Mengembangkan Mengajukan masalaha ANALISIS LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP DENGAN MODEL PBL PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBANTUAN KARTU MASALAH

Setiap pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sehingga tercipta kemampuan literasi matematika yang baik, yang sesuai dengan standar isi yang ada. Beberapa aspek yang berkaitan dengan literasi matematika berdasarkan OECD 2009 adalah sebagai berikut: 1. The mathematical processes dapat mendeskripsikan apa yang siswa lakukan untuk menghubungkan masalah dunia nyata dengan matematika sehingga masalah dapat terpecahkan. 2. The mathematical content adalah materi yang digunakan untuk aspek evaluasi. 3. The context adalah konteks dilakukannya penilaian.

2.1.12.1 Konteks context

Salah satu aspek penting dari kemampuan literasi matematika adalah keterlibatan matematika dalam pemecahan masalah di berbagai konteks. Tabel 2 4Proporsi Skor Sub-Sub Komponen Konteks Komponen Pemahaman Konteks Skor Konteks Pribadi Pendidikan dan pekerjaan Sosial Ilmu pengetahuan 25 25 25 25 Adapun konteks matematika dalam PISA dapat dikategorikan menjadi empat konteks OECD, 2009, adalah sebagai berikut. 1. Konteks pribadi Personal Konteks pribadi yang berhubungan langsung dengan kegiatan pribadi siswa sehari-hari, baik kegiatan diri sendiri, kegiatan dengan keluarga, maupun kegiatan dengan teman sebayanya. Jenis konteks pribadi tidak terbatas pada persiapan makanan, belanja, bermain, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga, traveling, jadwal pribadi, dan keuangan pribadi. Matematika diharapkan dapat berperan dan menginterpretasikan permasalahan dan kemudian memecahkannya. 2. Konteks pendidikan dan pekerjaan Occupational Konteks pendidikan dan pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan siswa di sekolah dan atau tempat lingkungan siswa bekerja. Konteks pekerjaan tidak terbatas pada hal-hal seperti mengukur, biaya dan pemesanan bahan bangunan, menghitung gaji, pengendalian mutu, penjadwalan, arsitektur, dan pekerjaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Konteks pekerjaan berhubungan dengan setiap tingkat tenaga kerja, dari tingkatan terendah sampai tingkatan yang tertinggi yang dikenal oleh siswa. Matematika diharapkan dapat membantu untuk merumuskan, melakukan klasifikasi masalah, dan memecahkan masalah tersebut. 3. Konteks umum Societal Konteks umum berkaitan dengan penggunaan pengetahuan matematika dalam kehidupan bermasyarakat baik lokal, nasional, maupun global dalam kehidupan sehari-hari. Konteks umum dapat berupa masalah sistem voting, angkutan umum, pemerintah, kebijakan publik, demografi, iklan, statistik nasional, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Siswa diharapkan dapat menyumbangkan pemahaman mereka tentang pengetahuan dan konsep matematikanya untuk mengevaluasi berbagai keadaan yang relevan dalam kehidupan di masyarakat. 4. Konteks keilmuan scientific Kegiatan keilmuan yang secara khusus berkaitan dengan kegiatan ilmiah yang lebih bersifat abstrak dan menuntut pemahaman dan penguasaan teori dalam melakukan pemecahan matematika. Konteks keilmuan juga berkaitan dengan penerapan matematika di alam, isu-isu dan topik-topik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti cuaca atau iklim, ekologi, kedokteran, ilmu ruang, genetika, pengukuran, dan dunia matematika itu sendiri.

2.1.12.2 Konten Content

Domain matematika sangat banyak dan bervariasi, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasi secara lengkap. PISA hanya membatasi pada 4 overaching ideas yang utama, yaitu perubahan dan hubungan change and relationship, ruang dan bentuk space and shape, kuantitas quantity dan ketidakpastian dan data uncertainty and data. OECD 2009 menguraikan masing-masing konten sebagai berikut: 1. Change and Relationships Perubahan dan Hubungan Perubahan dan hubungan berkaitan dengan pokok pelajaran aljabar. Hubungan matematika sering dinyatakan dengan persamaan atau hubungan yang bersifat umum, seperti penambahan, pengurangan, dan pembagian. Hubungan ini juga dinyatakan dalam berbagai simbol aljabar, grafik, bentuk geometris, dan tabel. Oleh karena setiap representasi simbol itu memiliki tujuan dan sifatnya masing-masing, proses penerjemahannya sering menjadi sangat penting dan menentukan sesuai dengan situasi dan tugas yang harus dikerjakan. 2. Space and Shape Ruang dan Bentuk Ruang dan bentuk berkaitan dengan pelajaran geometri. Soal tentang ruang dan bentuk ini menguji kemampuan siswa mengenali bentuk, mencari persamaan dan perbedaan dalam berbagai dimensi dan representasi bentuk, serta mengenali ciri-ciri suatu benda dalam hubungannya dengan posisi benda tersebut. 3. Quantity Bilangan Bilangan berkaitan dengan hubungan bilangan dan pola bilangan, antara lain kemampuan untuk memahami ukuran, pola bilangan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bilangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghitung dan mengukur benda tertentu. Termasuk dalam konten bilangan ini adalah kemampuan bernalar secara kuantitatif, merepresentasikan sesuatu dalam angka, memahami langkah-langkah matematika, berhitung di luar kepala, dan melakukan penaksiran. 4. Uncertainty and Data ProbabilitasKetidakpastian dan Data Probabilitasketidakpastian dan data berhubungan dengan statistik dan peluang yang sering digunakan dalam masyarakat informasi. Penyajian dan interpretasi data adalah konsep kunci dalam konten ini

2.1.12.3 Komponen Proses

Kerangka penelitian Literasi Matematika dalam PISA 2009 menyebutkan bahwa kemampuan proses melibatkan tujuh hal penting sebagai berikut: 1. Communication. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk mengomunikasikan masalah. Seseorang melihat adanya suatu masalah dan kemudian tertantang untuk mengenali dan memahami permasalahan tersebut. Membuat model merupakan langkah yang sangat penting untuk memahami, memperjelas, dan merumuskan suatu masalah. Dalam proses menemukan penyelesaian, hasil sementara mungkin perlu dirangkum dan disajikan. Selanjutnya ketika penyelesaian ditemukan, hasil juga perlu disajikan kepada orang lain disertai penjelasan serta justifikasi. Kemampuan komunikasi diperlukan untuk bisa menyajikan hasil penyelesaian masalah. 2. Mathematizing. Literasi matematika juga melibatkan kemampuan untuk mengubah transform permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau justru sebaliknya yaitu menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke dalam permasalahan aslinya. Kata “Mathematizing” digunakan untuk menggambarkan kegiatan tersebut. 3. Representation. Literasi matematika melibatkan kemampuan untuk menyajikan kembali representasi suatu permasalahan atau suatu obyek matematika melalui hal-hal seperti: memilih, menafsirkan, menerjemahkan, dan mempergunakan grafik, tabel, gambar, diagram, rumus, persamaan, maupun benda konkret untuk memotret permasalahan sehingga lebih jelas. 4. Reasoning and Argument. Literasi matematika melibatkan kemampuan menalar dan memberi alasan. Kemampuan ini berakar pada kemampuan berpikir secara logis untuk melakukan analisis terhadap informasi untuk menghasilkan kesimpulan yang beralasan. 5. Devising Strategies for Solving Problems. Literasi matematika melibatkan kemampuan menggunakan strategi untuk memecahkan masalah. Beberapa masalah mungkin sederhana dan strategi pemecahannya terlihat jelas, namun ada juga masalah yang perlu strategi pemecahan cukup rumit. 6. Using Symbolic, Formal and Technical Language and Operation. Literasi matematika melibatkan kemampuan menggunaan bahasa simbol, bahasa formal dan bahasa teknis. 7. Using Mathematics Tool. Literasi matematika melibatkan kemampuan menggunakan alat-alat matematika, misalnya melakukan pengukuran, operasi dan sebagainya. Adapun pada penelitian ini akan dikaji masalah dalam aspek konten yang ditekankan pada space and shape pada materi segiempat kelas VII.

2.1.13 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Literasi Matematika

Terdapat sejumlah variabel yang dapat menjadi determinan literasi siswa. Secara umum faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu faktor dalam diri siswa internal dan faktor dari luar diri siswa eksternal. Faktor internal dapat dipilah menjadi aspek kognititf seperti kemampuan intelektual, kemampuan numerik, dan kemampuan verbal; serta aspek nonkognitif seperti minat dan motivasi. Adapun faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan media massa dan lingkungan sosial Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendikbud, 2013b.

2.1.14 Analisis Literasi Matematika

Kegiatan analisis literasi matematika dalam menyelesaikan masalah matematika perlu dilakukan agar tingkat kemampuan literasi siswa dapat diketahui dan dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:60, analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya, dan sebagainya. Sedangkan literasi matematika sebagaimana dikutip dalam laporan PISA 2012 dalam Mahdiansyah Rahmawati, 2014 adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Kemampuan ini mencakup penalaran matematis, dan kemampuan menggunakan konsep-konsep matematika, prosedur, fakta, dan fungsi matematika untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena. Jadi analisis literasi matematika adalah sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi siswa dan bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. Dalam proses pembelajaran, guru harus mampu memahami kemampuan literasi matematika siswa, terutama kemampuan dari ketujuh proses literasi matematika. Ketujuh proses tersebut adalah communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies for solving problems, using symbolic, formal, and technical language and transformation, using mathematics tool. Dalam penelitian ini peneliti melakukan tes, observasi, dan wawancara untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa. Berdasarkan hasil wawancara mengenai tingkat kemampuan literasi matematika siswa juga akan menunjukkan kesulitas yang dialami siswa dalam mengerjakan suatu permasalahan. Kesulitan ini akan menyebabkan siswa melakukan kesalahan yang berbeda. Oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini juga melakukan analisis kesalahan untuk mengetahui penyebab adanya kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dengan diketahuinya sumber masalah, guru dapat mengupayakan penyelesaian masalah tersebut. Menurut Newman sebagaimana dikutip oleh Singh 2010:265 mendefinisikan bahwa ada lima hierarki yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan soal matematika uraian. Kelima hierarki tersebut adalah reading, comprehension, transformation, procces skill, dan encoding. Prakitipong Nakamura 2006 menyatakan bahwa keberhasilan di dua langkah awal reading dan comprehension dapat diartikan bahwa siswa telah mampu mengiterpretasikan masalah di bahasa matematika secara benar. Penyempurnaan dari tiga langkah akhir transformation, procces skill, dan encoding dapat diartikan bahwa siswa telah berhasil mengerjakan proses yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah tersebut. Menurut Newman sebagaimana dikutip oleh White 2010 ketika peserta didik ingin mendapatkan solusi yang tepat dari suatu masalah matematika dalm bentuk soal uraian, maka peserta didik diminta melakukan lima kegiatan berikut: a. Silakan bacakan pertanyaan tersebut. Jika kamu tidak mengetahui suatu kata tinggalkan saja. b. Katakan apa pertanyaan yang diminta kamu kerjakan. c. Katakan bagaimana kamu akan menemukan jawaban. d. Tunjukkan apa yang akan kamu kerjakan untuk memperoleh jawaban tersebut. e. Katakan dengan keras sehingga dapat dimengerti bagaimana kamu berpikir. f. Tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut.

2.1.15 Kesalahan Menurut Newman

Menurut Praktipong Newman 2006:113, prosedur Newman adalah sebuah metode untuk menganalisis kesalahan dalam soal uraian. Kesalahan- kesalahan menurut Newman adalah sebagai berikut: a. Kesalahan Reading Reading Error Kesalahan reading menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa tidak mampu membaca kata-kata maupun simbol yang terdapat dalam soal. Kesalahan reading dapat diketahui dengan cara wawancara langsung terhadap subjek. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan reading dan penggalan wawancaranya. b. Kesalahan Comprehension Comprehension Error Kesalahan comprehension menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa mampu membaca soal namun gagal memahami apa yang dimaksuddiperlukan sehingga siswa tersebut gagal dalam menyelesaikan permasalahannya. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan comprehension. c. Kesalahan Transformation Transformation Error Kesalahan transformation menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa sudah mampu memahami apa yang diketahui dan dibutuhkan dalam penyelesaian masalah namun tidak mampu mengidentifiksi operasi matematika yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan transformation. d. Kesalahan Process Skill Process Skill Error Kesalahan process skill menurut Singh 2010:266 terjadi ketika siswa telah mampu menentukan operasi matematika yang tepat namun siswa salah dalam mengemukakan prosedur pengerjaan yang benar. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan process skill e. Kesalahan Encoding Encoding Error Kesalahan encoding menurut Singh 2010:266 bisa terjadi walaupun siswa telah mampu mengerjakan dengan benar masalah matematika namun dengan kecerobohan siswa tersebut menulis jawaban akhir yang salah. Singh 2010:266 juga memberikan contoh kesalahan encoding.

2.1.16 Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, materi, iklim pembelajaran, dan media dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler Mariani, 2009: 6 dalam Jurnal Ilmiah CIVIS. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran guru teacher behavior, perilaku dan dampak belajar siswa student behavior, iklim pembelajaran learning climate, materi pembelajaran, dan media pembelajaran. Masing-masing indikator tersebut secara singkat dapat dijabarkan sebagai berikut Mariani, 2009: 6 dalam Jurnal Ilmiah CIVIS: 1. Dari sisi guru, kualitas dapat dilihat dari seberapa optimal guru mampu memfasilitasi proses belajar siswa; 2. Dari sisi siswa, kualitas dapat dilihat perilaku dan dampak belajar siswa yang mampu membuat siswa termotivasi, aktif, dan kreatif; 3. Dari aspek iklim pembelajaran, kualitas dapat dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi siswa; 4. Dari sisi media belajar kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa; 5. Sedangkan dari aspek materi, kualitas dapat dilihat dari kesesuaiannya dengan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Pada penelitian ini kualitas pembelajaran diukur dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan Uno H.B. dengan menggunakan angket yang diisi oleh observer penelitian.

2.1.17 Materi Segiempat

2.1.17.1 Jajar genjang

Menurut Clement 1984: 261, jajargenjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi yang berhadapan yang sejajar. Sedangkan menurut Wintarti dkk 2008: 268 jajargenjang adalah segiempat yang setiap pasang sisinya yang berhadapan sejajar. Jadi dapat disimpulkan jajargenjang adalah segiempat yang memiliki dua pasang sisi yang berhadapan sejajar. Contoh gambar jajargenjang ialah sebagai berikut: A B C D Menurut Wintarti dkk 2008: 268, sifat-sifat yang dimiliki jajagenjang ialah: a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. b. Sudut-sudut yang berhadapan sama ukuran. c. Dua sudut yang berdekatan saling bepelurus d. Diagonal jajargenjang membagi daerah jajargenjang menjadi dua bagian sama besar. e. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang, Keliling jajargenjang adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk jajargenjang. Lihat kembali gambar, diketahui dan adalah sisi yang membentuk jajargenjang . Jadi keliling jajargenjang adalah: Jika keliling disebut dengan , maka keliling jajargenjang adalah Luas daerah jajargenjang adalah hasil kali alas dan tingginya . Misal terdapat jajargenjang seperti gambar dibawah ini dengan DE adalah tinggi jajargenjang. Maka luas daerah jajargenjang adalah atau secara umum A B C D E

2.1.17.2 Persegi Panjang

Menurut Clement 1984:261, persegi panjang adalah jajargenjang yang mempunyai empat sudut siku-siku. Sedangkan menurut Wintarti dkk 2008: 253, persegi panjang adalah suatu segiempat yang keempat sudutnya siku- siku dan panjang sisi-sisi yang berhadapan sama. Jadi dapat disimpulkan persegi panjang adalah bangun segiempat yang mempunyai dua sisi sejajar serta mempunyai sudut siku-siku. Contoh gambar persegi panjang adalah sebagi berikut: Menurut Wintarti dkk 2008: 268, sifat-sifat yang dimiliki persegi panjang ialah: a. Panjang sisi-sisi yang berhadapan sama dan sejajar. b. Keempat sudutnya siku-siku. c. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama panjang. Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk persegi panjang. Lihat kembali gambar, diketahui dan adalah sisi yang membentuk persegi panjang . Jadi keliling persegi panjang adalah: A B D C Jika keliling disebut , disebut panjang dan disebut lebar maka secara umum keliling persegi panjang ialah Luas daerah persegi panjang adalah hasil kali panjang p dan lebarnya l Lihat kembali gambar diatas, diketahui adalah panjang dan adalah lebar. Maka luas daerah persegi panjang adalah atau secara umum .

2.1.17.3 Persegi

Menurut Clement 1984: 261, persegi adalah persegi panjang dengan empat sisi yang kongruen. Sedangkan menurut Wintarti dkk 2008: 261, persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama. Jadi dapat disimpulkan persegi panjang adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang. Contoh gambar persegi adalah sebagai berikut: Menurut Wintarti dkk 2008: 261, sifat-sifat yang dimiliki persegi yaitu: a. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar. b. Keempat sudutnya siku-siku. A C D B c. Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi duasama panjang. d. Panjang keempat sisinya sama. e. Setiap sudutnya dibagi dua sama ukuran oleh diagonal-diagonalnya. f. Diagonal-diagonalnya berpotongan saling tegaklurus Keliling persegi adalah jumlah panjang sisi-sisi pembentuk persegi. Lihat kembali gambar, diketahui dan adalah sisi yang membentuk persegi . Jadi keliling persegi adalah Jika keliling = K, maka secara umum keliling persegi ialah Luas daerah persegi adalah hasil kali sisi-sisinya s atau kuadrat sisinya. Lihat kembali gambar persegi, diketahui dan adalah sisi-sisi s persegi dan keempatnya sisinya sama panjang. Luas daerah persegi adalah atau secara umum

2.2 Penelitian yang Relevan

Dalam membuat penelitian ini, peneliti mencari beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh akademisi lainnya guna mendukung pengetahuan dan dasar keilmuan di penelitiannya. Penelitian yang dimaksud ialah sebagai berikut: 1. Prakitipong Nakamura 2006, dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Student in Thailand 50 Using Newman Procedure”, menyimpulkan bahwa kesalahan siswa dalam comprehension terjadi untuk penyelesaian soal bertingkat sementara kesalahan transformation terjadi untuk penyelesaian soal pilihan ganda. Secara umum, tidak ada kesalahan di membaca masalah namun terlalu banyak yang melakukan kesalahan di proses comprehension. 2. Mahdiansyah Rahmawati 2014, dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud yang berjudul “LITERASI MATEMATIKA SISWA PENDIDIKAN MENENGAH: Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks Indonesia”, menyimpulkan bahwa capaian literasi matematika siswa SMAMA yang menjadi sampel studi ini masih rendah, meskipun soal-soal telah disesuaikan dengan konteks Indonesia. Terdapat sejumlah faktor yang berperan besar dalam mewujudkan capaian literasi matematika yaitu faktor personal, faktor instruksional, dan faktor lingkungan. 3. Abdi J., Ikhsan M., Marwan 2013 dalam Jurnal Peluang yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Setara PISA Melalui Pendekatan Kontruktivisme”, menyimpulkan bahwa siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme mengalami peningkatan kemampuan menyelesaikan soal matematika setara PISA lebih baik dari siswa yang mendapatkan pembelajaran secara ekspositori. 4. Adhitya Y. 2015 dalam penelitian skripsinya yang berjudul “ Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Mat eri Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar”, menyimpulkan bahwa 1 siswa yang memiliki gaya belajar visual cenderung melakukan kesalahan utama di langkah transformation, 2 siswa yang memiliki gaya belajar auditorial cenderng melakukan kesalahan utama di langkah transformation dan process skill, 3 siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik melakukan kesalahan utama di langkah comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Hal ini menunjukkan bahwa siswa bergaya belajar kinestetik tidak mempunyai kecenderungan di salah satu jenis kesalahan. Faktor dari kesalahan- kesalahan dijelaskan sebagai berikut 1 kesalahan comprehension disababkan karena siswa yang tidak terbiasa dengan bahasa soal yang tergolong baru dan kurang cermat, 2 kesalahan transformation disebabkan karena kurang dipahaminya materi perbandingan dan konsep hubungan antara luas dan keliling segiempat, 3 kesalahan process skill disebabkan karena kurang dipahaminya materi operasi aljabar, sistem persamaan linear satu variabel, dan ketidakmampuan dalam proses konversi antar satuan, 4 kesalahan encoding disebabkan karena kesalahan dalam tahap process skil ditambah ketidakmampuan penentuan satuan yang tepat.

2.3 Kerangka Berpikir

Secara umum, seorang guru selalu mengharapkan peserta didiknya belajar dengan baik sehingga mencapai ketuntasan belajar matematika. Namun kenyataan menunjukkan hal yang lain, bahwa ternyata guru sering menemukan peserta didik yang belum memenuhi KKM matematika. Patut diduga peserta didik yang belum memenuhi KKM matematika adalah peserta didik yang berkesulitan belajar matematika sehingga melakukan kesalahan-kesalahan ketika mengerjakan soal pemecahan masalah matematika. Banyak hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan salah satunya adalah rendahnya kemampuan literasi matematitika siswa dan belum adanya penanganan yang tepat untuk meningkatkan kamampuan literasi matematika siswa. Dalam urgensi seperti ini akan berakibat dengan hasil belajar yang rendah dengan indikasi banyak kesalahan yang dilakukan dalam proses pekerjaan siswa. Menanggapi hal ini guru harus menindaklanjuti kesalahan-kesalahan siswa, guru terlebih dahulu melakukan suatu proses analisis kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Hal ini diperlukan agar guru dapat mengetahui jenis dan penyebab kesalahan tersebut. Analisis kesalahan Newman merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisis jenis dan penyebab kesalahan siswa. Siswa bisa saja melakukan kesalahan di salah satu langkah atau semuanya. Hal ini dapat memudahkan guru untuk mengetahui jenis tahapan mana yang menjadi kesalahan siswa serta penyebabnya dalam proses menyelesaikan masalah matematika. Salah satu kendala guru dalam memberikan solusi untuk meminimalisir kesalahan siswa adalah perbedaan kemampuan literasi matematika. Perpaduan analisis kesalahan Newman dan penggolongan siswa berdasarkan kemampuan literasi matematika diharapkan dapat membantu guru mengetahui perbedaan jenis kesalahandan penyebab kesalahan sesuai dengan kemampuan literasi matematikanya Berikut alir berpikir peneliti dalam penelitian ini: Kemampuan literasi matematika siswa masih rendah ditandai dengan pre-test yang menunjukkan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa masih rendah Model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah Tes literasi matematika dan pengamatan Ketuntasan klasikal kemampuan literasi matematika, peningkatan kemampuan literasi matematika, dan kualitas pembelajaran kelompok siswa pada model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan pada pembelajaran ekspositori Model pembelajaran ekspositori 1. Siswa menganalisis dan merancang pengetahuan dengan bantuan guru dan teman 2. Guru melakukan pengembangan materi pengetahuan kepada siswa guru sebagai fasilitator 3. Dengan menerapkan pengetahuan siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 4. Guru menerapkan strategi pembelajaran dan evaluasi yang menarik 1. Guru mempresentasikan materi sebagai pengetahuan awal siswa 2. Pembelajaran tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari 3. Pengembangan pengetahuan siswa hanya terjadi di dalam kelas Nilai tes dan hasil pengamatan kelompok eksperimen Nilai tes dan hasil pengamatan kelompok kontrol Bagan 2 1 Bagan alir kerangka berpikir

2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir maka disusun penelitian sebagai berikut: 1. Penerapan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat menuntaskan hasil belajar siswa dalam kemampuan literasi matematika secara klasikal. 2. Kemampuan literasi matematika siswa yang memperoleh model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibanding siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori . 3. Peningkatan kemampuan literasi matematika dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih tinggi dibanding siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori 56

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan mixed method yang merupakan penggabungan dua bentuk yaitu kualitatif dan kuantitatif. Model penelitian yang digunakan adalah concurrent embedded design. Metode kombinasi model atau desain concurrent embedded adalah metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang. Metode tersebut digunakan secara bersama-sama, dalam waktu yang sama tapi independen untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis Sugiyono, 2013:537. Adapun model concurrent embedded dapat dilihat melalui gambar 3.1 Gambar 3 1Metode penelitian kombinasi concurrent embedded, model metode kuantitatif sebagai metode primer Masalah dan rumusan masalah Landasan teori dan hipotesis Pengumpulan dan analisis data kuantitatif Pengumpulan dan analisis data kualititatif analisis data kuantitatif kualititatif Penyajian data hasil penelitian Kesimpulan dan saran Berdasarkan gambar 3.1 tersebut dapat diperjelas sebagai berikut. Desain concurrent embedded adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan cara mencampur kedua metode tersebut secara tidak seimbang dengan 70 metode kuantitatif dan 30 metode kualitatif. Pembagian ini dikarenakan pada penelitian ini metode kuantitatif merupakan metode primer dan metode kualitatif merupakan metode sekunder yang berperan untuk melengkapi dan menunjang pembahasan mengenai hasil penelitian. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lebih lengkap dan lebih akurat. Pengumpulan data kuantitatif primer dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data kualitatif sekunder. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualitatif dengan wawancara. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan sampel penelitian yang diambil secara random dan pengumpulan data kualitatif dikumpulkan dengan sampel purposive sampling.

