Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas 27 Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. 29 Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas 30 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas 33 Dalam hal besaran pe

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.03 PSAP 02 - 6 bukan merupakan bagian dari standar. Tujuan ilustrasi ini adalah memberikan 1 gambaran penerapan standar untuk membantu dalam klarifikasi artinya. 2 INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM LAPORAN 3 REALISASI ANGGARAN ATAU DALAM CATATAN 4 ATAS LAPORAN KEUANGAN 5

16. Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut 6

jenis pendapatan-LRA dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih 7 lanjut jenis pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan. 8

17. Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis 9

belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Klasifikasi belanja menurut 10 organisasi disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan 11 atas Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam 12 Catatan atas Laporan Keuangan. 13 AKUNTANSI ANGGARAN 14 18. Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan 15 pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan 16 pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. 17 19. Akuntansi anggaran diselenggarakan sesuai dengan struktur 18 anggaran yang terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. 19 Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi 20 alokasi estimasi pendapatan. Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang 21 dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran allotment. Anggaran pembiayaan 22 terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. 23 20. Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran 24 disahkan dan anggaran dialokasikan. 25 AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA 26

21. Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas 27

Umum NegaraDaerah. 28

22. Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. 29

23. Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas 30

pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah 31 pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi. 32

24. Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas 33

bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat 34 jumlah netonya setelah dikompensasikan dengan pengeluaran. 35 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.03 PSAP 02 - 7

25. Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto 1

biaya bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat 2 dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas 3 bruto dapat dikecualikan. 4

26. Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan 5

mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan 6 layanan umum. 7

27. Pengembalian yang sifatnya sistemik normal dan berulang 8

recurring atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode penerimaan 9 maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang 10 pendapatan-LRA. 11

28. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang non- 12

recurring atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode 13 penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan- 14 LRA pada periode yang sama. 15

29. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang non- 16

recurring atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode 17 sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada 18 periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. 19 30. Akuntansi pendapatan-LRA disusun untuk memenuhi kebutuhan 20 pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan 21 pengendalian bagi manajemen pemerintah pusat dan daerah. 22 AKUNTANSI BELANJA 23

31. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening 24