Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara 35 Selisih lebihkurang antara pendapatan dan beban selama satu 1 Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu 4 Selisih lebihkurang antara surplusdefisit dari kegiatan 9 Pos Luar Biasa

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.13 PSAP 12 - 7 34. Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat 1 pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban 2 danatau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah. 3 35. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi 4 pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset 5 bersangkutanberlalunya waktu. Contoh penurunan manfaat ekonomi atau potensi 6 jasa adalah penyusutan atau amortisasi. 7

36. Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan 8

mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan 9 layanan umum. 10

37. Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. 11

38. Klasifikasi ekonomi pada prinsipnya mengelompokkan berdasarkan 12 jenis beban. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban 13 barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban 14 penyusutan aset tetapamortisasi, beban transfer, dan beban lain-lain. Klasifikasi 15 ekonomi untuk pemerintah daerah terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban 16 bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset 17 tetapamortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga. 18 39. Penyusutanamortisasi dapat dilakukan dengan berbagai metode 19 yang dapat dikelompokkan menjadi: 20 a Metode garis lurus straight line method; 21 b Metode saldo menurun ganda double declining balance method; 22 c Metode unit produksi unit of production method. 23

40. Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau 24

kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu 25 entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. 26

41. Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, 27

yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada 28 periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas 29 beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan 30 penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas. 31 SURPLUSDEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL 32

42. Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara 33

pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan. 34

43. Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara 35

pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan. 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.13 PSAP 12 - 8

44. Selisih lebihkurang antara pendapatan dan beban selama satu 1

periode pelaporan dicatat dalam pos SurplusDefisit dari Kegiatan Operasional. 2 SURPLUSDEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 3

45. Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu 4

dikelompokkan tersendiri dalam kegiatan non operasional. 5 46. Termasuk dalam pendapatanbeban dari kegiatan non operasional 6 antara lain surplusdefisit penjualan aset non lancar, surplusdefisit penyelesaian 7 kewajiban jangka panjang, dan surplusdefisit dari kegiatan non operasional lainnya. 8

47. Selisih lebihkurang antara surplusdefisit dari kegiatan 9

operasional dan surplusdefisit dari kegiatan non operasional merupakan 10 surplusdefisit sebelum pos luar biasa. 11 POS LUAR BIASA 12

48. Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam 13

Laporan Operasional dan disajikan sesudah SurplusDefisit sebelum Pos Luar 14 Biasa. 15 49. Pos Luar Biasa memuat kejadian luar biasa yang mempunyai 16 karakteristik sebagai berikut: 17 a kejadian yang tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggaran; 18 b tidak diharapkan terjadi berulang-ulang; dan 19 c kejadian diluar kendali entitas pemerintah. 20

50. Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan 21

pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 22 SURPLUSDEFISIT-LO 23

51. SurplusDefisit-LO adalah penjumlahan selisih lebihkurang 24

antara surplusdefisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan 25 kejadian luar biasa. 26 52. Saldo SurplusDefisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan 27 ke Laporan Perubahan Ekuitas. 28 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 29

53. Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata 30