Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 13 Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka 21 Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 33

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 4 7. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan 1 tugas atau tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks 2 pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber 3 pendanaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan 4 lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah dapat juga terjadi karena 5 perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban kepada 6 masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti rugi, kelebihan 7 setoran pajak dari wajib pajak, alokasirealokasi pendapatan ke entitas lainnya, 8 atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya. 9 8. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai 10 konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. 11 K K L L A A S S I I F F I I K K A A S S I I K K E E W W A A J J I I B B A A N N 12

9. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 13

kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan 14 diselesaikan setelah tanggal pelaporan. 15 10. Informasi tentang tanggal jatuh tempo kewajiban keuangan 16 bermanfaat untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan. 17 Informasi tentang tanggal penyelesaian kewajiban seperti utang ke pihak ketiga 18 dan utang bunga juga bermanfaat untuk mengetahui kewajiban diklasifikasikan 19 sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang. 20

11. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka 21

pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 dua belas bulan setelah 22 tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai 23 kewajiban jangka panjang. 24 12. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang 25 sama seperti aset lancar. Kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer 26 pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan 27 menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. 28 13. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh 29 tempo dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan, misalnya 30 bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak 31 Ketiga PFK, dan bagian lancar utang jangka panjang. 32

14. Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 33

jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan 34 diselesaikan dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan 35 jika: 36 a jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 dua belas 37 bulan; dan 38 b entitas bermaksud untuk mendanai kembali refinance kewajiban 39 tersebut atas dasar jangka panjang; dan 40 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 5 c maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian 1 pendanaan kembali refinancing, atau adanya penjadwalan kembali 2 terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan 3 disetujui. 4 15. Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka 5 pendek sesuai dengan paragraf di atas, bersama-sama dengan informasi yang 6 mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 7 16. Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun 8 berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali refinancing atau 9 digulirkan roll over berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan 10 tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian 11 dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pendanaan jangka panjang dan 12 diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di mana 13 kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas seperti dalam kasus 14 tidak adanya persetujuan pendanaan kembali, pendanaan kembali ini tidak dapat 15 dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan sebagai pos 16 jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan kembali sebelum 17 persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi kewajiban pada 18 tanggal pelaporan adalah jangka panjang. 19 17. Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu 20 covenant yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban 21 jangka pendek payable on demand jika persyaratan tertentu yang terkait 22 dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, 23 kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika: 24 a pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai 25 konsekuensi adanya pelanggaran, dan 26 b terdapat jaminan bahwa tidak akan terjadi pelanggaran berikutnya dalam 27 waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 28 P P E E N N G G A A K K U U A A N N K K E E W W A A J J I I B B A A N N 29

18. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran 30