan kelompok kontrol yaitu kelas VIII-2 yang diterapkan pembelajaran konvensional. Tes tersebut berjumlah 6 butir soal setelah dilakukan validasi yang berbentuk essay dengan pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV. 4 Ibid., h.118

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial yang yang diamati. 5 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal- soal berbentuk essay yang diberikan dalam bentuk posttes. Soal tes kemampuan komunikasi matematik diberikan sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematik. Hasil tes ini kemudian dinilai dengan berdasarkan rubrik penilaian kemampuan komunikasi matematik. Tes kemampuan komunikasi matematik diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mengerjakan soal- soal kemampuan komunikasi. Sebelum soal- soal tes digunakan, dilakukan uji content validity oleh pakar kemudian soal- soal tes diuji terlebih dahulu untuk mengetahui persyaratan validitas dan reliabilitas, selain itu juga untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Instrumen tes ini diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pokok bahasan sisten persamaan linear dua variabel, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut sama. Tabel 3.2 Kisi- Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Sebelum Divalidasi Dimensi Kemampuan Komunikasi Matematik Kompetensi Dasar Indikator pembelajaran No Jml 1. Menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan menggunakan metode substitusi. 1 4 5 Ibid,. h. 148