Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 12

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.02 PSAP 01- 16 tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai 1 kewajiban jangka panjang. 2 76. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang 3 sama seperti aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang 4 transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang 5 akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. 6 77. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh 7 tempo dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya 8 bunga pinjaman, utang jangka pendek dari fihak ketiga, utang perhitungan fihak 9 ketiga PFK, dan bagian lancar utang jangka panjang. 10 Kewajiban Jangka Panjang 11

78. Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 12

jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan untuk 13 diselesaikan dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan 14 jika: 15 a jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 dua belas 16 bulan; 17 b entitas bermaksud mendanai kembali refinance kewajiban tersebut atas 18 dasar jangka panjang; dan 19 c maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan 20 kembali refinancing, atau adanya penjadualan kembali terhadap 21 pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui. 22 Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka pendek 23 sesuai dengan paragraf ini, bersama-sama dengan informasi yang 24 mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan 25 Keuangan. 26 79. Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun 27 berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali refinancing atau 28 digulirkan roll over berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan 29 tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian 30 dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka panjang 31 dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di 32 mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas seperti dalam 33 kasus tidak adanya persetujuan pendanaan kembali, pendanaan kembali ini 34 tidak dapat dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan 35 sebagai pos jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan 36 kembali sebelum persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi 37 kewajiban pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang. 38 80. Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu 39 covenant yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban 40 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.02 PSAP 01- 17 jangka pendek payable on demand jika persyaratan tertentu yang terkait 1 dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, 2 kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika: 3 a pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai 4 konsekuensi adanya pelanggaran, dan 5 b tidak mungkin terjadi pelanggaran berikutnya dalam waktu 12 dua belas 6 bulan setelah tanggal pelaporan. 7 Pengakuan Kewajiban 8

81. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran 9