Laporan keuangan diidentifikasi dan dibedakan secara jelas 18 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan hanya berlaku 20

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.02 PSAP 01- 9 S S T T R R U U K K T T U U R R D D A A N N I I S S I I 1 P P E E N N D D A A H H U U L L U U A A N N 2 25. Pernyataan Standar ini mensyaratkan adanya pengungkapan 3 tertentu pada lembar muka on the face laporan keuangan, mensyaratkan 4 pengungkapan pos-pos lainnya dalam lembar muka laporan keuangan atau 5 dalam Catatan atas Laporan Keuangan, dan merekomendasikan format ilustrasi 6 standar ini yang dapat diikuti oleh suatu entitas pelaporan sesuai dengan situasi 7 masing-masing. 8 26. Pernyataan Standar ini menggunakan istilah pengungkapan dalam 9 arti yang seluas-luasnya, meliputi pos-pos yang disajikan dalam setiap lembar 10 muka laporan keuangan maupun dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 11 Pengungkapan yang disyaratkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi 12 Pemerintahan lainnya disajikan sesuai dengan ketentuan dalam standar tersebut. 13 Kecuali ada standar yang mengatur sebaliknya, pengungkapan yang demikian 14 dibuat pada lembar muka laporan keuangan yang relevan atau dalam Catatan 15 atas Laporan Keuangan. 16 Identifikasi Laporan Keuangan 17

27. Laporan keuangan diidentifikasi dan dibedakan secara jelas 18

dari informasi lainnya dalam dokumen terbitan yang sama. 19

28. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan hanya berlaku 20

untuk laporan keuangan dan tidak untuk informasi lain yang disajikan 21 dalam suatu laporan tahunan atau dokumen lainnya. Oleh karena itu, 22 penting bagi pengguna untuk dapat membedakan informasi yang disajikan 23 menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dari informasi lain, namun bukan 24 merupakan subyek yang diatur dalam Pernyataan Standar ini. 25 29. Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara 26 jelas. Di samping itu, informasi berikut harus dikemukakan secara jelas dan 27 diulang pada setiap halaman laporan bilamana perlu untuk memperoleh 28 pemahaman yang memadai atas informasi yang disajikan: 29 a nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya; 30 b cakupan laporan keuangan, apakah satu entitas tunggal atau konsolidasian 31 dari beberapa entitas pelaporan; 32 c tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, yang 33 sesuai dengan komponen-komponen laporan keuangan; 34 d mata uang pelaporan; dan 35 e tingkat ketepatan yang digunakan dalam penyajian angka-angka pada laporan 36 keuangan. 37 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.02 PSAP 01- 10 30. Persyaratan dalam paragraf 27 dapat dipenuhi dengan penyajian 1 judul dan judul kolom yang singkat pada setiap halaman laporan keuangan. 2 Berbagai pertimbangan digunakan untuk pengaturan tentang penomoran 3 halaman, referensi, dan susunan lampiran sehingga dapat mempermudah 4 pengguna dalam memahami laporan keuangan. 5 31. Laporan keuangan seringkali lebih mudah dimengerti bilamana 6 informasi disajikan dalam ribuan atau jutaan rupiah. Penyajian demikian ini dapat 7 diterima sepanjang tingkat ketepatan dalam penyajian angka-angka diungkapkan 8 dan informasi yang relevan tidak hilang. 9 Periode Pelaporan 10

32. Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam 11