3.2 Metode Penentuan Subjek Penelitian

3.2.1 Populasi

Sugiyono 2010:117 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 20152016.

3.2.2 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel atau sampling adalah bagian dari populasi yang akan diambil sebagian objek atau subjek yang akan diteliti. Tujuan dilakukannya sampling adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi . Sampel adalah bagian dari jumlah dan yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono:2010:62. Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling. Dalam penelitian ini sampel terdiri dari dua kelompok siswa. Kelompok pertama mendapatkan perlakuan kelas eksperimen yang akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah sedangkan kelompok kedua mendapatkan perlakuan sebagai kelas kontrol yaitu dengan pembelajaran ekspositori. Pada konten Shape and Space pada materi segiempat terdapat kelas VII C dan VII A yang masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian. Dalam pengambilan sampel ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu mengetahui terlebih dahulu karakteristik, ciri, dan sifat populasi. Karena besar sampel yang diambil juga tergantung dari sifat populasi, apakah bersifat heterogen atau homogen. Dalam pemilihan subjek pada penelitian kualitatif menggunakan teknik purposive sampling, yaitu penentuan subjek dengan pertimbangan tertentu Sugiono,2013:124. Dalam penelitian ini pengambilan subjek penelitian didasarkan pada pertimbangan berikut: 1. Hasil nilai pre-test kemampuan literasi matematika yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah 2. Peneliti berkonsultasi kepada guru mata pelajaran untuk memilih siswa berdasarkan proses pengelompokkan yang telah dilakukan oleh peneliti 3. Peneliti mempertimbangkan pemilihan siswa dari guru mata pelajaran lalu mengamati keaktifan siswa tersebut saat di kelas dan memilihnya untuk menjadi subjek penelitian

3.3 Perlakuan Penelitian

Perlakuan dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok yaitu model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan model pembelajaran ekspositori.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010:61. Variabel pada penelitian ini adalah kemampuan literasi matematika siswa.

3.5 Langkah-Langkah Penelitian

Uraian kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan data awal berupa nilai Ulangan Tengah Semester Genap mata pelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri tahun pelajaran 20152016. Rekapitulasi nilai terdapat pada lampiran 74-75 dan bukti kegiatan berupa surat ijin penelitian terdapat pada lampiran 77. 2. Pelaksanaan tes uji coba di kelas uji coba yaitu kelas VII B dan VII G yang dilaksanakan tanggal 07 April 2016. Kisi-kisi soal, soal uji coba, dan pedoman penskorannya terdapat pada lampiran 4-9. 3. Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 26 April-21 Mei 2016. Tabel 3 1 Jadwal Pembelajaran Kelas Eksperimen Kelas Pertemuan Tanggal Jam Ke Eksperimen VII C Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 26 April 2016 03 Mei 2016 14 Mei 2016 17 Mei 2016 19 Mei 2016 1-2 1-2 1-2 1-2 3-4 Tabel 3 2 Jadwal Pelajaran Kelas Kontrol Kelas Pertemuan Tanggal Jam Ke Kontrol VII A Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 26 April 2016 03 Mei 2016 14 Mei 2016 17 Mei 2016 21 Mei 2016 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 4. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran yang telah dikembangkan dan diimplementasikan. Tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk mengetahui sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran metode, strategi, pendekatan, dan bahan ajar secara keseluruhan dan peningkatan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran. Deskripsi hasil implementasi akan diuraikan dalam bab 4.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh keterangan atau kenyataan yang benar mengenai objek yang diteliti sehingga data dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2013:274. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang mendukung penelitian mengenai nama dan banyaknya peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri untuk menentukan populasi dan sampel dalam penelitian dan yang akan menjadi responden dalam uji coba instrumen serta nilai ujian tengah semester genap matematika kelas VII untuk mengetahui kondisi awal populasi dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

3.6.2 Metode Tes

Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian pre-test dan post-test. Tes yang diberikan digunakan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada awal pre-test pelaksanaan pembelajaran dan pada akhir post-test pelaksanaan pembelajaran. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari tiap butir soal.

3.6.3 Metode Observasi

Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan observasi langsung. Observasi langsung adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat secara langsung terhadap objek penelitian. Objek penelitian pada hal ini adalah aktivitas peneliti dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Observasi langsung digunakan untuk memberikan assessment penilaian terhadap kualitas pembelajaran kelas eksperimen.

3.6.4 Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan bertatap muka dengan orang yang dapat memberikan keterragan pada peneliti. Wawancara dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui tes. Sebelum wawancara peneliti juga perlu mempersiapkan pedoman wawancara. Metode wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif.

3.6.5 Metode Angket Kuesioner

Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaaan mengenai suatu masalah atau bidang yang telah diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto 2013:194, kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket digunakan untuk mendapatkan keterangan dari sampel atau sumber yang beraneka ragam yang berada di lokasi penelitian. Peneliti dalam teknik ini akan memberikan angket kepada guruobserver yang telah melakukan observasi pengamatan dalam kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Dengan metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kualitas model pembelajaran PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah dalam kategori minimal baik.

3.6.6 Model Campuran Tidak Berimbang

Metode penelitian kombinasi dapat mengumpulkan dua macam data kualitatif dan kuantitatif atau sebaliknya secara simultan, dalam satu tahap pengumpulan data. Dengan demikian data yang diperoleh menjadi lengkap dan lebih akurat. Menurut Sugiono 2010:43 metode concurrrent embedded, ditunjukkan pada gambar 3.2 Gambar 3 2 Proses Penelitian Model Campuran Tidak Berimbang Concurrent Embeded Design KUANTITATIF dan kualitatif bagian kiri dan KUALITATIF dan Kuantitatif bagian kanan. Yang ditulis dengan huruf besar artinya metode itu merupakan metode primer yang bobotnya lebih tinggi dan yang ditulis dengan huruf kecil merupakan metode sekunder pelengkap. Jadi untuk metode primer bagian kiri adalah KUANTITATIF dan metode primer bagian kanan adalah KUALITATIF. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan metode kualitatif. Metode tersebut digunakan secara Sumber: Sugiono 2012:43 bersama-sama, dalam waktu yang sama, tetapi independen untuk menjawab rumusan masalah yang sejenis. Pengumpulan data kuantintatif dilakukan menggunakan instrumen, dan pengumpulan data kualiatif dengan observasi, angket dan wawancara. Data kuantitatif diambil secara random dan pengumpulan data kualitatif diambil dengan sampel purposive. Data kuantitatif yang telah terkumpul dianalisis dengan statistic data kualitatif dianalisis secara kualitatif. Selanjutnya, hasil data kuantitatif dan kualitatif digabungkan dan dibandingkan. Sehingga dapat ditemukan apakah data kualitatif memperkuat, atau memperlemah hasil pengujian hipotesis.

3.7 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam hal ini menggunakan desain quasi experimental design karena terdapat variabel-variabel lain yang memungkinkan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Peneliti memilih quasi experimental design dengan pretest-postest control group design, dimana terdapat dua kelompok yang mana kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol Sugiyono, 2013b. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3 3 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design Kelas Pre-Test Perlakuan Post-Test Eksperimen X Kontrol Keterangan: : pre-test pada kelas eksperimen : pre-test pada kelas kontrol X: PBL pendekatan RME berbantuan Kartu Masalah : post-test pada kelas kontrol : post-test pada kelas kontrol Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh siwa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri. 2. Menentukan sampel penelitian dengan teknik cluster random sampling serta menentukan kelas uji coba. 3. Menyusun instrument penelitian meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, tes kemampuan literasi matematika, pedoman wawancara, dan soal untuk pre-test serta post-test. 4. Melakukan uji coba soal pada kelas yang telah mendapatkan materi segiempat. 5. Menganalisis hasil uji coba untuk mengetahu validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Jika soal tidak memenuhi kriteria maka tidak akan dipakai dalam pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. 6. Menetapkan butir soal yang akan digunakan dalam pre-test dan post- test kelas eksperimen dan kelas control. 7. Melaksanakan pre-test untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa. 8. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran . 9. Melaksanakan post-test untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa. 10. Melaksanakan wawancara dengan 6 siswa yaitu 2 siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika rendah, 2 siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika sedang, dan 2 siswa yang memiliki kemampuan literasi matematika tinggi dari kelas eksperimen mengenai tes kemampuan literasi matematika siswa. 11. Menganalisis data hasil observasi, pre-test, post-test, dan wawancara untuk menguji kebenaran hipotesis Populasi kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri Sampel Uji Coba Eksperimen Kontrol Instrumen hasil tes uji coba valid dan reliabel wawancara Pre-test Model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah Pembelajaran ekspositori Post-test Wawancara Kemampuan literasi matematika Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Analisis wawancara Terjadinya peningkatan literasi matematika melalui model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah Teknik random sampling Uji normalitas dan homogenitas populasi Analisis uji coba instrumen Uji normalitas, uji homogenitas Hipotesis 4 Mengetahui kesulitan, jenis kesalahan dan penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal literasi matematika Bagan 3 1 Bagan Alir Penelitian

3.8 Instrumen Penelitian

Metode kombinasi menggunakan dua instrumen penelitian, yaitu instrumen penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian kualitatif. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena, baik alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2013:148. Dalam penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kuantitatif berupa tes. Sebaliknya, instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat simpulan atas temuannya Sugiyono, 2013:306. Dalam penelitian ini, digunakan instrumen penelitian kualitatif melalui wawancara. 3.8.1 Instrumen Tes Kemampuan Literasi Matematika Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes awal pre-test digunakan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal siswa. Dan tes akhir pos-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan siswa setelah diberi perlakuan dan sebelum diberi perlakuan. Tipe tes yang akan digunakan dalam instrumen penelitian adalah bentuk uraian. Bentuk tes uraian dipakai untuk mengungkapkan proses berpikir, ketelitian dan sistematika dalam menyelesaikan soal. Tes yang diberikan relatif sama, baik pada soal pre-test maupun pada soal post-test. Sebelum penyusunan instrumen dalam bentuk tes ini, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang didalamnya mencakup nomor soal, soal dan indikator tes hasil belajar matematika. Sebelum instrumen penelitian ini diberikan kepada sampel yang akan diuji, harus diujicobakan terlebih dahulu kepada subyek lain di luar subyek penelitian, tetapi mempunyai kemampuan setara dengan subyek dalam penelitian yang akan dilakukan.

3.8.2 Instrumen

Pedoman Wawancara Kemampuan Literasi Matematika Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman hasil analisis kualitatif. Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui pandangan siswa mengenai kualitas pembelajaran yang dilakukan selama penelitian karena mereka yang merasakan pembelajaran secara langsung sehingga data yang didapat lebih objektif karena tidak hanya berasal dari satu pandangan saja. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal serupa PISA dan kemampuan literasi setelah memperoleh pembelajaran eksperimen menggunakan analisis Newman. Sehingga pembahasan hasil penelitian dapat lebih lengkap dan lebih akurat. Wawancara dilakukan kepada 6 siswa. Pemilihan subjek menggunakan pertimbangan guru mata pelajaran matematika dari hasil pengelompokan nilai pre-test yang termasuk dalam kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi. Diambil dari 6 siswa pada kelas VII dari kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dengan rincian 2 siswa kelas atas, 2 siswa kelas sedang dan 2 siswa kelas rendah yang dilihat dari hasil pre-test dan post-test siswa.

3.8.3 Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang guru dengan memperhatikan beberapa hal. Peneliti merancang RPP dengan model PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah, RPP dengan model pembelajaran ekspositori.

3.8.4 Lembar Observasi Kualitas Pembelajaran

Lembar observasi dalam penilaian ini digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kualitas pembelajaran yang digunakan yaitu dalam pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Lembar observasi ini diberikan kepada guru mitraobserver untuk diisi dengan melakukan pengamatan selama pembelajaran dilakukan dalam penelitian. Lembar observasi yang digunakan diambil dari buku Hamzah B. Uno yang berjudul Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Dengan lembar observasi yang diisi oleh guru mitraobserver dapat diperoleh kualitas pembelajaran yang dilakukan sehingga pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah tidak hanya dapat digunakan untuk meningkatkan literasi matematika saja namun dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Dalam pedoman observasi ini, penilaian menggunakan instrumen ratingscale untuk lembar observasi kualitas pembelajaran terlihat pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3 4 Cara Penskoran Kualitas Pembelajaran Alternative Pilihan Skor Baik Sekali Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik 4 3 2 1 Sumber: Sugiono 2012 Setelah memperoleh skor untuk tiap-tiap pilihan jawaban pada setiap pertanyaan atau item, maka hasilnya digunakan untuk menyekor jawaban asli skala dan untuk memperoleh nilai angka yang dapat diolah secara matematis.

3.9 Analisis Data Ujicoba Instrumen

3.9.1 Analisis Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut √{ }{ Keterangan : : Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total. : Banyaknya subjeksiswa : Jumlah skor tiap butir soal. : Jumlah skor total. : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total. : Jumlah kuadrat skor butir soal. Arikunto, 2013: 87 : Jumlah kuadrat skor total. Hasil perhitungan r xy dikonsultasikan pada Tabel kritis product moment dengan taraf signifikan α = 5.Jika r xy r tabel maka butir soal tersebut valid. Dalam penelitian ini, jika indikator belum terwakili dalam soal maka peneliti mengganti butir yang tidak valid dengan butir lainnya yang mewakili indikator yang sama. Sedangkan jika indikator sudah terwakili oleh butir lain yang telah valid dalam soal maka peneliti tidak menggunakan atau membuang butir yang tidak valid tersebut. Soal yang diujicobakan berupa soal uraian yang terdiri dari 12 soal. Uji coba diadakan di dua kelas yaitu kelas VII B dan VII G untuk uji coba konten shape and space tipe 1 dan 2. Berdasarkan hasil uji coba soal pada kelas VII B diperoleh bahwa terdapat tujuh butir soal yang valid butir 1,3,4,5,6,10,11. Pada kelas VII G terdapat sepuluh butir soal yang valid butir 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11-21. Tabel 3 5 Uji Validitas Butir Soal Butir soal Kelas VII B Kelas VII G Skor Kriteria Skor Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,3843 -0,08 0,534 0,55 0,418 0,335 0,1016 0,2763 0,25 0,7373 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid 0,11 0,004 0,57 0,58 0,51 0,83 0,77 0,66 0,53 0,50 Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 11 12 0,73 0,32 Valid Tidak 0,46 0,56 Valid Valid 0,381 0,361

3.9.2 Analisis Reliabilitas Instrumen

Suatu tes dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali atau dengan kata lain bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji apakah suatu tes reliabel atau tidak maka dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen soal bentuk uraian yang skornya bukan hanya atau , yaitu: dengan Keterangan : : Reliabilitas instrumen yang dicari Banyaknya butir soal : Jumlah peserta : Skor total : Nomor butir soal : Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal : Varians total Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan harga tabel product moment. Jika maka butir soal yang diujicobakan reliabel. Arikunto 2013: 122 Berdasarkan hasil uji coba diperoleh koefisisen reliabitas pada kelas VII B sebesar . Koefisien reliabilitas lebih besar bila dibandingkan dengan . Koefisien reliabilitas kelas VII G sebesar . Koefisien reliabilitas lebih besar bila dibandingkan dengan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel, artinya soal tersebut dapat digunakan untuk menguji literasi matematika siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 11-21.

3.9.3 Analisis Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi atau kelompok atas upper group dengan siswa yang berkemampuan rendah atau kelompok bawah lower group. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya angka indeks diskriminasi soal uraian dapat dipergunakan rumus sebagai berikut: Arikunto, 2013 Keterangan: : daya pembeda : rata-rata skor kelompok atas : rata-rata skor kelompok bawah : skor maksimal Berikut kriteria yang digunakan sebagai patokan pada umumnya adalah sebagai berikut: Tabel 3 6 Kriteria Daya Pembeda Arikunto, 2013:226-232 Daya Pembeda D Kriteria 0,71 – 1,00 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Bertanda negatif Sangat baik excellent Baik good Cukup satistifactory Jelek poor Jelek Sekali Butir soal yang digolongkan sebagai soal yang baik dan ideal untuk siswa adalah butir soal yang mempunyai daya pembeda 0,40 sampai dengan 0,70 Arikunto 2013: 232. Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan daya beda diperoleh hasil seperti pada tabel 3.7 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11-21. Tabel 3 7 Perolehan Daya Pembeda Butir Soal Butir soal Kelas VII B Kelas VII G Skor DP Kriteria Skor DP Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0,1945 0,004 0,2137 0,424 0,232 0,054 0,0308 0,1995 0,03 0,4066 0,441 0,22 Jelek Jelek Cukup Baik Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Baik Baik Cukup 0,01 0,00 0,20 0,21 0,24 0,37 0,41 0,24 0,25 0,22 0,24 0,08 Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

3.9.4 Analisis Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto, 2013: 223. Soal yang baik adalah soal yang tidak telalu sukar maupun tidak terlalu mudah. Jika soal terlalu mudah, siswa tidak terangsang untuk menyelesaikan, dan jika terlalu sulit siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk menyelesaikannya. Arikunto, 2013: 222 Menurut Arikunto, 2013: 223, rumus untuk mencari indeks kesukaran adalah sebagai berikut. Keterangan: : indeks kesukaran : banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar : banyaknya seluruh peserta tes Menurut Arikunto, 2013: 225, klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut: Tabel 3 8 Klasifikasi Taraf Kesukaran Setelah dilakukan uji coba dan perhitungan tingkat kesukaran diperoleh hasil seperti pada tabel 3.9 di bawah ini. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 11-21 Tabel 3 9 Perolehan Tingkat Kesukaran Butir Soal Butir soal Kelas VII B Kelas VII G TK Kriteria TK Kriteria 1 2 3 4 0,87778 0,7407 0,4185 0,489 Mudah Mudah Sedang Sedang 0,93 0,85 0,85 0,51 Mudah Mudah Mudah Sedang Indeks Diskriminasi D Klasifikasi 0,00 ≤ P 0,30 0,31 ≤ D 0,70 0,71 ≤ D 1,00 Soal sukar Soal sedang Soal mudah 5 6 7 8 9 10 11 12 0,87 0,367 0,8852 0,6111 0,285 0,5185 0,87778 0,16 Mudah Sedang Mudah Sedang Sulit Sedang Mudah Sulir 0,63 0,43 0,40 0,34 0,41 0,43 0,41 0,16 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sulit

3.10 Penentuan Instrumen

Setelah dilakukan analisis validitas butir soal, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda, maka selanjutnya adalah penentuan instrumen tes literasi matematika yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Berikut disajikan tabel 3.10 mengenai hasil analisis tersebut. Tabel 3 10 Hasil Analisis Instrumen Tes Butir Soal VII B VII G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Disisihkan Disisihkan Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Disisihka Disisihkan Dipakai Dipakai Disisihkan Disisihkan Disisihkan Diperbaiki dan dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Diperbaharui dan dipakai

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun, dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama pengumpulan data Sugiyono, 2010:336 3.11.1.1 Analisis sebelum di lapangan Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan studi pendahuluan, data digunakan untuk menentukan batasan masalah. Analisis sebelum di lapangan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 1 Selogiri dan mengumpulkan data berupa hasil belajar matematika siswa kelas VII pada UTS semester genap tahun ajaran 20152016. 3.11.1.2 Analisis selama di lapangan Menurut Miles and Huberman 1984 sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2010: 337 mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menenerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data adalah sebagai berikut. 1. Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data semakin banyak, kompleks, dan rumit. Maka perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Dalam mereduksi data peneliti dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Adapun tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah pada hasil temuan. Oleh karena itu, sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal belum memiliki pola, justru harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Tahap reduksi data pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Mengoreksi hasil pekerjaan tes pendahuluan siswa, yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan sebagai Subjek penelitian. b. Hasil pengamatan aktivitas subjek penelitian selama pembelajaran. c. Mengoreksi hasil pekerjaan post test subjek penelitian, yang kemudian digunakan sebagai bahan ketika wawancara. d. Hasil wawancara terhadap Subjek penelitian disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi. 2. Data Display Penyajian Data Penyajian data meliputi pengklasifikasian data, yaitu menuliskan kumpulan data yang terorganisir dan terkategori sehingga memungkinkan untuk menuliskan simpulan dari data tersebut. Data-data yang dikumpulkan berupa hasil tes kemampuan literasi matematika Subjek penelitian dan hasil transkip wawancara peneliti dengan Subjek penelitian mengenai kemampuan literasi matematika dan dokumentasi. 3. Conclusion drawingverification Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dengan memperhatikan hasil tes pre-test, post-test, dan hasil wawancara. Peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menentukan deskripsi kemampuan literasi matematika dan kesalahan yang dilakukan Subjek penelitian. Kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal penelitian didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan tersebut dapat dipandang sebagai kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan adalah temuan baru. Temuan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas dan dalam penelitian ini berupa temuan tentang kamampuan literasi matematika siswa dan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

3.11.2 Analisis Data Kuantitatif

3.11.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kolmogrov Smirnov dengan bantuan SPSS 16.0. Uji Kolmogrov Smirnov dipakai karena uji ini sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis : data berassal dari populasi yang berdistribusi normal. : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. 2. Menentukan yaitu distribusi komulatif yang diharapkan dibawah 3. Mengatur skor-skor yang diobservasi ke dalam suatu distribusi kumulatif dengan memasangkan setiap interval dengan yang sebanding. adalah distribusi frekuensi kumulatif data yang diobservasi dari suatu sampel random dengan observasi. Dimana adalah sembarang skor yang mungkin. , dimana k adalah banyaknya observasi yang sama atau kurang dari . 4. Pada tiap-tiap jenjang, dihitung Dibawah , diharapkan bahwa untuk setiap harga harus jelas mendekati Artinya dibawah diharapkan selisih antara dan kecil dan berada pada batas-batas kesalahan random 5. Menghitung D deviasi dengan rumus | | 6. Melihat Tabel E untuk menentukan kemungkina dua sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah . Jika √ , dimana N adalah peserta tes, maka ditolak Siegel, 1994: 59-63. Pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk menghitung uji normalitas. Langkah-langkah pengujian normalitas berbantuan SPSS 16.0 Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu 1. Masukkan data pada program SPSS 16.0 yang disusun dalam satu kolom. 2. Klik menu Analyze, pilih Nonparametrics Tests, pilih Legacy Dialogs, klik 1-Sample K-S 3. Pindahkan data yang akan diuji ke kotak Test Variable List. 4. Klik OK. 5. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima jika nilai Sig Level of Significant 0, 05.

3.11.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi awal sama atau homogen yaitu dengan menyelidiki apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dihitung dengan menggunakan software SPSS 16.0 melalui uji Levene. Rumus uji Levene: ∑ ̅ ̅ ∑ ∑ ̅ Keterangan: hasil tes jumlah grup berbeda yang masuk dalam sampel total sampel jumlah sampel grup jumlah sampel dari grup ̅ { | ̅ | ̅ | ̃ | ̃ ̅ ∑ ∑ ̅ ∑ Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. varians sama atau homogen varians tidak sama atau tidak homogen Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Masukkan data pada program SPSS yang disusun dalam satu kolom 2. Buat pengkodean kelas dikolom selanjutnya 3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik One-Way ANOVA 4. Pindahkan varibel data ke kotak Dependent List dan variabel kode ke kotak factor 5. Klik menu Options, aktifkan Homogeneity of Variance Test, Klik Continue 6. Klik OK 7. Menarik kesimpulan dengan kriteria ujinya adalah terima H jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Variances level of significant 0,05

3.11.2.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kondisi awal kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama atau tidak. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah sebagai berikut: Hipotesis: tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelompok sampel ada perbedaan rata-rata nilai awal kedua kelompok sampel Kriteria : Terima H jika Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ dengan Keterangan: ̅̅̅: nilai rata-rata kelas eksperimen ̅̅̅: nilai rata-rata kelas kontrol : banyaknya subjek kelas eksperimen : banyaknya subjek kelas kontrol : varians gabungan : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol Kriteria pengujiannya terima H jika dengan taraf signifikan Dalam penelitia ini uji kesamaan rata-rata dihitung dengan menggunakan software SPSS 16.0 dengan menggunakan software SPSS 16.0. dengan menggunakan uji Independent-Samples t-Test. Rumus uji Independent- Samples t-Test: √ Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut. 1. Masukkan data pada program SPSS 16.0. yang disusun dalam satu kolom. 2. Buat pengkodean kelas dikolom selanjutnya. 3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, klik Independent-Samples T Test. 4. Pindahkan variabel data ke kotak Test Variable s dan variabel kode ke kotak Grouping Variable. 5. Klik Define Groups dan sesuaikan dengan kode yang dipakai. 6. Klik OK. 7. Menarik kesimpulan denga kriteria ujinya adalah terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples Test Level of Significant 0,05.

3.11.2.4 Uji Hipotesis I

Pada pengujian hipotesis I dilakukan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika dengan pembelajaran PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu masalah tuntas secara klasikal. KKM untuk kemampuan literasi matematika ditetapkan . KKM ini ditetapkan berdasarkan diskusi peneliti dengan guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Selogiri. Kriteria ketuntasan klasikal yaitu persentase siswa yang mencapai ketuntasan individual minimal . 3.11.2.4.1 Uji Proporsi Untuk menguji ketuntasan belajar secara klasikal digunakan uji proporsi satu pihak kanan dengan hipotesis sebagai berikut: proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:233 Keterangan banyak siswa yang memenuhi KKM : banyak siswa secara keseluruhan Kriteria pengujian dengan adalah terima jika .

