Utang pemerintah dalam mata uang asing dicatat dengan 13 Pada setiap tanggal neraca pos utang pemerintah dalam mata 21 Selisih penjabaran pos utang pemerintah dalam mata uang 24 Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum 38

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 11 selama periode penjualan dan jatuh tempo; sedangkan sekuritas yang dijual 1 dengan harga premium nilainya akan berkurang. 2 54. Sekuritas utang pemerintah yang mempunyai nilai pada saat jatuh 3 tempo atau pelunasan, misalnya Surat Utang Negara SUN baik dalam bentuk 4 Surat Perbendaharaan Negara maupun Obligasi Negara, harus dinilai 5 berdasarkan nilai yang harus dibayarkan pada saat jatuh tempo bila dijual dengan 6 nilai pari. Bila pada saat transaksi awal, instrumen pinjaman pemerintah yang 7 dapat diperjualbelikan tersebut dijual di atas atau di bawah pari, maka penilaian 8 selanjutnya memperhitungkan amortisasi atas diskonto atau premium yang ada. 9 55. Amortisasi atas diskonto atau premium dapat menggunakan 10 metode garis lurus. 11 P P E E R R U U B B A A H H A A N N V V A A L L U U T T A A A A S S I I N N G G 12

56. Utang pemerintah dalam mata uang asing dicatat dengan 13

menggunakan kurs tengah bank sentral saat terjadinya transaksi. 14 57. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs 15 spot spot rate. Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal 16 transaksi sering digunakan, misalnya rata-rata kurs tengah bank sentral selama 17 seminggu atau sebulan digunakan untuk seluruh transaksi pada periode tersebut. 18 Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk 19 suatu periode tidak dapat diandalkan. 20

58. Pada setiap tanggal neraca pos utang pemerintah dalam mata 21

uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan 22 kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. 23

59. Selisih penjabaran pos utang pemerintah dalam mata uang 24

asing antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan 25 atau penurunan ekuitas periode berjalan. 26 60. Konsekuensi atas pencatatan dan pelaporan kewajiban dalam 27 mata uang asing akan mempengaruhi pos pada Neraca untuk kewajiban yang 28 berhubungan dan ekuitas pada entitas pelaporan. 29 61. Apabila suatu transaksi dalam mata uang asing timbul dan 30 diselesaikan dalam periode yang sama, maka seluruh selisih kurs tersebut diakui 31 pada periode tersebut. Namun jika timbul dan diselesaikannya suatu transaksi 32 berada dalam beberapa periode akuntansi yang berbeda, maka selisih kurs harus 33 diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan perubahan kurs 34 untuk masing-masing periode. 35 P P E E N N Y Y E E L L E E S S A A I I A A N N K K E E W W A A J J I I B B A A N N S S E E B B E E L L U U M M J J A A T T U U H H 36 T T E E M M P P O O 37

62. Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum 38

jatuh tempo karena adanya fitur untuk ditarik call feature oleh penerbit dari 39 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 12 sekuritas tersebut atau karena memenuhi persyaratan untuk penyelesaian 1 oleh permintaan pemegangnya maka selisih antara harga perolehan kembali 2 dan nilai tercatat netonya harus disajikan pada Laporan Operasional dan 3 diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari pos 4 kewajiban yang berkaitan. 5 63. Apabila harga perolehan kembali adalah sama dengan nilai 6 tercatat carrying value maka penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo 7 dianggap sebagai penyelesaian utang secara normal, yaitu dengan 8 menyesuaikan jumlah kewajiban dan aset yang berhubungan. 9 64. Apabila harga perolehan kembali tidak sama dengan nilai tercatat 10 carrying value maka, selain penyesuaian jumlah kewajiban dan aset yang 11 terkait, jumlah perbedaan yang ada juga disajikan dalam Laporan Operasional 12 pada pos SurplusDefisit dari Kegiatan Non Operasional dan diungkapkan pada 13 Catatan atas Laporan Keuangan. 14 T T U U N N G G G G A A K K A A N N 15

65. Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus disajikan 16