Kesetimbangan Air Pada reaksi keseimbangan air, kita melibatkan ion

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 4 2 Sebagai senyawa netral maka air murni Ͳdijadikan ukuran kenetralan, dan dapat disusun skala pH seperti pada Gambar 8.18. Derajat keasaman atau pH suatu zat sangat penting peranannya mengingat suatu asam mampu bereaksi dengan berbagai zat, dan pH menjadi indikatornya. Dalam industri makanan, kosmetika dan minuman, nilai pH dari suatu produk umumnya diberitahukan kepada konsumen yang tertera didalam label. Hal ini amat penting karena para konsumen atau kita manusia sangat rentan dengan keasaman. Tubuh kita sangat sensitif dengan keasaman misalnya pH darah harus dijaga demikian pula dengan pH lambung. pH normal darah kita berada pada kisaran 7.35 – 7.45, jika pH darah kita berubah dan tidak berada pada kisaran diatas maka akan mengganggu kesehatan kita, apalagi jika terjadi kenaikan atau penurunan pH bisa menyebabkan kematian yaitu jika pH kita dibawah 6.8 atau diatas 8. Pengukuran keasaman dilakukan dengan menggunakan indikator universal khususnya untuk pengukuran larutan yang tidak memerlukan ketelitian. Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan kertas indikator kedalam larutan dan dibiarkan agak mengering selanjutnya kita cocokkan dengan warna standar yang telah memiliki nilai pH tertentu, perhatikan Gambar 3.21. Sedangkan untuk pengukuran yang lebih teliti dipergunakan pH meter, yang terdiri dari elektroda gelas dan voltmeter. Pengukuran dilakukan dengan mencelupkan elektroda kedalam larutan, dan secara otomatis voltmeter mengukur tegangan dan dikonfersi ke nilai pH tertentu perhatikan Gambar 8.19.

8.5. Garam

Garam merupakan senyawa yang bersifat elektrolit yang dibentuk dari sisa basa atau logam yang bermuatan positif dengan sisa asam yang bermuatan negatif, perhatikan bagan pada Bagan 8.20. Dengan keberadaan sisa basa dan sisa asam maka, umumnya garam bersifat netral. Namun kadang Ͳkadang garam memliki pH lebih kecil dari 7 bersifat asam atau lebih besar dari 7 bersifat basa. Atas dasar sifat keasamannya maka garam dapat digolongkan menjadi tiga yaitu garam normal, garam asam dan garam basa. Untuk melihat sifat ini perlu dibahas terlebih dahulu jenis Ͳjenis reaksi penggaraman. Gambar 8.18. Skala pH Gambar 8.19. Indikator universal dan pH meter merupakan alat bantu pengukur pH larutan Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 4 3

8.5.1. Reaksi antara Asam dengan Basa

NaOH + HBr ї NaBr + H 2 O Untuk mempermudah reaksi pembentukan garam, perlu dilakukan pentahapan : Ionisasi asam HBr ї H + + Br Ͳ Ionisasi basa NaOH ї Na + + OH Ͳ Reaksi Ion : H + + Br Ͳ + Na + + OH Ͳ ї Na + + Br Ͳ + H + + OH Ͳ Reaksi Penetralan : H + + OH Ͳ ⇄ H 2 O

8.5.2. Asam dengan Oksida Basa

H 2 SO 4 + Na 2 O ї Na 2 SO 4 + H 2 O Tahap reaksi penggaraman : Ionisasi Asam : H 2 SO 4 ї 2 H + + SO 4 2 Ͳ Perlu dicermati koofisien reaksi untuk atom H dalam senyawa H 2 SO 4 dengan ion H + , demikian pula untuk muatan SO 4 2 Ͳ , disetarakan dengan jumlah H + yang ada. Ionisasi oksida basa : Na 2 O ї 2 Na + + O 2 Ͳ Setarakan jumlah atom Na yang ada disebelah kiri tanda panah atau pada Na 2 O, dan setarakan muatan atom O sesuai dengan jumlah mauatan yang ada pada atom Na yang tersedia. Reaksi ion : 2 H + + SO 4 2 Ͳ + 2 Na + + O 2 Ͳ ї 2 Na + + SO 4 2 Ͳ + 2 H + + O 2 Ͳ Reaksi Penetralan 2 H + + O 2 Ͳ ⇄ H 2 O

8.5.3. Basa dengan Oksida Asam

2 NaOH + CO 2 ї Na 2 CO 3 + H 2 O Untuk lebih mudahnya reaksi kita uraikan terlebih dahulu 2 NaOH ї 2 Na + + 2 OH Ͳ Gas CO 2 tidak mengalami ionsisasi, namun perlu diingat bahwa CO 2 sebagai oksida asam akan membentuk sisa asam CO 3 2 Ͳ , perhatikan pembentukan asam pada bahasan sebelumnya Na + + OH Ͳ + CO 2 ї Na 2 CO 3 + H 2 O. Bagan 8.20. Garam yang