Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
247
12.7.3. Reaksi-reaksi Aldehida
Reaksi Hidrogenasi aldehida menggunakan katalis PtNi menghasilkan alkohol primer, seperti Gambar
12.41. Reaksi oksidasi aldehida menggunakan oksidator KMnO
4
atau K
2
Cr
2
O
7
dalam suasana asam akan menghasilkan suatu asam karboksilat. Reaksi ini
disederhanakan pada Bagan 12.41. Bagan 12.41. Reaksi hidrogenasi dan oksidasi dari
senyawa etanal
12.7.4. Pemanfaatan aldehida
Formaldehida banyak digunakan sebagai bahan pengawet spesimen biologi maupun mayat dan
sebagai insektisida. Etanal juga dipergunakan sebagai bahan baku karet buatan. Sedangkan senyawa trans
Ͳ sinamaldehida dalam kayumanis digunakan sebagai
penambah aroma masakan.
12.8. Alkanol
Alkanol atau alkil atau aril sikloalkil alkohol merupakan senyawa monohidroksi turunan dari
alkana, dimana salah satu atom H diganti gugus oleh gugus hidroksi OH, lihat Gambar 12.42.
Alkohol memiliki rumus umum C
n
H
2n+2
O. Berdasarkan jenis atom C dalam rantai alkana yang mengikat gugus
OH, maka alkohol dapat dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder dan tersier.
Alkohol primer, gugus hidroksi terikat pada atom C primer, demikian pula seterusnya untuk alkohol
sekunder, gugus hidroksi pada C sekunder dan alkohol tersier, gugus OH terikat pada atom C tersier, lihat
Bagan 12.43. Gambar 12.42. Struktur molekul
alkanol yang diwakili oleh methanol dan fenol
Bagan 12.43. Klasifikasi alkohol berdasar kedudukan gugus
hidroksi pada rantai karbon
Kimia Ke se ha ta n, Dire kto ra t Pe mb ina a n Se ko la h Me ne ng a h Ke jurua n 2007
248
12.8.1. Tata Nama Alkohol
Penamaan senyawa alkohol berdasarkan aturan IUPAC adalah; menetapkan rantai utama yaitu yang
terpanjang yang mengandung gugus OH.
Selanjutnya memberi nomor pada rantai terpanjang, dengan C yang mengikat gugus fungsi
memiliki nomor terkecil dan diakhiri dengan menyebutkan nomor dan nama cabang pada rantai
utama sesuai abjad, disertai nomor dan nama alkanolnya dengan mengganti akhiran –a pada
alkana menjadi –ol pada alkohol.
Penamaan senyawa alkanol untuk senyawa dengan rumus molekul C
2
H
5
OH, C
3
H
7
OH. Untuk senyawa C
2
H
5
OH, dimulai dengan menuliskan jumlah atom C, dilanjutkan dengan mengisi atom H
Ͳnya, dan satu ikatan diisikan dengan gugus OH.
Sedangkan C
3
H
7
OH dibuat dengan cara di atas namun juga diperhatikan adanya isomer, dengan
pembentukan cabang pada rantai utamanya. Penyelesaian untuk kedua senyawa tersebut dapat
dilihat pada Bagan 12.44.
12.8.2. Sifat-sifat Alkohol
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap volatil tergantung pada panjang
rantai karbon utamanya semakin pendek rantai C, semakin volatil. Kelarutan alkohol dalam air
semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena
alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil R yang bersifat nonpolar, sehingga
makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.
Reaktifitas alkohol diketahui dari berbagai reaksi seperti:
1. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder dan
tersier. Alkohol primer akan teroksidasi menjadi aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan
menghasilkan asam karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton. Sedangkan
alkohol tersier tidak dapat teroksidasi Bagan 12.45.
Bagan 12.44. Moleukul etanol dan propanol bersama isomernya
Bagan 12.45. Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder dan tersier