3.11.2.5 Uji Hipotesis II

3.11.2.5.1 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t satu pihak kanan dengan hipotesis sebagai berikut: rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ dengan Keterangan: ̅̅̅: nilai rata-rata kelas eksperimen ̅̅̅: nilai rata-rata kelas kontrol : banyaknya subjek kelas eksperimen : banyaknya subjek kelas kontrol : varians gabungan : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol Kriteria pengujiannya terima H jika dengan taraf signifikan .

3.11.2.6 Uji Hipotesis III

Hipotesis ketiga meliputi uji beda rata-rata kemampuan literasi matematika pre-test dan post-test, kriteria Gain ternormalisasi, dan uji beda rata-rata kemampuan literasi matematika. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan literasi matematika meningkat. Setelah itu diuji dengan gain ternormalisasi untuk menguji sejauh mana kemampuan literasi matematika meningkat.

3.11.2.6.1 Uji Beda Rata-Rata Pre-Test Dan Post-Test Kemampuan

Literasi Matematika Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik nilai rata-rata antara pre-test dan post-test kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ dengan Kritera pengujiannya adalah ditolak jika dengan dan peluang . Sudjana:2002

3.11.2.6.2 Uji Peningkatan Rata-Rata Kemampuan Literasi

Matematika Uji ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol; rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005:239 ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ dengan Keterangan: ̅̅̅: nilai rata-rata kelas eksperimen ̅̅̅: nilai rata-rata kelas kontrol : banyaknya subjek kelas eksperimen : banyaknya subjek kelas kontrol : varians gabungan : varians kelas eksperimen : varians kelas kontrol Kriteria pengujiannya terima H jika dengan taraf signifikan

3.11.2.6.3 Kriteria Gain Ternormalisasi

Analisis gain digunakan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan literasi matematika. Pada penelitian ini, data hasil tes kemampuan literasi matematika dengan rumus gain ternomalisasi N- Gain yaitu membandingkan skor pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: : gain ternomalisasi nilai rata-rata post-test : nilai rata-rata pre-test Kriteria skor Gain tercantum dalam tabel di bawah: Tabel 3 11 Kriteria Gain Ternormalisasi Interval Gain Tinggi Sedang Rendah Hake:1998

3.12 Keabsahan Data

Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat maka hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi. Ada empat kriteria yang digunakan untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data yaitu, derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability Sugiyono, 2010:366. Tabel 3 12Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Kriteria Teknik Pemeriksaan Derajat Kepercayaan credibility Keteralihan transferability Kebergantungan dependability Kepastian confirmability a. Perpanjangan keikut-sertaan b. Ketekunan pengamatan c. Triangulasi d. Pengecekan sejawab e. Kecukupan referensial f. Kajian kasus negatif g. Pengecekan anggota h. Uraian rinci i. Audit kebergantungan j. Audit kepastian 1. Derajat Kepercayaan credibility Dalam penelitian ini, derajat kepercayaan credibility atau kredibilitas data hasil penelitian dilakukan dengan teknik pemeriksaan triangulasi. Tiangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono, 2010: 330. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik, dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Peneliti mengumpulkan data dari wawancara mendalam dan tes dari sumber data yang sama yaitu Subjek penelitian. 2. Keteralihan transferability Keteralihan ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif yang menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya Sugiyono, 2010: 376. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. 3. Kebergantungan dependability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti Sugiyono, 2010: 377. 4. Kepastian confirmability Dalam penelitian kualitatif, kepastian mirip dengan keberuntungan, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability 98

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada bab 4 menguraikan tentang data hasil penelitian mengenai permasalahan yang telah dirumuskan pada bab 1 dan didukung oleh teori pada bab 2. Pengambilan data difokuskan pada kemampuan literasi matematika siswa dan analisis kesalahan berdasarkan analisis Newman. Pada pembelajaran dilakukan pengamatan untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi siswa dan kesalahan apa yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal kemampuan literasi matematika. Sebanyak 6 siswa dipilih sebagai subjek penelitian untuk mengetahui kemampuan literasi matematika siswa dan kesalahan apa yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal kemampuan literasi matematika. Pemilihan 6 siswa sebagai subjek penelitian didasarkan dari hasil pre-test, pengamatan selama pembelajaran, dan konsulitasi terhadap guru mata pelajaran matematika yaitu diambil masing-masing 2 subjek secara acak berdasarkan kedudukan kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Deskripsi pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lampiran 78.

4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 sampai dengan 28 Mei 2016 di SMP Negeri 1 Selogiri yang beralamat di Jalan Gunung Wijil, Selogiri, Wonogiri. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri yang terdiri atas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H. Dari populasi tersebut diambil dua kelompok sampel. Kelas yang terambil sebagai sampel adalah kelas VII A dan VII C. Kelas VII C terambil sebagai kelas eksperimen yang dikenai model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan kelas VII A sebagai kelas kontrol yang dikenai pembelajaran ekspositori.

4.1.2 Hasil Tes Penentuan Subjek

Tes penentuan subjek dilakukan pada hari Selasa, 26 April 2016 dengan memberikan 8 soal tentang keliling dan luas dari persegi panjang, persegi, dan jajargenjang kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah. Pemberian tes ini bertujuan untuk menentukan subjek penelitian berdasarkan kedudukan siswa dalam kelompok sesuai dengan hasil tes tersebut. Berdasarkan hasil tes tersebut lampiran 32 dapat ditentukan siswa yang menjadi subjek penelitian seperti pada lampiran 34.

4.1.3 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika

Tes kemampuan literasi matematika dilakukan pada hari Kamis, 19 Mei 2016 kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan hari Sabtu, 21 Mei 2016 kepada siswa kelas yang dikenai pembelajaran ekspositori. Soal yang diberikan sebanyak 8 soal tentang sifat, keliling, dan luar dari persegi panjang, persegi, dan jajargenjang. Data hasil tes kemampuan literasi matematika kelas yang dikenai pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat dilihat pada lampitan 32 dan kelas yang dikenai pembelajaran ekspositori dapat dilihat pada lampiran 33. 4.1.4 Hasil Penelitian Kuantitatif 4.1.4.1 Hasil Analisis data Awal Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian berasal dari keadaan awal yang sama. Sampel konten shape and space terdiri atas dua kelas yaitu kelas VII C kelas eksperimen dan VII A kelas kontrol. Analisis tahap awal dilakukan pada data hasil nilai ulangan tengah semester genap tahun ajaran 20152016 dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.

4.1.4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran sampel penelitian yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data awal menggunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan software SPSS 16.0. hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: : data berdistribusi normal : data berdistribusi tidak normal. Kriteria uji ini adalah terima H jika nilai Sig pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test level of significant 0,05. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4 1 Hasil Output Uji Normalitas Data Awal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00001 N Normal Parameters Most Extreme Differences Mean Std. deviation Absolute Positive 56 67,4821 13,10099 .158 .158 Kolmogorov Smirnov Z Asymp Sig 2 tailed a. Test distribution is normal negative -.081 1.185 .120 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

4.1.4.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan penyelidikan apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas data awal menggunakan uji Levene dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant . Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4 2 Hasil Output Uji Homogenitas Data Awal Test of Homogeneity of Variances Levene statistic 2.376 df1 1 df2 54 Sig .129 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.

4.1.4.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata

Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji kesamaan rata-rata data awal menggunakan uji Independent Samples Test satu arah dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama Kriteria Pengujian: terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples Test Level of Significant 0,05 Hasil output kesamaan rata-rata dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4 3 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata Independent Sampel Test Levene‟s Test for Equality of Variances F Sig T df Sig 2- tailed Mean difference Std. error Difference 95 Cofidence Interval of the difference Lower Upper Var00001 Equal variances assumed Equal variances not assumed 2.376 .129 1.652 1.673 54 53.593 .104 100 5.71026 5.71026 3.45644 3.41307 -1.21948 -1.13267 12.6399 12.5531 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama.

4.1.4.2 Hasil Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari pretest dan post-test literasi matematika dan lembar observasi kualitas pembelajaran memenuhi hipotesis yang dirumuskan atau tidak. Analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, analisis kualitas pembelajaran, uji hipotesis 1, uji hipotesis 2, dan uji hipotesis 3.

4.1.4.2.1 Uji Normalitas

4.1.4.2.1.1 Uji Normalitas Pretest Literasi Matematika

Uji normalitas pre-test literasi matematika dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil pre-test literasi matematika kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas pre-test literasi matematika menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. : data berdistribusi normal : data berdistribusi tidak normal. Kriteria uji ini adalah terima H jika nilai Sig pada tabel One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test level of significant 0,05. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4 4 Hasil Output Uji Normalitas Pre-test Literasi Matematika One-Sample Kolmpgorov-Smirnov Test VAR00001 N Normal Parameters Most Extreme Differences Mean Std. deviation Absolute Positive 56 29.3929 11.50127 .158 .158 Kolmogorov Smirnov Z Asymp Sig 2 tailed a. Test distribution is Normal negative -.094 1.179 .124 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

4.1.4.2.1.2 Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika

Uji normalitas post-test literasi matematika dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil post-test literasi matematika kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas pre-test literasi matematika menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: : data berdistribusi normal : data berdistribusi tidak normal. Kriteria uji ini adalah terima H jika nilai Sig pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test level of significant 0,05. Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: Tabel 4 5Hasil Output Uji Normalitas Post-Test Literasi Matematika One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test VAR00001 N Normal Parameters Most Extreme Differences Kolmogorov Smirnov Z Mean Std. deviation Absolute Positive negative 56 73.3750 8.16770 .130 .089 -.130 .975 Asymp Sig 2 tailed a. Test distribution is Normal .298 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

4.1.4.2.2 Uji Homogenitas

4.1.4.2.2.1 Uji Homogenitas Pre-test Literasi Matematika

Uji homogenitaas pre-test dilakukan untuk mengetahui apakah nilai pre-test kedua sampel penelitian mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas pre-test literasi matematika dari kedua sampel dihitung menggunakan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant . Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4 6 Hasil output uji homogenitas nilai pre-test literasi matematika : Test of Homogeneity of Variances Levene statistic .003 df1 1 df2 54 Sig .959 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.

4.1.4.2.2.2 Uji Homogenitas Nilai Post-Test Literasi Matematika

Uji homogenitas post-test dilakukan untuk mengetahui apakah nilai post-test kedua sampel penelitian mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas post-test literasi matematika dari kedua sampel dihitung menggunakan software SPSS 16.0. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant . Hasil output dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4 7 Hasil output uji homogenitas nilai post-test literasi matematika Tes of Homogeneity of Variances Levene statistic .735 df1 1 df2 54 Sig .395 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen.

4.1.4.2.3 Uji Hipotesis I

Uji hipotesis I dilakukan untuk mengetahui apakah literasi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal dari jumlah siswa yang ada pada kelas tersebut telah tuntas belajar.

4.1.4.2.3.1 Uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu

pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu Kriteria Pengujian: Tolak jika dengan di mana didapat dari daftar normal baku dengan peluang . Hasil uji proporsi diperoleh . Harga dengan peluang . Karena maka ditolak. Artinya sebanyak lebih dari dari keseluruhan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan pada kemampuan literasi matematika. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada lampiran 40.

4.1.4.2.4 Uji Hipotesis II

Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan literasi matematika siswa SMP Negeri 1 Selogiri yang memperoleh pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik bila dibandingkan dengan kemampuan literasi matematika yang memperoleh pembelajaran model ekspositori.

4.1.4.2.4.1 Uji

Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Uji perbedaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah nilai rata-rata literasi matematika post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Kriteria pengujiannya tolak H jika dengan taraf signifikan . Tabel 4 8 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kriteria Kesimpulan Tolak jika ditolak Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga ditolak dan diterima, yang berarti rata-rata hasil belajar literasi matematika dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih dari rata-rata hasil belajar literasi matematika dengan pembelajaran ekspositori. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 41.

4.1.4.2.5 Uji Hipotesis III

Uji hipotesis III dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1 Selogiri yang memperoleh pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori.

4.1.4.2.5.1 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika

Pre-Test dan Post-Test Konten Shape and Space 1 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik nilai rata-rata pre-test atau post-test kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan dan peluang , Untuk peluang diperoleh . Tabel 4 9 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Eksperimen Kriteria Kesimpulan Tolak jika ditolak Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sedangkan . Jadi diperoleh oleh karena itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih dari pre- test kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42. 2 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui manakah yang lebih baik nilai rata-rata pre-test atau post-test kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan dan peluang , Untuk peluang diperoleh . Tabel 4 10 Hasil Uji Beda Rata-Rata Kelas Kontrol Kriteria Kesimpulan Tolak jika ditolak Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa sedangkan . Jadi diperoleh oleh karena itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.

4.1.4.2.5.2 Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Literasi

Matematika Uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan peningkatan kemampuan literasi matematika kelas kontrol. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol; rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Kriteria pengujiannya tolak H jika dengan taraf signifikan . Tabel 4 11 Hasil Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kriteria Kesimpulan Tolak jika ditolak Berdasarkan perhitungan diperoleh sehingga diterima, yang berarti rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.

4.1.4.2.5.3 Kriteria Gain Ternormalisasi

1 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Kriteria Gain ternormalisasi dilakukan untuk mengukur besarnya peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen. Data yang digunakan adalah data pre-test dan post-test kemampuan literasi matematika peserta didik kelas eksperimen. Dari uji gain ternormalisasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebanyak 17 siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan literasi matematika berkategori sedang dan sebanyak 13 siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan literasi matematika berkategori tinggi. Selain itu dihitung pula rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika secara klasikal. Perhitungan kriteria gain ternormalisasi secara klasikal diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut menunjukkan bahwa . Jadi gain ternormalisasi termasuk ke dalam kriteria sedang. Artinya, peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen termasuk dalam kriteria sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42. 2 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Kriteria Gain ternormalisasi dilakukan untuk mengukur besarnya peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen. Data yang digunakan adalah data pre-test dan post-test kemampuan literasi matematika peserta didik kelas kontrol. Dari uji Gain ternormalisasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebanyak 23 siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan literasi matematika berkategori sedang dan sebanyak 3 siswa atau responden mengalami peningkatan kemampuan literasi matematika berkategori tinggi. Selain itu dihitung pula rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika secara klasikal. Perhitungan kriteria gain ternormalisasi secara klasikal diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut menunjukkan bahwa . Jadi Gain ternormalisasi termasuk ke dalam kriteria sedang. Artinya, peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas kontrol termasuk dalam kriteria sedang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.

4.1.4.2.6 Hasil

Analisis Kualitas Pembelajaran Model PBL Pendekatan RME Berbantuan Kartu Masalah Berdasarkan data hasil lembar pengamatan terhadap kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4 12 Persentase Kualitas Pembelajaran Model PBL dengan Pendekatan RME Berbantuan Kartu Masalah Pertemuan Skor Persentase Kriteria Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Total Sangat baik Pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata kualitas pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah konten shape and space pada materi segiempat sub materi persegi panjang, persegi, dan jajargejang memiliki kualitas pembelajaran kategori sangat baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46.

4.1.5 Hasil dan Analisis Penelitian Kualitatif

Data yang didapat selama di lapangan meliputi hasil pre-test dan post-tets kemampuan literasi matematika telah disajikan pada subbab sebelumnya yaitu subbab hasil penelitian kuantitatif pada halaman 105. Selain pre-test juga diperoleh data berupa hasil hasil wawancara lampiran 49 sampai 60. Guna mengetahui kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen terlebih dulu dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan verifikasi. Hasil pengumpulan data kemudian dilakukan reduksi data. Reduksi data dimulai dari mengoreksi hasil pre-test, pengamatan aktivitas dalam pembelajaran, dan konsultasi terhadap guru mata pelajaran matematika yang kemudian digunakan untuk menentukan siswa yang dijadikan subjek penelitian. Kategori kelompok dilakukan setelah dilakukan perangkingan nilai pre-test yang telah dilaksanakan. Terdapat 6 subjek penelitian yang terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah. Masing-masing dua siswa dari kelompok atas, dua siswa dari kelompok tengah, dan dua siswa dari kelompok bawah. Kelompok atas merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test lebih dari atau samadengan , kelompok tengah merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test antara , dan kelompok bawah merupakan siswa yang memiliki nilai pre-test kurang dari 17. Hasil reduksi ini terdapat pada lampiran 34. Reduksi data juga dilakukan pada hasil pengamatan, pre-test, post-test, dan wawancara dengan keenam subjek penelitian dengan cara dari keempat hasil disederhanakan menjadi susunan bahasa yang sederhana, baik, dan rapi mengenai kemampuan literaasi matematika dan kesalahan dari keenam subjek penelitian lampiran 62-73. Pada subbab hasil dan analisis penelitian kemampuan literasi matematika siswa dilakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan dari kemampuan literasi matematika siswa dan kesalahan berdasarkan analisis Newman yang dilakukan oleh subjek penelitian. Analisis kemampuan literasi matematika siswa akan dianalisis berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Penyajian data tentang analisis kualitatif ini didasarkan pada data lengkap pre-test yang telah disajikan lampiran 49-54 dan data lengkap post-test yang telah disajikan lampiran 55-60. Selanjutnya telah dilakukan reduksi data untuk pre-test yang telah disajikan lampiran 62-67 dan reduksi data untuk post-test yang telah disajikan lampiran 68-73. Dari hasil reduksi yang telah dilakukan oleh peneliti dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan literasi matematika. Berikut ini penyajian data berdasarkan indikator kemampuan literasi matematika:

4.1.5.1 Kemampuan Literasi Matematika Kelas Eksperimen

Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dari kelas penelitian, peneliti menentukan dua instrumen yang terdiri dari tes dan wawancara. Wawancara dilakukan dua kali yaitu setelah siswa mengerjakan soal pre-test dan setelah siswa mengerjakan soal post-test. Daftar subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4 13 Daftar Subjek Penelitian No Nama Kode Kelompok 1 2 3 4 5 6 Risma Nahva Firdausy Iin Setyaningsih I Nyoman Karma D N W Linda Setyawan Regis Erlang Pramudya Rico Jafar Saputra SE-22 SE-10 SE-09 SE-12 SE-19 SE-20 Atas Atas Tengah Tengah Bawah Bawah

4.1.5.1.1 Wawancara Setelah Pre-Test

Wawancara pre-test dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum siswa mendapatkan materi dari peneliti. Penyajian data tentang analisis kualitatif setelah pre-test ini didasarkan pada data lengkap pre-test yang telah disajikan lampiran 49-54 dan reduksi data lampiran 62-67. Dari hasil reduksi yang telah dilakukan oleh peneliti dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan literasi matematika. Berikut ini penyajian data berdasarkan indikator kemampuan literasi matematika: 1. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Atas a. Subjek penelitian SE-22 Subjek SE-22 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok atas. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-22 dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut: Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 49 dan reduksi data lampiran 62 terlihat bahwa subjek SE- 22 telah menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-22 mengerjakan soal tersebut dengan Gambar 4 1 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22 lancar SE-22 mampu mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya, menyusun strategi, tetapi belum mampu memberi alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan, belum terlihat menggunakan simbol matematika, dan menggunakan alat bantu matematika. 2 Hasil Wawancara Subjek SE-22 a Communication Berdasarkan hasil wawancara pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 SE-22 mampu menjawab soal yang diberikan. Hasil pekerjaan SE-22 juga telah menunjukkan bahwa SE- 22 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-22 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal nomor 5. Siswa juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan bentuk kerangka dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-22 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-22 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 menunjukkan kemampuan SE-22 dalam devising strategies for solving problems. SE-22 mampu menggunakan strategi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan meskipun pada langkah mencari panjang rusuk persegi SE-22 melakukan kesalahan dengan membagi panjang rusuk persegi panjang dengan . d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 menunjukkan kemampuan SE-22 dalam proses reasoning and argument. Berdasarkan hasil wawancara SE- 22 telah mampu menyampaikan hasil jawaban dari pekerjaan yang telah diselesaikan disertai dengan argument dari jawaban yang telah SE-22 tuliskan. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 belum menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 49 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil tes nomor 5, wawancara lampiran 49 dan reduksi lampiran 62 menunjukkan bahwa subjek SE-22 belum memenuhi semua komponen literasi matematika yaitu SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic, formal and technical language and operation dan using mathematics tools. Dapat disimpulkan bahwa subjek SE-22 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup. b. Subjek penelitian SE-10 Subjek SE-10 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok atas. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-10 dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut: Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 terlihat bahwa subjek SE-10 telah menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-10 mengerjakan soal tersebut dengan lancar SE-10 mampu mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika atau sebaliknya, Gambar 4 2 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10 mempresentasikan masalah memberi alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan, menyusun strategi dalam memecahkan suatu masalah tetapi belum menggunakan simbol matematika dan menggunakan alat bantu matematika. 2 Hasil Wawancara Subjek SE-10 a Communication Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 terlihat bahwa subjek SE-10 mampu menjawab soal yang diberikan. SE-10 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-10 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 5 dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari- hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan kerangka dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-10 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-10 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 juga menunjukkan kemampuan SE-10 dalam devising strategies for solving problems. SE-10 mampu menggunakan strategi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan yaitu dengan cara SE-10 mencari keliling persegi panjang lalu untuk mencari panjang rusuk maksimal dari persegi SE-10 menggunakan persamaan keliling persegi panjang samadengan . d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 juga menunjukkan kemampuan SE-10 dalam proses reasoning and argument. SE-10 mampu menyampaikan hasil jawaban dari pekerjaan yang telah diselesaikan disertai dengan argument dari jawaban yang telah diberikan SE-10. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 belum menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan Hasil pekerjaan dan wawancara dengan SE-10 lampiran 50 dan reduksi lampiran 63, menunjukkan bahwa subjek SE-10 belum memenuhi semua komponen literasi matematika yaitu belum menggunakan simbol matematika dalam pengerjaan soal. Dapat disimpulkan bahwa subjek SE-10 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup. 2. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Sedang a. Subjek penelitian SE-09 Subjek SE-09 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-09 dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut: Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 terlihat bahwa subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-09 mengerjakan soal tersebut dengan cara Gambar 4 3 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09 cepat sehingga belum menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan dan pada kemampuan mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika hanya ditunjukkan sedikit oleh subjek SE-09. 2 Hasil Wawancara Subjek SE-09 a Communication Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa SE-09 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-09 mampu menuliskan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal nomor 5 walaupun informasi yang SE-09 tuliskan masih belum lengkap. b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses mathematizing. Karena SE-09 menggunakan cara yang cepat dalam pengerjaan soal nomor 5 ini jadi belum terlihat bahwa SE-09 memiliki kemampuan mathematizing. c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving problems karena berdasarkan wawancara SE-09 belum mampu menjelaskan dengan baik apa yang sudah SE-09 tuliskan untuk menjawab persoalan yang ada pada nomor 5 ini. d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa SE-09 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument. Hal ini dikarenakan SE-09 belum mampu menjelaskan alasan dari setiap strategi yang telah SE-09 gunakan untuku menjawab persoalan nomor 5. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 belum menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-09 mengakui bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-09 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara dengan SE-09 lampiran 51 dan reduksi lampiran 64 menunjukkan bahwa subjek SE-09 belum memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan simbol matematika, kemampuan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu masalah, kemampuan dalam memberikan alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan tetapi sudah dapat mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika. Dapat teridentifikasi bahwa SE-09 memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang. b. Subjek penelitian SE-12 Subjek SE-12 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-12 dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut: Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 terlihat bahwa subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-12 mengerjakan soal tersebut dengan cara cepat sehingga belum menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan dan pada kemampuan mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika hanya ditunjukkan sedikit oleh subjek SE-12. Gambar 4 4 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12 2 Hasil Wawancara Subjek SE-12 a Communication Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 menunjukkan bahwa SE-12 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-12 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 5, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan SE-12 yang langsung menggunakan rumus sesuai dengan informasi yang ada pada soal tanpa berpikir apakah rumus yang SE-12 tuliskan akan membantunya menyelesaikan soal nomor 5 ini. c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving problems. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-12, SE-12 belum mampu menjelaskan setiap strategi yang sudah SE-12 tuliskan pada lembar jawabnya. d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 menunjukkan bahwa SE-12 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan SE-12, SE-12 belum mampu menjelaskan alasan dari setiap strategi dan langkah yang sudah SE-12 tuliskan untuk menjawab persoalan nomor 5 ini. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 SE-12 sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-12 mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65 SE-12 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-12 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil pekerjaan SE-12 lampiran 52 dan reduksi lampiran 65, menunjukkan bahwa subjek SE-12 belum memperlihatkan kemampuan dalam menggunakan simbol matematika, kemampuan menyusun strategi dalam menyelesaikan suatu masalah, kemampuan dalam memberikan alasan yang logis untuk menghasilkan kesimpulan tetapi sudah dapat mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika. Dapat disimpulkan bahwa SE-12 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang. 3. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Rendah a. Subjek penelitian SE-19 Subjek SE-19 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-19 dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut: Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 terlihat bahwa subjek SE-19 kurang menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-19 mampu menunjukkan kemampuan mengubah masalah nyata ke dalam masalah matematika dan menunjukkan kemampuan dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan. Tetapi belum mampu menunjukkan strategi yang tepat dalam mengerjakan permasalahan matematika. Gambar 4 5 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19 2 Hasil Wawancara Subjek SE-19 a Communication Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 menunjukkan bahwa SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 2, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini ditunjukkan dari hasil pekerjaan SE-19 terlihat bahwa SE-19 memilih menggunakan luas persegi panjang padahal yang ditanyakan pada soal adalah keliling persegi panjang. c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving problems. Hal ini terlihat ketika wawancara dengan SE-19, SE-19 tidak mampu menjelaskan strategi yang sudah SE-19 pilih untuk menyelesaikan soal nomor 2. d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 menunjukkan bahwa SE-19 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan SE-19 yang menunjukkan bahwa SE-19 tidak dapat memberikan alasan yang logis dalam menjelaskan strategi yang sudah SE-19 pilih untuk menyelesaikan soal nomor 2. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-19 mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil pekerjaan SE-19 lampiran 53 dan reduksi lampiran 66, menunjukkan bahwa subjek SE-19 belum menunjukkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan masih ragu dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan. Sehingga melakukan kesalahan saat proses comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Dapat disimpulkan bahwa SE-19 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang. b. Subjek penelitian SE-20 Subjek SE-20 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klasifikasi kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-20 dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut: Berdasarkan hasil pre-test kemampuan literasi matematika lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 terlihat bahwa subjek SE-20 kurang menunjukkan kemampuan literasi matematika, hal tersebut ditunjukkan dengan subjek SE-20 mampu menunjukkan kemampuan mengubah masalah nyata ke dalam masalah matematika. Tetapi belum mampu menunjukkan strategi yang tepat dalam mengerjakan permasalahan matematika. 2 Hasil Wawancara Subjek SE-20 a Communication Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-20 Gambar 4 6 Hasil Pre-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 2, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses mathematizing. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan SE-20 yang hanya mengalikan semua angka yang terdapat pada soal tanpa mengetahui apakah dengan langkah itu SE-20 mendapatkan jawaban dari persoalan yang ada. c Devising strategies for solving problems Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses devising strategies for solving problems. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-20, SE-20 belum mampu menjelaskan strategi yang sudah SE-20 tuliskan untuk menjawab soal nomor 2. d Reasoning and argument Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 menunjukkan bahwa SE-20 belum memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses reasoning and argument Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-20, SE-20 belum mampu memberikan alasan dari setiap strategi dan langkah yang SE-20 tuliskan guna menjawab persoalan yang ada pada nomor 2. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 sudah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation walaupun pada saat wawancara SE-20 mengakui masih bingung ketika harus menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-20 lampiran 54 dan reduksi lampiran 67 SE-20 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil tes nomor 2 dan wawancara di atas, menunjukkan bahwa subjek SE-20 belum menunjukkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan masih ragu dalam memberikan alasan logis untuk menghasilkan kesimpulan. Sehingga melakukan kesalahan saat proses comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Berdasarkan wawancara kesalahan-kesalahan yang SE-20 lakukan disebabkan karena SE- 20 tidak memahami soal dengan baik sehingga saat proses perhitungan SE- 20 hanya mengerjakan tetapi tidak dapat memberikan alasan yang logis. Dapat disimpulkan bahwa SE-20 teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang.

