Ga ba Hidrolisis Garam Hidrolisis merupakan reaksi penguraian zat oleh air,

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 4 7 » ¼ º « ¬ ª ] .[ log ] .[ ] [ Garam Ka Kw pOH Garam Ka Kw OH dimana Kw : Konstanta air = 10 Ͳ14 Ka = Konstanta ionisasi asam. [Garam]= Konsentrasi garam dalam Molaritas

8.6.4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang dibentuk oleh asam lemah dan basa lemah akan terhidrolisis sempurna. Hal ini disebabkan seluruh ion garam dapat berinteraksi dengan air. Sifat larutan garam ini sangat ditentukan oleh nilai Ka ; konstanta ionisasi asam dan Kb; konstanta ionisasi basanya. Larutan bersifat asam jika Ka Kb Larutan bersifat basa jika Kb Ka Larutan bersifat netral jika Ka = Kb Beberapa garam juga terbentuk secara tidak normal, dimana garam masih memiliki gugus asam atau basa. Garam jenis ini adalah garam asam, senyawa garam ini masih memiliki gugus H+ dan menyebabkan garam ini bersifat asam. Beberapa contoh Garam asam seperti Soda kue NaHCO 3 Natrium bicarbonat atau Natrium hidrogen carbonat, K 2 HPO 4 Kalium hidrogen posfat.

8.7. Larutan Penyangga atau Buffer Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari garam

dengan asam lemahnya atau garam dengan basa lemahnya. Komposisi ini menyebabkan larutan memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH jika kedalam larutan ditambahkan sedikit asam atau basa. Hal ini disebabkan larutan penyangga memiliki pasangan asam basa konyugasi ingat konsep asam Lowry ͲBronsted perhatikan Bagan 8.24. Kita ambil contoh pasangan antara asam lemah CH 3 COOH dengan garamnya CH 3 COONa. Di dalam larutan CH 3 COONa ⇄ CH 3 COO Ͳ + Na + Garam CH 3 COOH ⇄ CH 3 COO Ͳ + H + Asam lemah Dalam larutan terdapat CH 3 COOH merupakan asam dan CH 3 COO Ͳ basa konyugasi. Bagan 8.24. Skema larutan buffer dan komposisi asam basa konyugasi Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 4 8 Kehadiran senyawa dan ion ini yang dapat menetralisir adanya asam dan basa dalam larutan. Jika larutan ini ditambahkan asam, terjadi reaksi netralisasi, H + + CH 3 COO Ͳ ⇄ CH 3 COOH Kehadiran basa dinetralisir oleh CH 3 COOH OH Ͳ + CH 3 COOH ⇄ CH 3 COO Ͳ + H 2 O Untuk larutan buffer dengan komposisi lain adalah campuran antara garam dengan basa lemahnya, seperti campuran NH 4 Cl dengan NH 4 OH. Garam terionoisasi NH 4 Cl ⇄ NH 4 + + Cl Ͳ NH 4 OH ⇄ NH 4 + + OH Ͳ Dalam larutan garam terdapat pasangan basa dan asam konyugasi dari NH 4 OH dan NH 4 + , adanya molekul dan ion ini menyebabkan larutan mampu mempertahankan pH larutan. Tambahan H+ dapat dinetralisir oleh NH 4 OH sesuai dengan reaksi : NH 4 OH + H + ⇄ NH 4 + + H 2 O Demikian pula adanya tambahan basa OH Ͳ dinetralisir oleh ion amonium dengan reaksi : NH 4 + + OH Ͳ ⇄ NH 4 OH Larutan buffer yang terdiri dari garam dan asam lemahnya atau basa lemahnya memiliki harga pH yang berbeda dari garamnya ataupun dari asam lemahnya, karena kedua larutan terionisasi. Untuk menetapkan pH larutan buffer dapta kita uraikan sebagai berikut.

8.7.1. Garam dengan asam lemahnya

CH 3 COONa ⇄ CH 3 COO Ͳ + Na + CH 3 COOH ⇄ CH 3 COO Ͳ + H + Dari dalam larutan terdapat ion bebas H + yang berasal dari ionisasi asam lemahnya. Penurunan besarnya ion H + dan pH larutan penyangga disajikan pada Bagan 8.25.

8.7.2. Garam dengan basa lemahnya

NH 4 Cl ⇄ NH 4 + + Cl Ͳ NH 4 OH ⇄ NH 4 + + OH Ͳ Dalam larutan terdapat OH Ͳ bebas yang menyebabkan Bagan 8.25. Konsentrasi ion H + , dan pH larutan buffer