Setiap pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sehingga tercipta kemampuan
literasi matematika yang baik, yang sesuai dengan standar isi yang ada. Beberapa aspek yang berkaitan dengan literasi matematika berdasarkan
OECD 2009 adalah sebagai berikut: 1. The mathematical processes dapat mendeskripsikan apa yang siswa
lakukan untuk menghubungkan masalah dunia nyata dengan matematika sehingga masalah dapat terpecahkan.
2. The mathematical content adalah materi yang digunakan untuk aspek evaluasi.
3. The context adalah konteks dilakukannya penilaian.
2.1.12.1 Konteks context
Salah satu aspek penting dari kemampuan literasi matematika adalah keterlibatan matematika dalam pemecahan masalah di berbagai konteks.
Tabel 2 4Proporsi Skor Sub-Sub Komponen Konteks
Komponen Pemahaman Konteks Skor
Konteks Pribadi
Pendidikan dan pekerjaan Sosial
Ilmu pengetahuan 25
25 25
25
Adapun konteks matematika dalam PISA dapat dikategorikan menjadi empat konteks OECD, 2009, adalah sebagai berikut.
1. Konteks pribadi Personal Konteks pribadi yang berhubungan langsung dengan kegiatan pribadi
siswa sehari-hari, baik kegiatan diri sendiri, kegiatan dengan keluarga, maupun kegiatan dengan teman sebayanya. Jenis konteks pribadi tidak
terbatas pada persiapan makanan, belanja, bermain, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga, traveling, jadwal pribadi, dan keuangan
pribadi. Matematika diharapkan dapat berperan dan menginterpretasikan permasalahan dan kemudian memecahkannya.
2. Konteks pendidikan dan pekerjaan Occupational Konteks pendidikan dan pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan siswa
di sekolah dan atau tempat lingkungan siswa bekerja. Konteks pekerjaan tidak terbatas pada hal-hal seperti mengukur, biaya dan pemesanan bahan
bangunan, menghitung gaji, pengendalian mutu, penjadwalan, arsitektur, dan pekerjaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Konteks
pekerjaan berhubungan dengan setiap tingkat tenaga kerja, dari tingkatan terendah sampai tingkatan yang tertinggi yang dikenal oleh siswa.
Matematika diharapkan dapat membantu untuk merumuskan, melakukan klasifikasi masalah, dan memecahkan masalah tersebut.
3. Konteks umum Societal Konteks umum berkaitan dengan penggunaan pengetahuan matematika
dalam kehidupan bermasyarakat baik lokal, nasional, maupun global dalam kehidupan sehari-hari. Konteks umum dapat berupa masalah sistem voting,
angkutan umum, pemerintah, kebijakan publik, demografi, iklan, statistik nasional, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Siswa diharapkan dapat
menyumbangkan pemahaman mereka tentang pengetahuan dan konsep matematikanya untuk mengevaluasi berbagai keadaan yang relevan dalam
kehidupan di masyarakat.
4. Konteks keilmuan scientific Kegiatan keilmuan yang secara khusus berkaitan dengan kegiatan ilmiah
yang lebih bersifat abstrak dan menuntut pemahaman dan penguasaan teori dalam melakukan pemecahan matematika. Konteks keilmuan juga berkaitan
dengan penerapan matematika di alam, isu-isu dan topik-topik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti cuaca atau iklim, ekologi,
kedokteran, ilmu ruang, genetika, pengukuran, dan dunia matematika itu sendiri.
2.1.12.2 Konten Content
Domain matematika sangat banyak dan bervariasi, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasi secara lengkap. PISA hanya membatasi pada 4
overaching ideas yang utama, yaitu perubahan dan hubungan change and relationship, ruang dan bentuk space and shape, kuantitas quantity dan
ketidakpastian dan data uncertainty and data. OECD 2009 menguraikan masing-masing konten sebagai berikut:
1. Change and Relationships Perubahan dan Hubungan Perubahan dan hubungan berkaitan dengan pokok pelajaran aljabar.
Hubungan matematika sering dinyatakan dengan persamaan atau hubungan yang bersifat umum, seperti penambahan, pengurangan, dan pembagian.
Hubungan ini juga dinyatakan dalam berbagai simbol aljabar, grafik, bentuk geometris, dan tabel. Oleh karena setiap representasi simbol itu memiliki
tujuan dan sifatnya masing-masing, proses penerjemahannya sering menjadi
sangat penting dan menentukan sesuai dengan situasi dan tugas yang harus dikerjakan.
2. Space and Shape Ruang dan Bentuk Ruang dan bentuk berkaitan dengan pelajaran geometri. Soal tentang
ruang dan bentuk ini menguji kemampuan siswa mengenali bentuk, mencari persamaan dan perbedaan dalam berbagai dimensi dan representasi bentuk,
serta mengenali ciri-ciri suatu benda dalam hubungannya dengan posisi benda tersebut.
3. Quantity Bilangan Bilangan berkaitan dengan hubungan bilangan dan pola bilangan, antara
lain kemampuan untuk memahami ukuran, pola bilangan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bilangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
menghitung dan mengukur benda tertentu. Termasuk dalam konten bilangan ini adalah kemampuan bernalar secara kuantitatif, merepresentasikan sesuatu
dalam angka, memahami langkah-langkah matematika, berhitung di luar kepala, dan melakukan penaksiran.
4. Uncertainty and Data ProbabilitasKetidakpastian dan Data Probabilitasketidakpastian dan data berhubungan dengan statistik dan
peluang yang sering digunakan dalam masyarakat informasi. Penyajian dan interpretasi data adalah konsep kunci dalam konten ini
2.1.12.3 Komponen Proses
Kerangka penelitian Literasi Matematika dalam PISA 2009 menyebutkan bahwa kemampuan proses melibatkan tujuh hal penting sebagai berikut:
1. Communication. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk mengomunikasikan masalah. Seseorang melihat adanya suatu masalah dan
kemudian tertantang untuk mengenali dan memahami permasalahan tersebut. Membuat model merupakan langkah yang sangat penting untuk
memahami, memperjelas, dan merumuskan suatu masalah. Dalam proses menemukan penyelesaian, hasil sementara mungkin perlu dirangkum dan
disajikan. Selanjutnya ketika penyelesaian ditemukan, hasil juga perlu disajikan kepada orang lain disertai penjelasan serta justifikasi.
Kemampuan komunikasi diperlukan untuk bisa menyajikan hasil penyelesaian masalah.
2. Mathematizing. Literasi matematika juga melibatkan kemampuan untuk mengubah transform permasalahan dari dunia nyata ke bentuk
matematika atau justru sebaliknya yaitu menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam permasalahan aslinya. Kata “Mathematizing”
digunakan untuk menggambarkan kegiatan tersebut. 3. Representation. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk
menyajikan kembali representasi suatu permasalahan atau suatu obyek matematika
melalui hal-hal
seperti: memilih,
menafsirkan, menerjemahkan, dan mempergunakan grafik, tabel, gambar, diagram,
rumus, persamaan, maupun benda konkret untuk memotret permasalahan sehingga lebih jelas.
4. Reasoning and Argument. Literasi matematika melibatkan kemampuan menalar dan memberi alasan. Kemampuan ini berakar pada kemampuan
berpikir secara logis untuk melakukan analisis terhadap informasi untuk menghasilkan kesimpulan yang beralasan.
5. Devising Strategies for Solving Problems. Literasi matematika melibatkan kemampuan menggunakan strategi untuk memecahkan masalah. Beberapa
masalah mungkin sederhana dan strategi pemecahannya terlihat jelas, namun ada juga masalah yang perlu strategi pemecahan cukup rumit.
6. Using Symbolic, Formal and Technical Language and Operation. Literasi matematika melibatkan kemampuan menggunaan bahasa simbol, bahasa
formal dan bahasa teknis. 7. Using Mathematics Tool. Literasi matematika melibatkan kemampuan
menggunakan alat-alat matematika, misalnya melakukan pengukuran, operasi dan sebagainya.
Adapun pada penelitian ini akan dikaji masalah dalam aspek konten yang ditekankan pada space and shape pada materi segiempat kelas VII.
2.1.13 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi Matematika
Terdapat sejumlah variabel yang dapat menjadi determinan literasi siswa. Secara umum faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu
faktor dalam diri siswa internal dan faktor dari luar diri siswa eksternal. Faktor internal dapat dipilah menjadi aspek kognititf seperti kemampuan
intelektual, kemampuan numerik, dan kemampuan verbal; serta aspek nonkognitif seperti minat dan motivasi. Adapun faktor eksternal meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan media massa dan lingkungan sosial Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud, 2013b.
2.1.14 Analisis Literasi Matematika
Kegiatan analisis literasi matematika dalam menyelesaikan masalah matematika perlu dilakukan agar tingkat kemampuan literasi siswa dapat
diketahui dan dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:60, analisis
adalah penyelidikan suatu peristiwa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya, dan
sebagainya. Sedangkan literasi matematika sebagaimana dikutip dalam laporan PISA 2012 dalam Mahdiansyah Rahmawati, 2014 adalah kemampuan
individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran matematis, dan
kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta, dan fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi
suatu fenomena. Jadi analisis literasi matematika adalah sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi siswa
dan bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu memahami kemampuan literasi matematika siswa, terutama kemampuan dari ketujuh proses literasi
matematika. Ketujuh proses tersebut adalah communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies for solving
problems, using symbolic, formal, and technical language and transformation, using mathematics tool. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tes, observasi,
dan wawancara untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa. Berdasarkan hasil wawancara mengenai tingkat kemampuan literasi
matematika siswa juga akan menunjukkan kesulitas yang dialami siswa dalam mengerjakan suatu permasalahan. Kesulitan ini akan menyebabkan siswa
melakukan kesalahan yang berbeda. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini juga melakukan analisis kesalahan untuk mengetahui penyebab adanya
kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dengan diketahuinya sumber masalah, guru dapat mengupayakan penyelesaian masalah tersebut. Menurut Newman
sebagaimana dikutip oleh Singh 2010:265 mendefinisikan bahwa ada lima hierarki yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan soal matematika
uraian. Kelima
hierarki tersebut
adalah reading,
comprehension, transformation, procces skill, dan encoding. Prakitipong Nakamura 2006
menyatakan bahwa keberhasilan di dua langkah awal reading dan comprehension dapat diartikan bahwa siswa telah mampu mengiterpretasikan
masalah di bahasa matematika secara benar. Penyempurnaan dari tiga langkah akhir transformation, procces skill, dan encoding dapat diartikan bahwa siswa
telah berhasil mengerjakan proses yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah tersebut.
Menurut Newman sebagaimana dikutip oleh White 2010 ketika peserta didik ingin mendapatkan solusi yang tepat dari suatu masalah matematika dalm
bentuk soal uraian, maka peserta didik diminta melakukan lima kegiatan berikut:
a. Silakan bacakan pertanyaan tersebut. Jika kamu tidak mengetahui suatu kata tinggalkan saja.
b. Katakan apa pertanyaan yang diminta kamu kerjakan. c. Katakan bagaimana kamu akan menemukan jawaban.
d. Tunjukkan apa yang akan kamu kerjakan untuk memperoleh jawaban tersebut.
e. Katakan dengan keras sehingga dapat dimengerti bagaimana kamu berpikir.
f. Tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut.
2.1.15 Kesalahan Menurut Newman
Menurut Praktipong Newman 2006:113, prosedur Newman adalah sebuah metode untuk menganalisis kesalahan dalam soal uraian. Kesalahan-
kesalahan menurut Newman adalah sebagai berikut: a.
Kesalahan Reading Reading Error Kesalahan reading menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa tidak
mampu membaca kata-kata maupun simbol yang terdapat dalam soal. Kesalahan reading dapat diketahui dengan cara wawancara langsung terhadap
subjek. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan reading dan penggalan wawancaranya.
b. Kesalahan Comprehension Comprehension Error
Kesalahan comprehension menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa mampu membaca soal namun gagal memahami apa yang
dimaksuddiperlukan sehingga siswa tersebut gagal dalam menyelesaikan
permasalahannya. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan comprehension.
c. Kesalahan Transformation Transformation Error
Kesalahan transformation menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa sudah mampu memahami apa yang diketahui dan dibutuhkan dalam
penyelesaian masalah namun tidak mampu mengidentifiksi operasi matematika yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Singh
2010:266 juga memberikan contoh kesalahan transformation.
d. Kesalahan Process Skill Process Skill Error Kesalahan process skill menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa
telah mampu menentukan operasi matematika yang tepat namun siswa salah dalam mengemukakan prosedur pengerjaan yang benar. Singh 2010:266 juga
memberikan contoh kesalahan process skill e.
Kesalahan Encoding Encoding Error Kesalahan encoding menurut Singh 2010:266 bisa terjadi walaupun
siswa telah mampu mengerjakan dengan benar masalah matematika namun dengan kecerobohan siswa tersebut menulis jawaban akhir yang salah. Singh
2010:266 juga memberikan contoh kesalahan encoding.
2.1.16 Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, materi, iklim pembelajaran,
dan media dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler Mariani, 2009: 6 dalam Jurnal Ilmiah CIVIS.
Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran guru teacher behavior, perilaku dan dampak belajar siswa
student behavior, iklim pembelajaran learning climate, materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Masing-masing indikator tersebut
secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut Mariani, 2009: 6 dalam Jurnal Ilmiah CIVIS:
1. Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru mampu memfasilitasi proses belajar siswa;
2. Dari sisi siswa, kualitas dapat dilihat perilaku dan dampak belajar siswa yang mampu membuat siswa termotivasi, aktif, dan kreatif;
3. Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang
menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi siswa; 4. Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media
belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa; 5. Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya
dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Pada penelitian ini kualitas pembelajaran diukur dengan menggunakan
lembar observasi berdasarkan Uno H.B. dengan menggunakan angket yang diisi oleh observer penelitian.
2.1.17 Materi Segiempat
2.1.17.1 Jajar genjang
Menurut Clement 1984: 261, jajargenjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan yang sejajar. Sedangkan
menurut Wintarti dkk 2008: 268 jajargenjang adalah segiempat yang setiap pasang sisinya yang berhadapan sejajar. Jadi dapat disimpulkan jajargenjang
adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang berhadapan sejajar. Contoh gambar jajargenjang
ialah sebagai berikut:
A
B C
D
Menurut Wintarti dkk 2008: 268, sifat-sifat yang dimiliki jajagenjang ialah: a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
b. Sudut-sudut yang berhadapan sama ukuran. c. Dua sudut yang berdekatan saling bepelurus
d. Diagonal jajargenjang membagi daerah jajargenjang menjadi dua bagian sama besar.
e. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang, Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk
jajargenjang. Lihat kembali gambar, diketahui dan adalah
sisi yang membentuk jajargenjang . Jadi keliling jajargenjang
adalah:
Jika keliling disebut dengan , maka keliling jajargenjang adalah
Luas daerah jajargenjang adalah hasil kali alas dan tingginya
. Misal terdapat jajargenjang seperti gambar dibawah ini dengan DE adalah tinggi jajargenjang. Maka luas daerah jajargenjang
adalah atau secara umum
A
B C
D E
2.1.17.2 Persegi Panjang
Menurut Clement 1984:261, persegi panjang adalah jajargenjang yang mempunyai empat sudut siku-siku. Sedangkan menurut Wintarti dkk 2008:
253, persegi panjang adalah suatu segiempat yang keempat sudutnya siku- siku dan panjang sisi-sisi yang berhadapan sama. Jadi dapat disimpulkan
persegi panjang adalah bangun segiempat yang mempunyai dua sisi sejajar serta mempunyai sudut siku-siku.
Contoh gambar persegi panjang adalah sebagi berikut:
Menurut Wintarti dkk 2008: 268, sifat-sifat yang dimiliki persegi panjang ialah:
a. Panjang sisi-sisi yang berhadapan sama dan sejajar. b. Keempat sudutnya siku-siku.
c. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang.
Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk persegi panjang. Lihat kembali gambar, diketahui
dan adalah sisi yang membentuk persegi panjang
. Jadi keliling persegi panjang
adalah:
A
B D
C
Jika keliling disebut , disebut panjang dan disebut lebar
maka secara umum keliling persegi panjang ialah
Luas daerah persegi panjang adalah hasil kali panjang p dan lebarnya l Lihat kembali gambar diatas, diketahui
adalah panjang dan adalah lebar.
Maka luas daerah persegi panjang adalah
atau secara umum .
2.1.17.3 Persegi
Menurut Clement 1984: 261, persegi adalah persegi panjang dengan empat sisi yang kongruen. Sedangkan menurut Wintarti dkk 2008: 261,
persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama. Jadi dapat disimpulkan persegi panjang adalah segiempat yang keempat sisinya sama
panjang. Contoh gambar persegi adalah sebagai berikut:
Menurut Wintarti dkk 2008: 261, sifat-sifat yang dimiliki persegi yaitu: a. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
b. Keempat sudutnya siku-siku.
A C
D B
c. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi duasama panjang.
d. Panjang keempat sisinya sama. e. Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonal-diagonalnya.
f. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegaklurus Keliling persegi adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk persegi. Lihat
kembali gambar, diketahui dan adalah sisi yang membentuk
persegi . Jadi keliling persegi adalah
Jika keliling = K, maka secara umum keliling persegi ialah
Luas daerah persegi adalah hasil kali sisi-sisinya s atau kuadrat sisinya. Lihat kembali gambar persegi, diketahui
dan adalah sisi-sisi s persegi dan keempatnya sisinya sama panjang. Luas daerah
persegi adalah
atau secara umum
2.2 Penelitian yang Relevan
Dalam membuat penelitian ini, peneliti mencari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh akademisi lainnya guna mendukung pengetahuan dan dasar
keilmuan di penelitiannya. Penelitian yang dimaksud ialah sebagai berikut:
1. Prakitipong Nakamura 2006, dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Student in Thailand
50 Using Newman Procedure”, menyimpulkan bahwa kesalahan siswa
dalam comprehension terjadi untuk penyelesaian soal bertingkat sementara kesalahan transformation terjadi untuk penyelesaian soal pilihan ganda.
Secara umum, tidak ada kesalahan di membaca masalah namun terlalu banyak yang melakukan kesalahan di proses comprehension.
2. Mahdiansyah Rahmawati 2014, dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud yang berjudul “LITERASI MATEMATIKA
SISWA PENDIDIKAN MENENGAH: Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks Indonesia”, menyimpulkan bahwa capaian
literasi matematika siswa SMAMA yang menjadi sampel studi ini masih rendah, meskipun soal-soal telah disesuaikan dengan konteks Indonesia.
Terdapat sejumlah faktor yang berperan besar dalam mewujudkan capaian literasi matematika yaitu faktor personal, faktor instruksional, dan faktor
lingkungan. 3. Abdi J., Ikhsan M., Marwan 2013 dalam Jurnal Peluang yang berjudul
“Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Setara PISA Melalui Pendekatan
Kontruktivisme”, menyimpulkan bahwa siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme mengalami peningkatan
kemampuan menyelesaikan soal matematika setara PISA lebih baik dari siswa yang mendapatkan pembelajaran secara ekspositori.
4. Adhitya Y. 2015 dalam penelitian skripsinya yang berjudul “ Analisis
Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika
Mat eri Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar”,
menyimpulkan bahwa 1 siswa yang memiliki gaya belajar visual cenderung melakukan kesalahan utama di langkah transformation, 2
siswa yang memiliki gaya belajar auditorial cenderng melakukan kesalahan utama di langkah transformation dan process skill, 3 siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik melakukan kesalahan utama di langkah comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Hal
ini menunjukkan bahwa siswa bergaya belajar kinestetik tidak mempunyai kecenderungan di salah satu jenis kesalahan. Faktor dari kesalahan-
kesalahan dijelaskan sebagai berikut 1 kesalahan comprehension disababkan karena siswa yang tidak terbiasa dengan bahasa soal yang
tergolong baru dan kurang cermat, 2 kesalahan transformation disebabkan karena kurang dipahaminya materi perbandingan dan konsep
hubungan antara luas dan keliling segiempat, 3 kesalahan process skill disebabkan karena kurang dipahaminya materi operasi aljabar, sistem
persamaan linear satu variabel, dan ketidakmampuan dalam proses konversi antar satuan, 4 kesalahan encoding disebabkan karena
kesalahan dalam tahap process skil ditambah ketidakmampuan penentuan satuan yang tepat.
2.3 Kerangka Berpikir
Secara umum, seorang guru selalu mengharapkan peserta didiknya belajar dengan baik sehingga mencapai ketuntasan belajar matematika. Namun kenyataan
menunjukkan hal yang lain, bahwa ternyata guru sering menemukan peserta didik yang belum memenuhi KKM matematika. Patut diduga peserta didik yang belum
memenuhi KKM matematika adalah peserta didik yang berkesulitan belajar matematika sehingga melakukan kesalahan-kesalahan ketika mengerjakan soal
pemecahan masalah matematika. Banyak hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan salah satunya adalah rendahnya kemampuan literasi matematitika siswa
dan belum adanya penanganan yang tepat untuk meningkatkan kamampuan literasi matematika siswa.
Dalam urgensi seperti ini akan berakibat dengan hasil belajar yang rendah dengan indikasi banyak kesalahan yang dilakukan dalam proses pekerjaan siswa.
Menanggapi hal ini guru harus menindaklanjuti kesalahan-kesalahan siswa, guru terlebih dahulu melakukan suatu proses analisis kesalahan yang dilakukan oleh
siswa. Hal ini diperlukan agar guru dapat mengetahui jenis dan penyebab kesalahan tersebut.
Analisis kesalahan Newman merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisis jenis dan penyebab kesalahan siswa. Siswa bisa saja
melakukan kesalahan di salah satu langkah atau semuanya. Hal ini dapat memudahkan guru untuk mengetahui jenis tahapan mana yang menjadi kesalahan
siswa serta penyebabnya dalam proses menyelesaikan masalah matematika. Salah satu kendala guru dalam memberikan solusi untuk meminimalisir
kesalahan siswa adalah perbedaan kemampuan literasi matematika. Perpaduan
analisis kesalahan Newman dan penggolongan siswa berdasarkan kemampuan literasi matematika diharapkan dapat membantu guru mengetahui perbedaan jenis
kesalahandan penyebab
kesalahan sesuai
dengan kemampuan
literasi matematikanya
Berikut alir berpikir peneliti dalam penelitian ini:
Kemampuan literasi matematika siswa masih rendah ditandai dengan pre-test yang menunjukkan rata-rata
kemampuan literasi matematika siswa masih rendah
Model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah
Tes literasi matematika dan pengamatan
Ketuntasan klasikal kemampuan literasi matematika, peningkatan kemampuan literasi matematika, dan kualitas pembelajaran kelompok siswa pada model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah dan pada pembelajaran ekspositori Model pembelajaran ekspositori
1. Siswa menganalisis dan merancang pengetahuan dengan bantuan guru
dan teman 2. Guru melakukan pengembangan
materi pengetahuan kepada siswa guru sebagai fasilitator
3. Dengan menerapkan pengetahuan siswa dapat menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Guru menerapkan strategi pembelajaran dan evaluasi yang
menarik 1. Guru mempresentasikan materi
sebagai pengetahuan awal siswa
2. Pembelajaran tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
3. Pengembangan pengetahuan siswa hanya terjadi di dalam
kelas
Nilai tes dan hasil pengamatan kelompok
eksperimen Nilai tes dan hasil
pengamatan kelompok kontrol
Bagan 2 1 Bagan alir kerangka berpikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir maka disusun penelitian sebagai berikut:
1. Penerapan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat menuntaskan hasil belajar siswa dalam kemampuan literasi matematika
secara klasikal. 2. Kemampuan literasi matematika siswa yang memperoleh model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibanding siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori .
3. Peningkatan kemampuan literasi matematika dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih tinggi dibanding siswa
yang memperoleh pembelajaran ekspositori
56
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan mixed method yang merupakan penggabungan dua bentuk yaitu kualitatif dan kuantitatif. Model penelitian
yang digunakan adalah concurrent embedded design. Metode kombinasi model atau desain concurrent embedded adalah metode penelitian kombinasi
yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang. Metode tersebut
digunakan secara bersama-sama, dalam waktu yang sama tapi independen untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis Sugiyono, 2013:537.
Adapun model concurrent embedded dapat dilihat melalui gambar 3.1
Gambar 3 1Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kuantitatif sebagai metode primer
Masalah dan rumusan masalah
Landasan teori dan hipotesis
Pengumpulan dan analisis data kuantitatif
Pengumpulan dan analisis data kualititatif
analisis data kuantitatif kualititatif
Penyajian data hasil penelitian
Kesimpulan dan saran
Berdasarkan gambar 3.1 tersebut dapat diperjelas sebagai berikut. Desain concurrent embedded adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang dengan 70 metode kuantitatif dan 30 metode kualitatif. Pembagian ini
dikarenakan pada penelitian ini metode kuantitatif merupakan metode primer dan metode kualitatif merupakan metode sekunder yang berperan untuk
melengkapi dan menunjang pembahasan mengenai hasil penelitian. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lebih lengkap dan lebih akurat.
Pengumpulan data kuantitatif primer dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data kualitatif sekunder. Pengumpulan data kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualitatif dengan wawancara. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan sampel penelitian
yang diambil secara random dan pengumpulan data kualitatif dikumpulkan dengan sampel purposive sampling.
3.2 Metode Penentuan Subjek Penelitian
3.2.1 Populasi
Sugiyono 2010:117 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 20152016.
3.2.2 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel atau sampling adalah bagian dari populasi yang akan diambil sebagian objek atau subjek yang akan diteliti. Tujuan dilakukannya sampling
adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara
mengamati hanya sebagian dari populasi
.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono:2010:62. Pengambilan sampel
pada penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling. Dalam penelitian ini sampel terdiri dari dua kelompok siswa. Kelompok pertama mendapatkan
perlakuan kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah sedangkan
kelompok kedua mendapatkan perlakuan sebagai kelas kontrol yaitu dengan pembelajaran ekspositori. Pada konten Shape and Space pada materi segiempat
terdapat kelas VII C dan VII A yang masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian. Dalam pengambilan sampel ada hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu mengetahui terlebih dahulu karakteristik, ciri, dan sifat populasi. Karena besar sampel yang diambil juga tergantung dari sifat populasi,
apakah bersifat heterogen atau homogen. Dalam pemilihan subjek pada penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan
subjek dengan pertimbangan tertentu Sugiono,2013:124. Dalam penelitian ini pengambilan subjek penelitian didasarkan pada pertimbangan berikut:
1. Hasil nilai pre-test kemampuan literasi matematika yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah
2. Peneliti berkonsultasi kepada guru mata pelajaran untuk memilih siswa berdasarkan proses pengelompokkan yang telah dilakukan oleh peneliti
3. Peneliti mempertimbangkan pemilihan siswa dari guru mata pelajaran lalu mengamati keaktifan siswa tersebut saat di kelas dan memilihnya untuk
menjadi subjek penelitian
3.3 Perlakuan Penelitian
Perlakuan dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok yaitu model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan model pembelajaran ekspositori.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010:61. Variabel pada penelitian ini adalah kemampuan literasi matematika siswa.