4.1.5.1.2 Wawancara Setelah Post-test

Data yang didapat selama di lapangan meliputi hasil pre-test dan post-test kemampuan literasi matematika telah disajikan pada subbab hasil penelitian kuantitatif pada halaman 105. Selain pre-test penentuan subjek juga diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terkait kemampuan literasi matematika lampiran 49 sampai 54. Wawancara post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan literasi matematika setelah siswa mendapatkan materi dari peneliti. Tes kemampuan literasi matematika dan wawancara yang telah diselesaikan oleh keenam subjek dianalisis dengan pedoman wawancara kemampuan literasi matematika sedangkan kesalahan dalam mengerjakan soal kemampuan literasi matematika dianalisis dengan menggunakan prosedur Newman lampiran 55 sampai 60. Setelah dilakukan reduksi data dari seluruh data yang diperoleh lampiran 62 sampai 67 selama penelitian kemudian dilakukan penyajian data dengan indikator-indikator kemampuan literasi matematika. Berikut ini penyajian data kemampuan literasi matematika dan analisis kesalahan berdasarkan Newman: 1. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Atas a. Subjek SE-22 SE-22 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok atas. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-22 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-22 dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika, menggunakan simbol matematika, memberikan penalaran logis untuk menghasilkan kesimpulan, dan menyusun strategi dalam memecahkan suatu masalah. Tetapi subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan dalam menggunakan alat matematika. 2 Hasil Wawancara SE-22 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-22 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: Gambar 4 7 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22 a Communication Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 menunjukkan bahwa SE-22 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-22 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 5 dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari- hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan cermin persegi dan persegi panjang pada pekerjaannya namun kemampuan SE-22 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-22 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 terlihat bahwa SE-22 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan lancar dalam proses reading and comprehension berdasarkan wawancara menurut Newman. SE-22 mampu membaca soal dengan lancar dan menjelaskan setiap strategi yang SE-22 tuliskan untuk menjawab soal nomor 5 ini. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 terlihat bahwa SE-22 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument dan pada analisis Newman transformation, process skill, dan encoding. Hal ini terlihat saat wawancara dengan SE-22, SE-22 telah menunjukkan kemampuan menalar dan memberikan alasan dari setiap strategi yang SE-22 pilih untuk menjawab persoalan yang ada. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-22 mengakui bahwa hanya kadang- kadang menggunakan alat matematika. Berdasarkan hasil pekerjaan SE-22 lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 terlihat bahwa subjek SE-22 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang baik hanya saja belum menggunakan simbol dan alat matematika dalam menyelesaikan soal nomor lima ini. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-22 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan mampu menjelaskan strategi untuk mencapai kesimpulan. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 SE-22 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-22 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-22 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 55 dan reduksi lampiran 68 terlihat bahwa subjek SE-22 kurang menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-22 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, Gambar 4 8 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-22 reasoning and argument, devising strategies. Tetapi subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools and using symbolic. Meskipun saat mengerjakan soal no 4 SE-22 melakukan kesalahan pada transformation karena kurang memahami konsep perbandingan pada keliling persegi panjang untuk mencari panjang dan lebar persegi panjang tersebut. Tabel 4 14 Analisis Newman SE-22 soal nomor 4 No Jenis Kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-22 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-22 mencari panjang persegi panjang dan lebar persegi panjang dari SE-22 salah memilih rumus untuk mencari panjang dan lebar pada persegi panjang SE-22 menuliskan keliling persegi panjang adalah - - SE-22 kurang memahami konsep perbandingan dan keliling persegi panjang untuk mencari panjang dan lebar persegi panjang SE-22 telah salah dalam langkah transformation SE- 22 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 5 dan 4 serta hasil wawancara. Subjek SE-22 dapat dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre- test. b. Subjek SE-10 SE-10 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok atas. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-10 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-10 dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa subjek SE-10 belum menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-10 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika, menggunakan simbol Gambar 4 9 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10 matematika, dan menyusun strategi dalam memecahkan suatu masalah. Tetapi subjek SE-10 belum menunjukkan memberikan penalaran logis untuk menghasilkan kesimpulan dan kemampuan dalam menggunakan alat matematika. 2 Hasil Wawancara SE-10 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-10 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: a Communication Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 menunjukkan bahwa SE-10 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-10 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 5, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari- hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun SE-10 tidak menggambarkan hubungan cermin persegi dan persegi panjang pada pekerjaannya namun kemampuan SE-10 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-10 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa SE-10 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan menurut Newman reading and comprehension. Hal ini ditunjukkan dengan SE-10 mampu membaca soal dengan lancar, mengetahui informasi yang ada pada soal, dan mampu menjelaskan strategi yang telah SE-10 pilih untuk menyelesaikan soal no 5 ini. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa SE-10 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument dan melakukan kesalahan menurut analisis Newman transformation, process skill, dan encoding yang ditandai dengan kurang telitinya SE-10 dalam memahami persoalan yang terdapat pada nomor 5. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan SE-10 yang banyak coretan dan hasil wawancara yang menunjukkan SE-10 tidak dapat memberikan alasan dalam penalaran yang sudah SE-10 lakukan saat menuliskan jawaban pada lembar pekerjaannya. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 SE-10 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bahwa menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-10 mengakui bahwa hanya menggunakan alat matematika ketika dibutuhkan. Tabel 4 15 Analisis Newman SE-10 soal nomor 5 No Jenis kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-10 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-10 belum dapat menyusun strategi yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang ada pada soal SE-10 melakukan perhitungan tanpa alasan yang logis SE-10 menuliskan jadi kelilingnya - - SE-10 tidak dapat mengolah informasi yang telah dia tuliskan karena dia mengalami kebingungan SE-10 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya SE-10 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya Berdasarkan hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 terlihat bahwa subjek SE-10 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang baik hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan yang dikarenakan kurang teliti saat membaca soal. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-10 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menggunakan simbol matematika dalam penyelesaian permasalahan matematika. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil pekerjaan SE-10 lampiran 56 dan reduksi lampiran 69 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-10 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE- 10 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument sehingga SE-10 mengalami kesalahan saat transformation, process skill dan encoding. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-10 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut: Gambar 4 10 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-10 Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 yang terlihat pada gambar 4.8a terlihat bahwa subjek SE-10 kurang menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-10 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies dan using symbolic. Tetapi subjek SE-10 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Meskipun saat mengerjakan soal no.4 SE-10 melakukan kesalahan pada prosess skill karena kurang memahami konsep perbandingan pada keliling persegi panjang untuk mencari panjang dan lebar persegi panjang tersebut. Tabel 4 16 Analisis Newman SE-10 soal nomor 4 No Jenis kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 Reading Comprehension Transformation Process skill - - X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-10 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-10 mencari lebar persegi panjang dengan SE-10 melakukan perhitungan dengan benar namun menjadi salah karena sudah melakukan kesalahan pada proses - - SE-10 kurang memahami konsep keliling persegi panjang dan perbandingan untuk mencari lebar dari keliling yang diketahui SE-10 telah melakukan kesalahan pada proses transformation 5 Encoding X transformation SE-10 menuliskan jadi kelilingnya SE-10 telah melakukan kessalahan pada proses transformation Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 5 dan 4 serta hasil wawancara. Subjek SE-10 dapat dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre-test. 2. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Sedang a. Subjek SE-09 SE-09 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-09 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-09 dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah, mengubah permasalahan nyata ke bentuk Gambar 4 11 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09 matematika, menunjukkan strategi dan memberikan penalaran untuk menghasilkan kesimpulan. 2 Hasil Wawancara SE-09 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-09 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: a Communication Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 menunjukkan bahwa SE-09 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-09 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-09 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dilihat dari strategi yang digunakan SE-09 untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan berdasarkan analisis Newman reading and comprehension. Hal ini terlihat saat wawancara SE-09 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu menyusun strategi yang tepat dalam menjawab persoalan yang ada. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument dan pada analisis kesalahan Newman transformation, process skill, encoding SE-09 melakukan kesalahan pada saat process skill. Hal ini terlihat saat wawancara SE-09 mampu memberikan penalaran dan alasan dari strategi yang sudah SE-09 tuliskan, namun SE-09 melakukan kesalahan pada saat process skill yang dikarenakan SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari panjang sisi persegi. Hal ini pula yang menyebabkan SE-09 melakukan kesalahan saat encoding meskipun transformation yang SE-09 lakukan sudah benar. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-09 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika. Tabel 4 17 Analisis Newman SE-09 soal no 3 No Jenis Kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-09 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-09 sudah memilih strategi yang benar SE-09 kurang memahami konsep luas persegi untuk mencari sisi persegi SE-09 menuliskan lebar jendela persegi panjang - - - SE-09 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya SE-09 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya Berdasarkan hasil wawancara lampiran 57 SE-09 terlihat bahwa subjek SE-09 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang baik hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan dikarenakan salah dalam proses pemahaman konsep rumus luas persegi. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-09 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun strategi meskipun mengalami kesalahan saat menggunakan rumus luas persegi untuk mencari panjang sisi persegi. 3 Kesimpulan Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70 SE-09 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-09 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat proses penggunaan konsep rumus . Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 4. Hasil tes subjek SE-09 nomor 4 dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut: Tabel 4 18 Analisis Newman SE-09 soal nomor 4 No Jenis kesalahan Ket Alasanpenjelasan Asumsi awal penyebab Gambar 4 12 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-09 kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-09 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-09 mencari lebar persegi panjang dengan menggunakan permisalan dan keliling persegi panjang SE-09 melakukan perhitungan dengan benar namun menjadi salah karena sudah melakukan kesalahan pada proses transformation SE-09 menuliskan jadi kelilingnya - - SE-09 kurang memahami konsep keliling persegi panjang untuk mencari lebar dari keliling yang diketahui SE-09 telah melakukan kesalahan pada proses transformation SE-09 telah melakukan kessalahan pada proses transformation Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 yang terlihat pada gambar 4.9a terlihat bahwa subjek SE-09 kurang menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-09 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies. Tetapi subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools dan using symbolic. Subjek SE-09 sudah memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam memahami konsep rumus keliling persegi panjang. Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 57 dan reduksi lampiran 70. Subjek SE-09 dapat dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang baik dan meningkat dari hasil pre-test. b. Subjek SE-12 SE-12 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok sedang. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-12 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-12 dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 terlihat bahwa subjek SE-12 belum menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-12 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-12 belum Gambar 4 13 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12 menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk menghasilkan kesimpulan. 2 Hasil Wawancara SE-12 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-12 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: a Communication Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 SE-12 mampu menjawab soal yang diberikan. SE-12 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-12 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-12 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika. c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan Newman reading and comprehension. Hal ini terlihat pada saat wawancara SE-12 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu menyusun strategi untuk menjawwab persoalan yang ada. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding. Hal ini terlihat pada saat wawancara SE-12 telah mampu memberikan penalaran dan alasan dari strategi yang SE-12 tuliskan, meskipun SE- 12 melakukan kesalahan saat mencari lebar persegi panjang karena SE- 12 kurang memahami informasi yang telah dia tuliskan. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 SE-12 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-12 mengakui menggunakan simbol matematika f Wawancara terkait proses using mathematics tools Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 SE-12 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-12 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. Tabel 4 19 Analisis Newman SE-12 soal nomor 3 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-12 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-12 sudah memilih strategi yang benar untuk mencari sisi persegi tapi SE-12 salah memilih strategi untuk mencari lebar persegi panjang SE-12 melakukan perhitungan dengan benar sesuai strategi yang dia tuliskan SE-12 menuliskan lebar jendela persegi panjang - - SE-12 kurang memahami informasi yang terdapat pada soal sehingga melakukan kesalahan saat mencari lebar persegi panjang SE-12 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya SE-12 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya Berdasarkan hasil wawancara SE-12 terlihat bahwa subjek SE-12 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan dikarenakan bingung memahami soal sehingga salah memilih rumus dalam proses pengerjaannya. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-12 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun strategi meskipun mengalami kesalahan saat memahami informasi yang ada pada soal. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 58 dan reduksi lampiran 71 subjek SE-12 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-12 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat proses penggunaan konsep rumus. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 8. Hasil tes subjek SE-12 nomor 8 dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut: Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 8 yang terlihat pada gambar 4.10a terlihat bahwa subjek SE-12 kurang menguasai Gambar 4 14 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-12 semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-12 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-12 sudah memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam memahami permasalahan yang ada pada soal sehingga meskipun strategi yang SE-12 gunakan sudah benar tetapi belum dapat menjawab pertanyaan yang ada pada soal dengan tepat. Tabel 4 20 Analisis Newman SE-12 soal nomor 8 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - X X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-12 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, namun salah dalam menuliskan bentuk aljabar dari informasi yang ada SE-12 telah mampu menyusun strategi yang benar SE-12 salah menuliskan informasi soal pada proses comprehension SE-12 menuliskan keliling persegi panjang adalah 54 cm - - SE-12 melakukan kesalahan pada langkah proses comprehension SE-12 telah salah dalam langkah comprehension SE- 12 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 4 dan 8 serta hasil wawancara. Subjek SE-12 dapat dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan mengingkat dari pre- test 3. Kemampuan Literasi Matematika Kelas Rendah. a. Subjek SE-19 SE-19 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-19 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-19 dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 terlihat bahwa subjek SE-19 belum menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah Gambar 4 15 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19 permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-19 belum menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk menghasilkan kesimpulan. 2 Hasil Wawancara SE-19 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-19 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: a Communication Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 SE-19 mampu menjawab soal yang diberikan. SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya. b Mathematizing Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun kemampuan SE-19 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika. c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 SE-19 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan Newman reading and comprehension. Hal ini ditunjukkan dengan SE-19 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu menyusun strategi untuk mencari panjang sisi persegi. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 SE-19 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding. Hal ini ditunjukkan SE-19 mampu memberikan penalaran dan alasan dari strategi yang SE-19 pilih untuk mencari panjang sisi persegi. Meskipun SE-19 melakukan kesalahan perhitungan saat mencari akar dari dan SE-19 tidak meneruskan pekerjaannya untuk mencari lebar persegi panjang karena SE-19 bingung dan kekurangan waktu. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 SE-19 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-19 mengakui hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika. f Using mathematics tools Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 59 dan reduksi lampiran 72 SE-19 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-19 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. Tabel 4 21 Analisis Newman SE-19 soal no 3 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 4 5 Reading Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-19 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-19 sudah memilih strategi yang benar untuk mencari sisi persegi tetapi SE- 19 hanya berhenti sampai sisi persegi SE-19 melakukan perhitungan yang salah saat mencari sisi persegi SE-19 tidak menuliskan kesimpulan - - SE-19 kurang memahami maksud dari soal sehingga tidak punya waktu untuk meneruskan jawabannya SE-19 belum begitu memahami tentang bentuk akar kuadrat SE-19 tidak memiliki waktu lebih untuk mengerjakan lebih lanjut Berdasarkan hasil wawancara SE-19 terlihat bahwa subjek SE-19 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup hanya saja masih salah dalam menyusun strategi untuk mencapai kesimpulan dikarenakan bingung memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari panjang sisi persegi dan kekurangan waktu pengerjaan. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-19 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun strategi meskipun belum dapat menjawab pertanyaan yang ada pada soal karena dia bingung dan kehabisan waktu untuk mengerjakan. 3 Kesimpulan Berdasarkan hasil tes dan wawancara di atas, subjek SE-19 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-19 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan devising strategies yang baik. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 6. Hasil tes subjek SE-19 nomor 6 dapat dilihat pada gambar 4.19 berikut: Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 6 yang terlihat pada gambar 4.16 terlihat bahwa subjek SE-19 kurang menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-19 sudah memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam proses operasi hitung. Sehingga SE-19 melakukan kesalahan pada process skill dan encoding sebagai akibat dari SE-19 kurang memahami operasi hitung pada bilangan bulat. Tabel 4 22 Analisis Newman SE-19 soal nomor 6 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 Reading - Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan - Gambar 4 16 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-19 2 3 4 5 Comprehension Transformation Process skill Encoding - - X X SE-19 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-19 menyusun strategi untuk mencari besar menggunakan sifat jajargenjang SE-19 melakukan kesalahan saat perhitungan SE-19 menuliskan - - SE-19 kurang memahami konsep operasi hitung pada bilangan bulat SE-19 telah melakukan kesalahan pada process skill Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 3 dan 6 serta hasil wawancara. Subjek SE-19 dapat dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre- test. b. Subjek SE-20 SE-20 merupakan salah satu peserta didik yang menempati klarifikasi kelompok rendah. 1 Hasil Tes Kemampuan Literasi Matematika Subjek SE-20 Tes kemampuan literasi matematika terdiri dari delapan butir soal. Salah satu butir soal yang telah dikerjakan oleh SE-20 dapat dilihat pada gambar 4.17 berikut: Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 terlihat bahwa subjek SE-20 belum menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-20 sudah menunjukkan kemampuan mengkomunikasikan masalah dan mengubah permasalahan nyata ke bentuk matematika. Tetapi subjek SE-20 belum menunjukkan strategi dan belum memberikan penalaran logis untuk menghasilkan kesimpulan. 2 Hasil Wawancara SE-20 Hasil rangkuman wawancara dengan SE-20 menunjukkan beberapa informasi sebagai berikut: a Communication Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 menunjukkan bahwa SE-19 memenuhi kemampuan literasi matematika pada komponen proses communication yaitu ditandai dengan SE-19 mampu menuliskan Gambar 4 17 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20 sebagian besar informasi yang diketahui, yang ditanyakan pada soal nomor 3, dan juga membuat simpulan dari pekerjaannya b Mathematizing Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 menunjukkan kemampuan mathematizing. Kemampuan matematisasi siswa ditunjukkan dengan siswa dapat mengubah permasalahan sehari-hari ke dalam bentuk matematika. Walaupun siswa tidak menggambarkan hubungan dari persegi panjang dan persegi pada pekerjaannya namun SE-20 telah mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika. c Devising strategies for solving problems, Newman reading and comprehension Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 terlihat bahwa SE-20 telah menunjukkan kemampuan devising strategies for solving problems dan tidak melakukan kesalahan menurut analisis Newman reading and comprehension. Hal ini ditunjukkan SE-20 mampu membaca soal dengan lancar dan mampu memilih strategi untuk menjawab persoalan yang ada pada nomor 3. d Reasoning and argument, Newman transformation, process skill, encoding Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 terlihat bahwa SE-20 telah menunjukkan kemampuan reasoning and argument dan untuk analisis kesalahan menurut Newman transformation, process skill, encoding SE-20 melakukan kesalahan saat process skill untuk mencari keliling persegi panjang dari persamaan yang sudah SE-20 tuliskan pada diketahui, hal ini terjadi karena SE-20 tidak memahami dengan benar apa yang sudah SE-20 tuliskan dari informasi yang ada pada soal. e Using symbolic, formal and technical language and operation Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 SE-20 telah menunjukkan kemampuan pada proses using symbolic, formal and technical language and operation dan pada saat wawancara SE-20 mengakui hanya kadang-kadang menggunakan simbol matematika. f Wawancara terkait proses using mathematics tool Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 SE-20 belum menunjukkan kemampuan pada proses using mathematics tools dan pada saat wawancara SE-20 mengakui bahwa hanya kadang-kadang menggunakan alat matematika. Tabel 4 23 Analisis Newman SE-20 soal nomor 3 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 3 Reading Comprehension Transformation - - - Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-20 mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan SE-20 sudah - - - 4 5 Process skill Encoding X X memilih strategi yang benar menjawab pertanyaan yang ada pada soal SE-20 melakukan kesalahan saat proses mencari keliling persegi panjang dari persamaan yang ada pada soal SE-20 menuliskan lebar persegi panjang adalah SE-20 kurang memahami konsep persamaan yang ada pada soal SE-20 telah melakukan kesalahan pada process skill Berdasarkan hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 terlihat bahwa subjek SE-20 telah memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup hanya saja masih salah memahami soal sehingga melakukan kesalahan menafsirkan informasi yang ada. Dari hasil tes dan wawancara terlihat bahwa SE-20 mampu mengubah masalah nyata ke dalam bentuk matematika dan menyusun strategi meskipun mengalami kesalahan saat process skill dalam pemahaman informasi yang sudah SE-20 tuliskan. 3 Kesimpulan Berdasarkan Hasil post-test kemampuan literasi matematika lampiran 60 dan reduksi lampiran 73 subjek SE-20 belum memenuhi ketujuh komponen kemampuan literasi matematika. Meskipun pada hasil wawancara subjek SE-20 sudah memenuhi semua komponen tetapi pada hasil tes matematika subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan devising strategies yang baik sehingga masih melakukan kesalahan saat memahami informasi yang ada. Untuk itu perlu diverifikasi kembali dengan soal nomor 6. Hasil tes subjek SE-20 nomor 6 dapat dilihat pada gambar 4.18 berikut: Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 6 yang terlihat pada gambar 4.12a terlihat bahwa subjek SE-20 kurang menguasai semua kemampuan literasi matematika. Subjek SE-20 sudah menunjukkan kemampuan communication, mathematizing, representation, reasoning and argument, devising strategies, using symbolic. Tetapi subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tools. Subjek SE-20 sudah memiliki kemampuan devising strategies hanya saja masih salah dalam proses operasi hitung bilangan bulat sehingga SE-20 melakukan kesalahan saat process skill dan encoding. Tabel 4 24 Analisis Newman SE-20 soal nomor 8 No Jenis kesalahan Ket Analisispenjelasan Asumsi awal penyebab kesalahan 1 2 Reading Comprehension - X Tidak dapat diselidiki melalui hasil pekerjaan SE-20 mampu - - Gambar 4 18 Hasil Post-Test Kemampuan Literasi Matematika SE-20 3 4 5 Transformation Process skill Encoding X X X menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, namun salah dalam menuliskan bentuk aljabar dari informasi yang ada SE-20 telah mampu menyusun strategi yang benar SE-20 salah menyusun strategi untuk mencari panjang dan lebar pada persegi panjang SE-20 menuliskan keliling persegi panjang adalah SE-20 melakukan kesalahan pada langkah proses comprehension SE-20 telah salah dalam langkah comprehension SE- 20 telah melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya Berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika nomor 3 dan 6 serta hasil wawancara. Subjek SE-20 dapat dikategorikan memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik dan meningkat dari pre- test. Dari temuan hasil penelitian di atas maka dapat dibuat dalam tabel 4.26 untuk hasil pre-test dan tabel 4.27 untuk hasil post-test di bawah ini dengan menganut tujuh komponen literasi yaitu 1 Communication, 2 Mathematizing , 3 Representation, 4 Reasoning and Argument,5 Devising strategies,6 Using symbolic, 7 Using mathematics tools, tiga proses literasi matematika yaitu a Formulating,b Employing,c Interpreting OECD, 2009. Serta analisis Newman i reading, ii comprehension, iii transformation, iv process skill, 5 encoding 175 Tabel 4 25 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Pre-Test Konten Shape and Space Konte n Ke las Ke lom pok Analisis Komponen Kemampuan Literasi Matematika Analisis soal bertipe PISA berdasarkan proses literasi Kemampuan literasi Hasil Wawancara kategori No soal Level Sudah dicapai Belum dicapai Shape and Spac e Ekspe rimen Tingkat Subjek No soal Sudah dicapai Belum dicapai Sudah dicapai Belum dicapai Atas SE-22 5 1,2,3,4, 5 6,7 1,2,3,4, 5,6 7 Cukup 5 6 1 2,3 SE-10 5 1,2,3,4, 5 6,7 1,2,3,4, 5,6 7 Cukup 5 6 1,2 3 Sedang SE-09 5 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4, 5,6,7 Kurang 5 6 1 2,3 SE-12 5 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4 5,6,7 kurang 5 6 1 2,3 Bawah SE-19 2 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4 5,6,7 kurang 2 4 1 2,3 SE-20 2 1,2,3 4,5,6,7 1,2,3,4 5,6,7 kurang 2 4 1 2,3 176 Tabel 4 26 Hasil Temuan Penelitian Kualitatif Post-Test Konten Shape and Space konten Ke las Ke lom pok Analisis Komponen Kemampuan Literasi Matematika Analisis soal bertipe PISA berdasarkan proses literasi Analisis Newman Kemampuan literasi Hasil Wawancara kategori No soal Level Sudah dicapai Belum dicapai Shape and Spac e Ekspe rimen Tingkat Subjek No soal Sudah dicapai Belum dicapai Sudah dicapai Belum dicapai Atas SE-22 5,4 1,2,3,4, 5 6,7 1,2,3,4, 5,6 7 baik 5,4 5,6 1,2,3 - - SE-10 5,4 1,2,3,5, 6 4,7 1,2,3,4, 5,6 7 Baik 5,4 5,6 1 2,3 iii, iv, v Sedang SE-09 3,4 1,2,3,4, 5 6,7 1,2,3,4, 5,6 7 baik 3,4 4,6 1,2 3 iv, v SE-12 3,8 1,2,3,4, 5,6 7 1,2,3,4, 5,6 7 cukup 3,8 4 1 2,3 iv, v Bawah SE-19 3,6 1,2,3,4, 5,6 7 1,2,3,4, 5,6 7 cukup 3,6 4,3 1,2 3 iv, v SE-20 3,6 1,2,3,4, 6 5,7 1,2,3,4, 5,6 7 cukup 3,6 4,3 1,2 3 iv, v

