PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.07 PSAP 06 -
3
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan yang investornya 1
mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan anak perusahaan 2
maupun joint venture dari investornya. 3
Perusahaan negaradaerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian 4
modalnya dimiliki oleh pemerintah pusatdaerah. 5
BENTUK INVESTASI
6 7. Pemerintah melakukan investasi dimaksudkan antara lain untuk
7 memperoleh pendapatan dalam jangka panjang atau memanfaatkan dana yang
8 belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.
9 8. Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan
10 sertifikat atau dokumen lain yang serupa. Hakikat suatu investasi dapat berupa
11 pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta
12 instrumen ekuitas.
13
KLASIFIKASI INVESTASI
14
9. Investasi pemerintah diklasifikasikan menjadi dua yaitu 15
investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka 16
pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi jangka 17
panjang merupakan kelompok aset nonlancar. 18
10. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai 19
berikut: 20
a Dapat segera diperjualbelikandicairkan;
21 b Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya
22 pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;
23 c Berisiko
rendah. 24
11. Dengan memperhatikan kriteria tersebut pada paragraf 10, maka 25
pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah, karena 26
dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam 27
investasi jangka pendek. Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok 28
investasi jangka pendek antara lain adalah: 29
a Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu
30 badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah
31 kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;
32 b Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan
33 kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat
34 berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun
35 luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
36 c
Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi 37
kebutuhan kas jangka pendek. 38
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.07 PSAP 06 -
4 12.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka 1
pendek, antara lain terdiri atas: 2
a Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan danatau yang 3
dapat diperpanjang secara otomatis revolving deposits; 4
b Pembelian Surat Utang Negara SUN pemerintah jangka pendek oleh 5
pemerintah pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia 6
SBI. 7
13. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman 8
investasinya, yaitu permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah 9
investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara 10
berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka 11
panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. 12
14. Pengertian berkelanjutan adalah investasi yang dimaksudkan 13
untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau 14
menarik kembali. Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan 15
investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 dua belas bulan, dimaksudkan 16
untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau 17
menarik kembali. 18
15. Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah
19 investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk
20 mendapatkan dividen danatau pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang
21 danatau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat berupa:
22 a Penyertaan
Modal Pemerintah pada perusahaan negaradaerah, badan
23 internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara;
24 b Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk
25 menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada
26 masyarakat.
27 16. Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara
28 lain dapat berupa:
29 a Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan
30 untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
31 b Penanaman
modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan
32 kepada pihak ketiga;
33 c Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat
34 seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
35 d Investasi
nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk
36 dimiliki pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang
37 dimaksudkan untuk penyehatanpenyelamatan perekonomian.
38 17. Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga
39 saham pada suatu perseroan terbatas dan non surat berharga yaitu kepemilikan
40 modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang bukan perseroan.
41
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.07 PSAP 06 -
5 18. Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak
1 bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli
2 oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat
3 dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi dalam properti yang tidak
4 tercakup dalam pernyataan ini.
5 19. Akuntansi untuk investasi pemerintah dalam properti dan
6 kerjasama operasi akan diatur dalam standar akuntansi tersendiri.
7
PENGAKUAN INVESTASI
8
20. Pengeluaran kas danatau aset, penerimaan hibah dalam