Pengeluaran kas danatau aset, penerimaan hibah dalam Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat 34

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.07 PSAP 06 - 5 18. Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak 1 bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli 2 oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat 3 dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi dalam properti yang tidak 4 tercakup dalam pernyataan ini. 5 19. Akuntansi untuk investasi pemerintah dalam properti dan 6 kerjasama operasi akan diatur dalam standar akuntansi tersendiri. 7 PENGAKUAN INVESTASI 8

20. Pengeluaran kas danatau aset, penerimaan hibah dalam

9 bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui 10 sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 11 a Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa 12 potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut 13 dapat diperoleh pemerintah; 14 b Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara 15 memadai reliable. 16 21. Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas danatau aset, 17 penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang menjadi 18 investasi memenuhi kriteria pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu 19 mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat ekonomi dan manfaat sosial 20 atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan bukti-bukti yang 21 tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi dari kepastian yang 22 cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau jasa potensial yang akan 23 diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh 24 manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin timbul. 25 22. Kriteria pengakuan investasi sebagaimana dinyatakan pada 26 paragraf 20 butir b, biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran 27 atau pembelian yang didukung dengan bukti yang 28 menyatakanmengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu 29 investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya, atau 30 berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang demikian, 31 penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan. 32 PENGUKURAN INVESTASI 33

23. Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat 34

membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian, nilai pasar 35 dipergunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk 36 investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat dipergunakan nilai 37 nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya. 38 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.07 PSAP 06 - 6

24. Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga,