Proses Pembelajaran Dikelas Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah membuat pertanyaan, siswa masuk ketahapan berikutnya, yaitu Read. Read adalah aktivitas membaca teks secara aktif dan berkonsentrasi. Bersama denganteman- teman sekelompoknya, peserta didik membaca dengan cermat dan mendiskusikan teks materi yang dibagikan sehingga dapat menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka buat sebelumnya dengan cara menandai kata kunci dengan menggaris bawahi, memberikan warna, atau membuat catatan dipinggir halaman. Pada tahapan read ini siswa terlihat semakin antusias dalam memahami dan berkonsentrasi terhadap materi, sehingga minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat meningkat. Pada tahap ini juga kemampuan komunikasi siswa mulai terbentuk, seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keterampilan membaca matematika merupakan aspek yang mendukung pengembangan kemampuan berfikir matematik yang salah satunya adalah keamampuan komuniaksi matematik.Pada gambar 4.7 dapat dilihatilustrasi aktifitas siswa pada saat tahapan read. Gambar 4.7 Aktivitas Siswa Pada Thapan Read Ilustrasi diatas adalah kegiatan- kegiatan yang dilakukan siswa pada tahap read. Pada tahap ini terlihat masing- masing siswa berkonsentrasi terhadap lembar kerja mereka masing- masing untuk menemukan pemahaman mereka terhadap materi. Kegiatan- kegiatan pada tahap ini akan lebih mempersiapkan siswa untuk memasuki tahap selanjutnya yaitu recite. Tahap selanjutnya recite. Recite adalah aktivitas berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang telah mereka buat sebelumnya juga pertanyaan yang telah disediakan pada lembar kerja siswa. Recite dapat dikatakan juga aktivitas siswa untuk mendemostrasikan pemahaman tentang materi ajar yang sedang dipelajari dan juga pada tahap ini siswa melakukan diskusi bersama teman- teman kelompoknya untuk mengkonstruk pengetahuan dan pengalaman mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang ada yang nanti akan mengantarkan siswa untuk memahami materi yang mereka pelajari. Pada tahap ini siswa siswa dapat mengungkapkan gagasan mereka, saling bertukar pendapat dengan siswa lain sehingga akan memudahkan mereka dalam memahami materi yang mereka pelajari. Langkah ketiga dan keempat dari metode SQ3R ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dalam pembelajaran matematika karena dalam penerapannya membiasakan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, sehingga siswa mampu mengkomuniaksikan pemikirannya baik dengan guru, teman maupun terhadap materipelajaranmatematika. Serta jawaban dari pertanyaan siswa yang sebelumnya mereka buat telah dirancang agarmenghasilkan jawaban yang berurutan sehingga dari jawaban yang ditulis siswa dapat dilihat bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa dapat berpengaruh ditingkatkan. Secara visual gambaran kegiatan siswa pada tahap recite dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.8 Kegiatan Diskusi Kelompok Pada Tahap Recite pada gambar 4.8 dapat dilihat kegiatan siswa pada tahap recite. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruk pengetahuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan permasalahan. Melalui tahap ini memungkinkan siswa untuk menyampaikan, menanggapi serta menjawab pendapat maupun pertanyaan yang diajukan teman sekelomponya, selain itu mereka akan saling membantu kesulitan yang dihadapi oleh teman kelompoknya. Tugas guru pada tahap ini adalah fasilitator yang memantau dan memfasilitasi proses diskusi kelompok. Adapun hasil jawaban dari pertanyaan yangtelah mereka diskusikan diatas bersama teman sekelompoknya dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut: Gambar 4.9 Salah Satu Hasil Jawaban Siswa Dalam Menjawab Pertanyaan Pada Tahap Recite Gambar 4.9 merupakan gambaran visual hasil siswa mengkonstruksi pemahaman mereka terhadap materi yang mereka pelajari. Lembar kerja siswa atau bahan diskusi yang diberikan kepada siswa pada tahap ini. dapat dilihat bahwa jawaban siswa sudah benar dan jelas, terlihat bahwa siswa dapat mengkomunikasikan hasil jawabannya dengan baik. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, siswa diminta menukarkan lembar hasil pekerjaannya dengan kelompok lain agar dapat diperiksa bersama- sama. kemudian siswa memasuki tahapan terakhir, yaitu tahapan review. Tahap ini merupakan aktivitas siswa bersama- sama dengan guru dalam meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban, Aktivitas ini digunakan untuk memastikan siswa menangkap informasi dan memahami ide pokok dari bahan bacaan yang diberikan.Pada aktivitas review ini, guru mengkonfirmasi pemahaman siswa terhadap materi yang sebelumnya mereka diskusikan dan mengkonfirmasi hasil latihan kelompok yang telah dikerjakan.Saat mereview guru memilih acak satu orang dari beberapa kelompok untuk untuk mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah didiskusikan bersama kelompoknya didepan kelas kepada kelompok lain dan guru. Setiap siswa berkesempatan maju didepan kelas sehingga ia harus benar- benar mempersiapkan dirinya dalam menguasai materi dan bagi kelompok yang tidak terpilih memperhatikan penjelasan temannya dan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.Pada tahap ini masing- masing siswa dapat mengetahui kekurangannya dalam proses pembelajaran, setelah semuanya selesai di konfirmasi, guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada gambar 4.10 dibawah ini dapat dilihat aktivitas siswa menjelaskan didepan kelas. Gambar 4.10 Perwakilan Kelompok yang Maju Menjelaskan Didepan Kelas Pada kelas kontrol peneliti menerapkan model pembelajaran konvensional, yaitu model pembelajaran yang biasa dilakukan guru matematika disekolah tersebut untuk mengajar dikelas. Kegiatan pembelajaran, yang dilakukan terdiri atas tahap menyampaikan materi pembelajaran yang dilakukan terdiri atas tahap menyampaikan materi pembelajaran oleh guru, melakukan tanya jawab, kemudian memberikan latihan soal, sehingga siswa tidak dilibatkan untuk membangun sendiri pemahaman mereka mengenai materi yang dipelajari. Hal tersebut mengakibatkan siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran, dan kurang berkembang pemahaman siswa terhadap materi dan kemampuan komunikasi matematik siswa.

