Instrumen Penelitian DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

Pedoman penskoran diperlukan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa pada setiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperti yang disajikan pada tabel dibawa ini. Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Skor Kriteria 4 3 2 1 Dapat menjawab semua aspek pertanyaan tentang komunikasi dan dijawab dengan benar dan jelas Dapat menjawab hampir semua aspek pertanyaan tentang komunikasi dan dijawab dengan benar Dapat menjawab hanya sebagian dari aspek pertanyaan tentang komunikasi dan dijawab dengan benar Menjawab tidak sesuai dengan aspek pertanyaan tentang komunikasi Tidak ada jawaban

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan, instrumen tersebut terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas instrumen. Dikatakan baik sebagai alat pengukur jika memenuhi persyaratan berikut: 1. Validitas Instrumen Validitas berasal dari bahasa inggris validity yang berarti keabsahan. Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk= n-2. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: 6 � � = �∑�� − ∑�∑� ��∑� 2 − ∑� 2 �∑� 2 − ∑� 2 Keterangan: � �� : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan n : Jumlah responden ∑ x : jumlah skor butir soal ∑ y : skor total Untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir soal item, maka � ��ℎ����� dibandingkan dengan � ������� product moment. Jika: � ��ℎ����� ≥ � ������� , ���� ����� ���� ����� � ��ℎ����� � �� ����� , ���� ����� ���� ����� ����� � ������� = � � ,�� Berdasarkan perhitungan data hasil tes uji soal diperoleh validitas tiap butir soal sebagai berikut: 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012 Cet.1, Ed. Ke-2, h. 87 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas No. Soal � �������� � ������� keterangan 1 0,850 0,355 valid 2 0,468 0,355 valid 3 0,737 0,355 valid 4 0,181 0,355 Tidak valid 5 0,526 0,355 Valid 6 0,634 0,355 Valid 7 0,745 0,355 Valid Dari tabel 3.5 terlihat bahwa soal nomor 4 tidak valid. Untuk perhitungan validitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 7. 2. Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah dengan menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu: 7 � 11 = � � �−1 � 1 − ∑ � �2 � �2 dengan � 2 = ∑ � 2 − � � 2 � 7 Ibid., h. 122 Keterangan : � 11 = realibilitas yang dicari ∑ � � 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item � � 2 = varians total 1 = bilangan konstanta N = banyaknya siswa n = banyaknya item soal yang valid Adapun klasifikasi interpretasi untuk reliabilitas soal menggunakan patokan yang dibuat oleh J.P Guilford 8 , seperti pada Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.6 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas Soal Dari hasil perhitungan r 11 sebesar 0,76 Dengan demikian, koefiseien reliabilitas soal tergolong tinggi. Perhitungan reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 8. 8 Erman Suherman, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Bandung: JICA, 2003, h. 139. Indeks Reliabilitas Klasifikasi � 11 ≤ 0,20 Sangat rendah 0,21 � 11 R ≤ 0,40 Rendah 0,41 � 11 R ≤ 0,70 Sedang 0,71 � 11 R ≤ 0,90 Tinggi 0,91 � 11 R ≤ 1,00 Sangat tinggi