Termokimia Untuk membahas energi dalam reaksi kimia, pertama
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
189
Panjabaran dari hukum ini untuk entalphi reaksi H dan
kalor reaksi; C + O
2
ї CO
2
H = Ͳ94 Kkal CO
2
ї C + O
2
H = +94 Kkal Sedangkan untuk kalor reaksi,
C + O
2
ї CO
2
Ͳ94 Kkal CO
2
ї C + O
2
+94 Kkal Untuk reaksi pertama, unsur C bereaksi dengan gas
oksigen menghasilkan karbondioksida dan kalor sebesar 94 Kkal. Sedangkan reaksi kedua karbondioksida terurai
menjadi unsur C dan gas oksigen dengan membutuhkan kalor sebesar 94 Kkal.
Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi reaksi dengan kalor reaksi, jika entalphi bernilai positif
maka kalor reaksi bernilai negatif, demikian pula sebaliknya jika entalphi negatif maka kalor reaksi positif.
Hukum Hess
Hukum ini diajukan oleh Germain Hess, dia menyatakan bahwa entalphi reaksi
H hanya tergantung pada keadaan awal reaksi dan hasil reaksi dan tidak
bergantung pada jalannya reaksi.
H
reaksi
= H
produk
Ͳ H
reaktan
Jika suatu reaksi merupakan penjumlahan aljabar dari dua atau lebih reaksi, maka perubahan entalphi
H atau kalor reaksinya juga merupakan penjumlahan
aljabar dari H yang menyertai reaksi. Untuk lebih
mudah memahaminya kita perhatikan Bagan 10.17. Berdasarkan persamaan reaksi gas karbon dioksida
dapat terbentuk melalui dua tahap, yang pertama pembentukan karbonmonoksida dari unsur
Ͳunsurnya dan dilanjutkan dengan oksidasi dari karbonmonoksida
menjadi karbondioksida.
Penjumlahan aljabar
H
reaksi
dari setiap tahap reaksi juga dilakukan sesuai dengan tahap reaksi, maka
H
reaksi
dari pembentukan gas Karbon dioksida juga dapat dilakukan.
Bagan 10.17. Penjumlahan aljabar reaksi dan entalphi menurut
Germain Hess
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
190
Berdasarkan berbagai jenis reaksi, maka kita juga dapat mengembangkan jenis kalor reaksi atau
H yang disesuaikan dengan jenis reaksinya, ada empat
jenis kalor reaksi yaitu kalor reaksi pembentukan, penguraian, pembakaran dan pelarutan. Keempat
klasifikasi tersebut disederhanakan dalam bagan pada Bagan 10.18.