4.2 Pembahasan

Penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa kelas VII pada kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dan kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran ekspositori. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kualitas pembelajaran pada kelas eksperimen dan kesalahan siswa saat menghadapi soal bertipe PISA pada kelas eksperimen. Setelah melaksanakan penelitian diperoleh hasil hipotesis yang dapat menjawab permasalahan pada bab 1. Berdasarkan hasil analisis tahap awal, diperoleh data yang menunjukkan bahwa kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal, mempunyai varians yang homogen dan tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan di antara kedua kelas yang diambil sebagai sampel. Hal ini berarti sampel berasal dalam kondisi atau keadaan yang sama yaitu memiliki tingkat pengetahuan yang sama.

4.2.1 Pembahasan Kuantitatif

4.2.1.1 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan uji hipotesis I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dalam aspek literasi matematika siswa pada kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Pencapaian hasil belajar siswa kelas eksperimen disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Sintaks pembelajaran PBL. Menurut guru pembelajaran PBL dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengahasilkan hasil belajar yang efektif. Dalam model pembelajaran PBL terdapat proses orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil, serta menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah yang membuat siswa lebih aktif untuk terus mengembangkan informasi yang didapat sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Guru perlu merancang strategi yang dapat menjadikan hasil belajar yang efektif. 2. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pendekatan RME melalui masalah- masalah kehidupan sehari-hari yang digunakan selama pembelajaran. Pentingnya pembelajaran realistik dalam pembelajaran matematika selaras dengan pendapat Paul Dickinson et al., menuliskan dalam sebuah jurnal bahwa dalam RME, siswa didorong untuk memahami konteks menggunakan pengalaman mereka, intuisi dan akal sehat. Kemudian siswa bekerja dalam konteks dan tetap pada tingkat rasa keputusan, sementara mereka mengembangkan kemampuan matematis. Kata realistis digunakan untuk menekankan bahwa siswa dapat membayangkan situasi. Pengalaman menunjukkan bahwa, melalui adanya hubungan dengan konteks dunia nyata, siswa dapat terus memahami apa yang mereka lakukan dan tidak perlu kesulitan dalam menghafal aturan atau rumus dan prosedur yang tidak memiliki arti bagi mereka. Matematika dan konteks tidak dapat dipisahkan. Selain itu penambahan kartu masalah sebagai alat bantu untuk pembelajaran juga merupakan faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar, karena membantu proses pengembangan pengetahuan siswa pada pembelajaran di kelas. Strategi pembelajaran dengan berbantuan kartu masalah merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya kepada anggota yang lain. Dengan bantuan kartu masalah pembelajaran akan lebih menarik dan inovatif. Dalam pelaksanaan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah di kelas eksperimen tersebut siswa sudah terlihat aktif untuk mengembangkan informasi selama pembelajaran melalui diskusi dan presentasi kelompok dengan masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang menitikberatkan pada aktivitas berpikir melalui masalah kehidupan sehari-hari selama pembelajaran berdampak positif dalam mengembangkan kemampuan literasi matematika siswa. Hal ini sudah sesuai dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis 1 yang menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen tuntas secara klasikal.

4.2.1.2 Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika

Berdasarkan uji hipotesis II dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika kelas kontrol. Perbedaan model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang diterapkan di kelas eksperimen secara teori memiliki kualitas yang lebih baik daripada model pembelajaran ekspositori. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Pada kelas yang menerapkan pembelajaran PBL berpendekatan RME berbatuan kartu masalah peran guru adalah menyodorkan berbagai masalah autentik sehingga jelaas dituntut keaktifan siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut, hal ini sesuai dengan Arends dalam Wulandari, B., 2013 Sedangkan pada pembelajaran ekspositori siswa cenderung kurang aktif dan kurangnya keterlibatan siswa pada pembelajaran dikarenakan guru menjadi pusat selama pembelajaran dengan memberikan konsep materi dan memberikan soal beserta penyelesaiannya sehingga berdampak pada kemampuan untuk memanipulasi informasi yang ada. Siswa baru aktif saat guru bertanya dan memberikan soal untuk dikerjakan arau dituliskan di papan tulis. Secara umum, dalam pelaksanaan pembelajaran ekspositori guru lebih berperan aktif daripada siswa. 2. Pada pembelajaran PBL mengharuskan siswa menyelesaiakan masalah dengan saling bertukar informasi sehingga sumber informasi tidak hanya dari guru akan tetapi dapat juga dari berbagai sumber. Guru di sini berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan permasalahan sehingga saat diskusi tetap fokus pada pencapaian kompetensi. Sumber belajar dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari dengan pendekatan RME. Melalui pendekatan RME materi dapat diterima oleh siswa karena logis dan relevan dengan permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan siswa. 3. Pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah memberikan rata-rata kemampuan literasi siswa lebih baik daripada rata- rata kemampuan literasi siswa dengan pembelajaran ekspositori. Hal ini sesuai dengan pendapat Wardono et al 2014 yang menyatakan bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika siswa dengan model PBL pendekatan RME lebih baik daripada kemampuan literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori. Menurut Arends dalam Wulandari, B., 2013 PBL merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna bagi siswa sehingga menuntut siswa untuk lebih aktif pada proses pembelajaran. Hal ini sudah sesuai dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis II.

4.2.1.3 Perbedaan Peningkatan Literasi Matematika Siswa antara Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan hasil uji beda rata-rata post-test dan pre-test serta uji beda rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika dengan pembelajaran ekspositori. Faktor-faktor yang mempengaruhi rata-rata peningkatan kemampuan literasi siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika pada kelas kontrol antara lain adalah pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah secara umum dalam pelaksanaan pembelajaran siswa aktif untuk dapat berpikir kritis. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol, siswa cenderung pasif mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru dikarenakan guru menjadi pusat selama pembelajaran dengan memberikan konsep materi dan memberikan contoh soal beserta penyelesaiannya. Siswa baru aktif saat guru bertanya dan memberikan latihan soal untuk dikerjakan dan dituliskan di papan tulis. Secara umum, dalam pelaksanaan pembelajaran ekspositori guru lebih berperan aktif daripada siswa. Berdasarkan analisis pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dikarenakan pada kelas eksperimen siswa lebih berperan aktif selama proses pembelajaran untuk dapat berpikir kritis. Hal imi sesuai dengan pendapat Wardono et al 2014 yang menyatakan kemampuan literassi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan PMRI berada pada kategori sangat baik dan berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori. Hal ini sudah sesuai dengan landasan teori pada bab 2 dan hasil analisis statistik pada hipotesis 3. 4.2.2 Pembahasan Kualitatif 4.2.2.1 Kemampuan Literasi Matematika Siswa Berdasarkan hasil tes dan wawancara 6 subjek dari kelas eksperimen mengenai kemampuan literasi matematika siswa diketahui 2 subjek dari kelompok atas teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang baik, 1 subjek dari kelompok sedang teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang baik, 1 subjek dari kelompok sedang teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik, dan 2 subjek dari kelompok bawah teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik. Dari 2 subjek kelompok atas yang diwawancarai teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika yang baik, ketika dikonfirmasi melalui wawancara beberapa subjek telah menunjukkan kemampuan literasi matematika. Subjek SE-22 belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Subjek SE-10 belum menunjukkan kemampuan using mathematics tool, reasoning and argument. Dari 2 subjek kelompok tengah yang diwawancarai teridentifikasi sudah memiliki kemampuan literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui wawancara beberapa subjek menunjukkan kekurangan pada beberapa kemampuan literasi matematika. Subjek SE-09 belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Subjek SE-12 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematics tool. Dari 2 subjek kelompok rendah yang teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui wawancara beberapa subjek menunjukkan kekurangan pada beberapa kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematic tool, using symbolic. Subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematic tool, using symbolic. Berdasarkan hasil tes dan wawancara diketahui jika pemahaman masing- masing subjek terkait kemampuan pada literasi matematika dipengaruhi oleh kelompok kecerdasan, pembelajaran yang dilakukan di kelas, serta kesiapan subjek saat pelaksanaan kegiatan post-test.

4.2.2.2 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Beorientasi PISA

Berdasarkan analisis hasil tes 6 subjek dari kelas eksperimen mengenai kesulitan dan kesalahan masing-masing subjek dalam mengerjakan soal serupa PISA berdasarkan proses matematisasi dan analisis Newaman dari ketiga kelompok subjek. Pada konten shape and space dari 2 siswa yang tergolong kelompok atas diketahui bahwa subjek SE-22 tidak mengalami kesulitan dalam proses literasi matematika dan tidak melakukan kesalahan saat mengerjakan soal walaupun pada hasil tes belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Sedangkan pada subjek SE-10 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-10 mengalami kesalahan saat process skil dan encoding hal ini disebabkan karena SE-10 kurang memahami informasi yang ada pada soal meskipun SE-10 sudah dapat mengubah kalimat sehari-hari ke dalam masalah matematika tetapi SE-10 masih mengalami kebingungan dalam mengolah informasi yang ada untuk mendapatkan jawaban yang benar. Dari 2 subjek yang tergolong kelompok tengah diketahui bahwa subjek SE-09 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-09 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini disebabkan karena SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi yang digunakan untuk mencari panjang sisi persegi. Subjek SE-12 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-12 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini dikarenakan SE-12 kurang memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-12 melakukan kesalahan saat prosess perhitungan dengan menggunakan rumus luas persegi panjang untuk mencari lebar persegi panjang. Dari 2 subjek yang tergolong kelompok rendah diketahui bahwa subjek SE-19 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-19 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan SE-19 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari sisi persegi dan kekurangn waktu pengerjaan. Sedangkan subjek SE-20 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-20 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan SE-20 kurang memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-20 melakukan kesalahan saat proses perhitungan meskipun dia dapat menuliskan masalah nyata ke dalam masalah matematika dan menyusun strategi yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang ada pada soal. Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa paling banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level 3 dalam proses employing mulai dari kelompok sedang dan rendah. Sedangkan kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level 4 dalam proses employing. Proses employing adalah proses inti di mana terlaksana proses merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menentukan solusi matematika, menerapkan fakta, aturan logaritma, grafik, dan mengkronstruksi sera mengekstraksi informasi matematika. Kesulitan siswa dalam proses employing ini menyebabkan siswa banyak mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding. Menurut Depdiknas 2011, proporsi skor sub-sub komponen pada 3 proses yang diuji dalam studi PISA, proses employing memiliki skor tertinggi yaitu . Sedangkan proses formulating dan interpreting masing masing hanya . Sehingga proses employing adalah proses yang paling penting dalam penilaian studi PISA. Subjek hanya dapat menerapkan salah satu indikator dalam proses employing sehingga belum menunjukkan kemampuan proses employing dengan maksimal. Sedangkan pada proses literasi matematika formulating dan interpreting sudah dapat diterapkan dengan baik. Walaupun ada beberapa subjek belum menerapkan indikator pada proses formulating dan interpreting dengan keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis kesulitan dan kesalahan dalam tes dan wawancara diperoleh kesimpulan bahwa kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal bertipe PISA disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1 siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita realistik, 2 siswa hanya mengerjakan soal yang diajarkan oleh guru. Guru jarang memodifikasi soal lebih lanjut, 4 siswa belum dapat memahami soal dengan benar, 5 siswa mengalami kesulitan dalam mengubah masalah nyata ke bentuk matematika, 6 siswa kesulitan menerapkan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah, 7 siswa belum terbiasa dengan soal serupa PISA yang memerlukan berpikir kritis dan peneyelesaikan yang kompleks dan sistematis, 8 siswa mudah menyerah saat mengerjakan soal yang mulai rumit.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah pembagian waktu yang kurang efektif ketika pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan diskusi kelompok sehingga waktu untuk pengerjaan latihan soal individu menjadi berkurang. Keterbatasan lainnya dalam model pembelajaran PBL harus menghubungkan permasalahan matematika ke dalam masalah sehari-hari sehingga membutuhkan persiapan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran. Walaupun prosesnya sedikit kompleks dan tujuan yang sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika. Sehingga peneliti merekomendasikaan saran untuk penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas dengan baik dan mempersiapkan pembelajaran dengan lebih baik. Terlepas dari kelemahan tersebut melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Selogiri dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya agar lebih inovatif karena memenuhi indikator analisis yaitu: 1 literasi matematika siswa dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat mencapai ketuntasan belajar, 2 literasi matematika siswa hasil post-test dengan penerapan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibandingkan dengan literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori, 3 peningkatan literasi matematika siswa berdasarkan selisih hasil pre-test dan post-test dengan penerapan PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik dibandingkan dengan peningkatan kemampuan literasi dengan pembelajaran ekspositori, 4 kualitas pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dikategorikan sangat baik. 190

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahassan pada bab 4, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Hasil tes literasi matematika kelompok SMP Negeri 1 Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah pada materi segiempat dapat mencapai ketuntasan belajar. 2. Kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1 Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada kemampuan literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori. 3. Peningkatan kemampuan literasi matematika kelompok siswa SMP Negeri 1 Selogiri dengan pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada peningkatan kemampuan literasi matematika siswa dengan pembelajaran ekspositori. 4. Kualitas pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah yang dilaksanakan memiliki kategori sangat baik 5. Kemampuan literasi matematika siswa pada kelompok atas termasuk dalam kategori baik karena mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan literasi matematika, dan kemampuan literasi matematika pada kelompok sedang dan bawah dalam kategori cukup baik karena belum mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan literasi matematika. 6. Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa paling banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level 3 dalam proses employing mulai dari kelompok sedang dan bawah. Sedangkan kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level 4 dalam proses employing. Proses employing adalah proses inti di mana terlaksana proses merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menentukan solusi matematika, menerapkan fakta, aturan logaritma, grafik, dan mengkronstruksi serta mengekstraksi informasi matematika. Kesulitan siswa dalam proses employing ini menyebabkan siswa banyak mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding. Kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal bertipe PISA disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1 siswa jarang mengerjakan soal berbentuk cerita realistik, 2 siswa hanya mengerjakan soal yang diajarkan oleh guru. Guru jarang memodifikasi soal lebih lanjut, 4 siswa belum dapat memahami soal dengan benar, 5 siswa mengalami kesulitan dalam mengubah masalah nyata ke bentuk matematika, 6 siswa kesulitan menerapkan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah, 7 siswa belum terbiasa dengan soal serupa PISA yang memerlukan berpikir kritis dan peneyelesaikan yang kompleks dan sistematis, 8 siswa mudah menyerah saat mengerjakan soal yang mulai rumit. 7. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika yang ada di SMP Negeri 1 Selogiri menyatakan bahwa guru yang baik adalah guru yang dapat membawa pemikiran guru ke dalam pemikiran siswa sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh anak didiknya. lampiran 61