3.5 Langkah-Langkah Penelitian
Uraian kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan data awal berupa nilai Ulangan Tengah Semester Genap mata
pelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 20152016. Rekapitulasi nilai terdapat pada lampiran 74-75 dan
bukti kegiatan berupa surat ijin penelitian terdapat pada lampiran 77. 2. Pelaksanaan tes uji coba di kelas uji coba yaitu kelas VII B dan VII G yang
dilaksanakan tanggal 07 April 2016. Kisi-kisi soal, soal uji coba, dan pedoman penskorannya terdapat pada lampiran 4-9.
3. Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 26 April-21 Mei 2016.
Tabel 3 1 Jadwal Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas Pertemuan
Tanggal Jam
Ke Eksperimen
VII C
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Pertemuan 4
Pertemuan 5 26
April 2016
03 Mei 2016 14 Mei 2016
17 Mei 2016 19 Mei 2016
1-2 1-2
1-2 1-2
3-4
Tabel 3 2 Jadwal Pelajaran Kelas Kontrol
Kelas Pertemuan
Tanggal Jam
Ke Kontrol VII
A
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3 Pertemuan 4
Pertemuan 5 26
April 2016
03 Mei 2016 14 Mei 2016
17 Mei 2016 21 Mei 2016
3-4 3-4
3-4 3-4
3-4
4. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diimplementasikan.
Tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk mengetahui sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran metode, strategi, pendekatan, dan bahan ajar
secara keseluruhan dan peningkatan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran. Deskripsi hasil implementasi akan diuraikan dalam bab 4.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh keterangan atau kenyataan yang benar mengenai objek yang diteliti sehingga data dapat
dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2013:274. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang mendukung penelitian
mengenai nama dan banyaknya peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri untuk menentukan populasi dan sampel dalam penelitian dan yang akan
menjadi responden dalam uji coba instrumen serta nilai ujian tengah semester genap matematika kelas VII untuk mengetahui kondisi awal populasi dengan
melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
3.6.2 Metode Tes
Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian pre-test dan post-test. Tes yang diberikan digunakan untuk mengetahui
kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada awal pre-test pelaksanaan pembelajaran dan pada akhir post-test
pelaksanaan pembelajaran. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu
diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda dari tiap butir soal.
3.6.3 Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi yang dilakukan oleh peneliti
adalah menggunakan observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat secara langsung terhadap objek penelitian.
Objek penelitian pada hal ini adalah aktivitas peneliti dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah. Observasi langsung digunakan untuk memberikan assessment penilaian terhadap kualitas pembelajaran kelas eksperimen.
3.6.4 Metode Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
bertatap muka dengan orang yang dapat memberikan keterragan pada peneliti. Wawancara dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui tes.
Sebelum wawancara peneliti juga perlu mempersiapkan pedoman wawancara. Metode wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif.
3.6.5 Metode Angket Kuesioner
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaaan mengenai suatu masalah atau bidang yang telah diteliti. Menurut
Suharsimi Arikunto 2013:194, kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang
berada di lokasi penelitian. Peneliti dalam teknik ini akan memberikan angket kepada guruobserver yang telah melakukan observasi pengamatan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Dengan metode ini dimaksudkan
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kualitas model pembelajaran PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah dalam kategori
minimal baik.
3.6.6 Model Campuran Tidak Berimbang
Metode penelitian kombinasi dapat mengumpulkan dua macam data kualitatif dan kuantitatif atau sebaliknya secara simultan, dalam satu tahap
pengumpulan data. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lengkap dan lebih akurat. Menurut Sugiono 2010:43 metode concurrrent embedded,
ditunjukkan pada gambar 3.2 Gambar 3 2 Proses Penelitian Model Campuran Tidak Berimbang Concurrent
Embeded Design
KUANTITATIF dan kualitatif bagian kiri dan KUALITATIF dan Kuantitatif bagian kanan. Yang ditulis dengan huruf besar artinya metode itu
merupakan metode primer yang bobotnya lebih tinggi dan yang ditulis dengan huruf kecil merupakan metode sekunder pelengkap. Jadi untuk
metode primer bagian kiri adalah KUANTITATIF dan metode primer bagian kanan adalah KUALITATIF.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan
menggunakan metode kualitatif. Metode tersebut digunakan secara Sumber: Sugiono 2012:43
bersama-sama, dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis. Pengumpulan data kuantintatif dilakukan
menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualiatif dengan observasi, angket dan wawancara. Data kuantitatif diambil secara random dan
pengumpulan data kualitatif diambil dengan sampel purposive. Data kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic data kualitatif dianalisis secara
kualitatif. Selanjutnya, hasil data kuantitatif dan kualitatif digabungkan dan dibandingkan. Sehingga dapat ditemukan apakah data kualitatif memperkuat,
atau memperlemah hasil pengujian hipotesis.
3.7 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam hal ini menggunakan desain quasi experimental design karena terdapat variabel-variabel lain yang memungkinkan dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti memilih quasi experimental design dengan pretest-postest control group design, dimana terdapat dua kelompok yang
mana kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol Sugiyono,
2013b. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3 3 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design
Kelas Pre-Test Perlakuan
Post-Test Eksperimen
X
Kontrol
Keterangan: : pre-test pada kelas eksperimen
: pre-test pada kelas kontrol
X: PBL pendekatan RME berbantuan Kartu Masalah : post-test pada kelas kontrol
: post-test pada kelas kontrol Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1.
Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh siwa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri.
2. Menentukan sampel penelitian dengan teknik cluster random
sampling serta menentukan kelas uji coba. 3.
Menyusun instrument
penelitian meliputi
silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP, tes kemampuan literasi matematika, pedoman wawancara, dan soal untuk pre-test serta post-test.
4. Melakukan uji coba soal pada kelas yang telah mendapatkan materi
segiempat. 5.
Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Jika soal tidak memenuhi
kriteria maka tidak akan dipakai dalam pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6. Menetapkan butir soal yang akan digunakan dalam pre-test dan post-
test kelas eksperimen dan kelas control. 7.
Melaksanakan pre-test untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa.
8. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan
pembelajaran PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran .
9. Melaksanakan post-test untuk mengukur kemampuan literasi
matematika siswa. 10. Melaksanakan wawancara dengan 6 siswa yaitu 2 siswa yang
memiliki kemampuan literasi matematika rendah, 2 siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika sedang, dan 2 siswa yang
memiliki kemampuan literasi matematika tinggi dari kelas eksperimen mengenai tes kemampuan literasi matematika siswa.
11. Menganalisis data hasil observasi, pre-test, post-test, dan wawancara untuk menguji kebenaran hipotesis
Populasi kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri
Sampel
Uji Coba Eksperimen
Kontrol
Instrumen hasil tes uji
coba valid dan reliabel
wawancara Pre-test
Model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah
Pembelajaran ekspositori
Post-test Wawancara
Kemampuan literasi matematika
Hipotesis 1 Hipotesis 2
Hipotesis 3 Analisis
wawancara
Terjadinya peningkatan literasi matematika melalui model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah
Teknik random sampling Uji normalitas dan homogenitas populasi
Analisis uji coba
instrumen
Uji normalitas, uji homogenitas
Hipotesis 4
Mengetahui kesulitan, jenis kesalahan dan
penyebab kesalahan
siswa dalam
mengerjakan soal
literasi matematika Bagan 3 1 Bagan Alir Penelitian
3.8 Instrumen Penelitian
Metode kombinasi menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian kualitatif. Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena, baik alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2013:148. Dalam penelitian ini, digunakan
instrumen penelitian kuantitatif berupa tes. Sebaliknya, instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument,
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat simpulan atas temuannya Sugiyono, 2013:306. Dalam
penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kualitatif melalui wawancara. 3.8.1
Instrumen Tes Kemampuan Literasi Matematika
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes awal pre-test digunakan untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan awal siswa. Dan tes akhir pos-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dan
sebelum diberi perlakuan. Tipe tes yang akan digunakan dalam instrumen penelitian adalah bentuk uraian. Bentuk tes uraian dipakai untuk
mengungkapkan proses
berpikir, ketelitian
dan sistematika
dalam menyelesaikan soal.
Tes yang diberikan relatif sama, baik pada soal pre-test maupun pada soal post-test. Sebelum penyusunan instrumen dalam bentuk tes ini, terlebih dahulu
dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup nomor soal, soal dan indikator tes
hasil belajar matematika. Sebelum instrumen penelitian ini diberikan kepada sampel yang akan diuji, harus diujicobakan terlebih dahulu kepada subyek lain
di luar subyek penelitian, tetapi mempunyai kemampuan setara dengan subyek dalam penelitian yang akan dilakukan.
3.8.2 Instrumen
Pedoman Wawancara
Kemampuan Literasi
Matematika
Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman hasil analisis kualitatif. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui pandangan siswa
mengenai kualitas pembelajaran yang dilakukan selama penelitian karena mereka yang merasakan pembelajaran secara langsung sehingga data yang
didapat lebih objektif karena tidak hanya berasal dari satu pandangan saja. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal serupa PISA dan kemampuan literasi setelah memperoleh pembelajaran eksperimen menggunakan analisis Newman.
Sehingga pembahasan hasil penelitian dapat lebih lengkap dan lebih akurat. Wawancara dilakukan kepada 6 siswa. Pemilihan subjek menggunakan
pertimbangan guru mata pelajaran matematika dari hasil pengelompokan nilai pre-test yang termasuk dalam kelompok rendah, kelompok sedang dan
kelompok tinggi. Diambil dari 6 siswa pada kelas VII dari kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dengan rincian 2 siswa kelas atas, 2 siswa kelas sedang dan 2 siswa kelas rendah yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test
siswa.
3.8.3 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang guru dengan memperhatikan
beberapa hal. Peneliti merancang RPP dengan model PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah, RPP dengan model pembelajaran ekspositori.
3.8.4 Lembar Observasi Kualitas Pembelajaran
Lembar observasi dalam penilaian ini digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kualitas pembelajaran yang digunakan yaitu dalam pembelajaran
PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Lembar observasi ini diberikan kepada guru mitraobserver untuk diisi dengan melakukan
pengamatan selama pembelajaran dilakukan dalam penelitian. Lembar observasi yang digunakan diambil dari buku Hamzah B. Uno yang berjudul
Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Dengan lembar observasi yang diisi oleh guru mitraobserver dapat
diperoleh kualitas pembelajaran yang dilakukan sehingga pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah tidak hanya dapat digunakan untuk
meningkatkan literasi matematika saja namun dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
Dalam pedoman observasi ini, penilaian menggunakan instrumen ratingscale untuk lembar observasi kualitas pembelajaran terlihat pada tabel
3.4 berikut.
Tabel 3 4 Cara Penskoran Kualitas Pembelajaran
Alternative Pilihan Skor
Baik Sekali Cukup Baik
Tidak Baik Sangat Tidak Baik
4 3
2 1
Sumber: Sugiono 2012 Setelah memperoleh skor untuk tiap-tiap pilihan jawaban pada setiap
pertanyaan atau item, maka hasilnya digunakan untuk menyekor jawaban asli skala dan untuk memperoleh nilai angka yang dapat diolah secara matematis.
3.9 Analisis Data Ujicoba Instrumen
3.9.1 Analisis Validitas Butir Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson,
yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut
√{ }{
Keterangan : : Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total.
: Banyaknya subjeksiswa : Jumlah skor tiap butir soal.
: Jumlah skor total. : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total.
: Jumlah kuadrat skor butir soal. Arikunto, 2013: 87
: Jumlah kuadrat skor total. Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan pada Tabel kritis product moment
dengan taraf signifikan α = 5.Jika r
xy
r
tabel
maka butir soal tersebut valid.
Dalam penelitian ini, jika indikator belum terwakili dalam soal maka peneliti mengganti butir yang tidak valid dengan butir lainnya yang mewakili
indikator yang sama. Sedangkan jika indikator sudah terwakili oleh butir lain yang telah valid dalam soal maka peneliti tidak menggunakan atau membuang
butir yang tidak valid tersebut. Soal yang diujicobakan berupa soal uraian yang terdiri dari 12 soal. Uji
coba diadakan di dua kelas yaitu kelas VII B dan VII G untuk uji coba konten shape and space tipe 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji coba soal pada kelas VII B
diperoleh bahwa terdapat tujuh butir soal yang valid butir 1,3,4,5,6,10,11. Pada kelas VII G terdapat sepuluh butir soal yang valid butir
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11-21.
Tabel 3 5 Uji Validitas Butir Soal
Butir soal
Kelas VII B Kelas VII G
Skor Kriteria
Skor Kriteria
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
0,3843 -0,08
0,534 0,55
0,418 0,335
0,1016 0,2763
0,25 0,7373
Valid Tidak
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Tidak
Tidak Valid
0,11 0,004
0,57 0,58
0,51 0,83
0,77 0,66
0,53 0,50
Tidak Tidak
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
11 12
0,73 0,32
Valid Tidak
0,46 0,56
Valid Valid
0,381 0,361
3.9.2 Analisis Reliabilitas Instrumen
Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali atau dengan kata lain bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji apakah suatu tes reliabel atau tidak maka dilakukan uji reliabilitas.
Reliabilitas instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen soal bentuk
uraian yang skornya bukan hanya atau , yaitu:
dengan Keterangan :
: Reliabilitas instrumen yang dicari Banyaknya butir soal
: Jumlah peserta : Skor total
: Nomor butir soal : Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
: Varians total Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai
dikonsultasikan dengan harga
tabel product moment. Jika maka butir soal yang
diujicobakan reliabel. Arikunto 2013: 122
Berdasarkan hasil uji coba diperoleh koefisisen reliabitas pada kelas VII B sebesar
. Koefisien reliabilitas lebih besar bila dibandingkan dengan
. Koefisien reliabilitas kelas VII G sebesar . Koefisien reliabilitas
lebih besar bila dibandingkan dengan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel, artinya soal
tersebut dapat digunakan untuk menguji literasi matematika siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 11-21.
3.9.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi atau kelompok atas upper group dengan
siswa yang berkemampuan rendah atau kelompok bawah lower group. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya angka
indeks diskriminasi soal uraian dapat dipergunakan rumus sebagai berikut:
Arikunto, 2013 Keterangan:
: daya pembeda : rata-rata skor kelompok atas
: rata-rata skor kelompok bawah : skor maksimal
Berikut kriteria yang digunakan sebagai patokan pada umumnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3 6 Kriteria Daya Pembeda Arikunto, 2013:226-232
Daya Pembeda D Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif Sangat baik excellent
Baik good Cukup satistifactory
Jelek poor Jelek Sekali
Butir soal yang digolongkan sebagai soal yang baik dan ideal untuk siswa adalah butir soal yang mempunyai daya pembeda 0,40 sampai dengan
0,70 Arikunto 2013: 232. Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan daya beda diperoleh hasil
seperti pada tabel 3.7 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11-21.
Tabel 3 7 Perolehan Daya Pembeda Butir Soal
Butir soal
Kelas VII B Kelas VII G
Skor DP Kriteria
Skor DP Kriteria
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
0,1945 0,004
0,2137 0,424
0,232 0,054
0,0308 0,1995
0,03 0,4066
0,441 0,22
Jelek Jelek
Cukup Baik
Cukup Jelek
Jelek Jelek
Jelek Baik
Baik Cukup
0,01 0,00
0,20 0,21
0,24 0,37
0,41 0,24
0,25 0,22
0,24 0,08
Jelek Jelek
Jelek Cukup
Cukup Cukup
Baik Cukup
Cukup Cukup
Cukup Jelek
3.9.4 Analisis Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto, 2013: 223. Soal yang baik
adalah soal yang tidak telalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Jika soal terlalu mudah, siswa tidak terangsang untuk menyelesaikan, dan jika terlalu
sulit siswa
menjadi putus
asa dan
tidak bersemangat
untuk menyelesaikannya. Arikunto, 2013: 222
Menurut Arikunto, 2013: 223, rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah sebagai berikut.
Keterangan: : indeks kesukaran
: banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar : banyaknya seluruh peserta tes
Menurut Arikunto, 2013: 225, klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3 8 Klasifikasi Taraf Kesukaran Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan tingkat kesukaran diperoleh
hasil seperti pada tabel 3.9 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 11-21
Tabel 3 9 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal
Butir soal Kelas VII B
Kelas VII G
TK Kriteria TK
Kriteria
1 2
3 4
0,87778 0,7407
0,4185 0,489
Mudah Mudah
Sedang Sedang
0,93 0,85
0,85 0,51
Mudah Mudah
Mudah Sedang
Indeks Diskriminasi D Klasifikasi
0,00 ≤ P 0,30 0,31 ≤ D 0,70
0,71 ≤ D 1,00 Soal sukar
Soal sedang Soal mudah
5 6
7 8
9 10
11 12
0,87 0,367
0,8852 0,6111
0,285 0,5185
0,87778 0,16
Mudah Sedang
Mudah Sedang
Sulit Sedang
Mudah Sulir
0,63 0,43
0,40 0,34
0,41 0,43
0,41 0,16
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sedang
Sedang Sulit
3.10 Penentuan Instrumen
Setelah dilakukan analisis validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda, maka selanjutnya adalah penentuan instrumen tes literasi
matematika yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut disajikan tabel 3.10 mengenai hasil analisis tersebut.
Tabel 3 10 Hasil Analisis Instrumen Tes
Butir Soal VII B
VII G 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 Disisihkan
Disisihkan Dipakai
Dipakai Dipakai
Dipakai Disisihka
Disisihkan Dipakai
Dipakai Disisihkan
Disisihkan Disisihkan
Diperbaiki dan dipakai Dipakai
Dipakai Dipakai
Dipakai Dipakai
Dipakai Dipakai
Diperbaharui dan dipakai
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Analisis Data Kualitatif
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Namun, dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama pengumpulan data Sugiyono, 2010:336
3.11.1.1 Analisis sebelum di lapangan
Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan studi pendahuluan, data digunakan untuk menentukan batasan masalah. Analisis sebelum di
lapangan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 1 Selogiri dan mengumpulkan data berupa hasil
belajar matematika siswa kelas VII pada UTS semester genap tahun ajaran 20152016.
3.11.1.2 Analisis selama di lapangan
Menurut Miles and Huberman 1984 sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2010: 337 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menenerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis data adalah sebagai berikut. 1.
Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakin banyak,
kompleks, dan rumit. Maka perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas.
Dalam mereduksi data peneliti dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif ini
adalah pada hasil temuan. Oleh karena itu, sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal belum memiliki pola, justru harus dijadikan perhatian
peneliti dalam melakukan reduksi data. Tahap reduksi data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mengoreksi hasil pekerjaan tes pendahuluan siswa, yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan sebagai Subjek
penelitian. b. Hasil pengamatan aktivitas subjek penelitian selama pembelajaran.
c. Mengoreksi hasil pekerjaan post test subjek penelitian, yang kemudian digunakan sebagai bahan ketika wawancara.
d. Hasil wawancara terhadap Subjek penelitian disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi.
2. Data Display Penyajian Data
Penyajian data meliputi pengklasifikasian data, yaitu menuliskan kumpulan data yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan
untuk menuliskan simpulan dari data tersebut. Data-data yang dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan literasi matematika Subjek
penelitian dan hasil transkip wawancara peneliti dengan Subjek penelitian mengenai kemampuan literasi matematika dan dokumentasi.
3. Conclusion drawingverification
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dengan
memperhatikan hasil tes pre-test, post-test, dan hasil wawancara. Peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menentukan deskripsi kemampuan
literasi matematika dan kesalahan yang dilakukan Subjek penelitian. Kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal penelitian didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dapat dipandang
sebagai kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan adalah temuan baru. Temuan berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas dan dalam penelitian ini berupa temuan
tentang kamampuan literasi matematika siswa dan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
3.11.2 Analisis Data Kuantitatif
3.11.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Kolmogrov Smirnov dengan bantuan SPSS 16.0. Uji Kolmogrov Smirnov dipakai karena uji ini sederhana dan tidak
menimbulkan perbedaan persepsi. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis : data berassal dari populasi yang berdistribusi normal.
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2. Menentukan
yaitu distribusi komulatif yang diharapkan dibawah
3. Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi kumulatif dengan memasangkan setiap interval
dengan yang sebanding.
adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi dari suatu sampel random dengan
observasi. Dimana
adalah sembarang skor yang mungkin. , dimana
k adalah banyaknya observasi yang sama atau kurang dari .
4. Pada tiap-tiap jenjang, dihitung Dibawah
, diharapkan bahwa untuk setiap harga
harus jelas mendekati Artinya dibawah
diharapkan selisih antara dan
kecil dan berada pada batas-batas kesalahan random 5. Menghitung D deviasi dengan rumus
| |
6. Melihat Tabel E untuk menentukan kemungkina dua sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi
di bawah . Jika
√
, dimana N adalah peserta tes, maka ditolak Siegel, 1994: 59-63.
Pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk menghitung uji normalitas. Langkah-langkah pengujian normalitas
berbantuan SPSS 16.0 Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu 1. Masukkan data pada program SPSS 16.0 yang disusun dalam
satu kolom. 2. Klik menu Analyze, pilih Nonparametrics Tests, pilih Legacy
Dialogs, klik 1-Sample K-S 3. Pindahkan data yang akan diuji ke kotak Test Variable List.
4. Klik OK. 5. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima
jika nilai Sig Level of Significant 0, 05.
3.11.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi awal sama atau homogen yaitu
dengan menyelidiki apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji
homogenitas dihitung dengan menggunakan software SPSS 16.0 melalui uji Levene. Rumus uji Levene:
∑ ̅
̅ ∑
∑ ̅
Keterangan: hasil tes
jumlah grup berbeda yang masuk dalam sampel
total sampel jumlah sampel grup
jumlah sampel dari grup ̅
{ |
̅ | ̅
| ̃
| ̃ ̅
∑ ∑
̅ ∑
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. varians sama atau homogen
varians tidak sama atau tidak homogen Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Masukkan data pada program SPSS yang disusun dalam satu kolom
2. Buat pengkodean kelas dikolom selanjutnya 3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik One-Way ANOVA
4. Pindahkan varibel data ke kotak Dependent List dan variabel kode ke kotak factor
5. Klik menu Options, aktifkan Homogeneity of Variance Test, Klik Continue
6. Klik OK
7. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima H jika
nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances level of significant 0,05
3.11.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kondisi awal kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama
atau tidak. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut:
Hipotesis: tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelompok
sampel ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelompok
sampel Kriteria : Terima H
jika Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
dengan
Keterangan: ̅̅̅: nilai rata-rata kelas eksperimen
̅̅̅: nilai rata-rata kelas kontrol : banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol : varians gabungan
: varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H jika
dengan taraf signifikan
Dalam penelitia ini uji kesamaan rata-rata dihitung dengan menggunakan software SPSS 16.0 dengan menggunakan software SPSS 16.0. dengan
menggunakan uji Independent-Samples t-Test. Rumus uji Independent- Samples t-Test:
√
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut. 1. Masukkan data pada program SPSS 16.0. yang disusun dalam satu
kolom. 2. Buat pengkodean kelas dikolom selanjutnya.
3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik Independent-Samples T Test.
4. Pindahkan variabel data ke kotak Test Variable s dan variabel kode ke kotak Grouping Variable.
5. Klik Define Groups dan sesuaikan dengan kode yang dipakai. 6. Klik OK.
7. Menarik kesimpulan denga kriteria ujinya adalah terima jika Sig
pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples Test Level of Significant 0,05.
3.11.2.4 Uji Hipotesis I
Pada pengujian hipotesis I dilakukan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika dengan pembelajaran PBL dengan pendekatan RME
berbantuan kartu masalah tuntas secara klasikal. KKM untuk kemampuan literasi matematika ditetapkan
. KKM ini ditetapkan berdasarkan diskusi peneliti dengan guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Selogiri.
Kriteria ketuntasan klasikal yaitu persentase siswa yang mencapai ketuntasan individual minimal
. 3.11.2.4.1
Uji Proporsi
Untuk menguji ketuntasan belajar secara klasikal digunakan uji proporsi satu pihak kanan dengan hipotesis sebagai berikut:
proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan
yang diinginkan yaitu proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:233
Keterangan banyak siswa yang memenuhi KKM
: banyak siswa secara keseluruhan
Kriteria pengujian dengan adalah terima
jika .
3.11.2.5 Uji Hipotesis II
3.11.2.5.1 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t satu pihak kanan dengan hipotesis sebagai berikut:
rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
dengan
Keterangan: ̅̅̅: nilai rata-rata kelas eksperimen
̅̅̅: nilai rata-rata kelas kontrol : banyaknya subjek kelas eksperimen
: banyaknya subjek kelas kontrol : varians gabungan
: varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H jika
dengan taraf signifikan .
3.11.2.6 Uji Hipotesis III
Hipotesis ketiga meliputi uji beda rata-rata kemampuan literasi matematika pre-test dan post-test, kriteria Gain ternormalisasi, dan uji
beda rata-rata kemampuan literasi matematika. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan literasi matematika meningkat. Setelah
itu diuji dengan gain ternormalisasi untuk menguji sejauh mana kemampuan literasi matematika meningkat.
3.11.2.6.1 Uji Beda Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test Kemampuan
Literasi Matematika
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik nilai rata-rata antara pre-test dan post-test kemampuan literasi
matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa
rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
dengan
Kritera pengujiannya adalah ditolak jika
dengan dan peluang . Sudjana:2002
3.11.2.6.2 Uji Peningkatan Rata-Rata Kemampuan Literasi
Matematika
Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut:
rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa kelas kontrol;
rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
dengan
Keterangan:
̅̅̅: nilai rata-rata kelas eksperimen ̅̅̅: nilai rata-rata kelas kontrol
: banyaknya subjek kelas eksperimen : banyaknya subjek kelas kontrol
: varians gabungan : varians kelas eksperimen
: varians kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H jika
dengan taraf signifikan
3.11.2.6.3 Kriteria Gain Ternormalisasi
Analisis gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan literasi matematika. Pada penelitian ini, data hasil tes
kemampuan literasi matematika dengan rumus gain ternomalisasi N- Gain yaitu membandingkan skor pretest dan posttest pada kelas
eksperimen maupun pada kelas kontrol. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: : gain ternomalisasi
nilai rata-rata post-test : nilai rata-rata pre-test
Kriteria skor Gain tercantum dalam tabel di bawah:
Tabel 3 11 Kriteria Gain Ternormalisasi
Interval Gain
Tinggi Sedang
Rendah Hake:1998
3.12 Keabsahan Data
Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat
maka hasil
upaya penelitiannya
benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan dari segala segi. Ada empat kriteria yang digunakan untuk menetapkan keabsahan
trustworthiness data yaitu, derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability
Sugiyono, 2010:366. Tabel 3 12Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Kriteria Teknik Pemeriksaan
Derajat Kepercayaan credibility
Keteralihan
transferability Kebergantungan
dependability Kepastian
confirmability
a. Perpanjangan keikut-sertaan b. Ketekunan pengamatan
c. Triangulasi d. Pengecekan sejawab
e. Kecukupan referensial f. Kajian kasus negatif
g. Pengecekan anggota h. Uraian rinci
i. Audit kebergantungan j. Audit kepastian
1. Derajat Kepercayaan credibility Dalam penelitian ini, derajat kepercayaan credibility atau kredibilitas
data hasil penelitian dilakukan dengan teknik pemeriksaan triangulasi. Tiangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada Sugiyono, 2010: 330. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik, dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Peneliti mengumpulkan data dari wawancara mendalam dan tes dari sumber data yang sama yaitu Subjek penelitian.
