Jika jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana 21 Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang 29 Jika penyelesaian satu utang yang nilai penyelesaiannya di 8

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 13 70. Restrukturisasi dapat berupa: 1 a Pembiayaan kembali yaitu mengganti utang lama termasuk tunggakan 2 dengan utang baru; atau 3 b Penjadwalan ulang atau modifikasi persyaratan utang yaitu mengubah 4 persyaratan dan kondisi kontrak perjanjian yang ada. Penjadwalan utang 5 dapat berbentuk: 6 1 Perubahan jadwal pembayaran, 7 2 Penambahan masa tenggang, atau 8 3 Menjadwalkan kembali rencana pembayaran pokok dan bunga yang 9 jatuh tempo danatau tertunggak. 10 71. Jumlah bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkat bunga 11 efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat utang pada awal setiap periode 12 antara saat restrukturisasi sampai dengan saat jatuh tempo. Tingkat bunga efektif 13 yang baru adalah sebesar tingkat diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai 14 jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan 15 baru tidak temasuk utang kontinjen dengan nilai tercatat. Berdasarkan tingkat 16 bunga efektif yang baru akan dapat menghasilkan jadwal pembayaran yang baru 17 dimulai dari saat restrukturisasi sampai dengan jatuh tempo. 18 72. Informasi mengenai tingkat bunga efektif yang lama dan yang baru 19 harus disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan. 20

73. Jika jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana 21

ditetapkan dalam persyaratan baru utang termasuk pembayaran untuk 22 bunga maupun untuk pokok utang lebih rendah dari nilai tercatat, maka 23 debitur harus mengurangi nilai tercatat utang ke jumlah yang sama dengan 24 jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana yang ditentukan dalam 25 persyaratan baru. Hal tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas 26 Laporan Keuangan sebagai bagian pengungkapan dari pos kewajiban yang 27 berkaitan. 28

74. Suatu entitas tidak boleh mengubah nilai tercatat utang 29

sebagai akibat dari restrukturisasi utang yang menyangkut pembayaran kas 30 masa depan yang tidak dapat ditentukan, selama pembayaran kas masa 31 depan maksimum tidak melebihi nilai tercatat utang. 32 75. Jumlah bunga atau pokok utang menurut persyaratan baru dapat 33 merupakan kontinjen, tergantung peristiwa atau keadaan tertentu. Sebagai 34 contoh, debitur mungkin dituntut untuk membayar jumlah tertentu jika kondisi 35 keuangannya membaik sampai tingkat tertentu dalam periode tertentu. Untuk 36 menentukan jumlah tersebut maka harus mengikuti prinsip-prinsip yang diatur 37 pada akuntansi kontinjensi yang tidak diatur dalam pernyataan ini. Prinsip yang 38 sama berlaku untuk pembayaran kas masa depan yang seringkali harus 39 diestimasi. 40 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 14 P P E E N N G G H H A A P P U U S S A A N N U U T T A A N N G G 1 76. Penghapusan utang adalah pembatalan tagihan oleh kreditur 2 kepada debitur, baik sebagian maupun seluruh jumlah utang debitur dalam 3 bentuk perjanjian formal diantara keduanya. 4 77. Atas penghapusan utang mungkin diselesaikan oleh debitur ke 5 kreditur melalui penyerahan aset kas maupun nonkas dengan nilai utang di 6 bawah nilai tercatatnya. 7

78. Jika penyelesaian satu utang yang nilai penyelesaiannya di 8

bawah nilai tercatatnya dilakukan dengan aset kas, maka ketentuan pada 9 paragraf 73 berlaku. 10

79. Jika penyelesaian suatu utang yang nilai penyelesaiannya di 11