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat direkomendasikan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah dapat digunakan oleh guru matematika SMP Negeri 1 Selogiri untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. 2. Dalam menyampaikan materi segiempat guru dapat menerapkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah untuk meningkatkan keaktifan, tanggung jawab, dan literasi matematika siswa. 3. Penggunaan soal serupa PISA dapat digunakan oleh guru matematika SMP Negeri 1 Selogiri dalam pembelajaran supaya peserta didik memiliki lebih banyak pembendaharaan soal berorientasi PISA dan terbiasa mengerjakan soal cerita dengan tingkat kesukaran serupa PISA untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa. 193 DAFTAR PUSTAKA Abdi J., Ikhsan M., Marwan. 2013. Meningkatkan Kemampun Siswa Sekolah Menengah Atas Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Setara PISA Melalui Pendekatan Konstruktivisme. Jurnal Peluang, vol 12. Adhitya, Y. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Materi Segiempat Ditinjau Dari Gaya Belajar. Semarang: UNNES. Aini, I.N. 2013. Meningkatkan Literasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Prosses Matematis Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Madrasah Tsanawiyah. Universitas Pendidikan Indonesia skipsi tidak diterbitkan. Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara. Bell, F.H. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Secondary School. New York: Wm C Brown Company. Clement, S.R. 1984. Geometry with Aplication and Problem Solving . Depdiknas. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Fitriono, Y., Rochmad, Wardono. 2015. Model PBL dengan Pendekatan PMRI Berpenilaian Serupa PISA untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika Siswa. UJMER 4 12015. Frudenthal, H. 1991. Revisiting Mathematics Education. China Lectures. Dordrecht : Kluwer . Herman. 2008. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Posdakarya. Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM Press. Istiandaru, A. et al. 2014. Developing PBL With Realistic-Scientific Approach and PISA-Adapted Assesment In Order To Improve Mathematics Literacy Capability. ICMSE. Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Karnasih, I. 2015. Analisis Kesalahan Newman pada Soal Cerita Matematis Newman’s Error in Mathematical Word Problems. Jurnal PARADIKMA, vol 81: 37-51. Mahdiansyah Rahmawati. 2014. Literasi Matematika Siswa Pendidikan Menengah: Analisis Menggunakan Desain Tes Internasional dengan Konteks Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, vol 204. Murdani, Johar, R. Turmudi, 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistik Untuk Meningkatan Penalaran Geometri Spasial Siswa Di Smp Negeri Aru Lhokseumawe. Jurnal Peluang, I2: 22-32. Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. OECD. 2003. Literacy Skills for the World of Tomorrow. Further Results from PISA 2000. Paris: OECD. OECD. 2004. Learning for Tomorrow’s World. First Result from PISA 2003. Paris: OECD. OECD. 2007. PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World. Paris: OECD. OECD. 2009. PISA 2009 Assessment Framework- Key Competencies i Reading, Mathematics and Science. Paris: OECD. Pacemska, T.A, B. Zlatanovska, L. Lazarova, S. Pacemska. 2011. Possibilities for Using The Programming Packet Mathematica in Mathematical Education. Proceeding Book 11th International Educational Technology Conference. Istanbul: University “Goce Delcev-Stip. Paul Dickinson., Frank Eade., Steve Gough., Sue Hough.2010. Using Realistic Mathematics Education with low to middle attaining pupils in secondary schools. Manchester Metropolitan University Institute of Education. Prakitipong, N. Nakamura, S. 2006. Analysis of Mathematics Performance of Grade Five Students in Thailand Using Newman Procedure. Jounal of Internasional Cooperation in Education, vol 91:111-122. Rifa‟I, A. C. Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Singh, P., A.A. Rahman, T.S. Hoon. 2010. The Newman Procedure for Analyzing Four Pupils Error on Written Mathematical Task : A Malaysian Perpective. Procedia Social and Behavioral Science 8 2010: 264-271. Slameto. 2003. Belajar dan Fakto-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Stacey, K. 2011. The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia. IndoMS. J. M. E. Vol 22: 95-126. ________. 2012. The Internasional Assessment of Mathematical Literacy: PISA 2012 Framework and Items. Seoul: International Congress on Mathematical Education. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitati dan R D. Bandung: Alfabeta. _______. 2013a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan KombinasiMixed Methods. Bandung: Alfabeta. ________. 2013b. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suherman, E., dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer Edisi Revisi. Bandung: JICA-FPMIPA UPI. Treffers, A. 1987. Three dimensions a model of goal and theory description in mathematics education. Dordrecht: Reidel, The Wiscobas Project. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berrorientasi Kontruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka. Uno, H. B. 2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Wardono, S.B. Waluya, S. Mariani S. Candra. D. 2016. Mathematics Literacy on Problem Based Learning with Indonesian Realistic Mathematics Education Approach Assisted E-Learning Edmodo. http:iopscience.iop.orgissue1742- 65966913 . Journal of Physics: Conference Series 693 2016 012014. White, A.L. 2010. Numeracy, Literacy and Newman‟s Error Analysis. Journal of Mathematics Education Southeast Asia, Vol:331:129-148. Wijaya, A. 2015. Kesalahan Siswa Dalam Memilih Data Relevan Pada Soal Matematika Berbasis Konteks. Jurnal Pendidikan Matematika: Universitas Negeri Yogyakarta. Wintarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Wulandari, B.. 2013. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 32. 197 LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Siswa Kelas Uji Coba Konten Shape and Space Soal Tipe 1 Kelas VIIB Soal Tipe 2 Kelas VIIG No Kode 1 UC-01 2 UC-02 3 UC-03 4 UC-04 5 UC-05 6 UC-06 7 UC-07 8 UC-08 9 UC-09 10 UC-10 11 UC-11 12 UC-12 13 UC-13 14 UC-14 15 UC-15 16 UC-16 17 UC-17 18 UC-18 19 UC-19 20 UC-20 21 UC-21 22 UC-22 23 UC-23 24 UC-24 25 UC-25 26 UC-26 27 UC-27 No Kode 1 UC-28 2 UC-29 3 UC-30 4 UC-31 5 UC-32 6 UC-33 7 UC-34 8 UC-35 9 UC-36 10 UC-37 11 UC-38 12 UC-39 13 UC-40 14 UC-41 15 UC-42 16 UC-43 17 UC-44 18 UC-45 19 UC-46 20 UC-47 21 UC-48 22 UC-49 23 UC-50 24 UC-51 25 UC-52 26 UC-53 27 UC-54 28 UC-55 29 UC-56 30 UC-57 Lampiran 2 DAFTAR SISWA KELOMPOK EKSPERIMEN No NIS Nama Kode Siswa 1 10457 Aisyah Nurwidya Oktaviana E-01 2 10458 Alda Vira Pramesti E-02 3 10459 Amalia Sri Esa Bagaskhara E-03 4 10460 Anggun Kristal Wulandari E-04 5 10461 Aprilia E-05 6 10462 Ayu Ramazdani Wicaksana E-06 7 10463 Berlia Alifiani E-07 8 10464 Citra Hanindia Yudya Laras Ati E-08 9 10465 I Nyoman Karma D N W E-09 10 10466 Iin Setyaningsih E-10 11 10467 Inggit Assyfa D S E-11 12 10468 Linda Setyawan E-12 13 10469 Meidya Putri Narisa E-13 14 10470 Miftah Royan Fajarani E-14 15 10471 Mohamad Iswara Azmi E-15 16 10472 Muhammad Shof Barodi A E-16 17 10473 Rahmad Nurasyid E-17 18 10474 Ramadhani Surya Hadinata E-18 19 10475 Regis Erlang Pramudya E-19 20 10476 Rico Jafar Saputra E-20 21 10477 Rifky Amirul Bayhaqi E-21 22 10478 Risma Nahva Firdausy E-22 23 10479 Rizka Sobirin E-23 24 10480 Rizky Nur Saputra E-24 25 10481 Sapdo Isnaya E-25 26 10482 Satriyo Bayu Pinilih E-26 27 10483 Sheva Muthi „Annisa E-27 28 10484 Tisfansyah Dhia Salsabila E-28 29 10485 Titin Kurniawati E-29 30 10486 Wida Ayu Nadia E-30 Lampiran 3 DAFTAR SISWA KELOMPOK KONTROL No NIS Nama Kode Siswa 1 10401 Abita Nur Pratama K-01 2 10402 Adellia Wandasari K-02 3 10403 Ady Saputra K-03 4 10404 Aldisar Ilyas Rifaldi K-04 5 10405 Anisa Nur Aziza K-05 6 10406 Arif Dwi Setyawan K-06 7 10407 Danu Alga Pamungkas K-07 8 10408 Enggar Mahesta Kusuma K-08 9 10409 Faisal Ridho Nugroho K-09 10 10410 Faseh Hanang Santoso K-10 11 10411 Galang Adi Pratama K-11 12 10413 Krisnando Duta Dwi Dagdo K-12 13 10414 Luluk Sajidah K-13 14 10415 Nabila Nawa Kasali K-14 15 10416 Revo Afif Putra Firmansyah K-15 16 10417 Rival Falentino Rahadial K-16 17 10418 Shofia Khairatunisa K-17 18 10419 Sri Sulastri K-18 19 10420 Suci Rahmawati K-19 20 10421 Titania Wiwit Yuniar K-20 21 10422 Trimara Ayu Prabandani K-21 22 10423 Tulus Wisnu Nugroho K-22 23 10424 Vania Anandila Dewi Warhas K-23 24 10425 Vitria Maya Sari K-24 25 10426 Yolanda OliviaHarya W K-25 26 10427 Yulia Ardela Putri K-26 201 Lampiran 4 KISI-KISI TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester : VII2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat Alokasi Waktu : 80 menit Banyak ButirSoal : 12 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Konten indicator pencapaian Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk soal Nomor soal Alokasi waktu Kategori Komponen Deskripsi 202 Ruang dan bentuk segiempat -menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segiempat Pekerjaan Membuat taman Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling taman 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 5. Mengevaluasi representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi sebuah taman berbentuk persegi panjang. Jika ukuran panjangnya dan lebarnya . Siswa diminta untuk menghitung keliling taman. 1 Uraian 1 5 menit 203 Ilmiah Pohon cemara Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung banyak pohon cemara di sekeliling lapangan 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesain 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan Diberiksan ilustrasi sebuah lapangan berbentuk persegi . di sekeliling tanaman ditanami pohon cemara dengan jarak antar pohon . Apabila sisi lapangan berukuran . Siswa diminta untuk menentukan banyak pohon cemara di sekeliling lapangan itu. 2 Uraian 2 6 menit 204 masalah Pekerjaan Pabrik memprodu ksi buku Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling persegi panjang 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi . Jika lebar persegi panjang . Siswa diminta untuk menghitung keliling persegi panjang. 4 Uraian 3 6 menit 205 Pribadi Adi membeli bingkai Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung lebar bingkai berbetuk persegi panjang 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Adi akan membeli bingkai berbentuk persegi panjang yang memiliki perbandingan panjang:lebar adalah dan keliling . Siswa diminta untuk mencari lebar dari bingkai tersebut. 2 Uraian 4 6 menit 206 Umum Konser musik Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung banyaknya pengunjung konser tersebut 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi untuk konser musik, sebuah lapangan berbentuk persegi panjang berukuran panjang dan lebar disiapkan untuk pengunjung. Tiket terjual habis bahkan banyak fans yang berdiri. Siswa diminta untuk menentukan kira-kira banyaknya pengunjung konser tersebut. 5 Uraian 5 7 menit 207 Pendidika n Alat peraga persegi panjang dan persegi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung lebar panjang rusuk persegi maksimal 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi panjang dengan ukuran jika dengan ukuran kawat yang sama hendak dibuat kerangka persegi. Siswa diminta untuk menghitung panjang rusuk persegi maksimal yang dapat dibuat. 6 Uraian 6 9 menit 208 Umum Lapangan sepak bola Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung harga rumput Jepang untuk menutupi lapangan sepak bola itu 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara Diberikan ilustrasi sebuah lapangan sepak bola berukuran akan ditutupi dengan jenis rumput Jepang.jika harga rumput Jepang per sama dengan Rp 2.500,00. Siswa diminta untuk menghitung harga rumput Jepang untuk menutupi lapangan tersebut. 3 Uraian 7 6 menit 209 pemecahan masalah 210 Pekerjaan Membuat kamar mandi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung harga keramik seluruhnya 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Ali akan membuat sebuah kamar mandi berukuran yang dindingnya akan ditutup keramik setinggi . Jika ukuran keramik dan harganya Rp 1.200,00buah. Siswa diminta menentukan harga keramik seluruhnya. 5 Uraian 8 7 menit 211 Pribadi Pak Amin membuat meja Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Anton membuat meja dari papan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping adalah papan yang digunakan Pak Anton. Jika . Siswa diminta untuk menentukan nilai 3 Uraian 9 6 menit 212 Umum Lukisan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang sisi persegi 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika lukisan persegi panjang memiliki luas dan lebar , siswa diminta untuk menghitung sisi lukisan perseg. 4 Uraian 10 7 menit 213 Umum Cermin Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang sisi 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di sebuah lorong sekolah terdapat cermin berbentuk jajargenjang. Gambar di bawah ini menjelaskan ukuran dari cermin tersebut: Siswa diminta untuk menghitung panjang 1 Uraian 11 5 menit P T Q R U S 12 cm 214 Pribadi Taman Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang sisi 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Budi membuat dua buah taman bebentuk persegi dan persegi panjang di depan rumahnya. Jika sisi taman persegi adalah dan taman persegi panjang memiliki panjang serta lebar . Jika keliling taman persegi samadengan keliling taman persegi panjang. Siswa diminta untuk menghitung panjang sisi dan keliling taman persegi tersebut 6 Uraian 12 9 menit 215 216 Lampiran 5 KISI-KISI TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester : VII2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat Alokasi Waktu : 80 menit Banyak ButirSoal : 12 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Konten indicator pencapaian Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk soal Nomor soal Alokasi waktu Kategori Komponen Deskripsi 217 Ruang dan bentuk segiempat -menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segiempat Pribadi Mengelilin gi lapangan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang lapangan 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 5. Mengevaluasi representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Dina mengelilingi lapangan berbentuk persegi panjang. Ternyata keliling lapangan itu adalah dan lebar lapangan . Siswa diminta untuk menghitung panjang lapangan tersebut 1 Uraian 1 5 menit 218 Pekerjaan Berjualan bingkai Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling bingkai 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesain 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Bu Desi berjualan bingkai berbentuk persegi panjang. Panjang bingkai tersebut samadengan dua kali lebarnya. Jika luas bingkai . Siswa diminta untuk menghitung keliling bingkai tersebut. 2 Uraian 2 6 menit 219 Umum Jendela Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung lebar kolam persegi panjang 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di sebuah tempat terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi panjang dan persegi. Jika diketahui keliling persegi samadengan dua kali keliling persegi panjang, luas kolam persegi , dan panjang kolam persegi panjang . Siswa diminta untuk menghitung lebar jendela persegi panjang. 4 Uraian 3 7 menit 220 Pendidika n Papan tulis Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communicatio,, using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung luas papan tulis 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Budi mengajar di kelas menggunakan papan tulis berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis tersebut memiliki panjang lebih dari lebarnya. Siswa diminta untuk menghitung luas papan tulis. 5 Uraian 4 7 menit 221 Pekerjaan Memasang keramik Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung biaya pembuatan pagar 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluasi representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi suatu kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar . Sekeliling kebun itu akan dipasangi pagar yang terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar . Siswa diminta untuk menghitung biaya pembuatan pagar. 3 Uraian 5 6 menit 222 Pendidika n Alat peraga persegi panjang dan persegi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1.Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling papan persegi 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku, papan tersebut terdiri dari bentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan lebar samadengan dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang sisi lebar papan persegi panjang. Siswa diminta untuk menghitung keliling papan persegi 6 Uraian 6 9 menit 223 Umum Butik menjual cermin Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling cermin persegi panjang 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di sebuah butik menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi panjang panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Siswa diminta untuk menghitung keliling cermin persegi panjang. 5 Uraian 7 7 menit 224 Pribadi Rumah Aldi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Siswa diminta untuk menghitung: a. b. Besar 3 Uraian 8 6 menit 225 Pekerjaan Jual beli keramik Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung luas keramik. 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Tono seorang pemilik Toko Bangunan. Di toko miliknya Pak Tono menjual berbagai macam keramik. Tian membeli keramik berberntuk persegi dari toko Pak Tono. Ternyata keramik tersebut memiliki panjang diagonal . Siswa diminta untuk menghitung luas keramik. 6 Uraian 9 9 menit 226 Pribadi Membeli buku gambar Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling buku gambar. 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan dari lebarnya dan luasnya . Siswa diminta untuk menentukan keliling buku gambar tersebut. 4 Uraian 10 7 menit 227 Pribadi Membeli papan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung perbandingan luas papan. 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Wisnu membeli dua buah papan berbentuk persegi panjang untuk membuat sebuah meja. Jika perbandingan panjang kedua papan dan perbandingan lebar . Siswa diminta untuk menghitung perbandingan luas kedua papan milik Pak Wisnu. 2 Uraian 11 6 menit 228 Umum Lukisan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling lukisan. 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi pada sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan berbentuk jajargenjang. Gambar berikut adalah sketsa dari lukisan tersebut Siswa diminta untuk menghitung keliling lukisan. 1 Uraian 12 5 menit Lampiran 6 Soal Tes Uji Coba 1 PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar SOAL TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Waktu : 80 menit Petunjuk Pengerjaan Soal 1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban. 2. Bentuk soal uraian sebanyak 12 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas: a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan e. Tuliskan kesmipulannya. 4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan. 6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 1. TAMAN 2. POHON CEMARA Pak Andi akan membuat sebuah taman. Ukuran panjang dan lebar taman itu adalah , maka berapa keliling taman itu? Sebuah lapangan berbentuk persegi di sekeliling lapangan akan ditanami pohon cemara dengan jarak antar pohon . Apabila sisi lapangan berukuran . Berapa banyak pohon cemara yang mengelilingi lapangan itu? 3. BUKU 4. BINGKAI 5. KONSER MUSIK 6. KAWAT 7. LAPANGAN SEPAK BOLA Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi . Jika lebar persegi panjang maka berapa keliling persegi panjang tersebut? Adi pergi ke sebuah toko untuk membeli bingkai berbentuk persegi panjang, bingkai tersebut memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Berapa lebar bingkai tersebut? Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang berukuran disiapkan untuk pengunjung acara konser musik. Tiket terjual habis bahkan banyak fans yang berdiri. Berapa banyaknya pengunjung konser tersebut? Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi panjang dengan ukuran . Jika dengan ukuran kawat yang sama hendak dibuat kerangka persegi maka berapa panjang maksimal dari rusuk persegi tersebut? Sebuah lapangan sepak bola berukuran akan ditutup dengan jenis rumput Jepang. Jika harga rumput Jepang per adalah . Berapa harga rumput Jepang seluruhnya? 8. KAMAR MANDI 9. TAMAN 10. LUKISAN 11. CERMIN 12. TAMAN Pak Ali akan membuat sebuah kamar mandi berukuran yang dindingnya akan ditutup keramik setinggi lihat gambar. Jika ukuran keramik dan harganya . Berapa harga keramik seluruhnya? Di sebuah lorong sekolah terdapat cermin berbentuk jajargenjang. Gambar di samping menjelaskan ukuran dari cermin tersebut. Hitung panjang Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika lukisan persegi panjang memiliki luas dan lebar , berapa panjang sisi lukisan persegi? Pak Anton membuat meja dari papan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping adalah papan yang digunakan Pak Anton. Jika . Tentukan nilai Pak Budi membuat dua buah taman bebentuk persegi dan persegi panjang di depan rumahnya. Jika sisi taman persegi adalah dan taman persegi panjang memiliki panjang serta lebar . Jika keliling taman persegi samadengan keliling taman persegi panjang. Hitung panjang sisi dan keliling taman persegi tersebut Lampiran 7 Soal Tes Uji Coba 2 PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar SOAL TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Waktu : 80 menit Petunjuk Pengerjaan Soal 1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban. 2. Bentuk soal uraian sebanyak 12 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas: a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan e. Tuliskan kesimpulannya. 4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan. 6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 1. LAPANGAN 2. BINGKAI Dian mengelilingi lapangan berbentuk persegi panjang. Ternyata keliling lapangan itu adalah dan lebar lapangan . Hitung panjang lapangan tersebut Bu Desi berjualan bingkai berbentuk persegi panjang. Panjang bingkai tersebut samadengan dua kali lebarnya. Jika luas bingkai . Berapa keliling bingkai tersebut? 3. JENDELA 4. PAPAN TULIS 5. LANTAI RUANG TAMU 6. RAK BUKU Pak Budi mengajar di kelas menggunakan papan tulis berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis tersebut memiliki panjang dari lebarnya dan kelilingnya . Hitung luas papan tulis tersebut Suatu kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar . Sekeliling kebun itu akan dipasangi pagar yang terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar tiap m. hitunglah biaya yang diperlukan untuk pembuatan pagar tersebut Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang sisi lebar persegi panjang. Hitung keliling papan persegi tersebut Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika diketahui keliling persegi samadengan dua kali keliling persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang tersebut 7. CERMIN 8. SAPU TANGAN 9. KERAMIK 10. BUKU GAMBAR Pak Tono seorang pemilik Toko Bangunan. Di toko miliknya Pak Tono menjual berbagai macam keramik. Tian membeli keramik berberntuk persegi dari toko Pak Tono. Ternyata keramik tersebut memiliki panjang diagonal . Hitung luas keramik tersebut Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan dari lebarnya dan luasnya . Tentukan keliling buku gambar tersebut Di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung: a. b. Besar Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi panjang panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling cermin persegi panjang 11. PAPAN 12. LUKISAN Pak Wisnu membeli dua buah papan berbentuk persegi panjang untuk membuat sebuah meja. Jika perbandingan panjang kedua papan dan perbandingan lebar . Hitung bandingan luas kedua papan milik Pak Wisnu. Pada sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping adalah sketsa dari lukisan tersebut. Hitung keliling lukisan tersebut Lampiran 8 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 1 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Pokok Bahasan : Segiempat Waktu : 80 menit No Penyelesaian SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi waktu 1. Comprehension dan Formulating Diket: Ditanya: keliling taman yang berbentuk persegi panjang Transformastion Menentukan keliling taman dengan rumus Process skill dan employing Encoding dan interpreting Jadi luas taman adalah 2 2 2 3 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Representation 5 menit 2 Comprehension dan Formulating Diket: Jarak antar pohon Ditanya: banyak pohon cemara di sekeliling lapangan Transformastion Menentukan banyak pohon cemara dari rumus dibagi jarak antar pohon Process skill dan employing Banyak pohon cemara buah Encoding dan interpreting Jadi banyak pohon cemara adalah 2 1 1 2 3 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Representation 6 menit 3 Comprehension dan 6 menit Formulating Diket: Ditanya: keliling buku berbentuk persegi panjang Transformastion Menentukan panjang sisi persegi panjang dengan menggunakan rumus Menghitung keliling dengan rumus Process skill dan employing Encoding dan interpreting Jadi keliling persegi panjang adalah 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 4 Comprehension dan Formulating Diket: Ditanya: lebar bingkai? Transformastion Menentukan lebar bingkai dari rumus Process skill dan employing 2 1 2 2 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 6 menit Encoding dan interpreting Jadi lebar bingkai adalah 1 Representation 5 Comprehension dan Formulating Diket: lapangan berbentuk persegi panjang dengan dan Ditanya: berapa kira-kira banyaknya pengunjung tersebut Transformastion Menentukan banyak pengunjung dari rumus luas Process skill dan employing Encoding dan interpreting Tiap kira-kira ditempati orang jadi banyak pengunjung pengunjung Interpreting Jadi kira-kira banyaknya pengunjung konser tersebut adalah orangt tiap ditempati oleh orang 2 1 1 2 3 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 7 menit 6 Comprehension dan Formulating Diket: ukuran kawat Ditanya: panjang rusuk persegi maksimal jika dibuat kerangka persegi Transformastion Menentukan panjang rusuk persegi dari rumus Process skill dan employing 2 1 2 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 9 menit Encoding dan interpreting Jadi panjang rusuk persegi maksimal adalah . 2 1 Representation 7 Comprehension dan Formulating Diket: lapangan berukuran Harga rumput Jepang per Ditanya: harga rumput Jepang seluruhnya Transformastion Menentukan rumput Jepang dengan rumus Process skill dan employing Harga rumput Jepang seluruhnya Encoding dan interpreting Jadi harga rumput Jepang seluruhnya 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 6 menit 8 Comprehension dan Formulating Diket: kamar mandi berukuran ditutup keramik setinggi Ukuran keramik Harga keramik per buah Ditanya: harga keramik seluruhnya Transformastion Menentukan harga keramik dengan menghitung luas kamar mandi terlebih dulu Process skill dan employing 2 1 2 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument 7 menit harga keramik= Encoding dan interpreting Jadi harga keramik seluruhnya 2 1 mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 9 Comprehension dan Formulating Diket: sifat jajargenjang Ditanya: Transformation Mencari nilai dari Process skill and employing Encoding dan interpreting Jadi luas persegi adalah 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 6 menit 10 Comprehension dan Formulating Diket: Ditanya: panjang sisi persegi Transformastion Menentukan panjang sisi persegi dari luas dan keliling persegi panjang Process skill dan employing 2 1 2 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and 7 menit Encoding dan interpreting Jadi panjang sisi persegi adalah 2 1 technical language and operation mathematizing Representation 11 Comprehension and formulating Diket: sifat persegi Ditanya: Transformation Mencari dari teorema Pythagoras √ Mencari Process skill and employing √ √ √ √ Encoding and interpreting Jadi panjang 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 5 menit 12 Comprehension and formulating Diket: Taman persegi: Taman persegi panjang Ditanya: Transformation Mencari dari Mencari Process skill and employing 2 1 2 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument 9 menit Encoding and interpreting Jadi 2 1 mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation Total skor 120 80 menit Lampiran 9 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Pokok Bahasan : Segiempat Waktu : 80 menit No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi Waktu 1. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: panjang lapangan Transformation Menentukan panjang lapangan dari Process Skill and employing Encoding and interpreting Jadi panjang lapangan adalah 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Representation 6 menit 2. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: keliling bingkai Transformation Mencari dari Mencari 2 1 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. 6 menit Process skill and employing √ Encoding and interpreting Jadi keliling bingkai tersebut adalah 2 2 1 Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 3. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: lebar kolam persegi panjang Transformation Mencari dari Mencari dari Process skill and employing √ 2 1 2 2 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 8 menit Encoding and interpreting Jadi lebar jendela persegi panjang adalah 1 Representation 4. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: luas papan tulis Transformation Mencari dari Mencari Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi luas papan tulis adalah 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 8 menit 5. Comprehension dan Formulating Diket: Biaya pagar Ditanya: biaya yang diperlukan Transformastion Biaya yang diperlukan Process skill dan employing 2 1 2 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving 10 menit Biaya pagar Encoding dan interpreting Jadi biaya yang diperlukan sebesar 2 1 problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representatiom 6. Comprehension and formulating Diket: Persegi panjang Persegi Ditanya: keliling papan persegi panjang Transformation Misal Mencari dari Mencari Process skill and employing Encoding and interpreting 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit Jadi keliling papan persegi adalah 7. Comprehension and formulating Diket: sisi persegi= Ditanya: keliling cermin persegi panjang Transformation Mencari dari Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi cermin persegi panjang adalah . 2 1 1 3 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 8 menit 8. Comprehension and formulating Diket: . Ditanya: 1 1 Communication, mathematizing Communication 8 menit a. b. Besar Transformation sifat jajargenjang . Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi 2 3 2 1 Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 9. Comprehension and formulating Diket: diagonal= Ditanya: luas keramik Transformation Mencari dari diagonal yang diketahui Process skill and employing √ 1 1 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 8 menit √ √ √ √ √ Encoding and interpreting Jadi luas keramik adalah 3 2 1 Representation 10. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: keliling Transformation Mencari dari Mencari Process skill and employing √ 2 1 2 2 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 8 menit Encoding and interpreting Jadi keliling buku gambar adalah 1 Representation 11. Comprehension and formulating Diket: , Ditanya: Transformation Mencari Misal: , Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi perbandingan kedua luas papan adalah 2 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 5 menit 12. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: keliling jajargenjang Transformation sifat jajargenjang Mencari √ Mencari Process skill and employing √ √ √ 2 1 2 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 5 menit √ Encoding and interpreting Jadi keliling jajargenjang tersebut adalah 2 1 Representation Lampiran 10 PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT Rumus: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan: koefisien korelasi antara dan banyaknya subjeksiswa yang diteliti ∑ jumlah skor tiap butir soal ∑ jumlah skor total ∑ jumlah kuadrat skor butir soal ∑ jumlah kuadrat skor total Kriteria: Jika maka butir soal dikatakan valid. 253 Lampiran 11 Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Uji Coba 1 No Kode Siswa Skor Tiap Butir Soal Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 UC-12 10 10 3 10 8 10 6 6 10 6 10 89 7921 ke lom pok a tas 6 UC-06 10 8 10 10 8 5 10 5 10 10 86 7396 15 UC-15 10 10 10 10 8 3 10 5 10 8 84 7056 20 UC-20 10 8 10 10 8 3 8 5 10 10 82 6724 2 UC-02 10 10 10 8 8 3 10 5 10 8 82 6724 9 UC-09 10 10 3 3 8 3 10 6 8 6 10 4 81 6561 11 UC-11 10 3 3 10 8 3 8 6 4 6 10 8 79 6241 17 UC-17 10 3 4 10 8 3 8 5 4 6 10 8 79 6241 18 UC-18 10 10 3 4 8 10 10 6 6 6 5 78 6084 13 UC-13 10 10 3 8 8 10 10 6 10 75 5625 16 UC-16 8 3 4 10 8 3 8 8 3 6 10 3 74 5476 3 UC-03 8 8 3 1 8 8 10 10 6 10 72 5184 1 UC-01 10 3 4 8 6 3 8 8 3 6 10 3 72 5184 8 UC-08 10 8 3 3 8 10 10 4 6 5 67 4489 27 UC-27 10 3 3 3 8 3 8 4 3 8 10 5 68 4624 Ke lom pok ba wa h 22 UC-22 4 10 4 3 10 10 6 10 5 5 66 4356 10 UC-10 8 6 3 3 8 10 5 8 6 3 3 65 4225 26 UC-26 10 10 3 8 8 10 4 1 10 64 4096 4 UC-04 3 3 6 3 5 6 6 10 3 6 10 61 3721 5 UC-05 10 3 3 8 3 8 4 3 6 10 3 61 3721 254 14 UC-14 10 10 3 8 8 10 4 53 2809 21 UC-21 10 10 3 3 4 3 8 6 5 52 2704 19 UC-19 10 6 3 3 8 3 10 8 51 2601 7 UC-07 3 10 4 8 10 6 5 46 2116 23 UC-23 10 10 3 8 10 5 46 2116 25 UC-25 3 8 3 10 5 3 8 3 43 1849 24 UC-24 10 10 3 5 8 4 40 1600 1776 127444 Va li d it as Jumlah X 237 200 113 132 188 99 239 165 77 140 178 47 Jumlah X2 2235 1746 653 1042 1446 625 2173 1163 491 1022 1632 255 Jumlah XY 16356 13355 8122 9676 13001 7053 16131 11348 5483 10340 13110 3469 rxy 0.3843 -0.08 0.534 0.55 0.418 0.335 0.1016 0.2763 0.25 0.7373 0.73 0.32 rtabel 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 Valid tidak valid valid valid valid tidak tidak tidak valid valid tidak re ali bil it as varians butir 5.7284 9.797 6.6694 14.69 5.073 9.704 2.1262 5.7284 10.1 10.966 16.98 6.41 total varians 103.93 varians total 393.75 r11 0.7644 rtabel 0,381 realibilitas reliabel ti ngka t ke sukar an rata-rata skor siswa 8.7778 7.407 4.1852 4.889 6.963 3.667 8.8519 6.1111 2.85 5.1852 6.593 1.74 skor max 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 8 jumlah siswa 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 27 TK 0.87778 0.741 0.4185 0.489 0.87 0.367 0.8852 0.6111 0.29 0.5185 0.659 0.22 255 kriteria Mudah mudah sedang sedang mudah sedang mudah sedang sulit sedang sedang sulit da ya pe mbed a rata-rata kelas atas 9.7143 7.429 5.2143 6.929 7.857 3.929 9 7.0714 3 7.1429 8.714 2.57 rata-rata kelas bawah 7.7692 7.385 3.0769 2.692 6 3.385 8.6923 5.0769 2.69 3.0769 4.308 0.85 skor max 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10 10 8 D 0.1945 0.004 0.2137 0.424 0.232 0.054 0.0308 0.1995 0.03 0.4066 0.441 0.22 jelek jelek cukup Baik cukup jelek jelek jelek jelek baik baik cukup Perhitungan: Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1 ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } √{ }{ Pada taraf nyata dan diperoleh Karena maka butir soal nomor 1 valid. 256 Lampiran 12 RANGKUMAN ANALISIS HASIL UJI COBA 1 SOAL KEMAMPUAN LITERASI Nomor Soal Indikator Validitas Realibilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 1,2,3,4,5,6,7 0,3843 Valid Reliable 0,87778 Mudah 0,1945 Jelek Disisihkan 2 1,2,3,4,5,6,7 -0,08 Tidak 0,7407 Mudah 0,004 Jelek Disisihkan 3 1,2,3,4,5,6,7 0,534 Valid 0,4185 Sedang 0,2137 Cukup Dipakai 4 1,2,3,4,5,6,7 0,55 Valid 0,489 Sedang 0,424 Baik Dipakai 5 1,2,3,4,5,6,7 0,418 Valid 0,87 Mudah 0,232 Cukup Dipakai 6 1,2,3,4,5,6,7 0,335 Valid 0,367 Sedang 0,054 Jelek Dipakai 7 1,2,3,4,5,6,7 0,1016 Tidak 0,8852 Mudah 0,0308 Jelek Disisihkan 8 1,2,3,4,5,6,7 0,2763 Tidak 0,6111 Sedang 0,1995 Jelek Disisihkan 9 1,2,3,4,5,6,7 0,25 Tidak 0,285 Sulit 0,03 Jelek Disisihkan 10 1,2,3,4,5,6,7 0,7373 Valid 0,5185 Sedang 0,4066 Baik Dipakai 11 1,2,3,4,5,6,7 0,73 Valid 0,659 Sedang 0,441 Baik Dipakai 12 1,2,3,4,5,6,7 0,32 Tidak 0,22 Sulit 0,22 Cukup Disisihkan Indikator: 1. Communication 2. Mathematizing 3. Representations 4. Reasoning and argument 5. Devising strategies for solving problems 6. Using symbolic, formal, and technical language and operation 7. Using mathematics tool Lampiran 13 PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus: [ [ ∑ ]] Keterangan: : realibilitas tes secara keseluruhan ∑ jumlah varians skor tiap-tiap item : banyaknya item : varians total Dengan rumus varians ∑ ∑ Keterangan: : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir jumlah peserta tes Kriteria: Jika maka butir soal dikatakan reliable. Perhitungan: Berdasarkan tabel pada analisis butir soal diperoleh: Butir soal 1: ∑ ∑ Butir soal 2: ∑ ∑ Butir soal 3: ∑ ∑ Butir soal 4: ∑ ∑ Butir soal 5: ∑ ∑ Butir soal 6: ∑ ∑ Butir soal 7: ∑ ∑ Butir soal 8: ∑ ∑ Butir soal 9: ∑ ∑ Butir soal 10: ∑ ∑ Butir soal 11: ∑ ∑ Butir soal 12: ∑ ∑ Sehingga diperoleh nilai ∑ Sedangkan, ∑ ∑ Jadi [ [ ∑ ]] [ ] [ ] Pada taraf nyata dengan diperoleh . Karena maka butir soal dikatakan reliabel. Lampiran 14 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus: Keterangan: tingkat kesukaran : rata-rata nilai tiap butir soal : skor maksimal Kriteria: : item mudah : item sedang : item sukar Perhitungan: Butir soal 1: mudah Butir soal 2: mudah Butir soal 3: sedang Butir soal 4: sedang Butir soal 5: mudah Butir soal 6: sedang Butir soal 7: mudah Butir soal 8: sedang Butir soal 9: sukar Butir soal 10: sedang Butir soal 11: sedang Butir soal 12: sukar Lampiran 15 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus: Keterangan: : daya pembeda : rata-rata skor kelompok atas : rata-rata skor kelompok bawah : skor maksimal Kategori daya pembeda: Daya Pembeda D Kriteria 0,71 – 1,00 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Bertanda negatif Sangat baik excellent Baik good Cukup satistifactory Jelek poor Jelek Sekali Perhitungan: Butir soal 1: jelek Butir soal 2: jelek Butir soal 3: cukup Butir soal 4: baik Butir soal 5: cukup Butir soal 6: jelek Butir soal 7: jelek Butir soal 8: jelek Butir soal 9: jelek Butir soal 10: baik Butir soal 11: baik Butir soal 12: cukup Lampiran 16 PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT Rumus: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan: koefisien korelasi antara dan banyaknya subjeksiswa yang diteliti ∑ jumlah skor tiap butir soal ∑ jumlah skor total ∑ jumlah kuadrat skor butir soal ∑ jumlah kuadrat skor total Kriteria: Jika maka butir soal dikatakan valid. 