Garam dengan asam lemahnya

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 4 9 larutan bersifat sebagai basa, dan terdapat kesetimbangan basa lemah dimana: NH 4 OH ⇄ NH 4 + + OH Ͳ Namun ion amonium dalam larutan lebih banyak berasal dari garam, dengan cara yang sama pada Bagan 8.25, kita dapat tentukan besarnya konsentrasi OH Ͳ dan pOHnya » ¼ º « ¬ ª Garam Basa Ka pOH Garam Basa Ka OH [ [ . log ] [ ] [ . ] [ Sifat larutan buffer atau larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH, sangat banyak bermanfaat bagi mkhluk hidup. Dalam bidang biologi larutan penyangga dipergunakan untuk membuat media biakan untuk sel sehingga media tersebut tidak terganggu oleh perubahan pH. Demikianpula reaksi Ͳreaksi yang terjadi pada makhluk hidup terjadi pada pH tertentu. Agar kondisi reaksi teap berjalan dengan baik maka di dalamnya terdapat larutan buffer. Dalam darah manusia terdapat larutan buffer dengan komposisi H 2 CO 3 dan HCO 3 Ͳ yang berperan untuk menetralisir gangguan asam maupun gangguan basa. pH darah manusia dijaga konstan pada kisaran 7.4. Kehadiran asam atau basa dalam darah dapat dinetralisir sebagaimana reaksi berikut. H + + HCO 3 Ͳ ⇄ H 2 CO 3 netralisir asam OH Ͳ + H 2 CO 3 ⇄ HCO 3 Ͳ + H 2 O netralisir basa. Keseimbangan sistem buffer dalam darah sangat dipengaruhi oleh proses pernafasan dimana Oksigen dan Karbon Dioksida dilepaskan. Kandungan Karbon Dioksida sangat ditentukan oleh tekanan gas karbondioksida sesuai dengan reaksi berikut: CO 2 g + H 2 O ⇄ H 2 CO 3 H 2 CO 3 ⇄ HCO 3 Ͳ + H + Tampak dari persamaan reaksi bahwa peningkatan jumlah Karbon Dioksida dapat meningkatkan konsentrasi ion hidrogen bebas atau meningkatkan keasaman darah, jika pH darah dibawah 6.8 dapat menyebabkan kematian yang dikenal dengan acidosis. Demikianpula jika terjadi kenaikan nilai pH sampai dengan pH 8.0 juga dapat menyebakan kematin, kasus ini dikenal dengan alkalosis. Sistem larutan penyangga juga terdapat pada cairan intrasel yaitu pasangan asam basa konyusgasi H 2 PO 4 Ͳ dan HPO 4 2 Ͳ sehingga interaksi intrasel dapat berjalan tanpa ada gangguan perubahan keasaman.