Berdasarkan hasil uji coba diperoleh koefisisen reliabitas pada kelas VII B sebesar
. Koefisien reliabilitas lebih besar bila dibandingkan dengan
. Koefisien reliabilitas kelas VII G sebesar . Koefisien reliabilitas
lebih besar bila dibandingkan dengan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel, artinya soal
tersebut dapat digunakan untuk menguji literasi matematika siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 11-21.
3.9.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi atau kelompok atas upper group dengan
siswa yang berkemampuan rendah atau kelompok bawah lower group. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya angka
indeks diskriminasi soal uraian dapat dipergunakan rumus sebagai berikut:
Arikunto, 2013 Keterangan:
: daya pembeda : rata-rata skor kelompok atas
: rata-rata skor kelompok bawah : skor maksimal
Berikut kriteria yang digunakan sebagai patokan pada umumnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3 6 Kriteria Daya Pembeda Arikunto, 2013:226-232
Daya Pembeda D Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif Sangat baik excellent
Baik good Cukup satistifactory
Jelek poor Jelek Sekali
Butir soal yang digolongkan sebagai soal yang baik dan ideal untuk siswa adalah butir soal yang mempunyai daya pembeda 0,40 sampai dengan
0,70 Arikunto 2013: 232. Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan daya beda diperoleh hasil
seperti pada tabel 3.7 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11-21.
Tabel 3 7 Perolehan Daya Pembeda Butir Soal
Butir soal
Kelas VII B Kelas VII G
Skor DP Kriteria
Skor DP Kriteria
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
0,1945 0,004
0,2137 0,424
0,232 0,054
0,0308 0,1995
0,03 0,4066
0,441 0,22
Jelek Jelek
Cukup Baik
Cukup Jelek
Jelek Jelek
Jelek Baik
Baik Cukup
0,01 0,00
0,20 0,21
0,24 0,37
0,41 0,24
0,25 0,22
0,24 0,08
Jelek Jelek
Jelek Cukup
Cukup Cukup
Baik Cukup
Cukup Cukup
Cukup Jelek
3.9.4 Analisis Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto, 2013: 223. Soal yang baik
adalah soal yang tidak telalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Jika soal terlalu mudah, siswa tidak terangsang untuk menyelesaikan, dan jika terlalu