264 Lampiran 17 Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Uji Coba 2 No Kode Siswa Skor Tiap Butir Soal Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 U-39 10 10 10 10 5 10 8 3 3 3 3 4 79 6241 ke lo m p o k a tas 19 U-46 10 10 10 10 10 5 8 3 2 3 3 5 79 6241 26 U-53 10 5 10 8 10 10 10 8 2 1 74 5476 22 U-49 8 5 10 8 10 10 4 3 3 3 3 3 70 4900 11 U-38 10 6 10 10 10 8 3 4 4 3 68 4624 25 U-52 10 10 10 3 5 5 10 3 3 3 3 1 66 4356 10 U-37 10 10 10 3 6 5 10 5 1 1 1 62 3844 13 U-40 10 10 10 3 5 5 10 5 2 1 61 3721 24 U-51 8 8 8 5 5 5 8 5 3 3 1 59 3481 17 U-44 8 8 8 6 6 4 4 3 3 3 3 1 57 3249 20 U-47 10 10 10 4 10 6 4 3 1 1 59 3481 9 U-36 10 10 10 5 10 5 3 3 1 1 58 3364 5 U-32 8 8 8 5 5 5 3 3 3 3 3 1 55 3025 3 U-30 10 10 10 5 10 5 3 1 1 1 56 3136 23 U-50 8 8 8 8 5 5 3 3 3 3 54 2916 18 U-45 10 10 3 3 5 4 4 4 4 3 2 52 2704 ke lo m p o k b awah 28 U-55 10 8 8 3 3 3 3 3 2 3 3 3 52 2704 30 U-57 10 10 5 4 3 4 4 3 3 4 1 51 2601 265 14 U-41 8 8 10 5 10 5 3 1 50 2500 29 U-56 8 8 8 2 5 2 2 3 3 2 3 3 49 2401 1 U-28 10 8 8 2 2 2 3 3 3 3 3 1 48 2304 15 U-42 8 8 8 5 5 3 3 3 2 3 48 2304 21 U-48 10 10 10 5 10 3 48 2304 2 U-29 8 10 8 5 10 5 1 47 2209 4 U-31 8 8 8 5 5 4 3 3 44 1936 16 U-43 8 8 8 5 5 3 3 3 43 1849 6 U-33 10 8 8 5 5 1 37 1369 27 U-54 10 8 8 5 2 33 1089 7 U-34 10 8 6 2 3 2 1 32 1024 8 U-35 10 8 6 5 3 32 1024 1623 92377 Val id itas Jumlah X 278 256 254 154 188 130 121 81 49 51 37 24 Jumlah X2 2604 2246 2238 942 1416 772 777 317 143 149 97 76 Jumlah XY 15078 13852 14103 8813 10702 7839 7427 4824 2934 3024 2227 1554 rxy 0.11 0.00 0.57 0.58 0.51 0.83 0.77 0.66 0.53 0.50 0.46 0.50 rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 tidak tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid real ib il itas varians butir 5.90 6.19 6.93 6.28 9.73 7.62 9.98 3.50 2.12 2.12 1.69 1.81 total varians 63.89 varians total 314.39 r11 0.94 rtabel 0,361 266 realibilitas reliabel ti n g kat k esukaran rata-rata skor siswa 9.27 8.53 8.47 5.13 6.27 4.33 4.03 2.70 1.63 1.70 1.23 0.80 skor max 10 10 10 10 10 10 10 8 4 4 3 5 jumlah siswa 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 TK 0.93 0.85 0.85 0.51 0.63 0.43 0.40 0.34 0.41 0.43 0.41 0.16 kriteria mudah mudah mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sukar d aya p e m b eda rata-rata kelas atas 9.33 8.53 9.47 6.20 7.47 6.20 6.07 3.67 2.13 2.13 1.60 1.00 rata-rata kelas bawah 9.20 8.53 7.47 4.07 5.07 2.47 2.00 1.73 1.13 1.27 0.87 0.60 skor max 10 10 10 10 10 10 10 8 4 4 3 5 D 0.01 0.00 0.20 0.21 0.24 0.37 0.41 0.24 0.25 0.22 0.24 0.08 jelek jelek jelek cukup cukup cukup baik cukup cukup cukup cukup jelek Perhitungan: Contoh perhitungan validitas butir soal nomor 1 ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } √{ }{ } Pada taraf nyata dan diperoleh Karena maka butir soal no 1 tidak valid. 267 Lampiran 18 RANGKUMAN ANALISIS HASIL UJI COBA 2 SOAL KEMAMPUAN LITERASI Nomor Soal Indikator Validitas Realibilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 1,2,3,4,5,6,7 0.11 Tidak Reliable 0,93 Mudah 0,01 Jelek Disisihkan 2 1,2,3,4,5,6,7 0,0045 Tidak 0,85 Mudah 0,00 Jelek Disisihkan 3 1,2,3,4,5,6,7 0,57 Valid 0,85 Mudah 0,20 Jelek Diperbaiki dan dipakai 4 1,2,3,4,5,6,7 0,58 Valid 0,51 Sedang 0,21 Cukup Dipakai 5 1,2,3,4,5,6,7 0,51 Valid 0,63 Sedang 0,24 Cukup Dipakai 6 1,2,3,4,5,6,7 0,83 Valid 0,43 Sedang 0,37 Cukup Dipakai 7 1,2,3,4,5,6,7 0,77 Valid 0,40 Sedang 0,41 Baik Dipakai 8 1,2,3,4,5,6,7 0,66 Valid 0,34 Sedang 0,24 Cukup Dipakai 9 1,2,3,4,5,6,7 0,53 Valid 0,41 Sedang 0,25 Cukup Dipakai 10 1,2,3,4,5,6,7 0,50 Valid 0,43 Sedang 0,22 Cukup Dipakai 11 1,2,3,4,5,6,7 0,46 Valid 0,41 Sedang 0,24 Cukup Dipakai 12 1,2,3,4,5,6,7 0,50 Valid 0,16 Sulit 0,08 Jelek Diperbaiki dan dipakai Indikator: 1. Communication 2. Mathematizing 3. Representations 4. Reasoning and argument 5. Devising strategies for solving problems 6. Using symbolic, formal, and technical language and operation 7. Using mathematics tools Lampiran 19 PERHITUNGAN REALIBILITAS BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 2 Rumus: [ [ ∑ ]] Keterangan: : realibilitas tes secara keseluruhan ∑ jumlah varians skor tiap-tiap item : banyaknya item : varians total Dengan rumus varians ∑ ∑ Keterangan: : skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir jumlah peserta tes Kriteria: Jika maka butir soal dikatakan reliable. Perhitungan: Berdasarkan tabel pada analisis butir soal diperoleh: Butir soal 1: ∑ ∑ Butir soal 2: ∑ ∑ Butir soal 3: ∑ ∑ Butir soal 4: ∑ ∑ Butir soal 5: ∑ ∑ Butir soal 6: ∑ ∑ Butir soal 7: ∑ ∑ Butir soal 8: ∑ ∑ Butir soal 9: ∑ ∑ Butir soal 10: ∑ ∑ Butir soal 11: ∑ ∑ Butir soal 12: ∑ ∑ Sehingga diperoleh nilai ∑ Sedangkan, ∑ ∑ Jadi [ [ ∑ ]] [ ] [ ] Pada taraf nyata dengan diperoleh . Karena maka butir soal dikatakan reliabel. Lampiran 20 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus: Keterangan: tingkat kesukaran : rata-rata nilai tiap butir soal : skor maksimal Kriteria: : item mudah : item sedang : item sukar Perhitungan: Butir soal 1: mudah Butir soal 2: mudah Butir soal 3: mudah Butir soal 4: sedang Butir soal 5: sedang Butir soal 6: sedang Butir soal 7: sedang Butir soal 8: sedang Butir soal 9: sedang Butir soal 10: sedang Butir soal 11: sedang Butir soal 12: sukar Lampiran 21 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL KONTEN SHAPE AND SPACE MATERI SEGIEMPAT TIPE 1 Rumus: Keterangan: : daya pembeda : rata-rata skor kelompok atas : rata-rata skor kelompok bawah : skor maksimal Kategori daya pembeda: Daya Pembeda D Kriteria 0,71 – 1,00 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Bertanda negatif Sangat baik excellent Baik good Cukup satistifactory Jelek poor Jelek Sekali Perhitungan: Butir soal 1: jelek Butir soal 2: jelek Butir soal 3: jelek Butir soal 4: cukup Butir soal 5: cukup Butir soal 6: cukup Butir soal 7: baik Butir soal 8: cukup Butir soal 9: cukup Butir soal 10: cukup Butir soal 11: cukup Butir soal 12: jelek 274 Lampiran 22 KISI-KISI PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester : VII2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat Alokasi Waktu : 80 menit Banyak ButirSoal : 8 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Konten indicator pencapaian Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk soal Nomor soal Alokasi waktu Kategori Komponen Deskripsi 275 Ruang dan bentuk segiempat -menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segiempat Umum Cermin Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang sisi 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluasi representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di sebuah lorong sekolah terdapat cermin berbentuk jajargenjang. Gambar di bawah ini menjelaskan ukuran dari cermin tersebut: Siswa diminta untuk menghitung panjang 1 Uraian 1 10 menit P T Q R U S 12 cm 276 Pekerjaan Pabrik memprodu ksi buku Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling persegi panjang 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluasi representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi . Jika lebar persegi panjang . Siswa diminta untuk menghitung keliling persegi panjang. 4 Uraian 2 10 menit 277 Pribadi Adi membeli bingkai Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung lebar bingkai berbetuk persegi panjang 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Adi akan membeli bingkai berbentuk persegi panjang yang memiliki perbandingan panjang:lebar adalah dan keliling . Siswa diminta untuk mencari lebar dari bingkai tersebut. 2 Uraian 3 10 menit 278 Umum Konser musik Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung banyaknya pengunjung konser tersebut 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi untuk konser musik, sebuah lapangan berbentuk persegi panjang berukuran panjang dan lebar disiapkan untuk pengunjung. Tiket terjual habis bahkan banyak fans yang berdiri. Siswa diminta untuk menentukan kira-kira banyaknya pengunjung konser tersebut. 5 Uraian 4 10 menit 279 Pendidika n Alat peraga persegi panjang dan persegi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung lebar panjang rusuk persegi maksimal 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluasi representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi panjang dengan ukuran jika dengan ukuran kawat yang sama hendak dibuat kerangka persegi. Siswa diminta untuk menghitung panjang rusuk persegi maksimal yang dapat dibuat. 6 Uraian 5 10 menit 280 Umum Lukisan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung panjang sisi persegi 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika lukisan persegi panjang memiliki luas dan lebar , siswa diminta untuk menghitung sisi lukisan perseg. 4 Uraian 6 10 menit 281 Pendidika n Papan tulis Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung luas papan tulis 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Budi mengajar di kelas menggunakan papan tulis berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis tersebut memiliki panjang lebih dari lebarnya. Siswa diminta untuk menghitung luas papan tulis. 5 Uraian 7 10 menit 282 Pekerjaan Memasang keramik Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung banyak keramik 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Ali ingin memasang keramik di lantai ruang tamu. Lantai tersebut berukuran akan ditutup keramik berbentuk persegi dengan ukuran sisi . Siswa diminta untuk menghitung banyak keramik yang diperlukan. 3 Uraian 8 10 menit 283 Lampiran 23 Soal PRE-TEST PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar SOAL PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Waktu : 80 menit Petunjuk Pengerjaan Soal 1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban. 2. Bentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas: a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan e. Tuliskan kesimpulannya. 4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan. 6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 1. CERMIN 2. BUKU Di sebuah lorong sekolah terdapat cermin berbentuk jajargenjang. Gambar di samping menjelaskan ukuran dari cermin tersebut. Hitung panjang Sebuah pabrik memproduksi buku berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika pabrik tersebut membuat luas persegi panjang=luas persegi dengan panjang sisi . Jika lebar persegi panjang maka berapa keliling persegi panjang tersebut? 3. BINGKAI 4. KONSER MUSIK 5. KAWAT 6. LUKISAN 7. LANTAI RUANG TAMU Adi pergi ke sebuah toko untuk membeli bingkai berbentuk persegi panjang, bingkai tersebut memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Berapa lebar bingkai tersebut? Sebuah lapangan berbentuk persegi panjang berukuran disiapkan untuk pengunjung acara konser musik. Tiket terjual habis bahkan banyak fans yang berdiri. Berapa banyaknya pengunjung konser tersebut? Pak Agus membeli sebatang kawat. Kawat tersebut akan digunakan untuk membuat kerangka persegi panjang. Ternyata kawat cukup untuk membuat kerangka persegi panjang dengan ukuran . Jika dengan ukuran kawat yang sama hendak dibuat kerangka persegi maka berapa panjang maksimal dari rusuk persegi tersebut? Aldi melihat sebuah pameran lukisan. Di dalam pameran tersebut terdapat lukisan berbentuk persegi dan persegi panjang. Keliling lukisan persegi=keliling lukisan persegi panjang. Jika lukisan persegi panjang memiliki luas dan lebar , berapa panjang sisi lukisan persegi? Pak Ali ingin memasang keramik di lantai ruang tamu. Lantai tersebut berukuran akan ditutup keramik berbentuk persegi denga ukuran sisi . Hitung banyak keramik yang diperlukan 8. PAPAN TULIS Pak Budi mengajar di kelas menggunakan papan tulis berbentuk persegi panjang. Jika papan tulis tersebut memiliki panjang dari lebarnya dan kelilingnya . Hitung luas papan tulis tersebut Lampiran 24 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL PRE-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Pokok Bahasan : Segiempat Waktu : 80 menit No Penyelesaian SKOR Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi waktu 1 Comprehension and formulating Diket: sifat persegi Ditanya: Transformation Mencari dari teorema Pythagoras √ Mencari Process skill and employing √ √ √ √ Encoding and interpreting Jadi panjang 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 2 Comprehension dan Formulating Diket: Ditanya: keliling buku berbentuk persegi panjang Transformastion Menentukan panjang sisi persegi panjang dengan menggunakan rumus 1 1 1 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 10 menit Menghitung keliling dengan rumus Process skill dan employing Encoding dan interpreting Jadi keliling persegi panjang adalah 2 2 1 Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 3 Comprehension dan Formulating Diket: Ditanya: lebar bingkai? Transformastion Menentukan lebar bingkai dari rumus Process skill dan employing Encoding dan interpreting Jadi lebar bingkai adalah 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 4 Comprehension dan Formulating Diket: lapangan berbentuk persegi panjang dengan dan Ditanya: berapa kira-kira banyaknya pengunjung tersebut 1 1 1 Communication, mathematizing Communication 10 menit Transformastion Menentukan banyak pengunjung dari rumus luas Process skill dan employing Encoding dan interpreting Missal tiap 1 ditempati oleh 4 orang maka ada 20.000 orang Interpreting Jadi kira-kira banyaknya pengunjung konser tersebut adalah orangt tiap ditempati oleh orang 2 2 2 1 Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 5 Comprehension dan Formulating Diket: ukuran kawat Ditanya: panjang rusuk persegi maksimal jika dibuat kerangka persegi Transformastion Menentukan panjang rusuk persegi dari rumus Process skill dan employing Encoding dan interpreting Jadi panjang rusuk persegi maksimal adalah . 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 6 Comprehension dan Formulating Diket: Ditanya: panjang sisi persegi Transformastion Menentukan panjang sisi persegi dari luas dan keliling 1 1 1 2 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and 7 menit persegi panjang Process skill dan employing Encoding dan interpreting Jadi panjang sisi persegi adalah 2 2 1 operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 7. Comprehension and formulating Diket: Ukuran lantai Ukuran keramik Ditanya: banyak keramik Transformation Banyak keramik Process skil and employing Banyak keramik buah Encoding and interpreting Jadi banyak keramik yang dibutuhkan adalah . 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 8. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: luas papan tulis Transformation Mencari dari Mencari Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi luas papan tulis adalah 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit Total skor 80 80 menit 292 Lampiran 25 KISI-KISI TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA BERORIENTASI PISA Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester : VII2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Segiempat Alokasi Waktu : 80 menit Banyak ButirSoal : 8 Standar Kompetensi : Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas bangun dari segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Konten indicator pencapaian Konteks Proses Indikator soal Level Bentuk soal Nomor soal Alokasi waktu Kategori Komponen Deskripsi 293 Ruang dan bentuk segiempat -menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segiempat Umum Lukisan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling lukisan. 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi pada sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan berbentuk jajargenjang. Gambar berikut adalah sketsa dari lukisan tersebut Siswa diminta untuk menghitung keliling lukisan. 1 Uraian 2 10 menit 294 Pribadi Membeli papan Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung perbandingan luas papan. 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Wisnu membeli dua buah papan berbentuk persegi panjang untuk membuat sebuah meja. Jika perbandingan panjang kedua papan dan perbandingan lebar . Siswa diminta untuk menghitung perbandingan luas kedua papan milik Pak Wisnu. 2 Uraian 1 10 menit 295 Umum Jendela Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung lebar kolam persegi panjang 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di sebuah tempat terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi panjang dan persegi. Jika diketahui keliling persegi samadengan dua kali keliling persegi panjang, luas kolam persegi , dan panjang kolam persegi panjang . Siswa diminta untuk menghitung lebar jendela persegi panjang. 4 Uraian 3 7 menit 296 Pendidika n Alat peraga persegi panjang dan persegi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling papan persegi 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku, papan tersebut terdiri dari bentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan lebar samadengan dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang sisi lebar papan persegi panjang. Siswa diminta untuk menghitung keliling papan persegi 6 Uraian 4 10 menit 297 Umum Butik menjual cermin Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling cermin persegi panjang 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di sebuah butik menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi panjang panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Siswa diminta untuk menghitung keliling cermin persegi panjang. 5 Uraian 5 10 menit 298 Pribadi Rumah Aldi Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Siswa diminta untuk menghitung: c. d. Besar 3 Uraian 6 10 menit 299 Pribadi Memasang pagar kebun Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung biaya pembuatan pagar yang diperlukan 2. Menunjukka n cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevalua si representasi dan cara pemecahan Diberikan ilustrasi suatu kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar . Sekeliling kebun itu akan dipasangi pagar yang terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar tiap m. hitunglah biaya yang diperlukan untuk pembuatan pagar tersebut 3 Uraian 7 10 menit 300 masalah Pribadi Membeli buku gambar Formulating Employing Interpreting devising, strategy, communication , using symbol communication reasoning and argument mathematizing representation 1. Menuliskan rencana pemecahan masalah menghitung keliling buku gambar. 2. Menunjukkan cara mencapai solusi 3. Menjelaskan alasan setiap langkah penyelesaian 4. Menjelaskan solusi dan konteksnya 5. Menjelaskan perluasan solusi yang dihasilkan 6. Mengevaluas i representasi dan cara pemecahan masalah Diberikan ilustrasi Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan dari lebarnya dan luasnya . Siswa diminta untuk menentukan keliling buku gambar tersebut. 4 Uraian 8 10 menit 301 Lampiran 26 Soal POST-TEST PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SELOGIRI Jl. Gunung Wijil, Kaliancar SOAL POST-TEST KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Waktu : 80 menit Petunjuk Pengerjaan Soal 1. Tuliskan identitas Anda meliputi nama, kelas, dan nomor presensi di pojok kanan atas lembar jawaban. 2. Bentuk soal uraian sebanyak 8 butir soal. 3. Baca dan kerjakan tiap butir soal sesuai dengan langkah-langkah yang jelas: a. Tuliskan apa yang diketahui b. Tuliskan apa yang ditanyakan c. Tuliskan langkah-langkah pengerjaannya d. Kerjakan soal sesuai dengan langkah-langkah yang telah dituliskan e. Tuliskan kesimpulannya. 4. Kerjakan terlebih dahulu butir soal yang menurut Anda mudah. 5. Baca dan kerjakan soal dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan. 6. Bekerjalah secara jujur dan tidak bekerja sama dengan siapapun. 7. Berdoalah sebelum mengerjakan soal. 1. PAPAN 2. LUKISAN Pak Wisnu membeli dua buah papan berbentuk persegi panjang untuk membuat sebuah meja. Jika perbandingan panjang kedua papan dan perbandingan lebar . Hitung perbandingan luas kedua papan milik Pak Wisnu Pada sebuah pameran lukisan terdapat sebuah lukisan berbentuk jajargenjang. Gambar di samping adalah sketsa dari lukisan tersebut. Hitung panjang dan keliling lukisan tersebut 3. JENDELA 4. RAK BUKU 5. CERMIN 6. TAMAN Di sebuah gedung, terdapat dua jenis jendela yaitu berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika diketahui keliling jendela persegi samadengan dua kali keliling jendela persegi panjang dan luas jendela persegi , sedangkan panjang jendela persegi panjang . Tentukan lebar jendela persegi panjang Pak Waluyo membeli dua jenis papan untuk membuat rak buku. Papan tersebut berbentuk persegi dan persegi panjang. Jika papan persegi panjang memiliki perbandingan panjang dan lebar adalah dan keliling . Jika papan persegi memiliki panjang sisi lebar persegi panjang. Hitung keliling papan persegi tersebut Di sebuah toko menjual dua jenis cermin. Jenis I berbentuk persegi dan jenis II berbentuk persegi panjang. Jika keduanya memiliki hubungan panjang cermin persegi panjang panjang sisi cermin persegi, lebar cermin persegi panjang samadengan panjang sisi persegi. Jika keliling cermin persegi adalah . Hitunglah keliling cermin persegi panjang Di samping rumah Aldi tedapat taman berbentuk jajargenjang. Jika dan . Hitung: a. b. Besar 7. KEBUN 8. BUKU GAMBAR Bu Susi pergi ke toko alat tulis membeli buku gambar berbentuk persegi panjang untuk anaknya. Jika panjang buku gambar samadengan kali lebarnya dan luasnya . Tentukan keliling buku gambar tersebut Suatu kebun berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar . Sekeliling kebun itu akan dipasangi pagar yang terbuat dari bambu. Biaya pembuatan pagar tiap m. hitunglah biaya yang diperlukan untuk pembuatan pagar tersebut Lampiran 27 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL TES UJI COBA 2 KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA Bidang Studi : Matematika KelasSemester : VII2 Pokok Bahasan : Segiempat Waktu : 80 menit No Penyelesaian Skor Kemampuan Proses dalam PISA Alokasi Waktu 1. Comprehension and formulating Diket: , Ditanya: Transformation Mencari Misal: , Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi perbandingan kedua luas papan adalah 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 2. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: keliling jajargenjang Transformation sifat jajargenjang 1 1 1 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. 10 menit Mencari √ Mencari Process skill and employing √ √ √ √ Encoding and interpreting Jadi keliling jajargenjang tersebut adalah 2 2 1 Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 3. Comprehension and formulating Diket: Ditanya: lebar kolam persegi panjang Transformation Mencari dari Mencari dari Process skill and employing √ 1 1 1 2 2 2 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing 10 menit Encoding and interpreting Jadi lebar jendela persegi panjang adalah 1 Representation 4. Comprehension and formulating Diket: Persegi panjang Persegi Ditanya: keliling papan persegi panjang Transformation Misal Mencari dari Mencari Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi keliling papan persegi adalah 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 5. Comprehension and formulating Diket: sisi persegi= Ditanya: keliling cermin persegi panjang Transformation Mencari dari Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi cermin persegi panjang adalah . 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 10 menit 6. Comprehension and formulating Diket: . Ditanya: a. b. Besar Transformation sifat 1 1 1 Communication, mathematizing Communication Devising strategies for solving 10 menit jajargenjang . Process skill and employing Encoding and interpreting Jadi 2 2 2 1 problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation 7. Comprehension dan Formulating Diket: Biaya pagar Ditanya: biaya yang diperlukan Transformastion Biaya yang diperlukan Process skill dan employing Biaya pagar Encoding dan interpreting Jadi biaya yang diperlukan sebesar 1 1 1 2 2 2 1 Communication, mathematizing Communication Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representatiom 10 menit 8. Comprehension and formulating Diket: 1 1 Communication, mathematizing 10 menit Ditanya: keliling Transformation Mencari dari Mencari Process skill and employing √ Encoding and interpreting Jadi keliling buku gambar adalah 1 2 2 2 1 Communication Devising strategies for solving problem, reasoning, and argument mathematizing. Using symbolic, formal, and technical language and operation mathematizing Representation Total 80 80 menit Lampiran 28 Data UTS Semester Genap DATA UTS SEMESTER GENAP SISWA SAMPEL KONTEN SHAPE AND SPACE Kode Nilai Kode Nilai SE-01 87.0 SK-01 46.0 SE-02 78.0 SK-02 51.0 SE-03 53.0 SK-03 58.0 SE-04 55.0 SK-04 55.0 SE-05 80.0 SK-05 80.0 SE-06 70.0 SK-06 61.0 SE-07 59.0 SK-07 68.0 SE-08 54.0 SK-08 60.0 SE-09 76.0 SK-09 60.0 SE-10 83.0 SK-10 64.0 SE-11 83.0 SK-11 56.0 SE-12 87.0 SK-12 61.0 SE-13 83.0 SK-13 61.0 SE-14 76.0 SK-14 86.0 SE-15 61.0 SK-15 90.0 SE-16 68.0 SK-16 67.0 SE-17 60.0 SK-17 58.0 SE-18 55.0 SK-18 70.0 SE-19 63.0 SK-19 68.0 SE-20 65.0 SK-20 53.0 SE-21 58.0 SK-21 79.0 SE-22 93.0 SK-22 53.0 SE-23 95.0 SK-23 68.0 SE-24 50.0 SK-24 62.0 SE-25 62.0 SK-25 87.0 SE-26 60.0 SK-26 53.0 SE-27 63.0 SE-28 100.0 SE-29 64.0 SE-30 63.0 Rata- rata 70.1 64.4 Lampiran 29 Uji Normalitas Data Awal Konten Shape and Space Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh dari uji normalitas pada SPSS 16.0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00001 N 56 Normal Parameters a Mean 67.4821 Std. Deviation 13.10099 Most Extreme Differences Absolute .158 Positive .158 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z 1.185 Asymp. Sig. 2-tailed .120 a. Test distribution is Normal. Hipotesis Kriteria pengujian: terima jika nilai pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Testlevel of significant Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lampiran 30 UJI HOMOGENITAS DATA AWAL KONTEN SHAPE AND SPACE Hipotesis: kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant Hasil output uji homogenitas: Test of Homogeneity of Variances VAR00001 Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.376 1 54 .129 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen. Lampiran 31 UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA AWAL KONTEN SHAPE AND SPACE Hipotesis: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama Kriteria Pengujian: Terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples Test Level of Significant 0,05 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper VAR00001 Equal variances assumed 2.376 .129 1.652 54 .104 5.71026 3.45644 -1.21948 12.63999 Equal variances not assumed 1.673 53.953 .100 5.71026 3.41307 -1.13267 12.55318 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama. Lampiran 32 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN KONTEN SHAPE AND SPACE No Kode Siswa Nilai Pretest Posttest 1 E-01 36 70 2 E-02 38 73 3 E-03 30 68 4 E-04 26 83 5 E-05 39 70 6 E-06 28 83 7 E-07 42 78 8 E-08 22 75 9 E-09 25 83 10 E-10 56 80 11 E-11 30 83 12 E-12 45 75 13 E-13 34 73 14 E-14 27 83 15 E-15 20 65 16 E-16 23 75 17 E-17 28 78 18 E-18 10 68 19 E-19 16 78 20 E-20 10 75 21 E-21 34 70 22 E-22 54 88 23 E-23 52 90 24 E-24 21 70 25 E-25 33 73 26 E-26 28 80 27 E-27 28 75 28 E-28 20 80 29 E-29 23 78 30 E-30 20 78 Rata-rata 29,93 76,6 Lampiran 33 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL KONTEN SHAPE AND SPACE No Kode Siswa Nilai Pretest Posttest 1 K-01 25 68 2 K-02 20 65 3 K-03 25 68 4 K-04 20 70 5 K-05 29 68 6 K-06 29 63 7 K-07 15 60 8 K-08 20 48 9 K-09 45 73 10 K-10 22 68 11 K-11 20 70 12 K-12 17 75 13 K-13 39 70 14 K-14 54 90 15 K-15 23 75 16 K-16 19 53 17 K-17 19 60 18 K-18 39 70 19 K-19 52 75 20 K-20 25 68 21 K-21 30 80 22 K-22 23 73 23 K-23 34 70 24 K-24 25 80 25 K-25 54 83 26 K-26 25 68 Rata-rata 28.76923 69.65385 Lampiran 34 DAFTAR SUBJEK PENELITIAN No Nama Kode Kelompok 1 2 3 4 5 6 Risma Nahva Firdausy Iin Setyaningsih I Nyoman Karma D N W Linda Setyawan Regis Erlang Pramudya Rico Jafar Saputra SE-22 SE-10 SE-09 SE-12 SE-19 SE-20 Atas Atas Tengah Tengah Bawah Bawah Lampiran 35 UJI NORMALITAS DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh dari uji normalitas pada SPSS 16.0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00001 N 56 Normal Parameters a Mean 29.3929 Std. Deviation 11.50127 Most Extreme Differences Absolute .158 Positive .158 Negative -.094 Kolmogorov-Smirnov Z 1.179 Asymp. Sig. 2-tailed .124 a. Test distribution is Normal. Hipotesis Kriteria pengujian: terima jika nilai pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Testlevel of significant Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lampiran 36 UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE Hipotesis: kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant Hasil output uji homogenitas: Test of Homogeneity of Variances VAR00001 Levene Statistic df1 df2 Sig. .003 1 54 .959 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen. Lampiran 37 UJI KESAMAAN RATA-RATA DATA PRETEST KONTEN SHAPE AND SPACE Hipotesis: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama ada perbedaan rata-rata nilai pretest kedua kelompok sama Kriteria Pengujian: Terima jika Sig pada kolom t-test for Equality of Means pada tabel Independent Samples Test Level of Significant 0,05 Hasil Output Uji Kesamaan Rata-Rata Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper VAR00001 Equal variances assumed .003 .959 .375 54 .709 1.16410 3.10608 -5.06322 7.39142 Equal variances not assumed .375 53.016 .709 1.16410 3.10390 -5.06148 7.38969 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua sampel mempunyai rata-rata yang sama. Lampiran 38 UJI HOMOGENITAS DATA POSTTEST KONTEN SHAPE AND SPACE Hipotesis: kedua varians data sama atau homogen kedua varians data tidak sama atau tidak homogen Kriteria Pengujian: Terima jika nilai Sig pada tabel Test of Homogenity of Varianceslevel of significant Hasil output uji homogenitas: Test of Homogeneity of Variances VAR00001 Levene Statistic df1 df2 Sig. .735 1 54 .395 Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh sehingga diterima. Artinya kedua varians sama atau homogen. Lampiran 39 UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KONTEN SHAPE AND SPACE Uji normalitas data pretest konten shape and space diuji dengan uji Kolmogorov Smirnov, perhitungan menggunakan SPSS 16.0. berikut ini adalah keluaran yang diperoleh dari uji normalitas pada SPSS 16.0 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00001 N 56 Normal Parameters a Mean 73.3750 Std. Deviation 8.16770 Most Extreme Differences Absolute .130 Positive .089 Negative -.130 Kolmogorov-Smirnov Z .975 Asymp. Sig. 2-tailed .298 a. Test distribution is Normal. Hipotesis Kriteria pengujian: terima jika nilai pada tabel One-Sample Kolmogrov-Smirnov Testlevel of significant Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan menggunakan software SPSS 16.0 diperoleh nilai Sig dari kedua kelas, yakni . Jelas , sehingga diterima, artinya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lampiran 40 UJI HIPOTESIS 1 Uji Ketuntasan Rata-Rata Klasikal Kelas Eksperimen Berdasarkan KKM Hipotesis: proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah belum mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu proporsi siswa yang tuntas belajar dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan yang diinginkan yaitu Kriteria Pengujian: Tolak jika dengan Rumus yang digunakan adalah ssebagai berikut: √ Perhitungan: √ Diperoleh . Harga dengan peluang . Karena maka ditolak. Artinya sebanyak lebih dari dari keseluruhan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah telah mencapai ketuntasan pada kemampuan literasi matematika konten shape and space. Lampiran 41 UJI HIPOTESIS II Uji Perbedaan Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space Hipotesis: rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen atau sama dengan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol rata-rata kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Kriteria pengujiannya terima H jika dengan taraf signifikan . Perhitungan: ∑ ∑ ∑ ∑ √ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ √ Perhitungan dengan menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan didapat jelas bahwa sehingga ditolak dan diterima, yang berarti rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih dari rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan pembelajaran ekspositori. Lampiran 42 UJI HIPOTESIS III 1. Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space 1.1 Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kemampuan Literasi Matematika Kelas Eksperimen a. Hipotesis: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kurang dari atau samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa b. Pengujian Hipotesis ̅ √ dengan ∑ ∑ ∑ Keterangan: ̅ rata-rata selisih posttest dan pretest tiap siswa di kelas : simpangan baku; : banyaknya siswa c. Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan dan peluang d. Penentuan Untuk peluang diperoleh e. Perhitungan No Kode Siswa Nilai Bi Pretest Posttest 1 E-01 36 70 34 2 E-02 38 73 35 3 E-03 30 68 38 4 E-04 26 83 57 5 E-05 39 70 31 6 E-06 28 83 55 7 E-07 42 78 36 8 E-08 22 75 53 9 E-09 25 83 58 10 E-10 56 80 24 11 E-11 30 83 53 12 E-12 45 75 30 13 E-13 34 73 39 14 E-14 27 83 56 15 E-15 20 65 45 16 E-16 23 75 52 17 E-17 28 78 50 18 E-18 10 68 58 19 E-19 16 78 62 20 E-20 10 75 65 21 E-21 34 70 36 22 E-22 54 88 34 23 E-23 52 90 38 24 E-24 21 70 49 25 E-25 33 73 40 26 E-26 28 80 52 27 E-27 28 75 47 28 E-28 20 80 60 29 E-29 23 78 55 30 E-30 20 78 58 Jumlah 898 2298 1400 rata-rata 29.93333 76.6 46.66667 varians 124.092 simpangan baku 11.13966 ̅ √ √ f. Hasil Dari perhitungan dapat dilihat bahwa sedangkan . Jadi diperoleh , oleh karena itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest kemampuan literasi matematika peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari rata-rata nilai pretest. 1.2 Uji Beda Rata-Rata Kemampuan Literasi Matematika Pretest dan Posttest Konten Shape and Space Kelas Kontrol a. Hipotesis: rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa kurang dari atau samadengan pre-test kemampuan literasi matematika siswa rata-rata post-test kemampuan literasi matematika siswa lebih dari pre-test kemampuan literasi matematika siswa b. Pengujian Hipotesis ̅ √ dengan ∑ ∑ ∑ Keterangan: ̅ rata-rata selisih posttest dan pretest tiap siswa di kelas : simpangan baku; : banyaknya siswa c. Kriteria pengujiannya ditolak jika dengan dan peluang d. Penentuan Untuk peluang diperoleh e. Perhitungan No Kode Siswa Nilai Bi Pretest Posttest 1 K-01 25 68 43 2 K-02 20 65 45 3 K-03 25 68 43 4 K-04 20 70 50 5 K-05 29 68 39 6 K-06 29 63 34 7 K-07 15 60 45 8 K-08 20 48 28 9 K-09 45 73 28 10 K-10 22 68 46 11 K-11 20 70 50 12 K-12 17 75 58 13 K-13 39 70 31 14 K-14 54 90 36 15 K-15 23 75 52 16 K-16 19 53 34 17 K-17 19 60 41 18 K-18 39 70 31 19 K-19 52 75 23 20 K-20 25 68 43 21 K-21 30 80 50 22 K-22 23 73 50 23 K-23 34 70 36 24 K-24 25 80 55 25 K-25 54 83 29 26 K-26 25 68 43 jumlah 748 1811 1063 rata-rata 28.76923 69.65385 40.88462 varians 86.42615 simpangan baku 9.296567 ̅ √ √ f. Hasil Dari perhitungan dapat dilihat bahwa sedangkan . Jadi diperoleh , oleh karena itu ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata posttest kemampuan literasi matematika peserta didik kelas kontrol lebih baik dari rata-rata nilai pretest. 1.3 Uji Beda Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Literasi Matematika Konten Shape and Space rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol; rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa pada kelas eksperimen lebih dari rata-rata peningkatan kemampuan literasi matematika siswa kelas kontrol Kriteria pengujiannya terima H jika dengan taraf signifikan . Perhitungan: ∑ ∑ ∑ ∑ √ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ √ Perhitungan dengan menggunakan interpolasi adalah sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan diperoleh . Jelas terlihat sehingga diterima, yang berarti peningkatan rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan model PBL pendekatan RME berbantuan kartu masalah lebih baik daripada peningkatan rata-rata hasil belajar literasi matematika konten shape and space dengan pembelajaran ekspositori. 2. Kriteria Gain Ternormalisasi Konten Shape and Space 2.1 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Konten Shape and Space Secara Klasikal a. Rumus yang digunakan b. Kriteria Gain Ternormalisasi Interval Gain Tinggi Sedang Rendah c. Perhitungan Gain Ternormalisasi Gain Sedang Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut menunjukkan bahwa . Jadi, terdapat peningkatan dan peningkatan termasuk dalam kriteria sedang. Artinya kemampuan literasi matematika konten shape and space kelas eksperimen meningkat dengan kriteria sedang. Hal ini berarti terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika konten shape and space. 2.2 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen Konten Shape and Space Secara Individual Kode Siswa Nilai Gain Kesimpulan Pretest Posttest E-01 36 70 0.53125 Sedang E-02 38 73 0.56452 Sedang E-03 30 68 0.54286 Sedang E-04 26 83 0.77027 Tinggi E-05 39 70 0.5082 Sedang E-06 28 83 0.76389 Tinggi E-07 42 78 0.62069 Sedang E-08 22 75 0.67949 Sedang E-09 25 83 0.77333 Tinggi E-10 56 80 0.54545 Sedang E-11 30 83 0.75714 Tinggi E-12 45 75 0.54545 Sedang E-13 34 73 0.59091 Sedang E-14 27 83 0.76712 Tinggi E-15 20 65 0.5625 Sedang E-16 23 75 0.67532 Sedang E-17 28 78 0.69444 Sedang E-18 10 68 0.64444 Sedang E-19 16 78 0.7381 Tinggi E-20 10 75 0.72222 Tinggi E-21 34 70 0.54545 Sedang E-22 54 88 0.73913 Tinggi E-23 52 90 0.79167 Tinggi E-24 21 70 0.62025 Sedang E-25 33 73 0.59701 Sedang E-26 28 80 0.72222 Tinggi E-27 28 75 0.65278 Sedang E-28 20 80 0.75 Tinggi E-29 23 78 0.71429 Tinggi E-30 20 78 0.725 Tinggi Kriteria Jumalah Siswa Persentase Rendah Sedang Tinggi Diperoleh bahwa siswa dalam kategori rendah, siswa dalam kategori sedang, dan dalam kategori tinggi. 2.3 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Konten Shape and Space Secara Klasikal a. Rumus yang digunakan b. Kriteria Gain Ternormalisasi Interval Gain Tinggi Sedang Rendah c. Perhitungan Gain Ternormalisasi Gain Sedang Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal tersebut menunjukkan bahwa . Jadi, terdapat peningkatan dan peningkatan termasuk dalam kriteria sedang. Artinya kemampuan literasi matematika konten shape and space kelas kontrol meningkat dengan kriteria sedang. Hal ini berarti terdapat peningkatan kemampuan literasi matematika konten shape and space. 2.4 Kriteria Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol Konten Shape and Space Secara Individual Kode Siswa Nilai Gain Kesimpulan Pretest Posttest K-01 25 68 0.573333 Sedang K-02 20 65 0.5625 Sedang K-03 25 68 0.573333 Sedang K-04 20 70 0.625 Sedang K-05 29 68 0.549296 Sedang K-06 29 63 0.478873 Sedang K-07 15 60 0.529412 Sedang K-08 20 48 0.35 Sedang K-09 45 73 0.509091 Sedang K-10 22 68 0.589744 Sedang K-11 20 70 0.625 Sedang K-12 17 75 0.698795 Sedang K-13 39 70 0.508197 Sedang K-14 54 90 0.782609 Tinggi K-15 23 75 0.675325 Sedang K-16 19 53 0.419753 Sedang K-17 19 60 0.506173 Sedang K-18 39 70 0.508197 Sedang K-19 52 75 0.479167 Sedang K-20 25 68 0.573333 Sedang K-21 30 80 0.714286 Tinggi K-22 23 73 0.649351 Sedang K-23 34 70 0.545455 Sedang K-24 25 80 0.733333 Tinggi K-25 54 83 0.630435 Sedang K-26 25 68 0.573333 Sedang Kriteria Jumalah Siswa Persentase Rendah Sedang Tinggi Diperoleh bahwa siswa dalam kategori rendah, siswa dalam kategori sedang, dan dalam kategori tinggi. Lampiran 43 Perangkat Pembelajaran PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran: Matematika Satuan Pendidikan: SMPMTs KelasSemester: VIIII Nama Pengajar: Erniza Prasetyo Rini KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP 334 SILABUS PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester : VII2 Mata Pelajaran : Matematika Standar Kompetensi : 5. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen 335 Keliling dan luas persegi panjang, persegi, serta jajargenjang Kegiatan Pendahuluan 1. Presensi kehadiran siswa 2. Mengingatkan sifat-sifat dan contoh Prisma dan Limas dalam kehidupan sehari-hari Kegiatan Inti Sesuai pendekatan RME berbantuan kartu masalah 1. Membentuk kelompok 2. Menanyakan contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk persegi panjang, pesegi, dan jajargenjang