2. Hasil PosttesKemampuan Komunikasi Matematik Siswa

Pada penelitian ini, untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah peneliti buat, peneliti melakukan analisis terhadap data hasil posttes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal Posttes yang peneliti buat terdiri atas dua indikator kemampuan komunikasi matematik yang diukur yaitu : 1 Menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi secara lengkap dan benar Dan 2 Menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematika secara tulisan dengan grafik. Berdasarkan hasil Posttes yang telah peneliti analisis didapatkan bahwa skor rata- rata ketercapaian kemampuan komunikasi matematik siswa secara keseluruhan pada kelas eksperimen sebesar 16,28 dengan presentase sebesar 67,84 sedangkan skor rata- rata ketercapaian kemampuan komunikasi matematik siswa secara keseluruhan pada kelas kontrol sebesar 13,44 dengan presentase sebesar 55,97 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kemampuan komunikasi matematik pada kelas kontrol. Sebagai gambaran umum hasil poenelitian mengenai kemampuan komuniaksi matematik siswa , berikut ini akan ditampilkan jawaban posttes siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang peneliti kelompokkan berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematik yang diukur.

a. Kemampuan Menghubungkan Benda Nyata atau Gambar

KedalamIdeaMatematikaKemudian Melakukan Perhitungan Untuk Mendapatkan Solusi Secara Lengkap dan Benar. Soal posttes untuk mengukur kemampuan tersebut terdiri atas tiga soal, berikut adalah gambaran visual jawaban posttes soal nomor 4, pada kelas eksperimen dan kontrol. Soal nomor 4: Pada suatu hari Pak Tio dan Pak Heri, pergi kepasar hewan untuk membeli anak bebek dan anak ayam. Pak Tio harus membayar Rp 90.000,00 untuk anak bebek dan anak ayam yang dibelinya, sedang kan Pak Heri harus membayar Rp 150.000,00 Buatlah model matematika Berdasarkan ilustrasi diatas dan Tentukanlah harga satu ekor anak ayam, dan harga satu ekor anak bebek dengan menggunakan metode eliminasi. kemudian Tentukan pula harga yang harus Pak Tio Pak Heri dibayar oleh pak heri, bila ia ingin membeli lagi 5 ekor anak bebek dan 4 ekor anak ayam. Jawaban siswa: - Kelas eksperimen Gambar 4.11 Jawaban Posttes No.4 Siswa Kelas Eksperimen. - Kelas kontrol Gambar 4.12 Jawaban Posttes No.4 Siswa Kelas Kontrol Gambar 4.11 merupakan jawaban yang diberikan oleh salah satu siswa dari kelas eksperimen . pada gambar 4.11 dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menuliskan ide matematika dari gambar dan melakukan perhitungan untukmendapatkan solusi secara lengkap dan benar, dan mendapatkan skor 4. Sedangkan pada 4.12 merupakan jawaban yang diberikan oleh salah satu siswa kelas kontrol. Pada gambar 4.12 dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menuliskan ide matematika dari ilustrasi gambar yang terdapat pada soal namun dalam melakukan perhitungan untuk menemukan solusi masih belum lengkap walaupun jawaban siswa sudah benar, sehingga siswa diberikan skor 3. Hal ini diperkuat dari hasil analisis peneliti terhadap rata- rata skor ketercapaian indikator kemampuan komunikasi matematik menghubungkan benda nyata atau gambar kedalam idea matematika kemudian melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi secara lengkap dan benar diperoleh nilai rata- rata pada kelas eksperimen sebesar 8,56 dengan presentase sebesar 71,35 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata- rata pada indikator pertama sebesar 7,17 dengan presentase sebesar 59,72.

b. Kemampuan Menjelaskan Idea, Situasi, dan Relasi Matematika Secara

Tulisan Dengan Grafik Soal posttes untuk mengukur kemampuan tersebut terdiri atas tiga soal, berikut adalah gambaran visual jawaban posttes soal nomor 2, pada kelas eksperimen dan kontrol. Soal nomor 2: Tentukan himpunan penyelesaian persamaan x + y = 3 jika x, y variabel pada himpunan bilangan cacah. Kemudian gambarlah grafik dari persamaan tersebut pada bidang koordinat cartesius.