2. Keteralihan transferability
Keteralihan ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif yang menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian
ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan
hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya
Sugiyono, 2010: 376. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya
untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3. Kebergantungan dependability
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor
independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah,
memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti Sugiyono,
2010: 377. 4. Kepastian confirmability
Dalam penelitian kualitatif, kepastian mirip dengan keberuntungan, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji kepastian
berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability
98
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada bab 4 menguraikan tentang data hasil penelitian mengenai permasalahan yang telah dirumuskan pada bab 1 dan didukung oleh
teori pada bab 2. Pengambilan data difokuskan pada kemampuan literasi matematika siswa dan analisis kesalahan berdasarkan analisis Newman. Pada
pembelajaran dilakukan pengamatan untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi siswa dan kesalahan apa yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal
kemampuan literasi matematika. Sebanyak 6 siswa dipilih sebagai subjek penelitian untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa dan kesalahan
apa yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal kemampuan literasi matematika. Pemilihan 6 siswa sebagai subjek penelitian didasarkan dari hasil pre-test,
pengamatan selama pembelajaran, dan konsulitasi terhadap guru mata pelajaran matematika yaitu diambil masing-masing 2 subjek secara acak berdasarkan
kedudukan kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Deskripsi pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lampiran 78.
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 sampai dengan 28 Mei 2016 di SMP Negeri 1 Selogiri yang beralamat di Jalan Gunung Wijil,
Selogiri, Wonogiri. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri yang terdiri atas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F,
VII G, VII H. Dari populasi tersebut diambil dua kelompok sampel. Kelas yang
terambil sebagai sampel adalah kelas VII A dan VII C. Kelas VII C terambil sebagai kelas eksperimen yang dikenai model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dan kelas VII A sebagai kelas kontrol yang dikenai pembelajaran ekspositori.
4.1.2 Hasil Tes Penentuan Subjek
Tes penentuan subjek dilakukan pada hari Selasa, 26 April 2016 dengan memberikan 8 soal tentang keliling dan luas dari persegi panjang, persegi, dan
jajargenjang kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Pemberian tes ini bertujuan untuk menentukan
subjek penelitian berdasarkan kedudukan siswa dalam kelompok sesuai dengan hasil tes tersebut. Berdasarkan hasil tes tersebut lampiran 32 dapat ditentukan
siswa yang menjadi subjek penelitian seperti pada lampiran 34.
4.1.3 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika
Tes kemampuan literasi matematika dilakukan pada hari Kamis, 19 Mei 2016 kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah dan hari Sabtu, 21 Mei 2016 kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran ekspositori. Soal yang diberikan sebanyak 8 soal
tentang sifat, keliling, dan luar dari persegi panjang, persegi, dan jajargenjang. Data hasil tes kemampuan literasi matematika kelas yang dikenai
pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat dilihat pada lampitan 32 dan kelas yang dikenai pembelajaran ekspositori dapat dilihat
pada lampiran 33.
4.1.4 Hasil Penelitian Kuantitatif
4.1.4.1 Hasil Analisis data Awal
Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian berasal dari keadaan awal yang sama. Sampel konten shape and
space terdiri atas dua kelas yaitu kelas VII C kelas eksperimen dan VII A kelas kontrol. Analisis tahap awal dilakukan pada data hasil nilai ulangan
tengah semester genap tahun ajaran 20152016 dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.
4.1.4.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran sampel penelitian yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam
penelitian ini, uji normalitas data awal menggunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan software SPSS 16.0. hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut: : data berdistribusi normal
: data berdistribusi tidak normal. Kriteria uji ini adalah terima H
jika nilai Sig pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test level of significant 0,05. Hasil output dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4 1 Hasil Output Uji Normalitas Data Awal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001
N Normal Parameters
Most Extreme Differences Mean
Std. deviation Absolute
Positive 56
67,4821 13,10099
.158 .158
Kolmogorov Smirnov Z Asymp Sig 2 tailed
a.
Test distribution is normal
negative -.081
1.185 .120
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni
. Jelas , sehingga
diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.4.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan penyelidikan apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
homogenitas data awal menggunakan uji Levene dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen
Kriteria Pengujian: Terima
jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant
. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4 2 Hasil Output Uji Homogenitas Data Awal
Test of Homogeneity of Variances
Levene statistic
2.376 df1
1 df2
54 Sig
.129
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua
varians sama atau homogen.
4.1.4.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama atau tidak.
Dalam penelitian ini, uji kesamaan rata-rata data awal menggunakan uji Independent Samples Test satu arah dengan software SPSS 16.0.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok
sama ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama
Kriteria Pengujian: terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of
Means pada tabel Independent Samples Test Level of Significant 0,05 Hasil output kesamaan rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4 3 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata
Independent Sampel Test
Levene‟s Test for Equality
of Variances
F Sig
T df
Sig 2- tailed
Mean difference
Std. error Difference
95 Cofidence Interval of the
difference Lower
Upper
Var00001 Equal
variances assumed
Equal variances
not assumed 2.376
.129 1.652
1.673 54
53.593 .104
100 5.71026
5.71026 3.45644
3.41307 -1.21948
-1.13267 12.6399
12.5531
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua
sampel mempunyai rata-rata yang sama.
4.1.4.2 Hasil Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari pretest dan post-test literasi matematika dan lembar observasi kualitas pembelajaran
memenuhi hipotesis yang dirumuskan atau tidak. Analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, analisis kualitas pembelajaran, uji
hipotesis 1, uji hipotesis 2, dan uji hipotesis 3.
4.1.4.2.1 Uji Normalitas
4.1.4.2.1.1 Uji Normalitas Pretest Literasi Matematika
Uji normalitas pre-test literasi matematika dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil pre-test literasi matematika kedua kelas
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas pre-test literasi matematika menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
: data berdistribusi normal : data berdistribusi tidak normal.
Kriteria uji ini adalah terima H jika nilai Sig pada tabel One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test level of significant 0,05. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4 4 Hasil Output Uji Normalitas Pre-test Literasi Matematika
One-Sample Kolmpgorov-Smirnov Test
VAR00001
N Normal Parameters
Most Extreme Differences Mean
Std. deviation Absolute
Positive 56
29.3929 11.50127
.158 .158
Kolmogorov Smirnov Z Asymp Sig 2 tailed
a.
Test distribution is Normal
negative -.094
1.179 .124
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni
. Jelas , sehingga
diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.4.2.1.2 Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika
Uji normalitas post-test literasi matematika dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil post-test literasi matematika kedua kelas
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas pre-test literasi matematika menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
: data berdistribusi normal : data berdistribusi tidak normal.
Kriteria uji ini adalah terima H jika nilai Sig pada tabel One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test level of significant 0,05. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4 5Hasil Output Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
VAR00001
N Normal Parameters
Most Extreme Differences Kolmogorov Smirnov Z
Mean Std. deviation
Absolute Positive
negative 56
73.3750 8.16770
.130 .089
-.130 .975
Asymp Sig 2 tailed a.
Test distribution is Normal
.298
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni
. Jelas , sehingga
diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.4.2.2 Uji Homogenitas
4.1.4.2.2.1 Uji Homogenitas Pre-test Literasi Matematika
Uji homogenitaas pre-test dilakukan untuk mengetahui apakah nilai pre-test kedua sampel penelitian mempunyai varians yang sama atau
tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas pre-test literasi matematika dari kedua sampel dihitung menggunakan software SPSS 16.0. Hipotesis
yang digunakan adalah sebagai berikut: kedua varians data sama atau homogen
kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima
jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant
. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4 6 Hasil output uji homogenitas nilai pre-test literasi matematika :
Test of Homogeneity of Variances
Levene statistic .003
df1 1
df2 54
Sig .959
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua
varians sama atau homogen.
4.1.4.2.2.2 Uji Homogenitas Nilai Post-Test Literasi Matematika
Uji homogenitas post-test dilakukan untuk mengetahui apakah nilai post-test kedua sampel penelitian mempunyai varians yang sama
atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas post-test literasi matematika dari kedua sampel dihitung menggunakan software SPSS
16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: kedua varians data sama atau homogen
kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima
jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant
. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4 7 Hasil output uji homogenitas nilai post-test literasi matematika
Tes of Homogeneity of Variances
Levene statistic .735
df1 1
df2 54
Sig .395
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh
sehingga diterima. Artinya kedua
varians sama atau homogen.
4.1.4.2.3 Uji Hipotesis I
Uji hipotesis I dilakukan untuk mengetahui apakah literasi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila mencapai kriteria ketuntasan secara
klasikal dari jumlah siswa yang ada pada kelas tersebut telah tuntas
belajar.
4.1.4.2.3.1 Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu
pihak kanan.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu
proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan
yang diinginkan yaitu Kriteria Pengujian:
Tolak jika
dengan di mana
didapat dari daftar normal baku dengan peluang
. Hasil uji proporsi diperoleh
. Harga dengan
peluang . Karena maka
ditolak. Artinya sebanyak lebih dari dari keseluruhan siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan pada kemampuan
literasi matematika. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada lampiran 40.
4.1.4.2.4 Uji Hipotesis II
Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan literasi matematika siswa SMP Negeri 1 Selogiri yang memperoleh
pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah lebih baik bila dibandingkan dengan kemampuan literasi matematika yang memperoleh pembelajaran model ekspositori.
4.1.4.2.4.1 Uji
Perbedaan Rata-Rata
Kemampuan Literasi
Matematika
Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah nilai rata-rata literasi matematika post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
memiliki perbedaan atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol
Kriteria pengujiannya tolak H jika
dengan taraf signifikan .
Tabel 4 8 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kriteria Kesimpulan
Tolak jika
ditolak
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
ditolak dan diterima, yang berarti rata-rata hasil belajar literasi
matematika dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu
masalah lebih dari rata-rata hasil belajar literasi matematika dengan pembelajaran ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 41.
4.1.4.2.5 Uji Hipotesis III
Uji hipotesis III dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1 Selogiri
yang memperoleh pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa
yang memperoleh pembelajaran ekspositori.
4.1.4.2.5.1 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika
Pre-Test dan Post-Test Konten Shape and Space
1 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik nilai rata-rata pre-test atau post-test kemampuan literasi
matematika siswa kelas eksperimen. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa
rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa
Kriteria pengujiannya ditolak jika
dengan dan peluang , Untuk
peluang diperoleh .
Tabel 4 9 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen
Kriteria Kesimpulan
Tolak jika
ditolak
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sedangkan
. Jadi diperoleh oleh karena
itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata post-test
kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih dari pre- test kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42. 2 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pre-Test dan
Post-Test Kelas Kontrol Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang
lebih baik nilai rata-rata pre-test atau post-test kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Hipotesis yang diuji adalah sebagai
berikut: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa
lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa
Kriteria pengujiannya ditolak jika
dengan dan peluang , Untuk
peluang diperoleh .
Tabel 4 10 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Kontrol
Kriteria Kesimpulan
Tolak jika
ditolak
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa sedangkan
. Jadi diperoleh oleh karena
itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata post-test
kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
4.1.4.2.5.2 Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Literasi
Matematika
Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan peningkatan kemampuan literasi matematika kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol;
rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan
kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Kriteria pengujiannya tolak H
jika dengan
taraf signifikan . Tabel 4 11 Hasil Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kriteria Kesimpulan
Tolak jika
ditolak
Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga
diterima, yang berarti rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
4.1.4.2.5.3 Kriteria Gain Ternormalisasi
1 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Kriteria Gain ternormalisasi dilakukan untuk mengukur besarnya
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen. Data yang digunakan adalah data pre-test dan post-test
kemampuan literasi matematika peserta didik kelas eksperimen. Dari uji gain ternormalisasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebanyak 17 siswa atau responden mengalami peningkatan
kemampuan literasi matematika berkategori sedang dan sebanyak 13
siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan
literasi matematika berkategori tinggi. Selain itu dihitung pula rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika secara klasikal.
Perhitungan kriteria gain ternormalisasi secara klasikal diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut
menunjukkan bahwa . Jadi gain ternormalisasi
termasuk ke dalam kriteria sedang. Artinya, peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen termasuk dalam
kriteria sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
2 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Kriteria Gain ternormalisasi dilakukan untuk mengukur besarnya
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen. Data yang digunakan adalah data pre-test dan post-test
kemampuan literasi matematika peserta didik kelas kontrol. Dari uji Gain ternormalisasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebanyak 23 siswa atau responden mengalami peningkatan
kemampuan literasi matematika berkategori sedang dan sebanyak 3 siswa atau
responden mengalami peningkatan kemampuan literasi matematika berkategori tinggi. Selain itu dihitung pula rata-rata
peningkatan kemampuan literasi matematika secara klasikal.
Perhitungan kriteria gain ternormalisasi secara klasikal diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut
menunjukkan bahwa . Jadi Gain ternormalisasi
termasuk ke dalam kriteria sedang. Artinya, peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas kontrol termasuk dalam kriteria
sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.
4.1.4.2.6 Hasil
Analisis Kualitas
Pembelajaran Model
PBL Pendekatan RME Berbantuan Kartu Masalah
Berdasarkan data hasil lembar pengamatan terhadap kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4 12 Persentase Kualitas Pembelajaran Model PBL dengan
Pendekatan RME Berbantuan Kartu Masalah
Pertemuan Skor
Persentase Kriteria
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pertemuan 3
Sangat baik Sangat baik
Sangat baik
Total
Sangat baik Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata kualitas pembelajaran
model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah konten shape and space pada materi segiempat sub materi persegi panjang, persegi, dan
jajargejang memiliki kualitas pembelajaran kategori sangat baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46.
4.1.5 Hasil dan Analisis Penelitian Kualitatif
Data yang didapat selama di lapangan meliputi hasil pre-test dan post-tets kemampuan literasi matematika telah disajikan pada subbab sebelumnya yaitu
subbab hasil penelitian kuantitatif pada halaman 105. Selain pre-test juga diperoleh data berupa hasil hasil wawancara lampiran 49 sampai 60.
Guna mengetahui kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen terlebih dulu dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan verifikasi. Hasil pengumpulan data kemudian dilakukan reduksi data. Reduksi data dimulai dari mengoreksi hasil pre-test, pengamatan aktivitas
dalam pembelajaran, dan konsultasi terhadap guru mata pelajaran matematika yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan subjek
penelitian. Kategori kelompok dilakukan setelah dilakukan perangkingan nilai pre-test yang telah dilaksanakan. Terdapat 6 subjek penelitian yang terbagi
menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah. Masing-masing dua siswa dari kelompok atas, dua siswa dari kelompok
tengah, dan dua siswa dari kelompok bawah. Kelompok atas merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test lebih dari atau samadengan
, kelompok tengah merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test antara
, dan kelompok bawah merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test kurang dari 17. Hasil
reduksi ini terdapat pada lampiran 34. Reduksi data juga dilakukan pada hasil pengamatan, pre-test, post-test, dan wawancara dengan keenam subjek
penelitian dengan cara dari keempat hasil disederhanakan menjadi susunan bahasa yang sederhana, baik, dan rapi mengenai kemampuan literaasi
matematika dan kesalahan dari keenam subjek penelitian lampiran 62-73. Pada subbab hasil dan analisis penelitian kemampuan literasi matematika
siswa dilakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan dari kemampuan literasi matematika siswa dan kesalahan berdasarkan analisis Newman yang
dilakukan oleh subjek penelitian. Analisis kemampuan literasi matematika siswa akan dianalisis berdasarkan hasil pre-test dan post-test.
Penyajian data tentang analisis kualitatif ini didasarkan pada data lengkap pre-test yang telah disajikan lampiran 49-54 dan data lengkap post-test yang
telah disajikan lampiran 55-60. Selanjutnya telah dilakukan reduksi data untuk pre-test yang telah disajikan lampiran 62-67 dan reduksi data untuk post-test
yang telah disajikan lampiran 68-73. Dari hasil reduksi yang telah dilakukan oleh peneliti dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan
literasi matematika. Berikut ini penyajian data berdasarkan indikator kemampuan literasi matematika:
4.1.5.1 Kemampuan Literasi Matematika Kelas Eksperimen
Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dari kelas penelitian, peneliti menentukan dua instrumen yang
terdiri dari tes dan wawancara. Wawancara dilakukan dua kali yaitu setelah siswa mengerjakan soal pre-test dan setelah siswa mengerjakan soal post-test.
Daftar subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4 13 Daftar Subjek Penelitian
No Nama Kode
Kelompok 1
2 3
4 5
6 Risma Nahva Firdausy
Iin Setyaningsih I Nyoman Karma D N W
Linda Setyawan Regis Erlang Pramudya
Rico Jafar Saputra SE-22
SE-10 SE-09
SE-12 SE-19
SE-20 Atas
Atas Tengah
Tengah Bawah
Bawah
4.1.5.1.1 Wawancara Setelah Pre-Test
Wawancara pre-test dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum siswa mendapatkan materi dari peneliti.
Penyajian data tentang analisis kualitatif setelah pre-test ini didasarkan pada data lengkap pre-test yang telah disajikan lampiran 49-54 dan reduksi data
lampiran 62-67. Dari hasil reduksi yang telah dilakukan oleh peneliti dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan literasi
matematika. Berikut ini penyajian data berdasarkan indikator kemampuan literasi matematika:
1. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Atas a. Subjek penelitian SE-22
Subjek SE-22 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok atas.
1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-22 dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 49 dan reduksi data lampiran 62 terlihat bahwa subjek SE-
22 telah menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-22 mengerjakan soal tersebut dengan
Gambar 4 1 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22
lancar SE-22 mampu mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya,
menyusun strategi, tetapi belum mampu memberi alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan, belum terlihat menggunakan simbol
matematika, dan menggunakan alat bantu matematika. 2 Hasil Wawancara Subjek SE-22
a Communication Berdasarkan hasil wawancara pre-test kemampuan literasi matematika
lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 SE-22 mampu menjawab soal yang diberikan. Hasil pekerjaan SE-22 juga telah menunjukkan bahwa SE-
22 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-22 mampu menuliskan sebagian
besar informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal nomor 5. Siswa juga membuat simpulan dari pekerjaannya.
b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 dan reduksi lampiran 62
menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari
ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan bentuk kerangka dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya
namun kemampuan SE-22 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-22 untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 dan reduksi lampiran 62
menunjukkan kemampuan SE-22 dalam devising strategies for solving problems. SE-22 mampu menggunakan strategi untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan meskipun pada langkah mencari panjang rusuk persegi SE-22 melakukan kesalahan dengan membagi panjang rusuk
persegi panjang dengan .
d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 menunjukkan kemampuan SE-22
dalam proses reasoning and argument. Berdasarkan hasil wawancara SE- 22 telah mampu menyampaikan hasil jawaban dari pekerjaan yang telah
diselesaikan disertai dengan argument dari jawaban yang telah SE-22 tuliskan.
e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 belum
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-22
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-22
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes nomor 5, wawancara lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 menunjukkan bahwa subjek SE-22 belum memenuhi semua
komponen literasi matematika yaitu SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic, formal and technical language and operation dan using
mathematics tools. Dapat disimpulkan bahwa subjek SE-22 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup.
b. Subjek penelitian SE-10 Subjek SE-10 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok atas. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-10 dapat dilihat
pada gambar 4.2 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 terlihat bahwa subjek SE-10
telah menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-10 mengerjakan soal tersebut dengan
lancar SE-10 mampu mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya,
Gambar 4 2 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10
mempresentasikan masalah memberi alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan, menyusun strategi dalam memecahkan suatu
masalah tetapi belum menggunakan simbol matematika dan menggunakan alat bantu matematika.
2 Hasil Wawancara Subjek SE-10 a Communication
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 terlihat bahwa subjek SE-10 mampu
menjawab soal yang diberikan. SE-10 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan
SE-10 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 5 dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya b Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari- hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan
hubungan kerangka dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-10 telah mampu mengubah masalah nyata ke
dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-10 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 juga
menunjukkan kemampuan SE-10 dalam devising strategies for solving problems. SE-10 mampu menggunakan strategi untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan yaitu dengan cara SE-10 mencari keliling persegi panjang lalu untuk mencari panjang rusuk maksimal dari persegi SE-10
menggunakan persamaan keliling persegi panjang samadengan .
d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 juga
menunjukkan kemampuan SE-10 dalam proses reasoning and argument. SE-10 mampu menyampaikan hasil jawaban dari pekerjaan yang telah
diselesaikan disertai dengan argument dari jawaban yang telah diberikan SE-10.
e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 belum
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-10
mengakui bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada
saat wawancara SE-10 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
3 Kesimpulan Hasil pekerjaan dan wawancara dengan SE-10 lampiran 50 dan
reduksi lampiran 63, menunjukkan bahwa subjek SE-10 belum memenuhi semua komponen literasi matematika yaitu belum
menggunakan simbol matematika dalam pengerjaan soal. Dapat disimpulkan bahwa subjek SE-10 teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika yang cukup. 2. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Sedang
a. Subjek penelitian SE-09 Subjek SE-09 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-09 dapat dilihat
pada gambar 4.3 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 terlihat bahwa subjek SE-09
belum menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-09 mengerjakan soal tersebut dengan cara
Gambar 4 3 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09
cepat sehingga belum menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan dan pada kemampuan
mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika hanya ditunjukkan sedikit oleh subjek SE-09.
2 Hasil Wawancara Subjek SE-09 a Communication
Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa SE-09 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-09 mampu menuliskan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada
soal nomor 5 walaupun informasi yang SE-09 tuliskan masih belum lengkap.
b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64
menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses mathematizing. Karena SE-09
menggunakan cara yang cepat dalam pengerjaan soal nomor 5 ini jadi belum terlihat bahwa SE-09 memiliki kemampuan mathematizing.
c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64
menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems karena berdasarkan wawancara SE-09 belum mampu
menjelaskan dengan baik apa yang sudah SE-09 tuliskan untuk menjawab persoalan yang ada pada nomor 5 ini.
d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64
menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument. Hal ini
dikarenakan SE-09 belum mampu menjelaskan alasan dari setiap strategi yang telah SE-09 gunakan untuku menjawab persoalan nomor 5.
e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 belum
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-09
mengakui bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada
saat wawancara SE-09 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
3 Kesimpulan Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara dengan SE-09 lampiran
51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa subjek SE-09 belum memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan simbol matematika,
kemampuan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu masalah,
kemampuan dalam memberikan alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan tetapi sudah dapat mengubah permasalahan nyata ke bentuk
matematika. Dapat teridentifikasi bahwa SE-09 memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang.
b. Subjek penelitian SE-12 Subjek SE-12 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-12 dapat dilihat
pada gambar 4.4 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 terlihat bahwa subjek SE-12
belum menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-12 mengerjakan soal tersebut dengan
cara cepat sehingga belum menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan dan pada
kemampuan mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika hanya ditunjukkan sedikit oleh subjek SE-12.
Gambar 4 4 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12
2 Hasil Wawancara Subjek SE-12 a Communication
Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 menunjukkan bahwa SE-12 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-12 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 5, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya
b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65
menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini terlihat dari
hasil pekerjaan SE-12 yang langsung menggunakan rumus sesuai dengan informasi yang ada pada soal tanpa berpikir apakah rumus yang SE-12
tuliskan akan membantunya menyelesaikan soal nomor 5 ini. c Devising strategies for solving problems
Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses devising strategies for solving problems. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-12, SE-12 belum
mampu menjelaskan setiap strategi yang sudah SE-12 tuliskan pada lembar jawabnya.
d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65
menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument hal ini
diperkuat dari hasil wawancara dengan SE-12, SE-12 belum mampu menjelaskan alasan dari setiap strategi dan langkah yang sudah SE-12
tuliskan untuk menjawab persoalan nomor 5 ini. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 SE-12 sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-12 mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 SE-12
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-12 mengakui bahwa hanya kadang-kadang
menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran
65, menunjukkan
bahwa subjek
SE-12 belum
memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan simbol matematika, kemampuan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu masalah,
kemampuan dalam memberikan alasan yang logis untuk menghasilkan
kesimpulan tetapi sudah dapat mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika. Dapat disimpulkan bahwa SE-12 teridentifikasi memiliki
kemampuan literasi matematika yang kurang. 3. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Rendah
a. Subjek penelitian SE-19 Subjek SE-19 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-19 dapat dilihat
pada gambar 4.5 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 terlihat bahwa subjek SE-19
kurang menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-19 mampu menunjukkan kemampuan
mengubah masalah nyata ke dalam masalah matematika dan menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk
menghasilkan kesimpulan. Tetapi belum mampu menunjukkan strategi yang tepat dalam mengerjakan permasalahan matematika.
Gambar 4 5 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19
2 Hasil Wawancara Subjek SE-19 a Communication
Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 menunjukkan bahwa SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal
nomor 2, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini ditunjukkan dari hasil pekerjaan SE-19 terlihat bahwa SE-19 memilih menggunakan
luas persegi panjang padahal yang ditanyakan pada soal adalah keliling persegi panjang.
c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66
menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems. Hal ini terlihat ketika wawancara dengan SE-19, SE-19 tidak mampu menjelaskan strategi yang sudah SE-19 pilih untuk menyelesaikan
soal nomor 2.
d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66
menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument. Hal ini
terlihat dari hasil wawancara dengan SE-19 yang menunjukkan bahwa SE-19 tidak dapat memberikan alasan yang logis dalam menjelaskan
strategi yang sudah SE-19 pilih untuk menyelesaikan soal nomor 2. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-19 mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika.
f Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools
dan pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
3 Kesimpulan Berdasarkan hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi
lampiran 66, menunjukkan bahwa subjek SE-19 belum menunjukkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan masih ragu dalam
memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan. Sehingga melakukan kesalahan saat proses comprehension, transformation,
process skill, dan encoding. Dapat disimpulkan bahwa SE-19 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang.
b. Subjek penelitian SE-20 Subjek SE-20 merupakan salah satu peserta didik yang menempati
klasifikasi kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-20 dapat dilihat
pada gambar 4.6 berikut:
Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 terlihat bahwa subjek SE-20
kurang menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-20 mampu menunjukkan kemampuan
mengubah masalah nyata ke dalam masalah matematika. Tetapi belum mampu menunjukkan strategi
yang tepat dalam mengerjakan permasalahan matematika.
2 Hasil Wawancara Subjek SE-20 a Communication
Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-20 Gambar 4 6
Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20
mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 2, dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya b Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan SE-20 yang hanya mengalikan semua angka yang terdapat
pada soal tanpa mengetahui apakah dengan langkah itu SE-20 mendapatkan jawaban dari persoalan yang ada.
c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67
menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving
problems. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-20, SE-20 belum mampu menjelaskan strategi yang sudah SE-20 tuliskan untuk menjawab
soal nomor 2. d Reasoning and argument
Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi
matematika pada komponen proses reasoning and argument Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-20, SE-20 belum mampu memberikan
alasan dari setiap strategi dan langkah yang SE-20 tuliskan guna menjawab persoalan yang ada pada nomor 2.
e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 sudah
menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-20
mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 SE-20 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan
pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
3 Kesimpulan Berdasarkan hasil tes nomor 2 dan wawancara di atas, menunjukkan
bahwa subjek SE-20 belum menunjukkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan masih ragu dalam memberikan alasan logis
untuk menghasilkan kesimpulan. Sehingga melakukan kesalahan saat proses comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Berdasarkan
wawancara kesalahan-kesalahan yang SE-20 lakukan disebabkan karena SE- 20 tidak memahami soal dengan baik sehingga saat proses perhitungan SE-
20 hanya mengerjakan tetapi tidak dapat memberikan alasan yang logis. Dapat disimpulkan bahwa SE-20 teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika yang kurang.
