Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
1 3 2
8.2.2. Persen Volume Sama halnya dengan persen berat, dalam persen volume yang
dinyatakan adalah jumlah volume mL dari zat terlarut dalam 100 mL larutan.
Dalam sebuah botol tertera 14 Asam Cuka CH
3
COOH volume dalam air, hal ini berarti didalam botol terdapat 14
mL CH
3
COOH dan 86 mL air, perhatikan Gambar 8.4.
8.2.3. Fraksi Mol x Bilangan yang menyatakan rasio jumlah mol zat terlarut dan
pelarut dalam sebuah larutan. Secara umum jika terdapat larutan AB dimana A mol zat terlarut dan B mol zat pelarut,
fraksi mol A X
A
Fraksi mol zat B adalah X
B
Untuk jumlah kedua fraksi
Untuk lebih mudah memahami konsep fraksi mol, cermati contoh dibawah ini.
Jika sebuah larutan terdiri dari 2 mol H
2
SO
4
dan 8 mol air, maka ada dua fraksi dalam larutan, pertama adalah fraksi
H
2
SO
4
yang besarnya :
sedangkan fraksi air besarnya :
Jumlah kedua fraksi : Gambar 8.4. Konsentrasi
dalam bentuk persen volume dari Vinegar atau
Asam Cuka
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
1 3 3
8.2.4. Molalitas Merupakan satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah
mol zat yang terdapat didalam 1000 gram pelarut, Molalitas diberi lambang dengan huruf m Gambar 8.5.
Sebagai contoh didalam botol di laboratorium tertera label bertuliskan 0.5 m CuSO
4
, hal ini berarti didalam larutan terdapat 0.5 mol CuSO
4
dalam 1000 gram pelarut. Penggunaan satuan konsentrasi molalitas, ketika kita
mempelajari sifat Ͳsifat zat yang ditentukan oleh jumlah
partikel misalnya kenaikan titik didih atau penurunan titik beku larutan.
8.2.5. Molaritas Satuan konsentrasi molaritas merupakan satuan
konsentrasi yang banyak dipergunakan, dan didefinisikan sebagai banyak mol zat terlarut dalam 1 liter 1000 mL
larutan. Hampir seluruh perhitungan kimia larutan menggunakan satuan ini. Di dalam laboratorium kimia
sering kita jumpai satuan molaritas misalnya larutan HNO
3
3M. Dalam botol tersebut terkandung 3 mol HNO
3
dalam 1 Liter larutan, perhatikan Gambar 8.6.
8.2.6. Normalitas Normalitas yang bernotasi N merupakan satuan
konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas
didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah
jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan.
Sebagai contoh: 1 mol H
2
SO
4
dalam 1 liter larutan, H = 1, S = 32 dan O = 16, kita dapat tentukan gram ekivalennya.
Dalam hal ini kita telah mengenal konsep ionisasi. 1 mol H
2
SO
4
= 98 gram. Ingat konsep mol.
Untuk mendapatkan larutan 1 N, maka zat yang dibutuhkan hanya 49 gram H
2
SO
4
dilarutkan kedalam 1 Liter air, karena dengan 49 gram atau 0.5 molar sudah
dihasilkan satu muatan dari zat Ͳzat yang terionisasi.
Gambar 8.5. Konsentrasi dalam bentuk molalitas m dari
senyawa CuSO
4
Gambar 8.6. konsentrasi dalam bentuk Molaritas M