As Asam me Sifa Di dalam

Kimia Ke se ha ta Sedangkan larutannya hidroksida Di bawah juga Bagan Dari peng bahwa air pembawa sifat basa menetralis yang bersi Persamaan hidrogen hidroksida Selanjutny ion terseb Menurut sebagai as mendonor zat yang sebuah rea Perhatikan dalam air. Reaksi kek H 2 O sebag amonium berperan s a n, Dire kto ra t Pe m n basa adal a dapat me a merupakan ini diberi d n 8.10. NaOH ⇄ NH 4 OH ⇄ gertian ters merupakan sifat asam d a, kehadira sir sehingga fat netral. H 2 O ⇄ n diatas m [H + ] yang a [OH Ͳ ] y ya reaksi Ͳrea ut dikenal d Lowry dan sam karena rkan proton menerima aksi dapat m n contoh kanan NH 3 b gai donor p NH 4 + d sebagai asam mb ina a n Se ko la h ah zat yang elepaskan io n pembawa s ua contoh b Na + + ⇄ NH 4 + + sebut dapa gabungan d dan ion hidro an kedua a air meru ⇄ H + + OH menunjukka bermuatan yang berm aksi yang m engan reaks n Bronsted, memiliki kem nya, sedang proton, s melibatkan a reaksi pela berperan se proton Asa apat mend m sering dise Me ne ng a h Ke jur g dalam be on OH Ͳ , dan sifat basa. basa, perhat OH - OH - at kita cer dari ion hidro oksida pemb ion ini s pakan seny H Ͳ an adanya positif dan muatan neg melibatkan ke si netralisasi , zat dikat mampuan u gkan basa ad sehingga da sam dan bas arutan amo bagai aksep m. Sedang donorkan ebut dengan rua n 2007 entuk n ion tikan rmati ogen bawa aling yawa ion n ion gatif. edua . akan untuk dalah alam sa. oniak ptor proton kan reaksi protonnya, n asam kony Bagan 8.10. Basa dan kekiri, ion sehingga ugasi. S L + Sisa basa . Konsep bas Senyawa basa LOH P 1 3 sa Arhenius a OH Ͳ embawa sifat basa 3 6 Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 3 7 Untuk ion hidroksida OH Ͳ dapat menerima proton dan berperan sebagai basa dan disebut dengan basa konyugasi. Reaksi diatas menghasilkan pasangan asam basa konyugasi, yaitu asam 1 dengan basa konyugasinya, dan basa 2 dengan asam konyugasinya. Untuk lebih jelasnya contoh lain diberikan seperti pada bagan 8.11, dua molekul NH 3 dapat bereaksi, dimana salah satu molekulnya dapat bertindak sebagai donor proton dan molekul lain bertindak sebagai penerima proton. Hasil reaksi dua molekul tersebut menghasilkan asam konyugasi dan basa konyugasi. Perkembangan selanjutnya adalah konsep asam Ͳbasa Lewis, zat dikatakan sebagai asam karena zat tersebut dapat menerima pasangan elektron bebas dan sebaliknya dikatakan sebagai basa jika dapat menyumbangkan pasangan elektron. Konsep asam basa ini sangat membantu dalam menjelaskan reaksi organik dan reaksi pembentukan senyawa kompleks yang tidak melibatkan ion hidrogen maupun proton. Reaksi antara BF 3 dengan NH 3 , dimana molekul NH 3 memiliki pasangan elektron bebas, sedangkan molekul BF 3 kekurangan pasangan elektron Bagan 8.12. NH 3 + BF 3 ⇄ F 3 B ͲNH 3 Pada reaksi pembentukan senyawa kompleks, juga terjadi proses donor pasangan elektron bebas seperti; AuCl 3 + Cl Ͳ ⇄ AuCl 4 Ͳ ion klorida memiliki pasangan elektron dapat disumbangkan kepada atom Au yang memiliki orbital kosong ingat ikatan kovalen koordinasi. Dalam reaksi ini senyawa AuCl 3 , bertindak sebagai asam dan ion klorida bertindak sebagai basa.

