terkait dengan masalah kontekstualsoal yang baru diselesaikan. Karakteristik RME
yang muncul pada langkah ini adalah interaktivitas atau menggunakan interaksi
antara guru dengan siswa.
2.1.12 Literasi Matematika
Literasi merupakan hak asasi manusia dan dasar untuk belajar sepanjang hayat, yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek tersebut
adalah kebutuhan akan literasi matematika. Pengertian literasi matematika sebagaimana dikutip dalam laporan PISA 2012 dalam Mahdiansyah
Rahmawati, 2014 adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks.
Kemampuan ini
mencakup penalaran
matematis, dan
kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta, dan fungsi
matematika untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena OECD, 2009. Dengan penguasaan merefleksikan logika matematis
untuk berperan pada kehidupannya, komunitasnya, serta masyarakatnya. Literasi matematika menjadikan individu mampu membuat keputusan
berdasarkan pola pikir matematis yang konstrusif. Wardono dkk, 2016 menyatakan bahwa
“Mathematics literacy ability in the class using the PBL model with a PMRI approach assisted E-learning
Edmodo have increased and the improvement of mathematics literacy ability is higher than the improvement of mathematics literacy ability of class that uses
the model of PBL learning with PMRI approach and is higher than the improvement of mathematics literacy ability of class that uses the expository
models; The quality of learning using PBL models with a PMRI approach assisted E-learning Edmodo have very g
ood category”.
Setiap pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sehingga tercipta kemampuan
literasi matematika yang baik, yang sesuai dengan standar isi yang ada. Beberapa aspek yang berkaitan dengan literasi matematika berdasarkan
OECD 2009 adalah sebagai berikut: 1. The mathematical processes dapat mendeskripsikan apa yang siswa
lakukan untuk menghubungkan masalah dunia nyata dengan matematika sehingga masalah dapat terpecahkan.
2. The mathematical content adalah materi yang digunakan untuk aspek evaluasi.
3. The context adalah konteks dilakukannya penilaian.
2.1.12.1 Konteks context
Salah satu aspek penting dari kemampuan literasi matematika adalah keterlibatan matematika dalam pemecahan masalah di berbagai konteks.
Tabel 2 4Proporsi Skor Sub-Sub Komponen Konteks
Komponen Pemahaman Konteks Skor
Konteks Pribadi
Pendidikan dan pekerjaan Sosial
Ilmu pengetahuan 25
25 25
25
Adapun konteks matematika dalam PISA dapat dikategorikan menjadi empat konteks OECD, 2009, adalah sebagai berikut.
1. Konteks pribadi Personal Konteks pribadi yang berhubungan langsung dengan kegiatan pribadi
siswa sehari-hari, baik kegiatan diri sendiri, kegiatan dengan keluarga, maupun kegiatan dengan teman sebayanya. Jenis konteks pribadi tidak