4.1.5.1.2 Wawancara Setelah Post-test
Data yang didapat selama di lapangan meliputi hasil pre-test dan post-test kemampuan literasi matematika telah disajikan pada subbab hasil penelitian
kuantitatif pada halaman 105. Selain pre-test penentuan subjek juga diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terkait kemampuan literasi matematika
lampiran 49 sampai 54. Wawancara post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan literasi
matematika setelah siswa mendapatkan materi dari peneliti. Tes kemampuan literasi matematika dan wawancara yang telah diselesaikan oleh keenam subjek
dianalisis dengan pedoman wawancara kemampuan literasi matematika sedangkan kesalahan dalam mengerjakan soal kemampuan literasi matematika
dianalisis dengan menggunakan prosedur Newman lampiran 55 sampai 60. Setelah dilakukan reduksi data dari seluruh data yang diperoleh lampiran 62
sampai 67 selama penelitian kemudian dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan literasi matematika. Berikut ini penyajian data
kemampuan literasi matematika dan analisis kesalahan berdasarkan Newman: 1. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Atas
a. Subjek SE-22
SE-22 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok atas.
1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-22
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-22 dapat dilihat
pada gambar 4.7 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 55
dan reduksi
lampiran 68
menunjukkan kemampuan
mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika, menggunakan simbol matematika, memberikan penalaran
logis untuk menghasilkan kesimpulan, dan menyusun strategi dalam memecahkan suatu masalah. Tetapi subjek SE-22 belum menunjukkan
kemampuan dalam menggunakan alat matematika. 2 Hasil Wawancara SE-22
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-22 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut:
Gambar 4 7 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22
a Communication Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68
menunjukkan bahwa SE-22 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-22
mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 5 dan juga membuat simpulan dari
pekerjaannya. b Mathematizing
Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi
siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari- hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak
menggambarkan hubungan cermin persegi dan persegi panjang pada pekerjaannya namun kemampuan SE-22 telah mampu mengubah
masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-22 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension
Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68
terlihat bahwa SE-22 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan lancar dalam proses reading and
comprehension berdasarkan wawancara menurut Newman. SE-22 mampu membaca soal dengan lancar dan menjelaskan setiap strategi
yang SE-22 tuliskan untuk menjawab soal nomor 5 ini.
d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding
Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68
terlihat bahwa SE-22 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument dan pada analisis Newman transformation, process skill,
dan encoding. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-22, SE-22 telah menunjukkan kemampuan menalar dan memberikan alasan dari
setiap strategi yang SE-22 pilih untuk menjawab persoalan yang ada. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and
technical language and operation dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol
matematika. f Using mathematics tools
Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools
dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang- kadang menggunakan alat matematika.
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 terlihat bahwa subjek SE-22 telah memiliki kemampuan
literasi matematika yang baik hanya saja belum menggunakan simbol dan alat matematika dalam menyelesaikan soal nomor lima ini. Dari hasil tes
dan wawancara terlihat bahwa SE-22 mampu mengubah masalah nyata ke
dalam bentuk matematika dan mampu menjelaskan strategi untuk mencapai kesimpulan.
3 Kesimpulan Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran
55 dan reduksi lampiran 68 SE-22 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek
SE-22 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using
mathematics tool. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-22 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 terlihat bahwa subjek SE-22 kurang
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-22 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation,
Gambar 4 8 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22
reasoning and argument, devising strategies. Tetapi subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools and using symbolic.
Meskipun saat mengerjakan soal no 4 SE-22 melakukan kesalahan pada transformation karena kurang memahami konsep perbandingan pada
keliling persegi panjang untuk mencari panjang dan lebar persegi panjang tersebut.
Tabel 4 14 Analisis Newman SE-22 soal nomor 4 No
Jenis Kesalahan
Ket Alasanpenjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan 1
2 3
4 5
Reading Comprehension
Transformation Process skill
Encoding -
- X
X X
Tidak dapat diselidiki melalui
hasil pekerjaan SE-22 mampu
menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan
SE-22 mencari panjang persegi
panjang dan lebar persegi
panjang dari SE-22 salah
memilih rumus untuk mencari
panjang dan lebar pada persegi
panjang SE-22
menuliskan keliling persegi
panjang adalah -
- SE-22 kurang
memahami konsep perbandingan dan
keliling persegi panjang untuk
mencari panjang dan lebar persegi panjang
SE-22 telah salah dalam langkah
transformation SE- 22 telah
melakukan kesalahan pada langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 5 dan 4 serta hasil wawancara. Subjek SE-22 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre- test.
b. Subjek SE-10
SE-10 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok atas.
1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-10 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal.
Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-10 dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa subjek SE-10 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-10 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah, mengubah
permasalahan nyata ke bentuk matematika, menggunakan simbol Gambar 4 9 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10
matematika, dan menyusun strategi dalam memecahkan suatu masalah. Tetapi subjek SE-10 belum menunjukkan memberikan penalaran logis
untuk menghasilkan kesimpulan dan kemampuan dalam menggunakan alat matematika.
2 Hasil Wawancara SE-10 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-10 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut: a Communication
Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 menunjukkan bahwa SE-10 memenuhi kemampuan literasi matematika
pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-10 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang
ditanyakan pada soal nomor 5, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya.
b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69
menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-
hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun SE-10 tidak menggambarkan hubungan cermin persegi dan persegi panjang pada
pekerjaannya namun kemampuan SE-10 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang
digunakan SE-10 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension
Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69
terlihat bahwa SE-10 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
menurut Newman reading and comprehension. Hal ini ditunjukkan dengan SE-10 mampu membaca soal dengan lancar, mengetahui
informasi yang ada pada soal, dan mampu menjelaskan strategi yang telah SE-10 pilih untuk menyelesaikan soal no 5 ini.
d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding
Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa SE-10 belum menunjukkan kemampuan reasoning and
argument dan melakukan kesalahan menurut analisis Newman transformation, process skill, dan encoding yang ditandai dengan
kurang telitinya SE-10 dalam memahami persoalan yang terdapat pada nomor 5. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan SE-10 yang banyak
coretan dan hasil wawancara yang menunjukkan SE-10 tidak dapat memberikan alasan dalam penalaran yang sudah SE-10 lakukan saat
menuliskan jawaban pada lembar pekerjaannya. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69
SE-10 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic,
formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bahwa menggunakan simbol matematika.
f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69
belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bahwa hanya menggunakan
alat matematika ketika dibutuhkan. Tabel 4 15 Analisis Newman SE-10 soal nomor 5
No Jenis kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi
awal penyebab
kesalahan 1
2 3
4 5
Reading Comprehension
Transformation Process skill
Encoding -
- X
X X
Tidak dapat diselidiki melalui
hasil pekerjaan SE-10 mampu
menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan
SE-10 belum dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada soal
SE-10 melakukan perhitungan tanpa
alasan yang logis SE-10 menuliskan
jadi kelilingnya -
- SE-10 tidak
dapat mengolah informasi yang
telah dia tuliskan karena dia
mengalami kebingungan
SE-10 telah melakukan
kesalahan pada langkah
sebelumnya SE-10 telah
melakukan kesalahan pada
langkah sebelumnya
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa subjek SE-10 telah memiliki kemampuan
literasi matematika yang baik hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan yang dikarenakan kurang teliti saat
membaca soal. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-10 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menggunakan
simbol matematika dalam penyelesaian permasalahan matematika. 3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi
matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-10 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-
10 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument sehingga SE-10 mengalami kesalahan saat transformation, process skill dan
encoding. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-10 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut:
Gambar 4 10 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 yang terlihat pada gambar 4.8a terlihat bahwa subjek SE-10 kurang menguasai semua
kemampuan literasi matematika. Subjek SE-10 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and
argument, devising strategies dan using symbolic. Tetapi subjek SE-10 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Meskipun saat
mengerjakan soal no.4 SE-10 melakukan kesalahan pada prosess skill karena kurang memahami konsep perbandingan pada keliling persegi panjang untuk
mencari panjang dan lebar persegi panjang tersebut. Tabel 4 16 Analisis Newman SE-10 soal nomor 4
No Jenis kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi
awal penyebab kesalahan
1 2
3 4
Reading Comprehension
Transformation Process skill
- -
X X
Tidak dapat diselidiki melalui
hasil pekerjaan SE-10 mampu
menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan
SE-10 mencari lebar persegi
panjang dengan
SE-10 melakukan perhitungan
dengan benar namun menjadi
salah karena sudah melakukan
kesalahan pada proses
- -
SE-10 kurang memahami konsep
keliling persegi panjang dan
perbandingan untuk mencari lebar dari
keliling yang diketahui
SE-10 telah melakukan kesalahan
pada proses transformation
5 Encoding
X transformation
SE-10 menuliskan jadi
kelilingnya SE-10 telah
melakukan kessalahan pada proses
transformation
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 5 dan 4 serta hasil wawancara. Subjek SE-10 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre-test. 2. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Sedang
a. Subjek SE-09 SE-09 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-09
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-09 dapat dilihat pada
gambar 4.11 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 sudah menunjukkan kemampuan
mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk Gambar 4 11
Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09
matematika, menunjukkan strategi dan memberikan penalaran untuk menghasilkan kesimpulan.
2 Hasil Wawancara SE-09 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-09 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut: a Communication
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 menunjukkan bahwa SE-09 memenuhi
kemampuan literasi
matematika pada
komponen proses
communication yaitu ditandai dengan SE-09 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal
nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 menunjukkan kemampuan mathematizing.
Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika.
Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-09 telah
mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-09 untuk menyelesaikan permasalahan
yang diberikan.
c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan
reduksi lampiran 70 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
berdasarkan analisis Newman reading and comprehension. Hal ini terlihat saat wawancara SE-09 mampu membaca soal dengan lancar
dan mampu menyusun strategi yang tepat dalam menjawab persoalan yang ada.
d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 telah menunjukkan kemampuan reasoning and
argument dan pada analisis kesalahan Newman transformation, process skill, encoding SE-09 melakukan kesalahan pada saat process
skill. Hal ini terlihat saat wawancara SE-09 mampu memberikan penalaran dan alasan dari strategi yang sudah SE-09 tuliskan, namun
SE-09 melakukan kesalahan pada saat process skill yang dikarenakan SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari
panjang sisi persegi. Hal ini pula yang menyebabkan SE-09 melakukan kesalahan saat encoding meskipun transformation yang SE-09 lakukan
sudah benar.
e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan
reduksi lampiran 70 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada
saat wawancara SE-09 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika.
Tabel 4 17 Analisis Newman SE-09 soal no 3 No Jenis
Kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi
awal penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5 Reading
Comprehension Transformation
Process skill Encoding
- -
X X
X Tidak dapat
diselidiki melalui hasil pekerjaan
SE-09 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan SE-09 sudah
memilih strategi yang benar
SE-09 kurang memahami
konsep luas persegi untuk
mencari sisi persegi
SE-09 menuliskan lebar
jendela persegi panjang
- -
- SE-09 telah
melakukan kesalahan pada
langkah sebelumnya
SE-09 telah melakukan
kesalahan pada langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil wawancara lampiran 57 SE-09 terlihat bahwa subjek SE-09 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang baik
hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai
kesimpulan dikarenakan salah dalam proses pemahaman konsep rumus luas persegi. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-09 mampu
mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun strategi meskipun mengalami kesalahan saat menggunakan rumus luas
persegi untuk mencari panjang sisi persegi. 3 Kesimpulan
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 SE-09 belum memenuhi ketujuh komponen
kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-09 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes
matematika subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat proses
penggunaan konsep rumus . Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-09 nomor 4 dapat dilihat pada
gambar 4.12 berikut:
Tabel 4 18 Analisis Newman SE-09 soal nomor 4 No Jenis kesalahan Ket
Alasanpenjelasan Asumsi awal
penyebab Gambar 4 12 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09
kesalahan
1
2
3
4
5 Reading
Comprehension Transformation
Process skill Encoding
- -
X X
X Tidak dapat
diselidiki melalui hasil pekerjaan
SE-09 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan SE-09 mencari
lebar persegi panjang dengan
menggunakan permisalan dan
keliling persegi panjang
SE-09 melakukan perhitungan
dengan benar namun menjadi
salah karena sudah melakukan
kesalahan pada proses
transformation SE-09
menuliskan jadi kelilingnya
- -
SE-09 kurang memahami
konsep keliling persegi panjang
untuk mencari lebar dari keliling
yang diketahui SE-09 telah
melakukan kesalahan pada
proses transformation
SE-09 telah melakukan
kessalahan pada proses
transformation
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 yang terlihat pada gambar 4.9a terlihat bahwa subjek SE-09 kurang
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-09 sudah menunjukkan
kemampuan communication,
mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies. Tetapi
subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools dan using symbolic. Subjek SE-09 sudah memiliki kemampuan devising
strategies hanya saja masih salah dalam memahami konsep rumus keliling persegi panjang.
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70. Subjek SE-09 dapat
dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre-test.
b. Subjek SE-12 SE-12 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-12
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-12 dapat dilihat pada
gambar 4.13 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 terlihat bahwa subjek SE-12 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-12 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah
permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-12 belum Gambar 4 13
Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12
menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk menghasilkan kesimpulan.
2 Hasil Wawancara SE-12 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-12 menunjukkan beberapa
informasi sebagai berikut: a Communication
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 SE-12 mampu menjawab soal yang diberikan.
SE-12 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-12 mampu
menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya
b Mathematizing Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan
reduksi lampiran 71 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat
mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang
dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-12 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika.
c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 telah menunjukkan kemampuan devising
strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan Newman reading and comprehension. Hal ini terlihat pada saat
wawancara SE-12 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu menyusun strategi untuk menjawwab persoalan yang ada.
d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 telah menunjukkan kemampuan reasoning and
argument, Newman transformation, process skill, encoding. Hal ini terlihat pada saat wawancara SE-12 telah mampu memberikan
penalaran dan alasan dari strategi yang SE-12 tuliskan, meskipun SE- 12 melakukan kesalahan saat mencari lebar persegi panjang karena SE-
12 kurang memahami informasi yang telah dia tuliskan. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan
reduksi lampiran 71 SE-12 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation
dan pada saat wawancara SE-12 mengakui menggunakan simbol matematika
f Wawancara terkait proses using mathematics tools Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan
reduksi lampiran 71 SE-12 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-12
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
Tabel 4 19 Analisis Newman SE-12 soal nomor 3 No
Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal
penyebab kesalahan
1
2
3
4
5 Reading
Comprehension Transformation
Process skill Encoding
- -
X X
X Tidak dapat
diselidiki melalui hasil pekerjaan
SE-12 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan SE-12 sudah
memilih strategi yang benar untuk
mencari sisi persegi tapi SE-12
salah memilih strategi untuk
mencari lebar persegi panjang
SE-12 melakukan perhitungan
dengan benar sesuai strategi
yang dia tuliskan SE-12 menuliskan
lebar jendela persegi panjang
- -
SE-12 kurang memahami
informasi yang terdapat pada soal
sehingga melakukan
kesalahan saat mencari lebar
persegi panjang SE-12 telah
melakukan kesalahan pada
langkah sebelumnya
SE-12 telah melakukan
kesalahan pada langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil wawancara SE-12 terlihat bahwa subjek SE-12 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik hanya saja
masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan dikarenakan bingung memahami soal sehingga salah memilih rumus dalam
proses pengerjaannya. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-12 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan
menyusun strategi meskipun mengalami kesalahan saat memahami informasi yang ada pada soal.
3 Kesimpulan Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran
58 dan reduksi lampiran 71 subjek SE-12 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil
wawancara subjek SE-12 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan
devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat proses penggunaan konsep rumus. Untuk itu perlu diverifikasi kembali
dengan soal nomor 8. Hasil tes subjek SE-12 nomor 8 dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut:
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 8 yang terlihat pada gambar 4.10a terlihat bahwa subjek SE-12 kurang menguasai
Gambar 4 14 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12
semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-12 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning
and argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-12
sudah memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam memahami permasalahan yang ada pada soal sehingga meskipun
strategi yang SE-12 gunakan sudah benar tetapi belum dapat menjawab pertanyaan yang ada pada soal dengan tepat.
Tabel 4 20 Analisis Newman SE-12 soal nomor 8 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan
Asumsi awal
penyebab kesalahan
1 2
3
4
5 Reading
Comprehension Transformation
Process skill Encoding
- X
X X
X Tidak dapat diselidiki
melalui hasil pekerjaan SE-12 mampu
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan, namun salah dalam menuliskan bentuk
aljabar dari informasi yang ada
SE-12 telah mampu menyusun strategi yang
benar SE-12 salah menuliskan
informasi soal pada proses comprehension
SE-12 menuliskan keliling persegi panjang
adalah 54 cm -
- SE-12
melakukan kesalahan pada
langkah proses comprehension
SE-12 telah salah dalam
langkah comprehension
SE- 12 telah melakukan
kesalahan pada langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 dan 8 serta hasil wawancara. Subjek SE-12 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan mengingkat dari pre- test
3. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Rendah. a.
Subjek SE-19 SE-19 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-19
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-19 dapat dilihat pada
gambar 4.11 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 terlihat bahwa subjek SE-19 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah
Gambar 4 15 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19
permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-19 belum menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk
menghasilkan kesimpulan. 2 Hasil Wawancara SE-19
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-19 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut:
a Communication Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan
reduksi lampiran 72 SE-19 mampu menjawab soal yang diberikan. SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen
proses communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan
pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 menunjukkan kemampuan mathematizing.
Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika.
Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-19 telah
mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika.
c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan
reduksi lampiran 72 SE-19 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan
Newman reading and comprehension. Hal ini ditunjukkan dengan SE-19 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu menyusun
strategi untuk mencari panjang sisi persegi. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill,
encoding Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan
reduksi lampiran 72 SE-19 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument, Newman transformation, process skill,
encoding. Hal ini ditunjukkan SE-19 mampu memberikan penalaran dan alasan dari strategi yang SE-19 pilih untuk mencari panjang sisi
persegi. Meskipun SE-19 melakukan kesalahan perhitungan saat mencari akar dari
dan SE-19 tidak meneruskan pekerjaannya untuk mencari lebar persegi panjang karena SE-19 bingung dan
kekurangan waktu. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 SE-19 telah menunjukkan kemampuan pada
proses using symbolic, formal and technical language and operation
dan pada saat wawancara SE-19 mengakui hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika.
f Using mathematics tools Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan
reduksi lampiran 72 SE-19 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-19
mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. Tabel 4 21 Analisis Newman SE-19 soal no 3
No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab
kesalahan
1
2
3
4
5 Reading
Comprehension Transformation
Process skill Encoding
- -
X X
X Tidak dapat
diselidiki melalui hasil pekerjaan
SE-19 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan SE-19 sudah
memilih strategi yang benar untuk
mencari sisi persegi tetapi SE-
19 hanya berhenti sampai sisi persegi
SE-19 melakukan perhitungan yang
salah saat mencari sisi persegi
SE-19 tidak menuliskan
kesimpulan -
- SE-19 kurang
memahami maksud dari soal
sehingga tidak punya waktu
untuk meneruskan
jawabannya SE-19 belum
begitu memahami
tentang bentuk akar kuadrat
SE-19 tidak memiliki waktu
lebih untuk mengerjakan
lebih lanjut
Berdasarkan hasil wawancara SE-19 terlihat bahwa subjek SE-19 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup hanya saja masih
salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan dikarenakan bingung memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari panjang sisi
persegi dan kekurangan waktu pengerjaan. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-19 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk
matematika dan menyusun strategi meskipun belum dapat menjawab pertanyaan yang ada pada soal karena dia bingung dan kehabisan waktu
untuk mengerjakan. 3 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, subjek SE-19 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun
pada hasil wawancara subjek SE-19 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-19 belum menunjukkan
kemampuan devising strategies yang baik. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 6. Hasil tes subjek SE-19 nomor 6 dapat dilihat
pada gambar 4.19 berikut:
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 6 yang terlihat pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek SE-19 kurang menguasai
semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and
argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-19 sudah
memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam proses operasi hitung. Sehingga SE-19 melakukan kesalahan pada process
skill dan encoding sebagai akibat dari SE-19 kurang memahami operasi hitung pada bilangan bulat.
Tabel 4 22 Analisis Newman SE-19 soal nomor 6 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan
Asumsi awal
penyebab kesalahan
1 Reading
- Tidak dapat diselidiki
melalui hasil pekerjaan -
Gambar 4 16 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19
2 3
4 5
Comprehension Transformation
Process skill Encoding
- -
X X
SE-19 mampu menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan
SE-19 menyusun strategi untuk mencari
besar
menggunakan sifat jajargenjang
SE-19 melakukan kesalahan saat
perhitungan
SE-19 menuliskan -
- SE-19 kurang
memahami konsep operasi
hitung pada bilangan bulat
SE-19 telah melakukan
kesalahan pada process skill
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 3 dan 6 serta hasil wawancara. Subjek SE-19 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre- test.
b. Subjek SE-20 SE-20 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi
kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-20
Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-20 dapat dilihat pada
gambar 4.17 berikut:
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 terlihat bahwa subjek SE-20 belum
menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-20 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah
permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-20 belum menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk
menghasilkan kesimpulan. 2 Hasil Wawancara SE-20
Hasil rangkuman wawancara dengan SE-20 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut:
a Communication Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika
lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 menunjukkan bahwa SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses
communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan Gambar 4 17 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20
sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya
b Mathematizing Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan
reduksi lampiran 73 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat
mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang
dan persegi pada pekerjaannya namun SE-20 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika.
c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan
reduksi lampiran 73 terlihat bahwa SE-20 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak
melakukan kesalahan menurut analisis Newman reading and comprehension. Hal ini ditunjukkan SE-20 mampu membaca soal
dengan lancar dan mampu memilih strategi untuk menjawab persoalan yang ada pada nomor 3.
d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan
reduksi lampiran 73 terlihat bahwa SE-20 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument dan untuk analisis kesalahan
menurut Newman transformation, process skill, encoding SE-20 melakukan kesalahan saat process skill untuk mencari keliling persegi
panjang dari persamaan yang sudah SE-20 tuliskan pada diketahui, hal ini terjadi karena SE-20 tidak memahami dengan benar apa yang sudah
SE-20 tuliskan dari informasi yang ada pada soal. e Using symbolic, formal and technical language and operation
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 SE-20 telah menunjukkan kemampuan pada
proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-20 mengakui hanya kadang-kadang
menggunakan simbol matematika. f Wawancara terkait proses using mathematics tool
Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 SE-20 belum menunjukkan kemampuan pada
proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-20 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika.
Tabel 4 23 Analisis Newman SE-20 soal nomor 3 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi
awal penyebab
kesalahan
1 2
3 Reading
Comprehension Transformation
- -
- Tidak dapat
diselidiki melalui hasil pekerjaan
SE-20 mampu menuliskan apa
yang diketahui dan apa yang
ditanyakan SE-20 sudah
- -
-
4 5
Process skill Encoding
X X
memilih strategi yang benar
menjawab pertanyaan yang
ada pada soal SE-20 melakukan
kesalahan saat proses mencari
keliling persegi panjang dari
persamaan yang ada pada soal
SE-20 menuliskan lebar persegi
panjang adalah SE-20 kurang
memahami konsep
persamaan yang ada pada soal
SE-20 telah melakukan
kesalahan pada process skill
Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 terlihat bahwa subjek SE-20 telah memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup hanya saja masih salah memahami soal sehingga melakukan kesalahan menafsirkan informasi
yang ada. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-20 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun
strategi meskipun mengalami kesalahan saat process skill dalam pemahaman informasi yang sudah SE-20 tuliskan.
3 Kesimpulan Berdasarkan Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran
60 dan reduksi lampiran 73 subjek SE-20 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil
wawancara subjek SE-20 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan
devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat
memahami informasi yang ada. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 6. Hasil tes subjek SE-20 nomor 6 dapat dilihat pada gambar
4.18 berikut:
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 6 yang terlihat pada gambar 4.12a terlihat bahwa subjek SE-20 kurang menguasai
semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-20 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and
argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-20 sudah
memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam proses operasi hitung bilangan bulat sehingga SE-20 melakukan kesalahan
saat process skill dan encoding. Tabel 4 24 Analisis Newman SE-20 soal nomor 8
No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi
awal penyebab kesalahan
1 2
Reading Comprehension
- X
Tidak dapat diselidiki melalui hasil
pekerjaan SE-20 mampu
- -
Gambar 4 18 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20
3 4
5 Transformation
Process skill Encoding
X X
X menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan,
namun salah dalam menuliskan bentuk
aljabar dari informasi yang ada
SE-20 telah mampu menyusun strategi
yang benar SE-20 salah
menyusun strategi untuk mencari
panjang dan lebar pada persegi panjang
SE-20 menuliskan keliling persegi
panjang adalah SE-20 melakukan
kesalahan pada langkah proses
comprehension SE-20 telah salah
dalam langkah comprehension
SE- 20 telah melakukan
kesalahan pada langkah
sebelumnya
Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 3 dan 6 serta hasil wawancara. Subjek SE-20 dapat dikategorikan memiliki
kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre- test.
