PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.09 PSAP 08 -
1
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1
BERBASIS AKRUAL
2
PERNYATAAN NO. 08
3
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
4
Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 5
paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 6
penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 7
Akuntansi Pemerintahan. 8
PENDAHULUAN
9
TUJUAN
10 1. Tujuan Pernyataan Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah
11 mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan.
12 2. Pernyataan Standar ini memberikan panduan untuk:
13 a
identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi Dalam 14
Pengerjaan; 15
b penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca;
16 c
penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi. 17
RUANG LINGKUP
18
3. Suatu entitas akuntansi yang melaksanakan pembangunan aset 19
tetap untuk dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan 20
danatau masyarakat dalam suatu jangka waktu tertentu, baik pelaksanaan 21
pembangunannya dilakukan secara swakelola atau oleh pihak ketiga, wajib 22
menerapkan standar ini. 23
4. Sifat aktivitas yang dilaksanakan untuk konstruksi pada umumnya 24
berjangka panjang sehingga tanggal mulai pelaksanaan aktivitas dan tanggal 25
selesainya aktivitas tersebut biasanya jatuh pada periode akuntansi yang 26
berlainan. 27
5. Masalah utama akuntansi untuk Konstruksi Dalam Pengerjaan 28
adalah jumlah biaya yang diakui sebagai aset tetap yang harus dicatat sampai 29
dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan. 30
DEFINISI
31
6. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 32
Pernyataan Standar dengan pengertian: 33
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.09 PSAP 08 -
2
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai danatau dimiliki oleh 1
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat 2
ekonomi danatau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik 3
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan 4
uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk 5
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang 6
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. 7
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 8
12 dua belas bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, 9
dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. 10
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset tetap yang sedang dalam 11
proses pembangunan. 12
Kontrak konstruksi adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk 13
konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu 14
sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan 15
fungsi atau tujuan atau penggunaan utama. 16
Kontraktor adalah suatu entitas yang mengadakan kontrak untuk 17
membangun aset atau memberikan jasa konstruksi untuk kepentingan 18
entitas lain sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak 19
konstruksi. 20
Uang muka kerja adalah jumlah yang diterima oleh kontraktor sebelum 21
pekerjaan dilakukan dalam rangka kontrak konstruksi. 22
Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pemberi kerja sebagai 23
penggantian biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. 24
Pemberi kerja adalah entitas yang mengadakan kontrak konstruksi dengan 25
pihak ketiga untuk membangun atau memberikan jasa konstruksi. 26
Retensi adalah jumlah termin progress billing yang belum dibayar hingga 27
pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran 28
jumlah tersebut. 29
Termin progress billing adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang 30
dilakukan dalam suatu kontrak baik yang telah dibayar ataupun yang belum 31
dibayar oleh pemberi kerja. 32
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
33 7. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan
34 mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, serta aset tetap lainnya
35 yang proses perolehannya danatau pembangunannya membutuhkan suatu
36 periode waktu tertentu dan belum selesai. Perolehan melalui kontrak konstruksi
37 pada umumnya memerlukan suatu periode waktu tertentu. Periode waktu
38 perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu periode akuntansi.
39
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.09 PSAP 08 -
3 8. Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri
1 swakelola atau melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi.
2
KONTRAK KONSTRUKSI
3 9. Kontrak konstruksi dapat berkaitan dengan perolehan sejumlah aset
4 yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal
5 rancangan, teknologi, fungsi atau tujuan, dan penggunaan utama. Kontrak
6 seperti ini misalnya konstruksi jaringan irigasi.
7 10. Kontrak konstruksi dapat meliputi:
8 a kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan
9 perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;
10 b
kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset; 11
c kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan 12
pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value 13
engineering; 14
d kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan.
15
PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK
16
KONSTRUKSI
17 11. Ketentuan-ketentuan dalam standar ini diterapkan secara terpisah
18 untuk setiap kontrak konstruksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu
19 untuk menerapkan pernyataan ini pada suatu komponen kontrak konstruksi
20 tunggal yang dapat diidentifikasi secara terpisah atau suatu kelompok kontrak
21 konstruksi secara bersama agar mencerminkan hakikat suatu kontrak konstruksi
22 atau kelompok kontrak konstruksi.
23
12. Jika suatu kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset,