Hukum kedua termodinamika Hukum kekekalan energi tidak dapat menjawab tentang energi yang Entropi S Jika kita membuka botol parfum, maka kita mencium aroma yang
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
199
Hukum ketiga termodinamika memberikan dasar untuk menetapkan entropi absolut suatu zat, yaitu entropi
setiap kristal sempurna adalah nol pada suhu nol absolut atau nol derajat Kelvin K. Pada keadaan ini setiap atom
pada posisi yang pasti dan memiliki energi dalam terendah.
Entropi dan energi bebas Gibbs juga merupakan fungsi keadaan sehingga kedua besaran ini memiliki nilai pada
keadaan standart, seperti halnya dengan entalphi. Hasil pengukuran standart untuk entropi dan Energi bebas
Gibbs juga dilakukan pada keadaan 25
o
C dan dengan tekanan 1 atm.
Energi bebas Gibbs pembentukan standart memiliki arti perubahan energi bebas yang menyertai reaksi
pembentukan satu mol senyawa dari unsur Ͳunsur
penyusunnya. Demikian pula untuk entropi standar yang dapat dipergunakan untuk menentukan entropi
reaksi sebagai harga pembandingnya. Entropi dan Energi bebas Gibbs standar pembentukan, disajikan pada Tabel
10.5. Tabel 10.5. Entropi dan Energi bebas
Gibbs pembentukan standar yang diukur pada 25
o
C tekanan 1 atm
Senyawa S
o
[JK.mol] ¨G
o f
[kJmol]
Ag
2
O
s
121.3 -11.21`
Br
2 l
152.23 Br
2 g
245.35 C
s
5.74 CH
3
OH
l
126.8 -166.36
CH
3
OH
g
-162.00 CO
g
197.56 -137.15
CO
2 g
213.68 -394.37
Cl
2 g
222.96 Cl
2
O
g
266.10 97.9
H
2 g
130.57 H
2
O
l
69.95 -237.19
H
2
O
g
188.72 -228.58
NO
2g
239.95 51.30
N
2
O
4g
304.18 97.82
PCl
3 l
217.1 -272.4
PCl
3 g
311.7 -267.8
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
200
RANGKUMAN
1. Setiap perubahan kimia atau reaksi kimia selalu diikuti oleh perubahan energi, perubahan energy dalam bentuk panas
thermo dan dalam bentuk listrik electro, sehingga pengkajian reaksi kimia dan energi yang menyertai reaksi
dalam bentuk panas dikenal dengan termokimia sedangkan energi dalam bentuk listrik dikenal dengan elektrokimia.
2. Entalphi H didefinisikan sebagai kandungan energi dari suatu zat pada tekanan tetap. Karena tidak mungkin
mengukur entalphi, maka yang diukur adalah perubahan entalphi
H. 3. Untuk reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan
panaskalor. Pada reaksi ini H bernilai negatif, sehingga H
produk lebih kecil dibandingkan dengan H reaktan.
C + O
2
ї CO
2
H = Ͳ94 Kkalmol 4. Untuk reaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap
panas, H reaksi ini bernilai positif, sehingga H produk
lebih besar dibandingkan dengan H reaktannya.
CO
2
+ 2 SO
2
ї CS
2
+ 3 O
2
H= 1062.5 kJmol 5. Hubungan satuan energi dari persamaan diatas adalah : 1
kJmol = 0.24 Kkalmol 6. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentu lainnya. Hukum ini
merupakan hukum termodinamika pertama dan menjadi dasar pengembangan hukum tentang energi selanjutnya.
7. Marquis de Laplace menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan dalam pembentukan sebuah senyawa dari unsur
Ͳ unsurnya sama dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menguraikan senyawa tersebut menjadi unsur Ͳunsurnya.
Pembentukan : C + O
2
ї CO
2
H = Ͳ94 Kkal Penguraian : CO
2
ї C + O
2
H = +94 Kkal 8. Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi
reaksi dengan kalor reaksi, jika entalphi bernilai positif maka kalor reaksi bernilai negatif, demikian pula sebalik jika
entalphi negatif maka kalor reaksi positif.
9. Entalphi pembentukan adalah entalphi reaksi pembentukan satu mol senyawa dari unsur
Ͳunsurnya. Entalphi pembentukan standar
H
o f
adalah entalphi reaksi pembentukan yang diukur pada
25
o
C dengan tekanan 1 atm. 10. Entalphi penguraian meruapakan kebalikan dari entalphi
pembentukan, yaitu entalphi reaksi penguraian dari satu mol senyawa menjadi unsur
Ͳunsurnya. Jika pengukuran entalphi pada keadaan 25
o
C dengan tekanan 1 atm, maka kita akan dapatkan entalphi penguraian standar
H
o d
.