Dari temuan hasil penelitian di atas maka dapat dibuat dalam tabel 4.26 untuk hasil pre-test dan tabel 4.27 untuk hasil post-test di bawah ini
dengan menganut tujuh komponen literasi yaitu 1 Communication, 2 Mathematizing , 3 Representation, 4 Reasoning and Argument,5
Devising strategies,6 Using symbolic, 7 Using mathematics tools, tiga proses literasi matematika yaitu a Formulating,b Employing,c
Interpreting OECD, 2009. Serta analisis Newman i reading, ii comprehension, iii transformation, iv process skill, 5 encoding
175 Tabel 4 25 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Pre-Test Konten Shape and Space
Konte n
Ke las
Ke lom
pok Analisis Komponen Kemampuan Literasi Matematika
Analisis soal
bertipe PISA
berdasarkan proses literasi
Kemampuan literasi Hasil Wawancara
kategori No
soal Level Sudah
dicapai Belum
dicapai
Shape and Spac
e
Ekspe rimen
Tingkat Subjek No
soal Sudah
dicapai Belum
dicapai Sudah
dicapai Belum
dicapai Atas
SE-22 5
1,2,3,4, 5
6,7 1,2,3,4,
5,6 7
Cukup 5
6 1
2,3 SE-10
5 1,2,3,4,
5 6,7
1,2,3,4, 5,6
7 Cukup
5 6
1,2 3
Sedang SE-09 5
1,2,3 4,5,6,7
1,2,3,4, 5,6,7 Kurang
5 6
1 2,3
SE-12 5
1,2,3 4,5,6,7
1,2,3,4 5,6,7
kurang 5
6 1
2,3 Bawah
SE-19 2
1,2,3 4,5,6,7
1,2,3,4 5,6,7
kurang 2
4 1
2,3 SE-20
2 1,2,3
4,5,6,7 1,2,3,4
5,6,7 kurang
2 4
1 2,3
176 Tabel 4 26 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Post-Test Konten Shape and Space
konten Ke
las Ke
lom pok
Analisis Komponen Kemampuan Literasi Matematika Analisis
soal bertipe
PISA berdasarkan proses literasi
Analisis Newman
Kemampuan literasi Hasil Wawancara
kategori No
soal Level Sudah
dicapai Belum
dicapai
Shape and Spac
e
Ekspe rimen
Tingkat Subjek No soal
Sudah dicapai
Belum dicapai
Sudah dicapai
Belum dicapai
Atas SE-22
5,4 1,2,3,4,
5 6,7
1,2,3,4, 5,6
7 baik
5,4 5,6
1,2,3 -
- SE-10
5,4 1,2,3,5,
6 4,7
1,2,3,4, 5,6
7 Baik
5,4 5,6
1 2,3
iii, iv, v Sedang SE-09
3,4 1,2,3,4,
5 6,7
1,2,3,4, 5,6
7 baik
3,4 4,6
1,2 3
iv, v SE-12
3,8 1,2,3,4,
5,6 7
1,2,3,4, 5,6
7 cukup
3,8 4
1 2,3
iv, v Bawah
SE-19 3,6
1,2,3,4, 5,6
7 1,2,3,4,
5,6 7
cukup 3,6
4,3 1,2
3 iv, v
SE-20 3,6
1,2,3,4, 6
5,7 1,2,3,4,
5,6 7
cukup 3,6
4,3 1,2
3 iv, v
4.2 Pembahasan
Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa kelas VII pada kelas eksperimen yang memperoleh
pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Penelitian ini juga bertujuan
untuk mengetahui kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen dan kesalahan siswa saat menghadapi soal bertipe PISA pada kelas eksperimen. Setelah
melaksanakan penelitian diperoleh hasil hipotesis yang dapat menjawab permasalahan pada bab 1.
Berdasarkan hasil analisis tahap awal, diperoleh data yang menunjukkan bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal,
mempunyai varians yang homogen dan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan di antara kedua kelas yang diambil sebagai sampel. Hal ini berarti
sampel berasal dalam kondisi atau keadaan yang sama yaitu memiliki tingkat pengetahuan yang sama.
4.2.1 Pembahasan Kuantitatif
4.2.1.1 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan uji hipotesis I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dalam aspek literasi matematika siswa pada kelas eksperimen yang dikenai
pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah mencapai ketuntasan belajar klasikal.
Pencapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Sintaks pembelajaran PBL. Menurut guru pembelajaran PBL dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga
dapat mengahasilkan hasil belajar yang efektif. Dalam model pembelajaran PBL terdapat proses orientasi siswa pada masalah,
mengorganisasi siswa, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil, serta menganalisis dan
mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah yang membuat siswa lebih aktif untuk terus mengembangkan informasi yang didapat sehingga
pembelajaran menjadi bermakna. Guru perlu merancang strategi yang dapat menjadikan hasil belajar yang efektif.
2. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pendekatan RME melalui masalah- masalah kehidupan sehari-hari yang digunakan selama pembelajaran.
Pentingnya pembelajaran realistik dalam pembelajaran matematika selaras dengan pendapat Paul Dickinson et al., menuliskan dalam sebuah jurnal
bahwa dalam RME, siswa didorong untuk memahami konteks menggunakan pengalaman mereka, intuisi dan akal sehat. Kemudian siswa
bekerja dalam konteks dan tetap pada tingkat rasa keputusan, sementara mereka mengembangkan kemampuan matematis. Kata realistis digunakan
untuk menekankan bahwa siswa dapat membayangkan situasi. Pengalaman menunjukkan bahwa, melalui adanya hubungan dengan
konteks dunia nyata, siswa dapat terus memahami apa yang mereka lakukan dan tidak perlu kesulitan dalam menghafal aturan atau rumus dan
prosedur yang tidak memiliki arti bagi mereka. Matematika dan konteks
tidak dapat dipisahkan. Selain itu penambahan kartu masalah sebagai alat bantu untuk pembelajaran juga merupakan faktor yang mempengaruhi
ketuntasan belajar, karena membantu proses pengembangan pengetahuan siswa pada pembelajaran di kelas. Strategi pembelajaran dengan
berbantuan kartu masalah merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan
untuk mengutarakan pendapatnya kepada anggota yang lain. Dengan bantuan kartu masalah pembelajaran akan lebih menarik dan inovatif.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah di kelas eksperimen tersebut siswa sudah terlihat aktif untuk
mengembangkan informasi selama pembelajaran melalui diskusi dan presentasi kelompok dengan masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang menitikberatkan pada aktivitas berpikir melalui masalah
kehidupan sehari-hari selama pembelajaran berdampak positif dalam mengembangkan kemampuan literasi matematika siswa. Hal ini sudah sesuai
dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis 1 yang menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tuntas secara
klasikal.
4.2.1.2 Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika
Berdasarkan uji hipotesis II dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika kelas eksperimen lebih dari rata-rata
kemampuan literasi matematika kelas kontrol.
Perbedaan model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang diterapkan di kelas eksperimen secara teori memiliki kualitas
yang lebih baik daripada model pembelajaran ekspositori. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen
lebih dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran PBL berpendekatan RME berbatuan kartu masalah peran guru adalah menyodorkan berbagai
masalah autentik sehingga jelaas dituntut keaktifan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut, hal ini sesuai dengan Arends dalam
Wulandari, B., 2013 Sedangkan pada pembelajaran ekspositori siswa cenderung kurang aktif dan kurangnya keterlibatan siswa pada
pembelajaran dikarenakan guru menjadi pusat selama pembelajaran dengan memberikan konsep materi dan memberikan soal beserta
penyelesaiannya sehingga
berdampak pada
kemampuan untuk
memanipulasi informasi yang ada. Siswa baru aktif saat guru bertanya dan memberikan soal untuk dikerjakan arau dituliskan di papan tulis. Secara
umum, dalam pelaksanaan pembelajaran ekspositori guru lebih berperan aktif daripada siswa.
2. Pada pembelajaran PBL mengharuskan siswa menyelesaiakan masalah dengan saling bertukar informasi sehingga sumber informasi tidak hanya
dari guru akan tetapi dapat juga dari berbagai sumber. Guru di sini berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan permasalahan sehingga
saat diskusi tetap fokus pada pencapaian kompetensi. Sumber belajar dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari dengan pendekatan RME. Melalui
pendekatan RME materi dapat diterima oleh siswa karena logis dan relevan dengan permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan siswa.
3. Pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah memberikan rata-rata kemampuan literasi siswa lebih baik daripada rata-
rata kemampuan literasi siswa dengan pembelajaran ekspositori. Hal ini sesuai dengan pendapat Wardono et al 2014 yang menyatakan
bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika siswa dengan model PBL pendekatan RME lebih baik daripada kemampuan literasi matematika siswa
dengan pembelajaran ekspositori. Menurut Arends dalam Wulandari, B., 2013 PBL merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa
menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna bagi siswa sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif pada proses pembelajaran. Hal
ini sudah sesuai dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis II.
4.2.1.3 Perbedaan Peningkatan Literasi Matematika Siswa antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil uji beda rata-rata post-test dan pre-test serta uji beda rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika diperoleh kesimpulan
bahwa rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik
daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika dengan
pembelajaran ekspositori. Faktor-faktor yang mempengaruhi rata-rata peningkatan kemampuan literasi siswa pada kelas eksperimen lebih baik
daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika pada kelas kontrol antara lain adalah pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah secara umum dalam pelaksanaan pembelajaran siswa aktif untuk dapat berpikir kritis. Sedangkan pelaksanaan
pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol, siswa cenderung pasif mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dikarenakan guru menjadi pusat
selama pembelajaran dengan memberikan konsep materi dan memberikan contoh soal beserta penyelesaiannya. Siswa baru aktif saat guru bertanya dan
memberikan latihan soal untuk dikerjakan dan dituliskan di papan tulis. Secara umum, dalam pelaksanaan pembelajaran ekspositori guru lebih berperan aktif
daripada siswa. Berdasarkan analisis pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dikarenakan pada kelas eksperimen siswa lebih
berperan aktif selama proses pembelajaran untuk dapat berpikir kritis. Hal imi sesuai dengan pendapat Wardono et al 2014 yang menyatakan kemampuan
literassi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan PMRI berada pada kategori sangat baik dan berpengaruh positif terhadap
peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori. Hal ini sudah sesuai dengan landasan teori
pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis 3.
4.2.2 Pembahasan Kualitatif 4.2.2.1 Kemampuan Literasi Matematika Siswa
Berdasarkan hasil tes dan wawancara 6 subjek dari kelas eksperimen mengenai kemampuan literasi matematika siswa diketahui 2 subjek dari
kelompok atas teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang baik, 1 subjek dari kelompok sedang teridentifikasi memiliki kemampuan
literasi matematika yang baik, 1 subjek dari kelompok sedang teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik, dan 2 subjek dari
kelompok bawah teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik.
Dari 2 subjek kelompok atas yang diwawancarai teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang baik, ketika dikonfirmasi melalui
wawancara beberapa subjek telah menunjukkan kemampuan literasi matematika. Subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic
dan using mathematics tool. Subjek SE-10 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tool, reasoning and argument.
Dari 2 subjek kelompok tengah yang diwawancarai teridentifikasi sudah memiliki kemampuan literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui
wawancara beberapa subjek menunjukkan kekurangan pada beberapa kemampuan literasi matematika. Subjek SE-09 belum menunjukkan
kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematics tool.
Dari 2 subjek kelompok rendah yang teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui wawancara beberapa subjek
menunjukkan kekurangan pada beberapa kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument,
using mathematic tool, using symbolic. Subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematic tool, using symbolic.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara diketahui jika pemahaman masing- masing subjek terkait kemampuan pada literasi matematika dipengaruhi oleh
kelompok kecerdasan, pembelajaran yang dilakukan di kelas, serta kesiapan subjek saat pelaksanaan kegiatan post-test.
4.2.2.2 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Beorientasi PISA
Berdasarkan analisis hasil tes 6 subjek dari kelas eksperimen mengenai kesulitan dan kesalahan masing-masing subjek dalam mengerjakan soal serupa
PISA berdasarkan proses matematisasi dan analisis Newaman dari ketiga kelompok subjek.
Pada konten shape and space dari 2 siswa yang tergolong kelompok atas diketahui bahwa subjek SE-22 tidak mengalami kesulitan dalam proses literasi
matematika dan tidak melakukan kesalahan saat mengerjakan soal walaupun pada hasil tes belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using
mathematics tool. Sedangkan pada subjek SE-10 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-10 mengalami kesalahan saat
process skil dan encoding hal ini disebabkan karena SE-10 kurang memahami informasi yang ada pada soal meskipun SE-10 sudah dapat mengubah kalimat
sehari-hari ke dalam masalah matematika tetapi SE-10 masih mengalami kebingungan dalam mengolah informasi yang ada untuk mendapatkan
jawaban yang benar. Dari 2 subjek yang tergolong kelompok tengah diketahui bahwa subjek
SE-09 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-09 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini
disebabkan karena SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi yang digunakan untuk mencari panjang sisi persegi. Subjek SE-12 mengalami
kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-12 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini dikarenakan SE-12
kurang memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-12 melakukan kesalahan saat prosess perhitungan dengan menggunakan rumus luas persegi
panjang untuk mencari lebar persegi panjang. Dari 2 subjek yang tergolong kelompok rendah diketahui bahwa subjek
SE-19 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-19 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan
SE-19 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari sisi persegi dan kekurangn waktu pengerjaan. Sedangkan subjek SE-20 mengalami
kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-20 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan SE-20 kurang
memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-20 melakukan kesalahan saat proses perhitungan meskipun dia dapat menuliskan masalah
nyata ke dalam masalah matematika dan menyusun strategi yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang ada pada soal.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa paling banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level 3 dalam
proses employing mulai dari kelompok sedang dan rendah. Sedangkan kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level 4 dalam proses
employing. Proses employing adalah proses inti di mana terlaksana proses merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menentukan solusi
matematika, menerapkan fakta, aturan logaritma, grafik, dan mengkronstruksi sera mengekstraksi informasi matematika. Kesulitan siswa dalam proses
employing ini menyebabkan siswa banyak mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding. Menurut Depdiknas 2011, proporsi skor sub-sub
komponen pada 3 proses yang diuji dalam studi PISA, proses employing memiliki skor tertinggi yaitu
. Sedangkan proses formulating dan interpreting masing masing hanya
. Sehingga proses employing adalah proses yang paling penting dalam penilaian studi PISA. Subjek hanya dapat
menerapkan salah satu indikator dalam proses employing sehingga belum menunjukkan kemampuan proses employing dengan maksimal. Sedangkan
pada proses literasi matematika formulating dan interpreting sudah dapat diterapkan dengan baik. Walaupun ada beberapa subjek belum menerapkan
indikator pada proses formulating dan interpreting dengan keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis kesulitan dan kesalahan dalam tes dan
wawancara diperoleh kesimpulan bahwa kesulitan dan kesalahan yang dialami
siswa dalam mengerjakan soal bertipe PISA disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1 siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita realistik, 2 siswa
hanya mengerjakan soal yang diajarkan oleh guru. Guru jarang memodifikasi soal lebih lanjut, 4 siswa belum dapat memahami soal dengan benar, 5
siswa mengalami kesulitan dalam mengubah masalah nyata ke bentuk matematika, 6 siswa kesulitan menerapkan konsep matematika untuk
menyelesaikan masalah, 7 siswa belum terbiasa dengan soal serupa PISA yang memerlukan berpikir kritis dan peneyelesaikan yang kompleks dan
sistematis, 8 siswa mudah menyerah saat mengerjakan soal yang mulai rumit.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pembagian waktu yang kurang efektif ketika pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan diskusi kelompok sehingga waktu untuk pengerjaan latihan soal individu menjadi
berkurang. Keterbatasan lainnya dalam model pembelajaran PBL harus menghubungkan permasalahan matematika ke dalam masalah sehari-hari sehingga
membutuhkan persiapan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran. Walaupun prosesnya sedikit kompleks dan tujuan yang sangat berperan dalam
meningkatkan kemampuan
literasi matematika.
Sehingga peneliti
merekomendasikaan saran untuk penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas dengan baik dan mempersiapkan pembelajaran
dengan lebih baik.
Terlepas dari kelemahan tersebut melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat
meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya agar lebih inovatif
karena memenuhi indikator analisis yaitu: 1 literasi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat mencapai
ketuntasan belajar, 2 literasi matematika siswa hasil post-test dengan penerapan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik
dibandingkan dengan literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori, 3 peningkatan literasi matematika siswa berdasarkan selisih hasil pre-test dan
post-test dengan penerapan PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibandingkan dengan peningkatan kemampuan literasi dengan pembelajaran
ekspositori, 4 kualitas pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dikategorikan sangat baik.
190
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahassan pada bab 4, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Hasil tes literasi matematika kelompok SMP Negeri 1 Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah pada
materi segiempat dapat mencapai ketuntasan belajar. 2. Kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1
Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada kemampuan literasi matematika siswa
dengan pembelajaran ekspositori. 3. Peningkatan kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP
Negeri 1 Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada peningkatan kemampuan
literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori. 4. Kualitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL
pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang dilaksanakan memiliki kategori sangat baik
5. Kemampuan literasi matematika siswa pada kelompok atas termasuk dalam kategori baik karena mampu memenuhi seluruh indikator
kemampuan literasi matematika, dan kemampuan literasi matematika
pada kelompok sedang dan bawah dalam kategori cukup baik karena belum mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan literasi
matematika. 6. Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa
paling banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level 3 dalam proses employing mulai dari kelompok sedang dan bawah.
Sedangkan kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level 4 dalam proses employing. Proses employing adalah proses inti di
mana terlaksana proses merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menentukan solusi matematika, menerapkan fakta, aturan
logaritma, grafik, dan mengkronstruksi serta mengekstraksi informasi matematika. Kesulitan siswa dalam proses employing ini menyebabkan
siswa banyak mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding. Kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam
mengerjakan soal bertipe PISA disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1 siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita realistik, 2
siswa hanya mengerjakan soal yang diajarkan oleh guru. Guru jarang memodifikasi soal lebih lanjut, 4 siswa belum dapat memahami soal
dengan benar, 5 siswa mengalami kesulitan dalam mengubah masalah nyata ke bentuk matematika, 6 siswa kesulitan menerapkan
konsep matematika untuk menyelesaikan masalah, 7 siswa belum terbiasa dengan soal serupa PISA yang memerlukan berpikir kritis dan
peneyelesaikan yang kompleks dan sistematis, 8 siswa mudah menyerah saat mengerjakan soal yang mulai rumit.
7. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika yang ada di SMP Negeri 1 Selogiri menyatakan bahwa
guru yang baik adalah guru yang dapat membawa pemikiran guru ke dalam pemikiran siswa sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan yang dimiliki oleh anak didiknya. lampiran 61
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat direkomendasikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat digunakan oleh guru matematika SMP Negeri 1 Selogiri untuk
meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. 2. Dalam menyampaikan materi segiempat guru dapat menerapkan
pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah untuk meningkatkan keaktifan, tanggung jawab, dan literasi
matematika siswa. 3. Penggunaan soal serupa PISA dapat digunakan oleh guru matematika
SMP Negeri 1 Selogiri dalam pembelajaran supaya peserta didik memiliki lebih banyak pembendaharaan soal berorientasi PISA dan
terbiasa mengerjakan soal cerita dengan tingkat kesukaran serupa PISA untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
193
DAFTAR PUSTAKA
Abdi J., Ikhsan M., Marwan. 2013. Meningkatkan Kemampun Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Setara PISA Melalui Pendekatan
Konstruktivisme. Jurnal Peluang, vol 12. Adhitya, Y. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan
Masalah Matematika Materi Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar. Semarang: UNNES.
Aini, I.N. 2013. Meningkatkan Literasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Prosses Matematis Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Madrasah
Tsanawiyah. Universitas Pendidikan Indonesia skipsi tidak diterbitkan. Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana
Pendidik Memberdayakan Pemelajar di era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Bell, F.H. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Secondary School. New York: Wm C Brown Company.
Clement, S.R. 1984. Geometry with Aplication and Problem Solving
.
Depdiknas. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Fitriono, Y., Rochmad, Wardono. 2015. Model PBL dengan Pendekatan PMRI Berpenilaian Serupa PISA untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika
Siswa. UJMER 4 12015. Frudenthal, H. 1991. Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht :
Kluwer
.
Herman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Posdakarya.
Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press.
Istiandaru, A. et al. 2014. Developing PBL With Realistic-Scientific Approach and PISA-Adapted Assesment In Order To Improve Mathematics Literacy Capability.
ICMSE.
Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Karnasih, I. 2015. Analisis Kesalahan Newman pada Soal Cerita Matematis
Newman’s Error in Mathematical Word Problems. Jurnal PARADIKMA, vol 81: 37-51.
Mahdiansyah Rahmawati. 2014. Literasi Matematika Siswa Pendidikan Menengah: Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks Indonesia. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, vol 204.
Murdani, Johar, R. Turmudi, 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik Untuk Meningkatan Penalaran Geometri
Spasial Siswa Di Smp Negeri Aru Lhokseumawe. Jurnal Peluang, I2: 22-32. Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara. OECD. 2003. Literacy Skills for the World of Tomorrow. Further Results from PISA
2000. Paris: OECD. OECD. 2004. Learning for
Tomorrow’s World. First Result from PISA 2003. Paris: OECD.
OECD. 2007. PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World. Paris: OECD.
OECD. 2009. PISA 2009 Assessment Framework- Key Competencies i Reading, Mathematics and Science. Paris: OECD.
Pacemska, T.A, B. Zlatanovska, L. Lazarova, S. Pacemska. 2011. Possibilities for Using The Programming Packet Mathematica in Mathematical Education.
Proceeding Book 11th International Educational Technology Conference. Istanbul: University “Goce Delcev-Stip.
Paul Dickinson., Frank Eade., Steve Gough., Sue Hough.2010. Using Realistic Mathematics Education with low to middle attaining pupils in secondary schools.
Manchester Metropolitan University Institute of Education. Prakitipong, N. Nakamura, S. 2006. Analysis of Mathematics Performance of Grade
Five Students in Thailand Using Newman Procedure. Jounal of Internasional Cooperation in Education, vol 91:111-122.
Rifa‟I, A. C. Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Singh, P., A.A. Rahman, T.S. Hoon. 2010. The Newman Procedure for Analyzing Four Pupils Error on Written Mathematical Task : A Malaysian Perpective. Procedia
Social and Behavioral Science 8 2010: 264-271.
Slameto. 2003. Belajar dan Fakto-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Stacey, K. 2011. The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia. IndoMS. J. M. E. Vol 22: 95-126.
________. 2012. The Internasional Assessment of Mathematical Literacy: PISA 2012 Framework and Items. Seoul: International Congress on Mathematical Education.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitati dan R D. Bandung: Alfabeta.
_______. 2013a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan KombinasiMixed Methods. Bandung: Alfabeta.
________. 2013b. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Edisi
Revisi. Bandung: JICA-FPMIPA UPI. Treffers, A. 1987. Three dimensions a model of goal and theory description in
mathematics education. Dordrecht: Reidel, The Wiscobas Project. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berrorientasi Kontruktivis. Jakarta:
Prestasi Pustaka. Uno, H. B. 2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Wardono, S.B. Waluya, S. Mariani S. Candra. D. 2016. Mathematics Literacy on
Problem Based Learning with Indonesian Realistic Mathematics Education Approach Assisted E-Learning Edmodo.
http:iopscience.iop.orgissue1742- 65966913
. Journal of Physics: Conference Series 693 2016 012014.
White, A.L. 2010. Numeracy, Literacy and Newman‟s Error Analysis. Journal of Mathematics Education Southeast Asia, Vol:331:129-148.
Wijaya, A. 2015. Kesalahan Siswa Dalam Memilih Data Relevan Pada Soal Matematika Berbasis Konteks. Jurnal Pendidikan Matematika: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wintarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wulandari, B.. 2013. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 32.
197
LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas Uji Coba Konten Shape and Space
Soal Tipe 1 Kelas VIIB Soal Tipe 2 Kelas VIIG
No Kode
1 UC-01
2 UC-02
3 UC-03
4 UC-04
5 UC-05
6 UC-06
7 UC-07
8 UC-08
9 UC-09
10 UC-10 11 UC-11
12 UC-12 13 UC-13
14 UC-14 15 UC-15
16 UC-16 17 UC-17
18 UC-18 19 UC-19
20 UC-20 21 UC-21
22 UC-22 23 UC-23
24 UC-24 25 UC-25
26 UC-26 27 UC-27
No Kode
1 UC-28
2 UC-29
3 UC-30
4 UC-31
5 UC-32
6 UC-33
7 UC-34
8 UC-35
9 UC-36
10 UC-37
11 UC-38
12 UC-39
13 UC-40
14 UC-41
15 UC-42
16 UC-43
17 UC-44
18 UC-45
19 UC-46
20 UC-47
21 UC-48
22 UC-49
23 UC-50
24 UC-51
25 UC-52
26 UC-53
27 UC-54
28 UC-55
29 UC-56
30 UC-57
Lampiran 2 DAFTAR SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN
No NIS
Nama Kode Siswa
1 10457
Aisyah Nurwidya Oktaviana E-01
2 10458
Alda Vira Pramesti E-02
3 10459
Amalia Sri Esa Bagaskhara E-03
4 10460
Anggun Kristal Wulandari E-04
5 10461
Aprilia E-05
6 10462
Ayu Ramazdani Wicaksana E-06
7 10463
Berlia Alifiani E-07
8 10464
Citra Hanindia Yudya Laras Ati E-08
9 10465
I Nyoman Karma D N W E-09
10 10466
Iin Setyaningsih E-10
11 10467
Inggit Assyfa D S E-11
12 10468
Linda Setyawan E-12
13 10469
Meidya Putri Narisa E-13
14 10470
Miftah Royan Fajarani E-14
15 10471
Mohamad Iswara Azmi E-15
16 10472
Muhammad Shof Barodi A E-16
17 10473
Rahmad Nurasyid E-17
18 10474
Ramadhani Surya Hadinata E-18
19 10475
Regis Erlang Pramudya E-19
20 10476
Rico Jafar Saputra E-20
21 10477
Rifky Amirul Bayhaqi E-21
22 10478
Risma Nahva Firdausy E-22
23 10479
Rizka Sobirin E-23
24 10480
Rizky Nur Saputra E-24
25 10481
Sapdo Isnaya E-25
26 10482
Satriyo Bayu Pinilih E-26
27 10483
Sheva Muthi „Annisa E-27
28 10484
Tisfansyah Dhia Salsabila E-28
29 10485
Titin Kurniawati E-29
30 10486
Wida Ayu Nadia E-30
Lampiran 3 DAFTAR SISWA KELOMPOK KONTROL
No NIS
Nama Kode Siswa
1 10401
Abita Nur Pratama K-01
2 10402
Adellia Wandasari K-02
3 10403
Ady Saputra K-03
4 10404
Aldisar Ilyas Rifaldi K-04
5 10405
Anisa Nur Aziza K-05
6 10406
Arif Dwi Setyawan K-06
7 10407
Danu Alga Pamungkas K-07
8 10408
Enggar Mahesta Kusuma K-08
9 10409
Faisal Ridho Nugroho K-09
10 10410
Faseh Hanang Santoso K-10
11 10411
Galang Adi Pratama K-11
12 10413
Krisnando Duta Dwi Dagdo K-12
13 10414
Luluk Sajidah K-13
14 10415
Nabila Nawa Kasali K-14
15 10416
Revo Afif Putra Firmansyah K-15
16 10417
Rival Falentino Rahadial K-16
17 10418
Shofia Khairatunisa K-17
18 10419
Sri Sulastri K-18
19 10420
Suci Rahmawati K-19
20 10421
Titania Wiwit Yuniar K-20
21 10422
Trimara Ayu Prabandani K-21
22 10423
Tulus Wisnu Nugroho K-22
23 10424
Vania Anandila Dewi Warhas K-23
24 10425
Vitria Maya Sari K-24
25 10426
Yolanda OliviaHarya W K-25
26 10427
Yulia Ardela Putri K-26
201 Lampiran 4
KISI-KISI TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester
: VII2 Mata Pelajaran
: Matematika Materi Pokok
: Segiempat Alokasi Waktu
: 80 menit Banyak ButirSoal
: 12 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten indicator
pencapaian Konteks
Proses Indikator soal
Level Bentuk soal
Nomor soal
Alokasi waktu
Kategori Komponen
Deskripsi
202 Ruang dan
bentuk segiempat
-menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengan menghitung
keliling dan luas bangun
segiempat Pekerjaan
Membuat taman
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung keliling
taman
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
5. Mengevaluasi representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi sebuah
taman berbentuk persegi panjang. Jika ukuran
panjangnya dan
lebarnya . Siswa
diminta untuk menghitung keliling taman.
