Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
211
11.2. Tekanan Osmotik
Osmosis adalah proses merembesnya atau mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput
semipermiabel. Proses perembesan hanya terjadi dari larutan yang mempunyai konsentrasi yang kecil ke
dalam larutan berkonsentrasi besar.
Selaput permeabel merupakan selaput yang hanya dapat dilewati oleh partikel
Ͳpartikel dengan ukuran tertentu.
Tekanan osmotik atau osmosa adalah tekanan yang diperlukan, sehingga terjadi penghentian aliran
pelarut ke dalam larutan. Pada Gambar 11.7 besarnya tekanan setara dengan perubahan dari
ѐh. Dalam hubungannya dengan konsentrasi larutan Van
het Hoff menyimpulkan bahwa Tekanan osmotik larutan akan semakin besar apabila konsentrasi
Molar dari zat terlarut semakin besar.
Menurut Van Het Hoff, maka berlaku: T
R C .
.
S
ʋ
= tekanan osmosa dalam atm C = konsentrasi zat terlarut molL
R = konstanta gas = 0,082 atm.Lmol.K T = suhu dalam
o
K Tekanan osmosa 17 gram suatu zat dalam 1 liter
larutan pada suhu 27
o
C adalah 1,5 atm. Berapakah berat molekul zat tersebut?
Persamaan tekanan osmosa T
R C .
.
S
ʋ
= 1.5 atm R = 0.082 atm.Lmol.K
T = 273 + 27 = 300 K
1,5 = C . 0,082 . 300 C = 0.061 molL
BM dari zat tersebut adalah Mr
Berat mol
Mr = 278. Gambar 11.7. Percobaan
perembesan larutan melalui membran semi permeabel
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
212
RANGKUMAN
1. Bercampurnya zat terlarut dengan pelarut tidak hanya memberikan perubahan sifat kimia namun juga perubahan
sifat fisika. Sifat Ͳsifat ini muncul karena keberadaan
partikel Ͳpartikel zat terlarut. Perubahan sifat meliputi titik
didih, titik beku , tekanan uap jenuh dan tekanan osmotik larutan.
2. Rault menyimpulkan hubungan antara penurunan tekanan uap suatu zat cair dengan konsentrasi larutannya dalam
persamaan : ѐP=P
. X
B,
dimana ѐP = perubahan tekanan uap
larutan, P = tekanan uap jenuh pelarut murni dan X
B
= fraksi mol pelarut.
3. Untuk larutan non eleltrolit hanya melarut dan terpecah menjadi partikel
Ͳpartikel yang lebih kecil. Sedangkan larutan elektrolit, mengalami ionisasi sehingga perlu
kalikan dengan persamaan 1 + n Ͳ1
D, dimana : i = faktor ionisasi, n = jumlah ion dan
D = derajat ionisasi. 4. Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila
konsentrasi molal dari zat terlarut semakin besar. ѐT
b
= k
b
. m, untuk larutan elektrolit
ѐT
b
= k
b
. m [1 + n
Ͳ1 D]
dimana, T
b
= kenaikan titik didih larutan k
b
= tetapan kenaikan titik didih molal pelarut kenaikan titik didih untuk
1 mol zat dalam 1000 gram pelarut dan m = molal larutan mol100 gram pelarut
5. Hubungan penurunan titik beku larutan dengan konsentrasi larutan disederhanakan dalam persamaan
ѐT
f
= k
f
. m, untuk larutan elektrolit
ѐT
f
= k
f
. m [1 + n
Ͳ1 D],
dimana ѐT
f
= penurunan titik beku, k
f
= tetapan penurunan titik beku dari zat pelarut dan m = molal larutan.
6. Hubungannya dengan konsentrasi larutan Van het Hoff menyimpulkan bahwa Tekanan osmotik larutan akan
semakin besar apabila konsentrasi Molar dari zat terlarut semakin besar.
T R
C . .
S
, dimana
ʋ
= tekanan osmosa dalam atm, C = konsentrasi zat terlarut molL, R =
konstanta gas = 0,082 atm.Lmol.K dan T = suhu dalam
o
K.
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
213
Sifat Koligatif Larutan 1. Pasangan larutan dengan jumlah partikel yang sama adalah
larutan: A. 0.01 M NaCl dan 0.01 M BaCl
2
B. 0.01 M BaCl
2
dan 0.01 M C
6
H
12
O
6
C. 0.01 M C
6
H
12
O
6
dan 0.01 M MgCl
2
D. 0.01 M NaCl dan 0.01 M KCl 2. Adanya zat terlarut dapat mengakibatkan
A. Meningkatnya tekanan uap B. Meningkatnya tekanan osmotik
C. Meningkatnya titik beku D. menurunnya titik didih
3. Harga penurunan titik beku, molal K
f
, sangat ditentukan oleh A. Jumlah mol zat per 1000 gram pelarut
B. Jumlah mol zat per 100 gram pelarut C. Jenis zat terlarut
D. Jenis pelarutnya
4. Kelarutan CaCl
2
, dalam air pada 0
o
C adalah 0.54 molal Jika K
f
= 1.86, maka penurunan titik beku larutan adalah
A. 4.0
o
C B. 3.0
o
C C. 2.0
o
C D. 1.0
o
C 5. Berapa jumlah Glukosa C
6
H
12
O
6
yang harus ditambahkan ke dalam 250 mL air, agar titik didih larutan menjadi 100.1
o
C, diketahui K
b
= 0.5, BM Glukosa 342. A. 6.84 gram
B. 68.4 gram C. 17.1 gram
D. 171 gram
6. Diantara larutan di bawah ini mana yang memiliki titik beku tertinggi, asumsikan harga K
b
sama A. 0.5 M NaCl
B. 0.5 M CH
3
COOH C. 0.5 M MgOH
2
D. 0.5 M C
6
H
12
O
6
7. Larutan urea mengalami penurunan titik beku sebesar 0.372, Jika Kf = 1.86 dan Kb= 0.52, Berapa kenaikan titik didihnya
A. 2.6
o
C B. 1.04
o
C C. 0.104
o
C D. 0.26
o
C
UJI KOMPETENSI