Tata nama Eter Alkoksi Alkana

Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 253 Asam karboksilat memiliki titik didih yang tinggi lebih tinggi daripada alkohol, karena dapat membentuk ikatan hidrogen yang kuat. 1. Reaksi dengan Basa Kuat Reaksi Asam karboksilat dengan basa kuat akan membentuk garam dan air. Garam karboksilat hasil reaksi merupakan sabun. Reaksi ini sering disebut juga dengan reaksi penyabunan, Bagan 12.55. 2. Reaksi substitusi a. reaksi dengan halida PX 3 , PX 5 dan SOX 2 akan menghasilkan suatu asilhalida Bagan 12.56. b. reaksi dengan alkohol akan menghasilkan suatu ester dan H 2 O. 3. Reaksi Reduksi menggunakan katalis CaAlPH 4 akan menghasilkan alkohol primer. 4. Reaksi dehidrasi penghilangan molekul H 2 O akan menghasilkan anhidrida asam karboksilat, lihat Gambar 12.57.

12.10.3. Pemanfaatan asam karboksilat

Asam format digunakan dalam industri kecil penyamakan kulit dan menggumpal bubur kertas atau karet. Asam asetat atau yang lebih populer sebagai asam cuka digunakan sebagai cuka makan dengan kandungan asam asetat 20 Ͳ25. Asam stearat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lilin.

12.11. Alkil Alkanoat

Alkil alkanoat atau yang lebih dikenal sebagai ester adalah turunan dari senyawa alkanoat yang terbentuk melalui penggantian atom hidrogen pada gugus karboksilat dengan gugus alkil R’. Ester memiliki rumus struktur yang sama dengan asam alkanoat dan memiliki gugus fungsi RCOOR’. Pada Gambar 12.58, disajikan rumus molekul dari senyawa ester sederhana. Ester merupakan senyawa yang sangat berguna karena dapat diubah menjadi aneka ragam senyawa lain. Bagan 12.55. Reaksi penyabunan Bagan 12.56. Reaksi substitusi OH dengan halida Bagan 12.57. Dehidrasi asam karboksilat menghasilkan anhidrida asam karboksilat Gambar 12.58. Rumus umum ester. Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007 254 Senyawa ester merupakan hasil reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol yang berlangsung pada suasana asam.

12.11.1. Tata nama ester

Nama suatu aster terdiri dari dua kata. Kata pertama ialah nama gugus alkil yang terikat pada oksigen ester. Kata kedua berasal dari nama asam karboksilatnya dengan membuang kata asam. Penamaan diawali dengan penetapan rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengikat gugus karboksilat, dimana atom C pengikat gugus karboksilat juga mengikat atom oksigen. Selanjutnya memberikan nomor pada rantai alkil, dimulai dari C yang mengikat gugus karboksil. Penamaan diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai alkil diikuti dengan nama rantai alkil dan diakhiri dengan nama rantai utamanya dengan menghilangkan kata ‘asam’ dari nama alkanoat posisi gugus fungsi tidak perlu diberi nomor. Penamaan senyawa ester ditunjukan pada Bagan 12.59.

12.11.2. Sifat-Sifat Ester

Ester dengan jumlah atom Karbon sedikit atau rantai yang pendek memiliki sifat mudah menguap dan berwujud cair. Sedangkan ester dengan rantai yang panjang ditemukan pada minyak berwujud cair dan lemak padat yang merupakan senyawa triester. Minyak dan lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam benzena, eter dan CS 2 . Reaksi esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol, reaksi ini berlangsung dalam suasana asam, seperti persamaan di bawah ini. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi yang dapat balik. Sehingga ester dapat dihidrolisis oleh air pada suasana asam. Hasil reaksi ini adalah asam karboksilat dan alkohol. Hidrolisis dari ester dalam suasana basa, menghasilkan sabun dan alkohol, lihat persamaan reaksi pada Bagan 12.60. Bagan 12.59. Tatanama senyawa ester Bagan 12.60. Reaksi hidrolisis ester dalam suasana basa