1 Uraian
1 5 menit
203 Ilmiah
Pohon cemara
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung banyak
pohon cemara di
sekeliling lapangan
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesain
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
Diberiksan ilustrasi sebuah lapangan berbentuk
persegi . di sekeliling tanaman ditanami pohon
cemara dengan jarak antar pohon
. Apabila sisi lapangan berukuran
. Siswa diminta untuk menentukan banyak
pohon cemara di sekeliling lapangan itu.
2 Uraian
2 6 menit
204 masalah
Pekerjaan Pabrik
memprodu ksi buku
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung keliling
persegi panjang
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi sebuah
pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat
luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang
sisi
. Jika lebar persegi panjang
. Siswa diminta untuk
menghitung keliling persegi panjang.
4 Uraian
3 6 menit
205 Pribadi
Adi membeli
bingkai Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
lebar bingkai berbetuk
persegi panjang
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Adi
akan membeli bingkai berbentuk persegi panjang
yang memiliki perbandingan
panjang:lebar adalah
dan keliling . Siswa
diminta untuk mencari lebar dari bingkai tersebut.
2 Uraian
4 6 menit
206 Umum
Konser musik
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung banyaknya
pengunjung konser
tersebut
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi untuk
konser musik, sebuah lapangan berbentuk
persegi panjang berukuran panjang
dan lebar disiapkan untuk
pengunjung. Tiket terjual habis bahkan banyak fans
yang berdiri. Siswa diminta untuk menentukan
kira-kira banyaknya pengunjung konser
tersebut. 5
Uraian 5
7 menit
207 Pendidika
n Alat
peraga persegi
panjang dan
persegi Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
lebar panjang rusuk persegi
maksimal
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut
akan digunakan untuk membuat kerangka persegi
panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat
kerangka persegi panjang dengan ukuran
jika dengan ukuran kawat yang sama hendak
dibuat kerangka persegi.
Siswa diminta untuk menghitung panjang rusuk
persegi maksimal yang dapat dibuat.
6 Uraian
6 9 menit
208 Umum
Lapangan sepak bola
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung harga rumput
Jepang untuk menutupi
lapangan sepak bola
itu
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara Diberikan ilustrasi sebuah
lapangan sepak bola berukuran
akan ditutupi dengan jenis rumput Jepang.jika harga
rumput Jepang per
sama dengan Rp 2.500,00. Siswa diminta untuk
menghitung harga rumput Jepang untuk menutupi
lapangan tersebut. 3
Uraian 7
6 menit
209 pemecahan
masalah
210 Pekerjaan
Membuat kamar
mandi Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
harga keramik
seluruhnya
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak Ali
akan membuat sebuah kamar mandi berukuran
yang dindingnya akan ditutup
keramik setinggi
. Jika ukuran keramik
dan harganya Rp 1.200,00buah. Siswa
diminta menentukan harga keramik seluruhnya.
5 Uraian
8 7 menit
211 Pribadi
Pak Amin membuat
meja Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Anton membuat meja dari papan berbentuk
jajargenjang. Gambar di samping adalah papan
yang digunakan Pak Anton. Jika
. Siswa diminta untuk menentukan nilai
3 Uraian
9 6 menit
212 Umum
Lukisan Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang sisi persegi
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Aldi
melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran
tersebut terdapat lukisan berbentuk
persegi dan
persegi panjang. Keliling lukisan
persegi=keliling lukisan persegi panjang.
Jika lukisan
persegi panjang
memiliki luas
dan lebar ,
siswa diminta
untuk menghitung sisi lukisan
perseg. 4
Uraian 10
7 menit
213 Umum
Cermin Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang sisi
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan
ilustrasi di
sebuah lorong
sekolah terdapat cermin berbentuk
jajargenjang. Gambar di bawah ini menjelaskan
ukuran
dari cermin
tersebut: Siswa diminta untuk
menghitung panjang 1
Uraian 11
5 menit
P T
Q R
U S
12 cm
214 Pribadi
Taman Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang sisi
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Budi membuat dua buah taman bebentuk persegi
dan persegi panjang di depan rumahnya. Jika sisi
taman
persegi adalah
dan taman persegi panjang memiliki
panjang serta
lebar . Jika
keliling taman
persegi samadengan keliling taman
persegi panjang. Siswa diminta untuk menghitung
panjang sisi dan keliling taman persegi tersebut
6 Uraian
12 9 menit
215
216 Lampiran 5
KISI-KISI TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester
: VII2 Mata Pelajaran
: Matematika Materi Pokok
: Segiempat Alokasi Waktu
: 80 menit Banyak ButirSoal
: 12 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten indicator
pencapaian Konteks
Proses Indikator soal
Level Bentuk soal
Nomor soal
Alokasi waktu
Kategori Komponen
Deskripsi
217 Ruang dan
bentuk segiempat
-menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengan menghitung
keliling dan luas bangun
segiempat Pribadi
Mengelilin gi
lapangan Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang lapangan
2. Menunjukkan cara mencapai
solusi 3. Menjelaskan
alasan setiap langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
5. Mengevaluasi representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Dina
mengelilingi lapangan berbentuk persegi panjang.
Ternyata keliling lapangan itu adalah
dan lebar lapangan
. Siswa diminta untuk menghitung
panjang lapangan tersebut 1
Uraian 1
5 menit
218 Pekerjaan
Berjualan bingkai
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung keliling
bingkai
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesain
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Bu Desi
berjualan bingkai berbentuk persegi panjang.
Panjang bingkai tersebut samadengan dua kali
lebarnya. Jika luas bingkai
. Siswa diminta untuk menghitung keliling
bingkai tersebut. 2
Uraian 2
6 menit
219 Umum
Jendela Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
lebar kolam persegi
panjang
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi di
sebuah tempat terdapat dua jenis jendela yaitu
berbentuk persegi panjang dan persegi. Jika diketahui
keliling persegi samadengan dua kali
keliling persegi panjang, luas kolam persegi
, dan panjang kolam persegi panjang
. Siswa diminta untuk menghitung lebar jendela
persegi panjang. 4
Uraian 3
7 menit
220 Pendidika
n Papan tulis
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communicatio,,
using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung luas papan
tulis
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Budi mengajar di kelas menggunakan papan tulis
berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis tersebut
memiliki panjang
lebih dari lebarnya. Siswa diminta untuk menghitung
luas papan tulis. 5
Uraian 4
7 menit
221 Pekerjaan
Memasang keramik
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung biaya
pembuatan pagar
2. Menunjukkan cara mencapai
solusi 3. Menjelaskan
alasan setiap langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi suatu
kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang dan lebar
. Sekeliling kebun itu akan dipasangi pagar yang
terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar
. Siswa diminta untuk menghitung
biaya pembuatan pagar. 3
Uraian 5
6 menit
222 Pendidika
n Alat
peraga persegi
panjang dan
persegi Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1.Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling papan persegi
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak
buku, papan tersebut terdiri dari bentuk persegi
dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang
memiliki perbandingan panjang dan lebar
samadengan
dan keliling
. Jika papan persegi memiliki panjang
sisi lebar papan
persegi panjang. Siswa diminta untuk menghitung
keliling papan persegi 6
Uraian 6
9 menit
223 Umum
Butik menjual
cermin Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling cermin
persegi panjang
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan
ilustrasi di
sebuah butik menjual dua jenis
cermin. Jenis
I berbentuk
persegi dan
jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya
memiliki hubungan
panjang cermin persegi panjang
panjang sisi cermin
persegi, lebar
cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling
cermin persegi
adalah . Siswa diminta
untuk menghitung keliling cermin persegi panjang.
5 Uraian
7 7 menit
224 Pribadi
Rumah Aldi
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi di
samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk
jajargenjang. Jika
dan . Siswa diminta
untuk menghitung: a.
b. Besar 3
Uraian 8
6 menit
225 Pekerjaan
Jual beli
keramik Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
luas keramik.
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Tono seorang
pemilik Toko Bangunan. Di toko
miliknya Pak
Tono menjual berbagai macam
keramik. Tian membeli keramik
berberntuk persegi dari toko Pak
Tono. Ternyata keramik tersebut memiliki panjang
diagonal . Siswa
diminta untuk menghitung luas keramik.
6 Uraian
9 9 menit
226 Pribadi
Membeli buku
gambar Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling buku
gambar.
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Bu Susi
pergi ke toko alat tulis membeli
buku gambar
berbentuk persegi panjang untuk
anaknya. Jika
panjang buku
gambar samadengan
dari lebarnya
dan luasnya
. Siswa diminta untuk menentukan keliling
buku gambar tersebut. 4
Uraian 10
7 menit
227 Pribadi
Membeli papan
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung perbandingan
luas papan.
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Wisnu membeli dua buah papan berbentuk persegi
panjang untuk membuat sebuah
meja. Jika
perbandingan panjang
kedua papan dan perbandingan lebar
. Siswa
diminta untuk menghitung perbandingan luas kedua
papan milik Pak Wisnu. 2
Uraian 11
6 menit
228 Umum
Lukisan Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling lukisan.
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi pada
sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan
berbentuk
jajargenjang. Gambar berikut adalah
sketsa dari lukisan tersebut
Siswa diminta untuk menghitung keliling
lukisan. 1
Uraian 12
5 menit
Lampiran 6 Soal Tes Uji Coba 1
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Waktu
: 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 12 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesmipulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. TAMAN
2. POHON CEMARA Pak Andi akan membuat sebuah taman.
Ukuran panjang dan lebar taman itu adalah ,
maka berapa
keliling taman itu?
Sebuah lapangan berbentuk persegi di sekeliling lapangan akan ditanami pohon cemara dengan
jarak antar pohon . Apabila sisi
lapangan berukuran . Berapa banyak
pohon cemara yang mengelilingi lapangan itu?
3. BUKU
4. BINGKAI
5. KONSER MUSIK
6. KAWAT
7. LAPANGAN SEPAK BOLA Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk
persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi
dengan panjang sisi
. Jika lebar persegi panjang
maka berapa keliling persegi panjang tersebut?
Adi pergi ke sebuah toko untuk membeli bingkai berbentuk persegi panjang, bingkai tersebut
memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Berapa lebar bingkai
tersebut?
Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang berukuran
disiapkan untuk pengunjung acara konser musik. Tiket terjual
habis bahkan banyak fans yang berdiri. Berapa banyaknya pengunjung konser tersebut?
Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat
kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi panjang
dengan ukuran
. Jika dengan ukuran kawat yang sama hendak dibuat
kerangka persegi
maka berapa
panjang maksimal dari rusuk persegi tersebut?
Sebuah lapangan sepak bola berukuran akan ditutup dengan jenis rumput Jepang.
Jika harga rumput Jepang per adalah
. Berapa harga rumput Jepang seluruhnya?
8. KAMAR MANDI
9. TAMAN
10. LUKISAN
11. CERMIN
12. TAMAN Pak Ali akan membuat sebuah kamar mandi
berukuran yang dindingnya akan
ditutup keramik setinggi lihat gambar. Jika
ukuran keramik dan harganya
. Berapa harga keramik seluruhnya?
Di sebuah lorong sekolah terdapat cermin berbentuk jajargenjang. Gambar di samping
menjelaskan ukuran dari cermin tersebut. Hitung panjang
Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk
persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika
lukisan persegi panjang memiliki luas
dan lebar , berapa panjang sisi lukisan
persegi? Pak Anton membuat meja dari
papan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping adalah papan
yang digunakan Pak Anton. Jika
. Tentukan nilai
Pak Budi membuat dua buah taman bebentuk persegi dan persegi panjang di depan rumahnya. Jika sisi
taman persegi adalah dan taman persegi
panjang memiliki panjang serta lebar
. Jika keliling taman persegi samadengan keliling taman persegi panjang. Hitung panjang sisi
dan keliling taman persegi tersebut
Lampiran 7 Soal Tes Uji Coba 2
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Waktu
: 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 12 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesimpulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. LAPANGAN
2. BINGKAI Dian
mengelilingi lapangan
berbentuk persegi panjang. Ternyata keliling lapangan itu adalah
dan lebar lapangan . Hitung
panjang lapangan tersebut
Bu Desi berjualan bingkai berbentuk persegi panjang. Panjang bingkai
tersebut samadengan dua kali lebarnya. Jika luas bingkai
. Berapa keliling bingkai tersebut?
3. JENDELA
4. PAPAN TULIS
5. LANTAI RUANG TAMU
6. RAK BUKU Pak
Budi mengajar
di kelas
menggunakan papan tulis berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis
tersebut memiliki panjang dari
lebarnya dan kelilingnya . Hitung
luas papan tulis tersebut
Suatu kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
dan lebar . Sekeliling kebun itu akan dipasangi
pagar yang terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar
tiap m. hitunglah biaya yang diperlukan untuk
pembuatan pagar tersebut
Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan
tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang
memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah
dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang
sisi lebar persegi panjang. Hitung
keliling papan persegi tersebut Di sebuah gedung, terdapat dua jenis
jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika diketahui keliling
persegi samadengan dua kali keliling persegi panjang dan luas jendela
persegi
, sedangkan panjang jendela persegi panjang
. Tentukan lebar jendela persegi panjang tersebut
7. CERMIN
8. SAPU TANGAN
9. KERAMIK
10. BUKU GAMBAR Pak Tono seorang pemilik Toko
Bangunan. Di toko miliknya Pak Tono menjual berbagai macam keramik.
Tian membeli keramik berberntuk persegi dari toko Pak Tono. Ternyata
keramik tersebut memiliki panjang diagonal
. Hitung luas keramik tersebut
Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk
persegi panjang untuk anaknya. Jika
panjang buku gambar samadengan dari lebarnya dan luasnya
. Tentukan
keliling buku
gambar tersebut
Di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika
dan . Hitung:
a. b. Besar
Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan
jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang
cermin persegi panjang panjang sisi
cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi
adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang
11. PAPAN
12. LUKISAN Pak Wisnu membeli dua buah papan
berbentuk persegi panjang untuk membuat
sebuah meja.
Jika perbandingan panjang kedua papan
dan perbandingan lebar . Hitung bandingan luas
kedua papan milik Pak Wisnu.
Pada sebuah
pameran lukisan
terdapat sebuah lukisan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping
adalah sketsa dari lukisan tersebut. Hitung keliling lukisan tersebut
Lampiran 8 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 1
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Pokok Bahasan
: Segiempat Waktu
: 80 menit No Penyelesaian
SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi
waktu 1.
Comprehension dan
Formulating Diket:
Ditanya: keliling taman yang berbentuk persegi panjang
Transformastion Menentukan
keliling taman
dengan rumus Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Jadi luas taman adalah
2 2
2 3
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument
mathematizing. Representation
5 menit
2 Comprehension
dan Formulating
Diket: Jarak
antar pohon
Ditanya: banyak pohon cemara di sekeliling lapangan
Transformastion Menentukan
banyak pohon
cemara dari rumus dibagi jarak antar pohon
Process skill dan employing Banyak pohon cemara
buah Encoding dan interpreting
Jadi banyak pohon cemara adalah
2 1
1 2
3 1
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument mathematizing.
Representation 6 menit
3 Comprehension
dan 6 menit
Formulating Diket:
Ditanya: keliling
buku berbentuk persegi panjang
Transformastion Menentukan
panjang sisi
persegi panjang
dengan menggunakan
rumus Menghitung keliling dengan
rumus
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Jadi keliling persegi panjang
adalah 2
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument
mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Representation
4 Comprehension
dan Formulating
Diket:
Ditanya: lebar bingkai? Transformastion
Menentukan lebar bingkai dari rumus
Process skill dan employing 2
1 2
2 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing 6 menit
Encoding dan interpreting Jadi lebar bingkai adalah
1 Representation
5 Comprehension
dan Formulating
Diket: lapangan
berbentuk persegi
panjang dengan
dan Ditanya:
berapa kira-kira
banyaknya pengunjung tersebut Transformastion
Menentukan banyak
pengunjung dari rumus luas Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Tiap
kira-kira ditempati orang
jadi banyak pengunjung pengunjung
Interpreting Jadi
kira-kira banyaknya
pengunjung konser
tersebut adalah
orangt tiap ditempati oleh
orang 2
1 1
2 3
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument
mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Representation 7 menit
6 Comprehension
dan Formulating
Diket: ukuran
kawat Ditanya: panjang rusuk persegi
maksimal jika
dibuat kerangka persegi
Transformastion Menentukan
panjang rusuk
persegi dari
rumus Process skill dan employing
2 1
2 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing 9 menit
Encoding dan interpreting Jadi panjang rusuk persegi
maksimal adalah .
2 1
Representation
7 Comprehension
dan Formulating
Diket: lapangan
berukuran Harga rumput Jepang
per Ditanya: harga rumput Jepang
seluruhnya Transformastion
Menentukan
rumput Jepang
dengan rumus
Process skill dan employing
Harga rumput
Jepang seluruhnya
Encoding dan interpreting Jadi
harga rumput
Jepang seluruhnya
2 1
2 2
2 1
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Representation
6 menit
8 Comprehension
dan Formulating
Diket: kamar mandi berukuran ditutup keramik
setinggi
Ukuran keramik
Harga keramik per buah Ditanya:
harga keramik
seluruhnya Transformastion
Menentukan harga
keramik dengan menghitung luas kamar
mandi terlebih dulu Process skill dan employing
2 1
2 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument 7 menit
harga keramik= Encoding dan interpreting
Jadi harga keramik seluruhnya 2
1 mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Representation
9 Comprehension
dan Formulating
Diket: sifat
jajargenjang Ditanya:
Transformation Mencari nilai
dari Process skill and employing
Encoding dan interpreting Jadi
luas persegi
adalah 2
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument
mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Representation 6 menit
10 Comprehension
dan Formulating
Diket:
Ditanya: panjang sisi persegi Transformastion
Menentukan panjang
sisi persegi dari luas dan keliling
persegi panjang Process skill dan employing
2 1
2 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and 7 menit
Encoding dan interpreting Jadi panjang sisi persegi adalah
2 1
technical language and operation mathematizing
Representation
11 Comprehension
and formulating
Diket:
sifat persegi
Ditanya: Transformation
Mencari dari teorema
Pythagoras √
Mencari Process skill and employing
√ √
√ √
Encoding and interpreting Jadi panjang
2 1
2 2
2 1
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Representation
5 menit
12 Comprehension
and formulating
Diket: Taman persegi:
Taman persegi panjang
Ditanya: Transformation
Mencari dari
Mencari Process skill and employing
2 1
2 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical language and operation
mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning, and argument 9 menit
Encoding and interpreting Jadi
2 1
mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language and operation mathematizing
Representation
Total skor 120
80 menit
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 2
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Pokok Bahasan
: Segiempat Waktu
: 80 menit No Penyelesaian
Skor Kemampuan Proses dalam PISA
Alokasi Waktu
1. Comprehension and formulating
Diket: Ditanya: panjang lapangan
Transformation Menentukan panjang lapangan dari
Process Skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi panjang lapangan adalah 2
1
2
2
2
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Representation
6 menit
2. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: keliling bingkai Transformation
Mencari dari
Mencari 2
1
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. 6 menit
Process skill and employing
√ Encoding and interpreting
Jadi keliling bingkai tersebut adalah
2
2
1 Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
3. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: lebar kolam persegi panjang
Transformation Mencari
dari Mencari
dari
Process skill and employing
√ 2
1
2
2
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing 8 menit
Encoding and interpreting
Jadi lebar jendela persegi panjang adalah
1 Representation
4. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: luas papan tulis Transformation
Mencari dari
Mencari Process skill and employing
Encoding and interpreting Jadi luas papan tulis adalah
2
1
2
2
2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
8 menit
5. Comprehension dan Formulating
Diket: Biaya pagar
Ditanya: biaya yang diperlukan Transformastion
Biaya yang diperlukan Process skill dan employing
2 1
2 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical
language and
operation mathematizing Devising strategies for solving
10 menit
Biaya pagar
Encoding dan interpreting Jadi biaya yang diperlukan sebesar
2 1
problem, reasoning,
and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical
language and
operation mathematizing Representatiom
6. Comprehension and formulating
Diket: Persegi panjang
Persegi
Ditanya: keliling papan persegi panjang
Transformation Misal
Mencari dari
Mencari Process skill and employing
Encoding and interpreting 2
1
2
2
2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
10 menit
Jadi keliling papan persegi adalah
7. Comprehension and formulating
Diket: sisi persegi=
Ditanya: keliling cermin persegi panjang
Transformation Mencari
dari Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi cermin persegi panjang adalah .
2
1
1
3
2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
8 menit
8. Comprehension and formulating
Diket: .
Ditanya: 1
1 Communication, mathematizing
Communication 8 menit
a. b. Besar
Transformation sifat
jajargenjang .
Process skill and employing
Encoding and interpreting Jadi
2
3
2
1 Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
9. Comprehension and formulating
Diket: diagonal= Ditanya: luas keramik
Transformation Mencari
dari diagonal yang diketahui
Process skill and employing
√ 1
1
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing 8 menit
√ √
√ √
√
Encoding and interpreting Jadi
luas keramik
adalah 3
2
1 Representation
10. Comprehension and formulating Diket:
Ditanya: keliling Transformation
Mencari dari
Mencari Process skill and employing
√ 2
1
2
2
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing 8 menit
Encoding and interpreting Jadi keliling buku gambar adalah
1 Representation
11. Comprehension and formulating Diket:
, Ditanya:
Transformation Mencari
Misal: ,
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi perbandingan kedua luas papan adalah
2 1
2
2
2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
5 menit
12. Comprehension and formulating Diket:
Ditanya: keliling jajargenjang Transformation
sifat jajargenjang
Mencari √
Mencari Process skill and employing
√ √
√ 2
1
2
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing 5 menit
√ Encoding and interpreting
Jadi keliling jajargenjang tersebut adalah
2
1 Representation
Lampiran 10 PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT Rumus:
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Keterangan: koefisien korelasi antara dan
banyaknya subjeksiswa yang diteliti ∑ jumlah skor tiap butir soal
∑ jumlah skor total ∑
jumlah kuadrat skor butir soal ∑
jumlah kuadrat skor total Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan valid.
253 Lampiran 11
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Uji Coba 1
No Kode Siswa
Skor Tiap Butir Soal Y
Y2 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 12 UC-12
10 10
3 10
8 10
6 6
10 6
10 89
7921
ke lom
pok a tas
6 UC-06 10
8 10
10 8
5 10
5 10
10 86
7396 15 UC-15
10 10
10 10
8 3
10 5
10 8
84 7056
20 UC-20 10
8 10
10 8
3 8
5 10
10 82
6724 2 UC-02
10 10
10 8
8 3
10 5
10 8
82 6724
9 UC-09 10
10 3
3 8
3 10
6 8
6 10
4 81
6561 11 UC-11
10 3
3 10
8 3
8 6
4 6
10 8
79 6241
17 UC-17 10
3 4
10 8
3 8
5 4
6 10
8 79
6241 18 UC-18
10 10
3 4
8 10
10 6
6 6
5 78
6084 13 UC-13
10 10
3 8
8 10
10 6
10 75
5625 16 UC-16
8 3
4 10
8 3
8 8
3 6
10 3
74 5476
3 UC-03 8
8 3
1 8
8 10
10 6
10 72
5184 1 UC-01
10 3
4 8
6 3
8 8
3 6
10 3
72 5184
8 UC-08 10
8 3
3 8
10 10
4 6
5 67
4489 27 UC-27
10 3
3 3
8 3
8 4
3 8
10 5
68 4624
Ke lom
pok ba wa
h 22 UC-22
4 10
4 3
10 10
6 10
5 5
66 4356
10 UC-10 8
6 3
3 8
10 5
8 6
3 3
65 4225
26 UC-26 10
10 3
8 8
10 4
1 10
64 4096
4 UC-04 3
3 6
3 5
6 6
10 3
6 10
61 3721
5 UC-05 10
3 3
8 3
8 4
3 6
10 3
61 3721
254 14 UC-14
10 10
3 8
8 10
4 53
2809 21 UC-21
10 10
3 3
4 3
8 6
5 52
2704 19 UC-19
10 6
3 3
8 3
10 8
51 2601
7 UC-07 3
10 4
8 10
6 5
46 2116
23 UC-23 10
10 3
8 10
5 46
2116 25 UC-25
3 8
3 10
5 3
8 3
43 1849
24 UC-24 10
10 3
5 8
4 40
1600 1776 127444
Va li
d it
as Jumlah X
237 200
113 132
188 99
239 165
77 140
178 47
Jumlah X2 2235 1746
653 1042
1446 625
2173 1163
491 1022
1632 255
Jumlah XY 16356 13355
8122 9676 13001
7053 16131 11348
5483 10340
13110 3469
rxy 0.3843
-0.08 0.534
0.55 0.418
0.335 0.1016 0.2763 0.25 0.7373
0.73 0.32
rtabel 0,381
0,381 0,381
0,381 0,381
0,381 0,381
0,381 0,381
0,381 0,381
0,381 Valid
tidak valid
valid valid
valid tidak
tidak tidak
valid valid
tidak
re ali
bil it
as varians butir
5.7284 9.797 6.6694
14.69 5.073
9.704 2.1262 5.7284 10.1 10.966
16.98 6.41
total varians 103.93
varians total 393.75
r11 0.7644
rtabel 0,381
realibilitas reliabel
ti ngka
t ke
sukar an
rata-rata skor siswa
8.7778 7.407 4.1852
4.889 6.963
3.667 8.8519 6.1111 2.85 5.1852
6.593 1.74
skor max 10
10 10
10 8
10 10
10 10
10 10
8 jumlah siswa
27 27
27 27
27 27
27 27
27 27
27 27
TK 0.87778
0.741 0.4185 0.489
0.87 0.367 0.8852 0.6111
0.29 0.5185 0.659
0.22
255 kriteria
Mudah mudah sedang sedang mudah sedang mudah sedang sulit
sedang sedang sulit
da ya
pe mbed
a rata-rata kelas
atas 9.7143
7.429 5.2143 6.929
7.857 3.929
9 7.0714 3 7.1429
8.714 2.57
rata-rata kelas bawah
7.7692 7.385 3.0769
2.692 6
3.385 8.6923 5.0769 2.69 3.0769
4.308 0.85
skor max 10
10 10
10 8
10 10
10 10
10 10
8 D
0.1945 0.004 0.2137
0.424 0.232
0.054 0.0308 0.1995 0.03 0.4066
0.441 0.22
jelek jelek
cukup Baik
cukup jelek
jelek jelek
jelek baik
baik cukup
Perhitungan: Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
√{ }{
Pada taraf nyata dan diperoleh
Karena maka butir soal nomor 1 valid.
