PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.10 PSAP 09
- 1
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1
BERBASIS AKRUAL
2
PERNYATAAN NO. 09
3
KEWAJIBAN
4
Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 5
paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 6
penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 7
Akuntansi Pemerintahan
.
8
PENDAHULUAN
9
T T
U U
J J
U U
A A
N N
10 1. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan
11 akuntansi kewajiban meliputi saat pengakuan, penentuan nilai tercatat,
12 amortisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan terhadap kewajiban tersebut.
13
R R
U U
A A
N N
G G
L L
I I
N N
G G
K K
U U
P P
14
2. Pernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit 15
pemerintahan yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan 16
mengatur tentang perlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, 17
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang diperlukan. 18
3. Pernyataan Standar ini mengatur: 19
a Akuntansi Kewajiban Pemerintah termasuk kewajiban jangka pendek 20
dan kewajiban jangka panjang yang ditimbulkan dari Utang Dalam 21
Negeri dan Utang Luar Negeri. 22
b Perlakuan akuntansi untuk transaksi pinjaman dalam mata uang 23
asing. 24
c Perlakuan akuntansi untuk transaksi yang timbul dari restrukturisasi 25
pinjaman. 26
d Perlakuan akuntansi untuk biaya yang timbul dari utang pemerintah.
27
Huruf b, c, dan d diatas berlaku sepanjang belum ada pengaturan 28
khusus dalam pernyataan tersendiri mengenai hal-hal tersebut. 29
4. Pernyataan Standar ini tidak mengatur: 30
a Akuntansi Kewajiban
Diestimasi dan Kewajiban Kontinjensi. 31
b Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. 32
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.10 PSAP 09
- 2 c Transaksi dalam mata uang asing yang timbul atas transaksi selain dari
1 transaksi pinjaman yang didenominasi dalam suatu mata uang asing seperti
2 pada paragraf 3b.
3 Huruf a dan b diatur dalam pernyataan standar tersendiri.
4
D D
E E
F F
I I
N N
I I
S S
I I
5
5. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 6
Pernyataan Standar dengan pengertian: 7
Amortisasi utang adalah alokasi sistematis dari premium atau diskonto 8
selama umur utang pemerintah. 9
Aset Tertentu yang memenuhi syarat Qualifying Asset, selanjutnya disebut 10
Aset Tertentu adalah aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar 11
siap untuk dipergunakan atau dijual sesuai dengan tujuannya. 12
Biaya Pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang harus ditanggung 13
oleh pemerintah sehubungan dengan peminjaman dana. 14
Debitur adalah pihak yang menerima utang dari kreditur. 15
Diskonto adalah jumlah selisih kurang antara nilai kini kewajiban present 16
value dengan nilai jatuh tempo kewajiban maturity value dari suatu utang 17
karena tingkat bunga nominal lebih rendah dari tingkat bunga efektif. 18
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih 19
entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan 20
perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban 21
berupa laporan keuangan. 22
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang 23
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi 24
pemerintah. 25
Kreditur adalah pihak yang memberikan utang kepada debitur. 26
Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum 27
pasti. 28
Kewajiban kontinjensi adalah: 29
a kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
30
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya 31
suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya 32
berada dalam kendali suatu entitas; atau 33
b kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak diakui 34
karena: 35
1 tidak terdapat kemungkinan besar not probable bahwa suatu
36
entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat 37
ekonomi untuk menyelesaikan kewajibannya; atau 38
2 jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
39
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.10 PSAP 09
- 3
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. 1
Metode garis lurus adalah metode alokasi premium atau diskonto dengan 2
jumlah yang sama sepanjang periode sekuritas utang pemerintah. 3
Nilai nominal adalah nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali 4
transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang 5
pemerintah. 6
Nilai tercatat carrying amount kewajiban adalah nilai buku kewajiban yang 7
dihitung dari nilai nominal setelah dikurangi atau ditambah diskonto atau 8
premium yang belum diamortisasi. 9
Obligasi Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 10
12 dua belas bulan dengan kupon danatau dengan pembayaran bunga 11
secara diskonto. 12
Perhitungan Fihak Ketiga, selanjutnya disebut PFK, merupakan utang 13
pemerintah kepada pihak lain yang disebabkan kedudukan pemerintah 14
sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, seperti Pajak Penghasilan 15
PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, iuran Askes, Taspen, dan Taperum. 16
Premium adalah jumlah selisih lebih antara nilai kini kewajiban present 17
value dengan nilai jatuh tempo kewajiban maturity value karena tingkat 18
bunga nominal lebih tinggi dari tingkat bunga efektif. 19
Restrukturisasi Utang adalah kesepakatan antara kreditur dan debitur untuk 20
memodifikasi syarat-syarat perjanjian utang dengan atau tanpa 21
pengurangan jumlah utang. 22
Sekuritas utang pemerintah adalah surat berharga berupa surat pengakuan 23
utang oleh pemerintah yang dapat diperjualbelikan dan mempunyai nilai 24
jatuh tempo atau nilai pelunasan pada saat diterbitkan, misalnya Surat 25
Utang Negara SUN. 26
Surat Perbendaharaan Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka 27
waktu sampai dengan 12 dua belas bulan dengan pembayaran bunga 28
secara diskonto. 29
Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan 30
utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin 31
pembayaran pokok utang dan bunganya oleh Negara Republik Indonesia, 32
sesuai dengan masa berlakunya. 33
Tunggakan adalah jumlah kewajiban terutang karena ketidakmampuan 34
entitas membayar pokok utang danatau bunganya sesuai jadwal. 35
U U
M M
U U
M M
36 6. Karakteristik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah
37 mempunyai kewajiban sampai saat ini yang dalam penyelesaiannya
38 mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang.
39
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.10 PSAP 09
- 4 7. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan
1 tugas atau tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks
2 pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber
3 pendanaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan
4 lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah dapat juga terjadi karena
5 perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban kepada
6 masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi, kelebihan
7 setoran pajak dari wajib pajak, alokasirealokasi pendapatan ke entitas lainnya,
8 atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya.
9
8.
Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai 10
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. 11
K K
L L
A A
S S
I I
F F
I I
K K
A A
S S
I I
K K
E E
W W
A A
J J
I I
B B
A A
N N
12
9. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 13