8.4.2. Pembentukan asam dan basa Asam dapat terbentuk dari oksida asam yang bereaksi

dengan air. Oksida asam merupakan senyawa oksida dari unsur Ͳunsur non logam; seperti Karbondioksida, dipospor pentaoksida dan lainnya, Tabel 8.3, merupakan pasangan oksida asam dengan asamnya. Reaksi pembentukan asam adalah : CO 2 + H 2 O ї H 2 CO 3 Asam Karbonat P 2 O 5 + 3 H 2 O ї 2 H 3 PO 4 Asam Posfat SO 3 + H 2 O ї H 2 SO 4 Asam Sulfat Bagan 8.11. Konsep Asam Ͳbasa menurut Lowry dan Bronsted Bagan 8.12. Konsep Asam menurut Lewis Tabel 8.3. Pasangan Oksida asam dengan asamnya Oksida asam Asam CO 2 H 2 CO 3 P 2 O 5 H 3 PO 4 P 2 O 3 H 3 PO 3 SO 2 H 2 SO 3 SO 3 H 2 SO 4 N 2 O 5 HNO 3 N 2 O 3 HNO 2 Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 3 8 Sedangkan basa dapat terbentuk dari oksida basa yang bereaksi dengan air. Oksida basa merupakan oksida logam dan ada pengecualian khususnya untuk amonia NH 3 . Lihat Tabel 8.4. CaO + H 2 O ⇄ CaOH 2 Calsium hidroksida NH 3 + H 2 O ⇄ NH 4 OH Amonium hidroksida Proses ionisasi asam dan basa, prinsip ionisasi mengikuti konsep Arhenius, asam akan menghasilkan ion hidrogen bermuatan positif dilanjutkan dengan menuliskan sisa asamnya yang bermuatan negatif serta disetarakan muatannya perhatikan Bagan 8.13. Ionisasi asam lainnya, HNO 3 ⇄ H + + NO 3 Ͳ H 2 CO 3 ⇄ 2 H + + CO 3 2 Ͳ Proses ionisasi basa, juga mengacu pada konsep Arhenius, yaitu menghasilkan ion hidroksida yang bermuatan negatif, dilanjutkan dengan menuliskan sisa basa disertai penyetaraan muatannya seperti contoh dibawah ini. NaOH ⇄ Na + + OH Ͳ CaOH 2 ⇄ Ca 2+ + 2 OH Ͳ Proses ionisasi untuk asam kuat dan basa kuat sudah kita singgung sebelumnya, dan diindikasikan dengan harga ɲ yaitu rasio jumlah zat yang terionisasi dan zat mula Ͳmula. Harga ɲ untuk asam kuat adalah ɲ = 1. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi berkesudahan atau dengan kata lain zat terionisasi sempurna, HCl ї H + + Cl Ͳ nilai ɲ = 1 Sedangkan untuk basa juga demikian LiOH ї Li + + OH Ͳ nilai ɲ = 1 Sedangkan untuk asam lemah nilai ɲ tidak dipergunakan, yang dipergunakan adalah tetapan ionisasi asam, tetapan ini diturunkan dari keadaan keseimbangan ionisasi. Dari persamaan ini dapat kita ambil kesimpulan jika harga K a besar, berarti jumlah ion cukup besar, demikian pula sebaliknya jika K a kecil maka jumlah zat yang terionisasi kecil, besarnya harga K a inilah yang dapat kita pergunakan untuk memperbandingkan suatu asam dengan asam lainnya, beberapa harga Ka ditampilkan pada Tabel 8.5. Tabel 8.4. Pasangan Oksida basa dengan basanya Oksida basa Basa CaO CaOH 2 MgO MgOH 2 K 2 O KOH Al 2 O 3 AlOH 3 Li 2 O LiOH BaO BaOH 2 Fe 2 O 3 FeOH 3 Bagan 8.13. mekanisme ionisasi asam Tabel 8.5. Harga Ka untuk beberapa asam Rumus Harga Ka H 3 C 2 O 2 H 1.8 x 10 Ͳ5 HClO 2.9 x 10 Ͳ8 HNO 2 7.2 x 10 Ͳ4 HClO 2 1.1 x 10 Ͳ2 H 2 S 1.0 x 10 Ͳ7 HCN 6.2 x 10 Ͳ10 H 2 C 2 O 4 5.4 x 10 Ͳ2