Jika suatu kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset, Suatu kontrak dapat berisi klausul yang memungkinkan Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam 8 Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang 14 Konstruksi Dalam Pengerj

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.09 PSAP 08 - 3 8. Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri 1 swakelola atau melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi. 2 KONTRAK KONSTRUKSI 3 9. Kontrak konstruksi dapat berkaitan dengan perolehan sejumlah aset 4 yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal 5 rancangan, teknologi, fungsi atau tujuan, dan penggunaan utama. Kontrak 6 seperti ini misalnya konstruksi jaringan irigasi. 7 10. Kontrak konstruksi dapat meliputi: 8 a kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan 9 perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur; 10 b kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset; 11 c kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan 12 pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value 13 engineering; 14 d kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan. 15 PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK 16 KONSTRUKSI 17 11. Ketentuan-ketentuan dalam standar ini diterapkan secara terpisah 18 untuk setiap kontrak konstruksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu 19 untuk menerapkan pernyataan ini pada suatu komponen kontrak konstruksi 20 tunggal yang dapat diidentifikasi secara terpisah atau suatu kelompok kontrak 21 konstruksi secara bersama agar mencerminkan hakikat suatu kontrak konstruksi 22 atau kelompok kontrak konstruksi. 23

12. Jika suatu kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset,

24 konstruksi dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi 25 yang terpisah apabila semua syarat di bawah ini terpenuhi: 26 a Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset; 27 b Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan kontraktor serta 28 pemberi kerja dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang 29 berhubungan dengan masing-masing aset tersebut; 30 c Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasikan. 31

13. Suatu kontrak dapat berisi klausul yang memungkinkan

32 konstruksi aset tambahan atas permintaan pemberi kerja atau dapat diubah 33 sehingga konstruksi aset tambahan dapat dimasukkan ke dalam kontrak 34 tersebut. Konstruksi tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak 35 konstruksi terpisah jika: 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.09 PSAP 08 - 4 a aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam rancangan, 1 teknologi, atau fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak 2 semula; atau 3 b harga aset tambahan tersebut ditetapkan tanpa memperhatikan harga 4 kontrak semula. 5 PENGAKUAN KONSTRUKSI DALAM 6 PENGERJAAN 7

14. Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam 8

Pengerjaan jika: 9 a besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang 10 berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; 11 b biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan 12 c aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. 13

15. Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang 14

dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan 15 oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan 16 dalam aset tetap. 17

16. Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap 18

yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi: 19 a Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan 20 b Dapat memberikan manfaatjasa sesuai dengan tujuan perolehan; 21 17. Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang 22 bersangkutan tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi, 23 dan jaringan; aset tetap lainnya setelah pekerjaan konstruksi tersebut 24 dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya. 25 PENGUKURAN 26

18. Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan. 27