Normalitas Normalitas yang bernotasi N merupakan satuan

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 1 3 4

8.3. Pengenceran Dalam kehidupan sehari

Ͳhari kegiatan pengenceran selalu terjadi, misalnya ketika ibu sedang memasak di dapur, apabila sayur yang disiapkan ternyata terlampui asin, maka ibu kembali menambahkan air ke dalam sayur tersebut. Demikian juga ketika kita mempersiapkan air teh manis, kadang Ͳkadang yang kita persiapkan terlampau manis sehingga kita akan menambahkan air ke dalamnya atau sebaliknya, air teh yang kita persiapkan kurang manis, sehingga kita menambahkan gula ke dalamnya. Dari dua kejadian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengenceran adalah berkurangnya rasio zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan pelarut. Sebaliknya pemekatan adalah bertambahnya rasio konsentrasi zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan zat terlarut. Dalam laboratorium kimia selalu terjadi kegiatan pengenceran. Umumnya tersedia zat padat atau larutan dalam konsentrasi yang besar atau dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Sehingga menyiapkan larutan atau mengencerkan zat menjadi kegiatan rutin. Menyiapkan larutan NaOH 1 M, dilakukan dengan menimbang kristal NaOH seberat 40 gram dilarutkan kedalam 1 Liter air. 40 gram didapat dari Mr NaOH, dimana Na = 23, O = 16 dan H = 1, Perhatikan Gambar 8.7. Untuk pengenceran, misalnya 50 mL larutan CuSO4 dengan konsentrasi 2 M, diubah konsentrasinya menjadi 0.5 M. Dalam benak kita tentunya dengan mudah kita katakan tambahkan pelarutnya, namun berapa banyak yang harus ditambahkan. Perubahan konsentrasi dari 2 M menjadi 0.5 M, sama dengan pengenceran 4 kali, yang berarti volume larutan menjadi 4 kali lebih besar dari 50 mL menjadi 200 mL Gambar 8.8. Secara sederhana kita dapat selesaikan secara matematis : Gambar 8.7. Mempersiapkan larutan 0.1M NaOH Gambar 8.8. Pengenceran larutan CuSO 4 2M menjadi 0,5M Kimia Ke se ha ta

8.4. Sifa Di dalam

pemecaha suatu saat berinterak yang laru misalnya a lainnya. Partikel Ͳpa larutan tertentu d dimunculk menjadi d kimia mel Sedangkan larutansep titik beku selanjutny

8.4.1. As Asam me

yang spesi merusak p atau serin juga dap menghasil sederhana diperguna mengubah Basa meru spesifik, s terasa get merah me Konsep as dengan sa kita dala pembentu menurut A jika dalam ion H + , da sifat asam diberikan d a n, Dire kto ra t Pe m at Larutan m proses an ukuran t selaruh pa ksi dengan ut memiliki ada yang te artikel yan menyebabka dari larutan kan oleh laru dua bagian b iputi, keasa n yang ke perti adanya u, dan te ya kita mulai sam dan ba rupakan za ifik, misalny permukaan ng juga dise pat bereak kan gas h a terhadap kan kertas l h kertas lakm upakan zat y seperti licin tir serta dap njadi biru. am Ͳbasa tel aat ini tiga am mema ukan mole Arhenius, za m bentuk lar an ion hidro m. Perhatika dua contoh HCl ⇄ H 2 SO 4 ⇄ mb ina a n Se ko la h melarut te partikel za artikel terseb pelarutnya. sifat Ͳsifat erasa asam, ng dikandu an muncu n. Secara um utan dapat k besar. Perta man, kebas edua adala a tekanan ekanan osm dengan sifa asa at yang me a memiliki r logam juga ebut dengan ksi dengan idrogen, se p senyawa lakmus, dim mus biru men yang memilik n jika meng pat meruba ah berkemb konsep san hami reak kul Ͳmolekul at dikataka rutannya da ogen merup n bagan 8. asam ; ⇄ H + + Cl Ͳ ⇄ H + + HS Me ne ng a h Ke jur erjadi peri t terlarut, but melarut Setiap par yang berb , pahit asin ung dalam ulnya sifat Ͳ mum sifat kita klasifikas ama adalah saan dan ga ah sifat f uap, titik d motik. Bah at kimia. emiliki sifat Ͳ rasa asam, d a lantai ma n korosif. A n logam ebagai indik asam, d mana asam d njadi merah ki sifat Ͳsifat genai kulit h kertas lak bang dan sam ngat memb ksi kimia baru. A n sebagai a apat melepa pakan pemb 9, dibawa O 4 Ͳ rua n 2007 stwa dan t dan rtikel beda, dan satu Ͳsifat yang sikan sifat ram. fisika didih, asan Ͳsifat dapat rmer Asam dan kator dapat dapat . yang dan kmus mpai bantu dan Asam asam askan bawa h ini Bagan 8.9. S H + Pembawa sif asam Konsep asam Senyawa Asam H ͲX fat 1 3 m Arhenius m X Ͳ Sisa asam 3 5