Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. 27 Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola: 29 Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak 19

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.09 PSAP 08 - 4 a aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam rancangan, 1 teknologi, atau fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak 2 semula; atau 3 b harga aset tambahan tersebut ditetapkan tanpa memperhatikan harga 4 kontrak semula. 5 PENGAKUAN KONSTRUKSI DALAM 6 PENGERJAAN 7

14. Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam 8

Pengerjaan jika: 9 a besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang 10 berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; 11 b biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan 12 c aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. 13

15. Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang 14

dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan 15 oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan 16 dalam aset tetap. 17

16. Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap 18

yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi: 19 a Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan 20 b Dapat memberikan manfaatjasa sesuai dengan tujuan perolehan; 21 17. Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang 22 bersangkutan tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi, 23 dan jaringan; aset tetap lainnya setelah pekerjaan konstruksi tersebut 24 dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya. 25 PENGUKURAN 26

18. Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. 27

BIAYA KONSTRUKSI 28

19. Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola: 29

a biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; 30 b biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan 31 dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan 32 c biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi 33 yang bersangkutan. 34 20. Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kegiatan 35 konstruksi antara lain meliputi: 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.09 PSAP 08 - 5 a Biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; 1 b Biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi; 2 c Biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke lokasi 3 pelaksanaan konstruksi; 4 d Biaya penyewaan sarana dan peralatan; 5 e Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan 6 dengan konstruksi. 7 21. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan ke kegiatan konstruksi pada 8 umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tertentu meliputi: 9 a Asuransi; 10 b Biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung 11 berhubungan dengan konstruksi tertentu; 12 c Biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksi yang 13 bersangkutan seperti biaya inspeksi. 14 Biaya semacam itu dialokasikan dengan menggunakan metode yang sistematis 15 dan rasional dan diterapkan secara konsisten pada semua biaya yang 16 mempunyai karakteristik yang sama. Metode alokasi biaya yang dianjurkan 17 adalah metode rata-rata tertimbang atas dasar proporsi biaya langsung. 18

22. Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak 19

konstruksi meliputi: 20 a Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan 21 tingkat penyelesaian pekerjaan; 22 b Kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubung 23 dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada 24 tanggal pelaporan; 25 c Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan 26 dengan pelaksanaan kontrak konstruksi. 27 23. Kontraktor meliputi kontraktor utama dan kontraktor lainnya. 28 24. Pembayaran atas kontrak konstruksi pada umumnya dilakukan 29 secara bertahap termin berdasarkan tingkat penyelesaian yang ditetapkan 30 dalam kontrak konstruksi. Setiap pembayaran yang dilakukan dicatat sebagai 31 penambah nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan. 32 25. Klaim dapat timbul, umpamanya, dari keterlambatan yang 33 disebabkan oleh pemberi kerja, kesalahan dalam spesifikasi atau rancangan dan 34 perselisihan penyimpangan dalam pengerjaan kontrak. 35

26. Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman 36