256 Lampiran 12
RANGKUMAN ANALISIS HASIL UJI COBA 1 SOAL KEMAMPUAN LITERASI Nomor
Soal Indikator
Validitas Realibilitas Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda Keterangan
1 1,2,3,4,5,6,7 0,3843
Valid
Reliable 0,87778 Mudah
0,1945 Jelek
Disisihkan 2
1,2,3,4,5,6,7 -0,08 Tidak
0,7407 Mudah
0,004 Jelek
Disisihkan 3
1,2,3,4,5,6,7 0,534 Valid
0,4185 Sedang
0,2137 Cukup Dipakai
4 1,2,3,4,5,6,7 0,55
Valid 0,489
Sedang 0,424
Baik Dipakai
5 1,2,3,4,5,6,7 0,418
Valid 0,87
Mudah 0,232
Cukup Dipakai 6
1,2,3,4,5,6,7 0,335 Valid
0,367 Sedang
0,054 Jelek
Dipakai 7
1,2,3,4,5,6,7 0,1016 Tidak
0,8852 Mudah
0,0308 Jelek
Disisihkan 8
1,2,3,4,5,6,7 0,2763 Tidak
0,6111 Sedang
0,1995 Jelek
Disisihkan 9
1,2,3,4,5,6,7 0,25 Tidak
0,285 Sulit
0,03 Jelek
Disisihkan 10
1,2,3,4,5,6,7 0,7373 Valid
0,5185 Sedang
0,4066 Baik
Dipakai 11
1,2,3,4,5,6,7 0,73 Valid
0,659 Sedang
0,441 Baik
Dipakai 12
1,2,3,4,5,6,7 0,32 Tidak
0,22 Sulit
0,22 Cukup Disisihkan
Indikator: 1. Communication
2. Mathematizing 3. Representations
4. Reasoning and argument 5. Devising strategies for solving problems
6. Using symbolic, formal, and technical language and operation 7.
Using mathematics tool
Lampiran 13 PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus:
[ [
∑ ]]
Keterangan: : realibilitas tes secara keseluruhan
∑ jumlah varians skor tiap-tiap item
: banyaknya item : varians total
Dengan rumus varians ∑
∑
Keterangan: : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir
jumlah peserta tes Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan reliable.
Perhitungan: Berdasarkan tabel pada analisis butir soal diperoleh:
Butir soal 1:
∑
∑
Butir soal 2:
∑
∑
Butir soal 3:
∑
∑
Butir soal 4:
∑
∑
Butir soal 5:
∑
∑
Butir soal 6:
∑
∑
Butir soal 7:
∑
∑
Butir soal 8:
∑
∑
Butir soal 9:
∑
∑
Butir soal 10:
∑
∑
Butir soal 11:
∑
∑
Butir soal 12:
∑
∑
Sehingga diperoleh nilai ∑
Sedangkan, ∑
∑
Jadi [
[ ∑
]] [ ] [
]
Pada taraf nyata dengan diperoleh
. Karena maka
butir soal dikatakan reliabel.
Lampiran 14 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND
SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus:
Keterangan: tingkat kesukaran
: rata-rata nilai tiap butir soal : skor maksimal
Kriteria: : item mudah
: item sedang : item sukar
Perhitungan: Butir soal 1:
mudah Butir soal 2:
mudah Butir soal 3:
sedang Butir soal 4:
sedang Butir soal 5:
mudah Butir soal 6:
sedang Butir soal 7:
mudah Butir soal 8:
sedang
Butir soal 9: sukar
Butir soal 10: sedang
Butir soal 11: sedang
Butir soal 12: sukar
Lampiran 15 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus:
Keterangan: : daya pembeda
: rata-rata skor kelompok atas : rata-rata skor kelompok bawah
: skor maksimal Kategori daya pembeda:
Daya Pembeda D Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif Sangat baik excellent
Baik good Cukup satistifactory
Jelek poor Jelek Sekali
Perhitungan: Butir soal 1:
jelek Butir soal 2:
jelek Butir soal 3:
cukup Butir soal 4:
baik Butir soal 5:
cukup
Butir soal 6: jelek
Butir soal 7: jelek
Butir soal 8: jelek
Butir soal 9: jelek
Butir soal 10: baik
Butir soal 11: baik
Butir soal 12: cukup
Lampiran 16 PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT Rumus:
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Keterangan: koefisien korelasi antara dan
banyaknya subjeksiswa yang diteliti ∑ jumlah skor tiap butir soal
∑ jumlah skor total ∑
jumlah kuadrat skor butir soal ∑
jumlah kuadrat skor total Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan valid.
264 Lampiran 17
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Uji Coba 2
No Kode Siswa
Skor Tiap Butir Soal Y
Y2 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 12 U-39
10 10
10 10
5 10
8 3
3 3
3 4
79 6241
ke lo
m p
o k
a tas
19 U-46 10
10 10
10 10
5 8
3 2
3 3
5 79
6241 26 U-53
10 5
10 8
10 10
10 8
2 1
74 5476
22 U-49 8
5 10
8 10
10 4
3 3
3 3
3 70
4900 11 U-38
10 6
10 10
10 8
3 4
4 3
68 4624
25 U-52 10
10 10
3 5
5 10
3 3
3 3
1 66
4356 10 U-37
10 10
10 3
6 5
10 5
1 1
1 62
3844 13 U-40
10 10
10 3
5 5
10 5
2 1
61 3721
24 U-51 8
8 8
5 5
5 8
5 3
3 1
59 3481
17 U-44 8
8 8
6 6
4 4
3 3
3 3
1 57
3249 20 U-47
10 10
10 4
10 6
4 3
1 1
59 3481
9 U-36 10
10 10
5 10
5 3
3 1
1 58
3364 5 U-32
8 8
8 5
5 5
3 3
3 3
3 1
55 3025
3 U-30 10
10 10
5 10
5 3
1 1
1 56
3136 23 U-50
8 8
8 8
5 5
3 3
3 3
54 2916
18 U-45 10
10 3
3 5
4 4
4 4
3 2
52 2704
ke lo
m p
o k
b awah
28 U-55 10
8 8
3 3
3 3
3 2
3 3
3 52
2704 30 U-57
10 10
5 4
3 4
4 3
3 4
1 51
2601
265 14 U-41
8 8
10 5
10 5
3 1
50 2500
29 U-56 8
8 8
2 5
2 2
3 3
2 3
3 49
2401 1 U-28
10 8
8 2
2 2
3 3
3 3
3 1
48 2304
15 U-42 8
8 8
5 5
3 3
3 2
3 48
2304 21 U-48
10 10
10 5
10 3
48 2304
2 U-29 8
10 8
5 10
5 1
47 2209
4 U-31 8
8 8
5 5
4 3
3 44
1936 16 U-43
8 8
8 5
5 3
3 3
43 1849
6 U-33 10
8 8
5 5
1 37
1369 27 U-54
10 8
8 5
2 33
1089 7 U-34
10 8
6 2
3 2
1 32
1024 8 U-35
10 8
6 5
3 32
1024 1623
92377
Val id
itas Jumlah X
278 256
254 154
188 130
121 81
49 51
37 24
Jumlah X2 2604
2246 2238
942 1416
772 777
317 143
149 97
76 Jumlah XY
15078 13852
14103 8813
10702 7839
7427 4824
2934 3024
2227 1554
rxy 0.11
0.00 0.57
0.58 0.51
0.83 0.77
0.66 0.53
0.50 0.46
0.50 rtabel
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
0,361 0,361
tidak tidak
valid valid
valid valid
valid valid
valid valid
valid valid
real ib
il itas
varians butir 5.90
6.19 6.93
6.28 9.73
7.62 9.98
3.50 2.12
2.12 1.69
1.81 total varians
63.89 varians total
314.39 r11
0.94 rtabel
0,361
266
realibilitas reliabel
ti n
g kat
k esukaran
rata-rata skor siswa
9.27 8.53
8.47 5.13
6.27 4.33
4.03 2.70
1.63 1.70
1.23 0.80
skor max 10
10 10
10 10
10 10
8 4
4 3
5 jumlah siswa
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
30 30
TK 0.93
0.85 0.85
0.51 0.63
0.43 0.40
0.34 0.41
0.43 0.41
0.16 kriteria
mudah mudah mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sukar
d aya
p e
m b
eda rata-rata
kelas atas 9.33
8.53 9.47
6.20 7.47
6.20 6.07
3.67 2.13
2.13 1.60
1.00 rata-rata
kelas bawah 9.20
8.53 7.47
4.07 5.07
2.47 2.00
1.73 1.13
1.27 0.87
0.60 skor max
10 10
10 10
10 10
10 8
4 4
3 5
D 0.01
0.00 0.20
0.21 0.24
0.37 0.41
0.24 0.25
0.22 0.24
0.08 jelek
jelek jelek
cukup cukup
cukup baik
cukup cukup
cukup cukup
jelek
Perhitungan: Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
√{ }{
} Pada taraf nyata
dan diperoleh Karena
maka butir soal no 1 tidak valid.
267 Lampiran 18
RANGKUMAN ANALISIS HASIL UJI COBA 2 SOAL KEMAMPUAN LITERASI
Nomor Soal
Indikator Validitas
Realibilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda
Keterangan 1
1,2,3,4,5,6,7 0.11 Tidak
Reliable 0,93
Mudah 0,01
Jelek Disisihkan
2 1,2,3,4,5,6,7 0,0045
Tidak 0,85
Mudah 0,00
Jelek Disisihkan
3 1,2,3,4,5,6,7 0,57
Valid 0,85
Mudah 0,20
Jelek Diperbaiki dan dipakai
4 1,2,3,4,5,6,7 0,58
Valid 0,51
Sedang 0,21
Cukup Dipakai 5
1,2,3,4,5,6,7 0,51 Valid
0,63 Sedang
0,24 Cukup Dipakai
6 1,2,3,4,5,6,7 0,83
Valid 0,43
Sedang 0,37
Cukup Dipakai 7
1,2,3,4,5,6,7 0,77 Valid
0,40 Sedang
0,41 Baik
Dipakai 8
1,2,3,4,5,6,7 0,66 Valid
0,34 Sedang
0,24 Cukup Dipakai
9 1,2,3,4,5,6,7 0,53
Valid 0,41
Sedang 0,25
Cukup Dipakai 10
1,2,3,4,5,6,7 0,50 Valid
0,43 Sedang
0,22 Cukup Dipakai
11 1,2,3,4,5,6,7 0,46
Valid 0,41
Sedang 0,24
Cukup Dipakai 12
1,2,3,4,5,6,7 0,50 Valid
0,16 Sulit
0,08 Jelek
Diperbaiki dan dipakai Indikator:
1. Communication 2. Mathematizing
3. Representations 4. Reasoning and argument
5. Devising strategies for solving problems 6. Using symbolic, formal, and technical language and operation
7. Using mathematics tools
Lampiran 19 PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT TIPE 2 Rumus:
[ [
∑ ]]
Keterangan: : realibilitas tes secara keseluruhan
∑ jumlah varians skor tiap-tiap item
: banyaknya item : varians total
Dengan rumus varians ∑
∑
Keterangan: : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir
jumlah peserta tes Kriteria:
Jika maka butir soal dikatakan reliable.
Perhitungan: Berdasarkan tabel pada analisis butir soal diperoleh:
Butir soal 1:
∑
∑
Butir soal 2:
∑
∑
Butir soal 3:
∑
∑
Butir soal 4:
∑
∑
Butir soal 5:
∑
∑
Butir soal 6:
∑
∑
Butir soal 7:
∑
∑
Butir soal 8:
∑
∑
Butir soal 9:
∑
∑
Butir soal 10:
∑
∑
Butir soal 11:
∑
∑
Butir soal 12:
∑
∑
Sehingga diperoleh nilai ∑
Sedangkan, ∑
∑
Jadi [
[ ∑
]] [ ] [
] Pada taraf nyata
dengan diperoleh . Karena
maka butir soal dikatakan reliabel.
Lampiran 20 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND
SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus:
Keterangan: tingkat kesukaran
: rata-rata nilai tiap butir soal : skor maksimal
Kriteria: : item mudah
: item sedang : item sukar
Perhitungan: Butir soal 1:
mudah Butir soal 2:
mudah Butir soal 3:
mudah Butir soal 4:
sedang Butir soal 5:
sedang Butir soal 6:
sedang Butir soal 7:
sedang Butir soal 8:
sedang
Butir soal 9: sedang
Butir soal 10: sedang
Butir soal 11: sedang
Butir soal 12: sukar
Lampiran 21 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE
MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus:
Keterangan: : daya pembeda
: rata-rata skor kelompok atas : rata-rata skor kelompok bawah
: skor maksimal Kategori daya pembeda:
Daya Pembeda D Kriteria
0,71 – 1,00
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
0,00 – 0,20
Bertanda negatif Sangat baik excellent
Baik good Cukup satistifactory
Jelek poor Jelek Sekali
Perhitungan: Butir soal 1:
jelek Butir soal 2:
jelek Butir soal 3:
jelek Butir soal 4:
cukup Butir soal 5:
cukup
Butir soal 6: cukup
Butir soal 7: baik
Butir soal 8: cukup
Butir soal 9: cukup
Butir soal 10: cukup
Butir soal 11: cukup
Butir soal 12: jelek
274 Lampiran 22
KISI-KISI PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester
: VII2 Mata Pelajaran
: Matematika Materi Pokok
: Segiempat Alokasi Waktu
: 80 menit Banyak ButirSoal
: 8 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten indicator
pencapaian Konteks
Proses Indikator soal
Level Bentuk soal
Nomor soal
Alokasi waktu
Kategori Komponen
Deskripsi
275 Ruang dan
bentuk segiempat
-menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengan menghitung
keliling dan luas bangun
segiempat Umum
Cermin Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang sisi
2. Menunjukkan cara mencapai
solusi 3. Menjelaskan
alasan setiap langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan
ilustrasi di
sebuah lorong
sekolah terdapat cermin berbentuk
jajargenjang. Gambar di bawah ini menjelaskan
ukuran
dari cermin
tersebut: Siswa diminta untuk
menghitung panjang 1
Uraian 1
10 menit
P T
Q R
U S
12 cm
276 Pekerjaan
Pabrik memprodu
ksi buku Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling persegi
panjang
2. Menunjukkan cara mencapai
solusi 3. Menjelaskan
alasan setiap langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi sebuah
pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan
persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat
luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang
sisi
. Jika lebar persegi panjang
. Siswa diminta untuk
menghitung keliling persegi panjang.
4 Uraian
2 10 menit
277 Pribadi
Adi membeli
bingkai Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
lebar bingkai berbetuk
persegi panjang
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Adi
akan membeli bingkai berbentuk persegi panjang
yang memiliki perbandingan
panjang:lebar adalah
dan keliling . Siswa
diminta untuk mencari lebar dari bingkai tersebut.
2 Uraian
3 10 menit
278 Umum
Konser musik
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung banyaknya
pengunjung konser
tersebut
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi untuk
konser musik, sebuah lapangan berbentuk
persegi panjang berukuran panjang
dan lebar disiapkan untuk
pengunjung. Tiket terjual habis bahkan banyak fans
yang berdiri. Siswa diminta untuk menentukan
kira-kira banyaknya pengunjung konser
tersebut. 5
Uraian 4
10 menit
279 Pendidika
n Alat
peraga persegi
panjang dan
persegi Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
lebar panjang rusuk persegi
maksimal
2. Menunjukkan cara mencapai
solusi 3. Menjelaskan
alasan setiap langkah
penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluasi representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut
akan digunakan untuk membuat kerangka persegi
panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat
kerangka persegi panjang dengan ukuran
jika dengan ukuran kawat yang sama hendak
dibuat kerangka persegi.
Siswa diminta untuk menghitung panjang rusuk
persegi maksimal yang dapat dibuat.
6 Uraian
5 10 menit
280 Umum
Lukisan Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
panjang sisi persegi
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Aldi
melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran
tersebut terdapat lukisan berbentuk
persegi dan
persegi panjang. Keliling lukisan
persegi=keliling lukisan persegi panjang.
Jika lukisan
persegi panjang
memiliki luas
dan lebar ,
siswa diminta
untuk menghitung sisi lukisan
perseg. 4
Uraian 6
10 menit
281 Pendidika
n Papan tulis
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung luas papan
tulis
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Budi mengajar di kelas menggunakan papan tulis
berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis tersebut
memiliki panjang
lebih dari lebarnya. Siswa diminta untuk menghitung
luas papan tulis. 5
Uraian 7
10 menit
282 Pekerjaan
Memasang keramik
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung banyak
keramik
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak Ali
ingin memasang keramik di lantai ruang tamu.
Lantai tersebut berukuran akan ditutup
keramik berbentuk persegi dengan ukuran sisi
. Siswa diminta untuk
menghitung banyak keramik yang diperlukan.
3 Uraian
8 10 menit
283
Lampiran 23 Soal PRE-TEST
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Waktu
: 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesimpulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. CERMIN
2. BUKU Di sebuah lorong sekolah terdapat cermin
berbentuk jajargenjang. Gambar di samping menjelaskan ukuran dari cermin tersebut.
Hitung panjang
Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut
membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi
. Jika lebar persegi panjang
maka berapa keliling persegi panjang tersebut?
3. BINGKAI
4. KONSER MUSIK
5. KAWAT
6. LUKISAN
7. LANTAI RUANG TAMU Adi pergi ke sebuah toko untuk membeli bingkai
berbentuk persegi panjang, bingkai tersebut memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah
dan keliling . Berapa lebar bingkai tersebut?
Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang berukuran
disiapkan untuk pengunjung acara konser musik. Tiket terjual
habis bahkan banyak fans yang berdiri. Berapa banyaknya pengunjung konser tersebut?
Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat
kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi panjang
dengan ukuran
. Jika dengan ukuran kawat yang sama hendak dibuat
kerangka persegi
maka berapa
panjang maksimal dari rusuk persegi tersebut?
Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk
persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika
lukisan persegi panjang memiliki luas
dan lebar , berapa panjang sisi lukisan
persegi? Pak Ali ingin memasang keramik di
lantai ruang tamu. Lantai tersebut berukuran
akan ditutup keramik berbentuk persegi denga
ukuran sisi . Hitung banyak
keramik yang diperlukan
8. PAPAN TULIS Pak
Budi mengajar
di kelas
menggunakan papan tulis berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis
tersebut memiliki panjang dari
lebarnya dan kelilingnya . Hitung
luas papan tulis tersebut
Lampiran 24 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL PRE-TEST KEMAMPUAN
LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Pokok Bahasan
: Segiempat Waktu
: 80 menit No Penyelesaian
SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi waktu
1 Comprehension
and formulating
Diket:
sifat persegi
Ditanya: Transformation
Mencari dari teorema
Pythagoras √
Mencari Process skill and employing
√ √
√ √
Encoding and interpreting Jadi panjang
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Representation 10
menit
2 Comprehension
dan Formulating
Diket:
Ditanya: keliling
buku berbentuk persegi panjang
Transformastion Menentukan
panjang sisi
persegi panjang
dengan menggunakan
rumus 1
1 1
2 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing 10
menit
Menghitung keliling dengan rumus
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Jadi keliling persegi panjang
adalah 2
2 1
Devising strategies for solving problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Representation
3 Comprehension
dan Formulating
Diket:
Ditanya: lebar bingkai? Transformastion
Menentukan lebar bingkai dari rumus
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Jadi
lebar bingkai
adalah 1
1 1
2 2
2 1
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical
language and
operation mathematizing Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Representation 10
menit
4 Comprehension
dan Formulating
Diket: lapangan
berbentuk persegi
panjang dengan
dan Ditanya:
berapa kira-kira
banyaknya pengunjung tersebut 1
1 1
Communication, mathematizing Communication
10 menit
Transformastion Menentukan
banyak pengunjung dari rumus luas
Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Missal tiap 1
ditempati oleh 4 orang maka ada 20.000 orang
Interpreting Jadi
kira-kira banyaknya
pengunjung konser tersebut adalah
orangt tiap ditempati oleh
orang 2
2 2
1 Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Devising strategies for solving problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Representation
5 Comprehension
dan Formulating
Diket: ukuran
kawat Ditanya: panjang rusuk persegi
maksimal jika
dibuat kerangka persegi
Transformastion Menentukan
panjang rusuk
persegi dari
rumus Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Jadi panjang rusuk persegi
maksimal adalah .
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Representation 10
menit
6 Comprehension
dan Formulating
Diket:
Ditanya: panjang sisi persegi Transformastion
Menentukan panjang
sisi persegi dari luas dan keliling
1 1
1 2
Communication, mathematizing Communication
Using symbolic, formal, and technical
language and
7 menit
persegi panjang Process skill dan employing
Encoding dan interpreting Jadi panjang sisi persegi adalah
2 2
1 operation mathematizing
Devising strategies for solving problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical language
and operation mathematizing
Representation
7. Comprehension
and formulating
Diket: Ukuran lantai
Ukuran keramik
Ditanya: banyak keramik
Transformation Banyak keramik
Process skil and employing
Banyak keramik buah
Encoding and interpreting Jadi banyak keramik yang
dibutuhkan adalah .
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
10 menit
8. Comprehension
and formulating
Diket:
Ditanya: luas papan tulis Transformation
Mencari dari
Mencari
Process skill and employing
Encoding and interpreting Jadi luas papan tulis adalah
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
10 menit
Total skor 80
80 menit
292 Lampiran 25
KISI-KISI TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan
: SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester
: VII2 Mata Pelajaran
: Matematika Materi Pokok
: Segiempat Alokasi Waktu
: 80 menit Banyak ButirSoal
: 8 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Konten indicator
pencapaian Konteks
Proses Indikator soal
Level Bentuk soal
Nomor soal
Alokasi waktu
Kategori Komponen
Deskripsi
293 Ruang dan
bentuk segiempat
-menyelesaikan masalah
yang berkaitan
dengan menghitung
keliling dan luas bangun
segiempat Umum
Lukisan Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling lukisan.
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi pada
sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan
berbentuk
jajargenjang. Gambar berikut adalah
sketsa dari lukisan tersebut
Siswa diminta untuk menghitung keliling
lukisan. 1
Uraian 2
10 menit
294 Pribadi
Membeli papan
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung perbandingan
luas papan.
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Wisnu membeli dua buah papan berbentuk persegi
panjang untuk membuat sebuah
meja. Jika
perbandingan panjang
kedua papan dan perbandingan lebar
. Siswa
diminta untuk menghitung perbandingan luas kedua
papan milik Pak Wisnu. 2
Uraian 1
10 menit
295 Umum
Jendela Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
lebar kolam persegi
panjang
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi di
sebuah tempat terdapat dua jenis jendela yaitu
berbentuk persegi panjang dan persegi. Jika diketahui
keliling persegi samadengan dua kali
keliling persegi panjang, luas kolam persegi
, dan panjang kolam persegi panjang
. Siswa diminta untuk menghitung lebar jendela
persegi panjang. 4
Uraian 3
7 menit
296 Pendidika
n Alat
peraga persegi
panjang dan
persegi Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling papan persegi
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Pak
Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak
buku, papan tersebut terdiri dari bentuk persegi
dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang
memiliki perbandingan panjang dan lebar
samadengan
dan keliling
. Jika papan persegi memiliki panjang
sisi lebar papan
persegi panjang. Siswa diminta untuk menghitung
keliling papan persegi 6
Uraian 4
10 menit
297 Umum
Butik menjual
cermin Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
keliling cermin
persegi panjang
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan
ilustrasi di
sebuah butik menjual dua jenis
cermin. Jenis
I berbentuk
persegi dan
jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya
memiliki hubungan
panjang cermin persegi panjang
panjang sisi cermin
persegi, lebar
cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling
cermin persegi
adalah . Siswa diminta
untuk menghitung keliling cermin persegi panjang.
5 Uraian
5 10 menit
298 Pribadi
Rumah Aldi
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi di
samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk
jajargenjang. Jika
dan . Siswa diminta
untuk menghitung: c.
d. Besar 3
Uraian 6
10 menit
299 Pribadi
Memasang pagar
kebun Formulating
Employing Interpreting
devising, strategy,
communication , using symbol
communication reasoning and
argument mathematizing
representation 1. Menuliskan
rencana pemecahan
masalah menghitung
biaya pembuatan
pagar yang diperlukan
2. Menunjukka n cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevalua si
representasi dan cara
pemecahan Diberikan ilustrasi suatu
kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang dan lebar
. Sekeliling kebun itu akan dipasangi pagar yang
terbuat dari bambu. Biaya pembuatan
pagar tiap m.
hitunglah biaya
yang diperlukan
untuk pembuatan pagar tersebut
3 Uraian
7 10 menit
300 masalah
Pribadi Membeli
buku gambar
Formulating Employing
Interpreting devising,
strategy, communication
, using symbol communication
reasoning and argument
mathematizing representation
1. Menuliskan rencana
pemecahan masalah
menghitung keliling buku
gambar.
2. Menunjukkan cara
mencapai solusi
3. Menjelaskan alasan setiap
langkah penyelesaian
4. Menjelaskan solusi dan
konteksnya 5. Menjelaskan
perluasan solusi yang
dihasilkan
6. Mengevaluas i representasi
dan cara pemecahan
masalah Diberikan ilustrasi Bu Susi
pergi ke toko alat tulis membeli
buku gambar
berbentuk persegi panjang untuk
anaknya. Jika
panjang buku
gambar samadengan
dari lebarnya
dan luasnya
. Siswa diminta untuk menentukan keliling
buku gambar tersebut. 4
Uraian 8
10 menit
301
Lampiran 26 Soal POST-TEST
PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar
SOAL POST-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Waktu
: 80 menit
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban.
2. Bentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas:
a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan
c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan
e. Tuliskan kesimpulannya.
4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan.
6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
1. PAPAN
2. LUKISAN Pak Wisnu membeli dua buah papan
berbentuk persegi panjang untuk membuat
sebuah meja.
Jika perbandingan panjang kedua papan
dan perbandingan lebar . Hitung perbandingan luas
kedua papan milik Pak Wisnu
Pada sebuah
pameran lukisan
terdapat sebuah lukisan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping
adalah sketsa dari lukisan tersebut. Hitung panjang
dan keliling lukisan tersebut
3. JENDELA
4. RAK BUKU
5. CERMIN
6. TAMAN Di sebuah gedung, terdapat dua jenis
jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika diketahui keliling
jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela persegi panjang dan
luas
jendela persegi
, sedangkan panjang jendela persegi
panjang . Tentukan lebar jendela
persegi panjang
Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan
tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang
memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah
dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang
sisi lebar persegi panjang. Hitung
keliling papan persegi tersebut
Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan
jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang
cermin persegi panjang panjang sisi
cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan
panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi
adalah . Hitunglah keliling
cermin persegi panjang
Di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika
dan . Hitung:
a. b. Besar
7. KEBUN
8. BUKU GAMBAR Bu Susi pergi ke toko alat tulis
membeli buku gambar berbentuk persegi panjang untuk anaknya. Jika
panjang buku gambar samadengan kali lebarnya dan luasnya
. Tentukan
keliling buku
gambar tersebut
Suatu kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
dan lebar . Sekeliling kebun itu
akan dipasangi pagar yang terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar
tiap m. hitunglah biaya yang diperlukan untuk pembuatan
pagar tersebut
Lampiran 27 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 2
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi
: Matematika KelasSemester
: VII2 Pokok Bahasan
: Segiempat Waktu
: 80 menit No Penyelesaian
Skor Kemampuan Proses dalam PISA
Alokasi Waktu
1. Comprehension and formulating
Diket: ,
Ditanya: Transformation
Mencari Misal:
,
Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi perbandingan kedua luas papan adalah
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
10 menit
2. Comprehension and formulating
Diket: Ditanya: keliling jajargenjang
Transformation sifat
jajargenjang 1
1 1
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. 10
menit
Mencari √
Mencari Process skill and employing
√ √
√ √
Encoding and interpreting
Jadi keliling jajargenjang tersebut adalah
2 2
1 Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
3. Comprehension and formulating
Diket:
Ditanya: lebar kolam persegi panjang
Transformation Mencari
dari Mencari
dari
Process skill and employing
√ 1
1 1
2 2
2 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing 10
menit
Encoding and interpreting
Jadi lebar jendela persegi panjang adalah
1 Representation
4. Comprehension and formulating
Diket: Persegi panjang
Persegi
Ditanya: keliling papan persegi panjang
Transformation Misal
Mencari dari
Mencari Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi keliling papan persegi adalah 1
1 1
2 2
2 1
Communication, mathematizing Communication
Devising strategies for solving problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
10 menit
5. Comprehension and formulating
Diket: sisi persegi=
Ditanya: keliling cermin persegi panjang
Transformation Mencari
dari Process skill and employing
Encoding and interpreting
Jadi cermin persegi panjang adalah .
