Populasi kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri
Sampel
Uji Coba Eksperimen
Kontrol
Instrumen hasil tes uji
coba valid dan reliabel
wawancara Pre-test
Model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah
Pembelajaran ekspositori
Post-test Wawancara
Kemampuan literasi matematika
Hipotesis 1 Hipotesis 2
Hipotesis 3 Analisis
wawancara
Terjadinya peningkatan literasi matematika melalui model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah
Teknik random sampling Uji normalitas dan homogenitas populasi
Analisis uji coba
instrumen
Uji normalitas, uji homogenitas
Hipotesis 4
Mengetahui kesulitan, jenis kesalahan dan
penyebab kesalahan
siswa dalam
mengerjakan soal
literasi matematika Bagan 3 1 Bagan Alir Penelitian
3.8 Instrumen Penelitian
Metode kombinasi menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian kualitatif. Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena, baik alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2013:148. Dalam penelitian ini, digunakan
instrumen penelitian kuantitatif berupa tes. Sebaliknya, instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument,
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat simpulan atas temuannya Sugiyono, 2013:306. Dalam
penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kualitatif melalui wawancara. 3.8.1
Instrumen Tes Kemampuan Literasi Matematika
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes awal pre-test digunakan untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan awal siswa. Dan tes akhir pos-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dan
sebelum diberi perlakuan. Tipe tes yang akan digunakan dalam instrumen penelitian adalah bentuk uraian. Bentuk tes uraian dipakai untuk
mengungkapkan proses
berpikir, ketelitian
dan sistematika
dalam menyelesaikan soal.
Tes yang diberikan relatif sama, baik pada soal pre-test maupun pada soal post-test. Sebelum penyusunan instrumen dalam bentuk tes ini, terlebih dahulu
dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup nomor soal, soal dan indikator tes
hasil belajar matematika. Sebelum instrumen penelitian ini diberikan kepada sampel yang akan diuji, harus diujicobakan terlebih dahulu kepada subyek lain
di luar subyek penelitian, tetapi mempunyai kemampuan setara dengan subyek dalam penelitian yang akan dilakukan.
3.8.2 Instrumen
Pedoman Wawancara
Kemampuan Literasi
Matematika
Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman hasil analisis kualitatif. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui pandangan siswa
mengenai kualitas pembelajaran yang dilakukan selama penelitian karena mereka yang merasakan pembelajaran secara langsung sehingga data yang
didapat lebih objektif karena tidak hanya berasal dari satu pandangan saja. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal serupa PISA dan kemampuan literasi setelah memperoleh pembelajaran eksperimen menggunakan analisis Newman.
Sehingga pembahasan hasil penelitian dapat lebih lengkap dan lebih akurat. Wawancara dilakukan kepada 6 siswa. Pemilihan subjek menggunakan
pertimbangan guru mata pelajaran matematika dari hasil pengelompokan nilai pre-test yang termasuk dalam kelompok rendah, kelompok sedang dan
kelompok tinggi. Diambil dari 6 siswa pada kelas VII dari kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dengan rincian 2 siswa kelas atas, 2 siswa kelas sedang dan 2 siswa kelas rendah yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test
siswa.
3.8.3 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang guru dengan memperhatikan
beberapa hal. Peneliti merancang RPP dengan model PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah, RPP dengan model pembelajaran ekspositori.
3.8.4 Lembar Observasi Kualitas Pembelajaran
Lembar observasi dalam penilaian ini digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kualitas pembelajaran yang digunakan yaitu dalam pembelajaran
PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Lembar observasi ini diberikan kepada guru mitraobserver untuk diisi dengan melakukan
pengamatan selama pembelajaran dilakukan dalam penelitian. Lembar observasi yang digunakan diambil dari buku Hamzah B. Uno yang berjudul
Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Dengan lembar observasi yang diisi oleh guru mitraobserver dapat
diperoleh kualitas pembelajaran yang dilakukan sehingga pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah tidak hanya dapat digunakan untuk
meningkatkan literasi matematika saja namun dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
Dalam pedoman observasi ini, penilaian menggunakan instrumen ratingscale untuk lembar observasi kualitas pembelajaran terlihat pada tabel
3.4 berikut.
Tabel 3 4 Cara Penskoran Kualitas Pembelajaran
Alternative Pilihan Skor
Baik Sekali Cukup Baik
Tidak Baik Sangat Tidak Baik
4 3
2 1
Sumber: Sugiono 2012 Setelah memperoleh skor untuk tiap-tiap pilihan jawaban pada setiap
pertanyaan atau item, maka hasilnya digunakan untuk menyekor jawaban asli skala dan untuk memperoleh nilai angka yang dapat diolah secara matematis.
3.9 Analisis Data Ujicoba Instrumen
3.9.1 Analisis Validitas Butir Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson,
yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut
√{ }{
Keterangan : : Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total.
: Banyaknya subjeksiswa : Jumlah skor tiap butir soal.
: Jumlah skor total. : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total.
: Jumlah kuadrat skor butir soal. Arikunto, 2013: 87