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
10 menit
6. Comprehension and formulating
Diket: .
Ditanya:
a. b. Besar
Transformation sifat
1 1
1 Communication, mathematizing
Communication Devising strategies for solving
10 menit
jajargenjang .
Process skill and employing
Encoding and interpreting Jadi
2 2
2 1
problem, reasoning,
and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical
language and
operation mathematizing Representation
7. Comprehension dan Formulating
Diket: Biaya pagar
Ditanya: biaya yang diperlukan Transformastion
Biaya yang diperlukan Process skill dan employing
Biaya pagar
Encoding dan interpreting Jadi biaya yang diperlukan sebesar
1 1
1 2
2 2
1 Communication, mathematizing
Communication Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Devising strategies for solving
problem, reasoning,
and argument mathematizing.
Using symbolic, formal, and technical
language and
operation mathematizing Representatiom
10 menit
8. Comprehension and formulating
Diket: 1
1 Communication, mathematizing
10 menit
Ditanya: keliling Transformation
Mencari dari
Mencari Process skill and employing
√
Encoding and interpreting
Jadi keliling buku gambar adalah 1
2 2
2 1
Communication Devising strategies for solving
problem,
reasoning, and
argument mathematizing. Using symbolic, formal, and
technical
language and
operation mathematizing Representation
Total 80
80 menit
Lampiran 28 Data UTS Semester Genap DATA UTS SEMESTER GENAP SISWA SAMPEL KONTEN
SHAPE AND SPACE
Kode Nilai
Kode Nilai
SE-01 87.0
SK-01 46.0
SE-02 78.0
SK-02 51.0
SE-03 53.0
SK-03 58.0
SE-04 55.0
SK-04 55.0
SE-05 80.0
SK-05 80.0
SE-06 70.0
SK-06 61.0
SE-07 59.0
SK-07 68.0
SE-08 54.0
SK-08 60.0
SE-09 76.0
SK-09 60.0
SE-10 83.0
SK-10 64.0
SE-11 83.0
SK-11 56.0
SE-12 87.0
SK-12 61.0
SE-13 83.0
SK-13 61.0
SE-14 76.0
SK-14 86.0
SE-15 61.0
SK-15 90.0
SE-16 68.0
SK-16 67.0
SE-17 60.0
SK-17 58.0
SE-18 55.0
SK-18 70.0
SE-19 63.0
SK-19 68.0
SE-20 65.0
SK-20 53.0
SE-21 58.0
SK-21 79.0
SE-22 93.0
SK-22 53.0
SE-23 95.0
SK-23 68.0
SE-24 50.0
SK-24 62.0
SE-25 62.0
SK-25 87.0
SE-26 60.0
SK-26 53.0
SE-27 63.0
SE-28 100.0
SE-29 64.0
SE-30 63.0
Rata- rata
70.1 64.4
Lampiran 29 Uji Normalitas Data Awal Konten Shape and Space
Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh dari uji
normalitas pada SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 N
56 Normal Parameters
a
Mean 67.4821
Std. Deviation 13.10099
Most Extreme Differences Absolute
.158 Positive
.158 Negative
-.081 Kolmogorov-Smirnov Z
1.185 Asymp. Sig. 2-tailed
.120 a. Test distribution is Normal.
Hipotesis
Kriteria pengujian: terima jika nilai
pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Testlevel of significant
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni
. Jelas , sehingga diterima, artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 30 UJI HOMOGENITAS DATA AWAL KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis: kedua varians data sama atau homogen
kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant
Hasil output uji homogenitas:
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001 Levene Statistic
df1 df2
Sig. 2.376
1 54
.129
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga
diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.
Lampiran 31 UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA AWAL KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama
ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama Kriteria Pengujian:
Terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples
Test Level of Significant 0,05 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper VAR00001
Equal variances assumed
2.376 .129 1.652 54
.104 5.71026
3.45644 -1.21948 12.63999
Equal variances not assumed
1.673 53.953 .100
5.71026 3.41307 -1.13267
12.55318
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga
diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama.
Lampiran 32 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN
KONTEN SHAPE AND SPACE No
Kode Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 E-01
36 70
2 E-02
38 73
3 E-03
30 68
4 E-04
26 83
5 E-05
39 70
6 E-06
28 83
7 E-07
42 78
8 E-08
22 75
9 E-09
25 83
10 E-10
56 80
11 E-11
30 83
12 E-12
45 75
13 E-13
34 73
14 E-14
27 83
15 E-15
20 65
16 E-16
23 75
17 E-17
28 78
18 E-18
10 68
19 E-19
16 78
20 E-20
10 75
21 E-21
34 70
22 E-22
54 88
23 E-23
52 90
24 E-24
21 70
25 E-25
33 73
26 E-26
28 80
27 E-27
28 75
28 E-28
20 80
29 E-29
23 78
30 E-30
20 78
Rata-rata 29,93
76,6
Lampiran 33 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
KONTEN SHAPE AND SPACE No
Kode Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 K-01
25 68
2 K-02
20 65
3 K-03
25 68
4 K-04
20 70
5 K-05
29 68
6 K-06
29 63
7 K-07
15 60
8 K-08
20 48
9 K-09
45 73
10 K-10
22 68
11 K-11
20 70
12 K-12
17 75
13 K-13
39 70
14 K-14
54 90
15 K-15
23 75
16 K-16
19 53
17 K-17
19 60
18 K-18
39 70
19 K-19
52 75
20 K-20
25 68
21 K-21
30 80
22 K-22
23 73
23 K-23
34 70
24 K-24
25 80
25 K-25
54 83
26 K-26
25 68
Rata-rata 28.76923 69.65385
Lampiran 34 DAFTAR SUBJEK PENELITIAN
No Nama Kode
Kelompok 1
2 3
4 5
6 Risma Nahva Firdausy
Iin Setyaningsih I Nyoman Karma D N W
Linda Setyawan Regis Erlang Pramudya
Rico Jafar Saputra SE-22
SE-10 SE-09
SE-12 SE-19
SE-20 Atas
Atas Tengah
Tengah Bawah
Bawah
Lampiran 35 UJI NORMALITAS DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh
dari uji normalitas pada SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 N
56 Normal Parameters
a
Mean 29.3929
Std. Deviation 11.50127
Most Extreme Differences Absolute
.158 Positive
.158 Negative
-.094 Kolmogorov-Smirnov Z
1.179 Asymp. Sig. 2-tailed
.124 a. Test distribution is Normal.
Hipotesis
Kriteria pengujian: terima jika nilai
pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Testlevel of significant
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni
. Jelas , sehingga diterima, artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 36 UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis: kedua varians data sama atau homogen
kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant
Hasil output uji homogenitas:
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001 Levene Statistic
df1 df2
Sig. .003
1 54
.959
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga
diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.
Lampiran 37 UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama
ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama Kriteria Pengujian:
Terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples
Test Level of Significant 0,05 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata
Independent Samples Test
Levenes Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper VAR00001
Equal variances
assumed .003
.959 .375 54
.709 1.16410
3.10608 -5.06322 7.39142 Equal
variances not assumed
.375 53.016 .709
1.16410 3.10390 -5.06148 7.38969
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga
diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama.
Lampiran 38 UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Hipotesis: kedua varians data sama atau homogen
kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian:
Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant
Hasil output uji homogenitas:
Test of Homogeneity of Variances
VAR00001 Levene Statistic
df1 df2
Sig. .735
1 54
.395
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga
diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.
Lampiran 39 UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KONTEN SHAPE AND SPACE
Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh
dari uji normalitas pada SPSS 16.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VAR00001 N
56 Normal Parameters
a
Mean 73.3750
Std. Deviation 8.16770
Most Extreme Differences Absolute
.130 Positive
.089 Negative
-.130 Kolmogorov-Smirnov Z
.975 Asymp. Sig. 2-tailed
.298 a. Test distribution is Normal.
Hipotesis
Kriteria pengujian: terima jika nilai
pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Testlevel of significant
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni
. Jelas , sehingga diterima, artinya data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 40 UJI HIPOTESIS 1
Uji Ketuntasan Rata-Rata Klasikal Kelas Eksperimen Berdasarkan KKM Hipotesis:
proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu
proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu
Kriteria Pengujian: Tolak
jika dengan
Rumus yang digunakan adalah ssebagai berikut:
√
Perhitungan:
√ Diperoleh
. Harga dengan
peluang . Karena
maka ditolak. Artinya sebanyak lebih dari
dari keseluruhan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME
berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan pada kemampuan literasi matematika konten shape and space.
Lampiran 41 UJI HIPOTESIS II
Uji Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space Hipotesis:
rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen atau sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol
rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H jika
dengan taraf
signifikan .
Perhitungan:
∑ ∑
∑ ∑
√
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ √
Perhitungan dengan
menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan didapat jelas bahwa
sehingga ditolak dan
diterima, yang berarti rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan model PBL pendekatan RME berbantuan
kartu masalah lebih dari rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan pembelajaran ekspositori.
Lampiran 42 UJI HIPOTESIS III
1. Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space
1.1 Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Matematika Kelas Eksperimen
a. Hipotesis: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kurang dari
atau samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari
pre-test kemampuan literasi matematika siswa b. Pengujian Hipotesis
̅
√
dengan
∑ ∑
∑
Keterangan: ̅ rata-rata selisih posttest dan pretest tiap siswa di kelas
: simpangan baku; : banyaknya siswa
c. Kriteria pengujiannya ditolak jika
dengan dan peluang
d. Penentuan Untuk
peluang diperoleh
e. Perhitungan
No Kode
Siswa Nilai
Bi Pretest
Posttest 1
E-01 36
70 34
2 E-02
38 73
35 3
E-03 30
68 38
4 E-04
26 83
57 5
E-05 39
70 31
6 E-06
28 83
55 7
E-07 42
78 36
8 E-08
22 75
53
9 E-09
25 83
58 10
E-10 56
80 24
11 E-11
30 83
53 12
E-12 45
75 30
13 E-13
34 73
39 14
E-14 27
83 56
15 E-15
20 65
45 16
E-16 23
75 52
17 E-17
28 78
50 18
E-18 10
68 58
19 E-19
16 78
62 20
E-20 10
75 65
21 E-21
34 70
36 22
E-22 54
88 34
23 E-23
52 90
38 24
E-24 21
70 49
25 E-25
33 73
40 26
E-26 28
80 52
27 E-27
28 75
47 28
E-28 20
80 60
29 E-29
23 78
55 30
E-30 20
78 58
Jumlah 898
2298 1400
rata-rata 29.93333
76.6 46.66667 varians
124.092 simpangan
baku 11.13966
̅
√ √
f. Hasil Dari perhitungan dapat dilihat bahwa
sedangkan . Jadi diperoleh
, oleh karena itu ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest kemampuan literasi matematika peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari rata-rata nilai pretest.
1.2 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pretest dan Posttest Konten Shape and Space Kelas Kontrol
a. Hipotesis: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kurang dari
atau samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari
pre-test kemampuan literasi matematika siswa b. Pengujian Hipotesis
̅
√
dengan
∑ ∑
∑
Keterangan: ̅ rata-rata selisih posttest dan pretest tiap siswa di kelas
: simpangan baku; : banyaknya siswa
c. Kriteria pengujiannya ditolak jika
dengan dan peluang
d. Penentuan Untuk
peluang diperoleh
e. Perhitungan
No Kode
Siswa Nilai
Bi Pretest
Posttest 1
K-01 25
68 43
2 K-02
20
65 45
3 K-03
25
68 43
4 K-04
20
70 50
5 K-05
29
68 39
6 K-06
29
63 34
7 K-07
15
60 45
8 K-08
20
48 28
9 K-09
45
73 28
10 K-10
22
68 46
11 K-11
20
70 50
12 K-12
17
75 58
13 K-13
39
70 31
14 K-14
54
90 36
15 K-15
23
75 52
16 K-16
19
53 34
17 K-17
19
60 41
18 K-18
39
70 31
19 K-19
52
75 23
20 K-20
25
68 43
21 K-21
30
80 50
22 K-22
23
73 50
23 K-23
34
70 36
24 K-24
25
80 55
25 K-25
54
83 29
26 K-26
25
68 43
jumlah
748 1811
1063
rata-rata
28.76923 69.65385 40.88462
varians
86.42615
simpangan baku
9.296567
̅
√ √
f. Hasil Dari perhitungan dapat dilihat bahwa
sedangkan . Jadi diperoleh
, oleh karena itu ditolak. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest kemampuan literasi matematika peserta didik kelas kontrol lebih baik dari rata-rata nilai pretest.
1.3 Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space
rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa
kelas kontrol; rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas
eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol
Kriteria pengujiannya terima H jika
dengan taraf signifikan
.
Perhitungan:
∑ ∑
∑ ∑
√
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√ √
Perhitungan dengan
menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan diperoleh . Jelas
terlihat sehingga
diterima, yang berarti peningkatan rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan model PBL pendekatan
RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada peningkatan rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan pembelajaran ekspositori.
2. Kriteria Gain Ternormalisasi Konten Shape and Space 2.1 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Konten Shape and Space Secara
Klasikal a. Rumus yang digunakan
b. Kriteria Gain Ternormalisasi
Interval Gain
Tinggi Sedang
Rendah
c. Perhitungan Gain Ternormalisasi
Gain
Sedang
Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut menunjukkan
bahwa . Jadi, terdapat peningkatan dan peningkatan termasuk
dalam kriteria sedang. Artinya kemampuan literasi matematika konten shape and space kelas eksperimen meningkat dengan kriteria sedang. Hal ini berarti
terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika konten shape and space. 2.2 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Konten Shape and Space Secara
Individual Kode
Siswa Nilai
Gain Kesimpulan
Pretest Posttest E-01
36
70
0.53125 Sedang E-02
38
73
0.56452 Sedang E-03
30
68
0.54286 Sedang E-04
26
83
0.77027 Tinggi E-05
39
70
0.5082 Sedang E-06
28
83
0.76389 Tinggi E-07
42
78
0.62069 Sedang E-08
22
75
0.67949 Sedang E-09
25
83
0.77333 Tinggi E-10
56
80
0.54545 Sedang E-11
30
83
0.75714 Tinggi E-12
45
75
0.54545 Sedang E-13
34
73
0.59091 Sedang E-14
27
83
0.76712 Tinggi E-15
20
65
0.5625 Sedang E-16
23
75
0.67532 Sedang E-17
28
78
0.69444 Sedang E-18
10
68
0.64444 Sedang E-19
16
78
0.7381 Tinggi E-20
10
75
0.72222 Tinggi E-21
34
70
0.54545 Sedang E-22
54
88
0.73913 Tinggi
E-23 52
90
0.79167 Tinggi E-24
21
70
0.62025 Sedang E-25
33
73
0.59701 Sedang E-26
28
80
0.72222 Tinggi E-27
28
75
0.65278 Sedang E-28
20
80
0.75 Tinggi E-29
23
78
0.71429 Tinggi E-30
20
78
0.725 Tinggi
Kriteria Jumalah Siswa
Persentase Rendah
Sedang Tinggi
Diperoleh bahwa siswa dalam kategori rendah, siswa dalam kategori
sedang, dan dalam kategori tinggi.
2.3 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Konten Shape and Space Secara Klasikal
a. Rumus yang digunakan b. Kriteria Gain Ternormalisasi
Interval Gain
Tinggi Sedang
Rendah c. Perhitungan Gain Ternormalisasi
Gain
Sedang
Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut menunjukkan
bahwa . Jadi, terdapat peningkatan dan peningkatan termasuk
dalam kriteria sedang. Artinya kemampuan literasi matematika konten shape and space kelas kontrol meningkat dengan kriteria sedang. Hal ini berarti
terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika konten shape and space.
2.4 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Konten Shape and Space Secara Individual
Kode Siswa
Nilai Gain
Kesimpulan Pretest
Posttest K-01
25 68 0.573333 Sedang
K-02 20
65 0.5625 Sedang
K-03 25
68 0.573333 Sedang K-04
20 70
0.625 Sedang K-05
29 68 0.549296 Sedang
K-06 29
63 0.478873 Sedang K-07
15 60 0.529412 Sedang
K-08 20
48 0.35 Sedang
K-09 45
73 0.509091 Sedang K-10
22 68 0.589744 Sedang
K-11 20
70 0.625 Sedang
K-12 17
75 0.698795 Sedang K-13
39 70 0.508197 Sedang
K-14 54
90 0.782609 Tinggi K-15
23 75 0.675325 Sedang
K-16 19
53 0.419753 Sedang K-17
19 60 0.506173 Sedang
K-18 39
70 0.508197 Sedang K-19
52 75 0.479167 Sedang
K-20 25
68 0.573333 Sedang K-21
30 80 0.714286 Tinggi
K-22 23
73 0.649351 Sedang K-23
34 70 0.545455 Sedang
K-24 25
80 0.733333 Tinggi K-25
54 83 0.630435 Sedang
K-26 25
68 0.573333 Sedang
Kriteria Jumalah Siswa
Persentase Rendah
Sedang Tinggi
Diperoleh bahwa siswa dalam kategori rendah, siswa dalam kategori
sedang, dan dalam kategori tinggi.
Lampiran 43 Perangkat Pembelajaran
PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Matematika Satuan Pendidikan: SMPMTs
KelasSemester: VIIII Nama Pengajar: Erniza Prasetyo Rini
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP
334
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
KelasSemester : VII2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar
: Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Materi Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
335
Keliling dan luas persegi
panjang, persegi,
serta jajargenjang
Kegiatan Pendahuluan
1. Presensi kehadiran siswa 2. Mengingatkan sifat-sifat dan
contoh Prisma dan Limas dalam kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti Sesuai pendekatan RME
berbantuan kartu masalah 1.
Membentuk kelompok 2.
Menanyakan contoh benda
dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk persegi
panjang, pesegi, dan jajargenjang
3. Mengajukan masalaha
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari
4. Memberikan lembar diskusi
siswa yang berisi masalah yang berangkat dari
kehidupan sehari-hari kepada setiap kelompok
5. Setiap kelompok
mendapatkan suatu lembar diskusi siswa yang akan
memandu siswa dalam berdiskusi. Melalui
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di lembar diskusi
siswa dan alat peraga, siswa diarahkan untuk menemukan
1. Memecahkan masalah
serupa PISA yang
berkaitan dengan
keliling persegi
panjang, persegi, serta
jajargenjang
2. Memecahkan masalah
serupa PISA yang
berkaitan dengan luas
persegi panjang,
persegi, serta jajargenjang
Tes Uraian
1. Pada sebuah persegi panjang memiliki panjang sama dengan
dua kali lebarnya. Jika luasnya , tentukan:
a. Panjang dan lebar persegi panjang tersebut
b. Keliling persegi panjang tersebut
2. Diketahui keliling persegi sama dengan 2 kali keliling persegi
panjang. Jika persegi panjang memiliki panjang
dan lebar
, maka hitunglah: a. Keliling persegi tersebut
b. Luas persegi tersebut 3. Hitunglah
luas jajargenjang
berikut ini 6x40„
Buku Paket BSE „„Matematika Konsep dan Aplikasi“
10 cm 5cm
A
B C
D
33 6
konsep rumus keliling dan luas persegi panjang, persegi,
dan jajargenjang 6.
Selama diskusi, siswa mengembangkan atau
menciptakan model-model simbolik secara informal
terhadap persoalan atau masalah yang diajukan dalam
kartu masalah
7. Guru berkeliling untuk
membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam
memahami dan menyelesaikan lembar diskusi
siswa sehingga terbangun pengajaran secara interaktif.
Kegiatan Penutup 1.
Merangkum apa yang
diperoleh selama pembelajaran berlangsung
2. Melakukan refleksi
pembelajaran dan memberikan tugas rumah
337
338
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
KelasSemester : VII2
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar
: Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
Materi Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Pencapaian Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
Teknik Bentuk
Contoh Instrumen
339
Keliling dan luas persegi
panjang, persegi,
serta jajargenjang
Kegiatan Pendahuluan Preparation
1. Presensi kehadiran siswa
2. Mengingatkan sifat- sifat dan contoh persegi
panjang, persegi, dan jajargenjang dalam
kehidupan sehari-hari
Kegiatan Inti Presentation
Menjelaskan dengan serangkaian pertanyaan
untuk membimbing siswa menemukan konsep keliling
dan luas persegi panjang, persegi, serta jajargejang..
Correlation
Mengaitkan konsep yang baru ditemukan siswa
dengan pengalaman siswa sebagai suatu contoh
masalah
Memberikan suatu contoh soal dan menjelaskan
bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya
Generalization
Memberikan serangkaian pertanyaan untuk
Memecahkan masalah serupa
PISA yang berkaitan dengan
keliling persegi panjang, persegi,
serta jajargenjang
Memecahkan masalah serupa
PISA yang berkaitan dengan
luas persegi panjang, persegi,
dan jajargenjang Tes
Uraian 1. Pada
sebuah persegi
panjang memiliki panjang sama dengan dua
kali lebarnya. Jika luasnya ,
tentukan: c. Panjang dan lebar persegi panjang
tersebut d. Keliling persegi panjang tersebut
2. Diketahui keliling persegi sama dengan 2 kali keliling persegi
panjang. Jika
persegi panjang
memiliki panjang dan lebar
, maka hitunglah: c. Keliling persegi tersebut
d. Luas persegi tersebut
3. Hitunglah luas jajargenjang berikut ini
6x40„ Buku Paket BSE
„„Matematika Konsep dan
Aplikasi“
10 cm 5cm
A
B C
D
340
menyimpulkan mengenai materi keliling dan luas
persegi panjang, persegi, serta jajargenjang
Application
Memberikan soal kepada siswa untuk dikerjakan
secara individu Kegiatan Penutup
Merangkum apa yang diperoleh selama
pembelajaran berlangsung Memberikan tugas rumah
341 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
KELAS EKSPERIMEN Sekolah
: SMP Negeri 1 Selogiri Mata Pelajaran
: Matematika KelasSemester
: VII2 Materi Pokok
: Segiempat Pertemuan ke-
: 1 Alokasi Waktu
: I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya. II. KOMPETENSI DASAR
Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
III. INDIKATOR 1. Peserta didik dapat menentukan rumus keliling dan luas persegi panjang,
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas persegi panjang.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatan RME
berbatuan Kartu Masalah, diharapkan peserta didik dapat: 1. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan terkait keliling dan luas persegi panjang. V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu Masalah. Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
VI. MATERI PEMBELAJARAN Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas persegi panjang. terlampir
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alokasi
Waktu Langkah-Langkah Pembelajaran
Kata Kunci Pertemuan 1
10 menit
Pendahuluan a. Guru memberikan contoh yang baik kepada siswa
dengan disiplin memasuki ruang kelas tepat waktu.
b. Sebelum memulai pembelajaran, ketua kelas
50 menit
memimpin doa agar pembelajaran berjalan lancar dan bermanfaat.
c. Guru mengecek kehadiran siswa. d. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
pembelajaran kali ini akan menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS dengan bantuan alat peraga
dan akan diadakan kuis.
f. Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa kegunaan mempelajari keliling dan luas benda-
benda di sekitar yang berbentuk persegi panjang serta dapat berguna untuk prasyarat menentukan
luas bangun ruang yang memiliki alas persegi panjang.
g. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab tentang satuan panjang, satuan luas, dan
unsur-unsur dalam persegi panjang. PBL 1: Orientasi siswa pada masalah
h. Guru mengajukan masalah realistik kepada siswa tentang satuan panjang, satuan luas, dan unsur-
unsur persegi panjang, yaitu meminta siswa untuk menyelesaikan masalah realistik yang sudah
disediakan dalam kartu masalah.
i. Guru menfasilitasi siswa untuk mengamati benda- benda yang berbentuk persegi panjang.
Kegiatan Inti PBL 2: Mengorganisasi siswa dalam masalah
a. Guru mendorong kontribusi siswa dengan
membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4 atau 5 siswa.
b. Guru membagikan LKS yang telah disediakan untuk dikerjakan oleh siswa secara berkelompok.
PBL 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
c. Guru memfasilitasi siswa melakukan penyelidikan, bertanya, dan menalar untuk
menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang.
d. Guru berkeliling kelas memantau proses diskusi dan membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan. e. Setelah selesai diskusi dalam kelompok, guru
meminta dua kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas
menggunakan kontribusi siswa
PBL 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya f. Siswa mempresentasikan hasil kerja di depan
kelas. g. Guru membagikan reward bagi kelompok yang
telah memaparkan hasil diskusinya di depan Phenomenological
exploration Mengamati
Students contribution
Guieded reinvention.
Bertanya, menalar
20 menit
kelas. PBL 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah h. Guru menfasilitasi peserta didik untuk
menganalisis dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran tentang keliling dan luas persegi
panjang.
Kegiatan Penutup a. Siswa mengerjakan soal kuis tentang persegi
panjang. b. Guru membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan pembelajaran. c. Guru memberikan tugas rumah berupa soal-soal
yang berkaitan dengan materi persegi panjang. d. Guru menginformasikan materi pada pertemuan
berikutnya, yaitu keliling dan luas persegi. e. Menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
Communication Reasoning
and argument
VIII. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. BSE Matematika Kelas VII
2. LKS 3. Alat peraga persegi panjang
4. Papan tulis dan spidol IX. PENILAIAN
Kemampuan Literasi Matematika Siswa a. Teknik Penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : uraian Kisi-kisi soal kuis materi persegi panjang
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri
Jumlah Soal : 2
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 15 menit
KelasSemester : VII2
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Indikator
Bentuk Soal
Nomor Soal
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun
datar dan menggunakannya
untuk menentukan keliling dan luas
Segitiga dan
segiempat Siswa dapat memecahkan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan menghitung luas dan keliling persegi
panjang Uraian 1
1. Danang akan membuat kotak dengan alas berbentuk persegi panjang. Dia menyediakan dua potong kawat yang digunakan untuk membuat kerangka alas kotak
dengan panjang masing-masing dan . Berapa luas minimal kertas yang
dibutuhkan untuk menutupi alas kotak?