3. Mengajukan masalaha

kontekstual dalam kehidupan sehari-hari

4. Memberikan lembar diskusi

siswa yang berisi masalah yang berangkat dari kehidupan sehari-hari kepada setiap kelompok

5. Setiap kelompok

mendapatkan suatu lembar diskusi siswa yang akan memandu siswa dalam berdiskusi. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di lembar diskusi siswa dan alat peraga, siswa diarahkan untuk menemukan 1. Memecahkan masalah serupa PISA yang berkaitan dengan keliling persegi panjang, persegi, serta jajargenjang 2. Memecahkan masalah serupa PISA yang berkaitan dengan luas persegi panjang, persegi, serta jajargenjang Tes Uraian 1. Pada sebuah persegi panjang memiliki panjang sama dengan dua kali lebarnya. Jika luasnya , tentukan: a. Panjang dan lebar persegi panjang tersebut b. Keliling persegi panjang tersebut 2. Diketahui keliling persegi sama dengan 2 kali keliling persegi panjang. Jika persegi panjang memiliki panjang dan lebar , maka hitunglah: a. Keliling persegi tersebut b. Luas persegi tersebut 3. Hitunglah luas jajargenjang berikut ini 6x40„ Buku Paket BSE „„Matematika Konsep dan Aplikasi“ 10 cm 5cm A B C D 33 6 konsep rumus keliling dan luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang 6. Selama diskusi, siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan atau masalah yang diajukan dalam kartu masalah

7. Guru berkeliling untuk

membantu kelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan lembar diskusi siswa sehingga terbangun pengajaran secara interaktif. Kegiatan Penutup 1. Merangkum apa yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung

2. Melakukan refleksi

pembelajaran dan memberikan tugas rumah 337 338 SILABUS PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri KelasSemester : VII2 Mata Pelajaran : Matematika Standar Kompetensi : 5. Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar : Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk Contoh Instrumen 339 Keliling dan luas persegi panjang, persegi, serta jajargenjang Kegiatan Pendahuluan Preparation 1. Presensi kehadiran siswa 2. Mengingatkan sifat- sifat dan contoh persegi panjang, persegi, dan jajargenjang dalam kehidupan sehari-hari Kegiatan Inti Presentation  Menjelaskan dengan serangkaian pertanyaan untuk membimbing siswa menemukan konsep keliling dan luas persegi panjang, persegi, serta jajargejang.. Correlation  Mengaitkan konsep yang baru ditemukan siswa dengan pengalaman siswa sebagai suatu contoh masalah  Memberikan suatu contoh soal dan menjelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya Generalization  Memberikan serangkaian pertanyaan untuk  Memecahkan masalah serupa PISA yang berkaitan dengan keliling persegi panjang, persegi, serta jajargenjang  Memecahkan masalah serupa PISA yang berkaitan dengan luas persegi panjang, persegi, dan jajargenjang Tes Uraian 1. Pada sebuah persegi panjang memiliki panjang sama dengan dua kali lebarnya. Jika luasnya , tentukan: c. Panjang dan lebar persegi panjang tersebut d. Keliling persegi panjang tersebut 2. Diketahui keliling persegi sama dengan 2 kali keliling persegi panjang. Jika persegi panjang memiliki panjang dan lebar , maka hitunglah: c. Keliling persegi tersebut d. Luas persegi tersebut 3. Hitunglah luas jajargenjang berikut ini 6x40„ Buku Paket BSE „„Matematika Konsep dan Aplikasi“ 10 cm 5cm A B C D 340 menyimpulkan mengenai materi keliling dan luas persegi panjang, persegi, serta jajargenjang Application  Memberikan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu Kegiatan Penutup  Merangkum apa yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung  Memberikan tugas rumah 341 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS EKSPERIMEN Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Mata Pelajaran : Matematika KelasSemester : VII2 Materi Pokok : Segiempat Pertemuan ke- : 1 Alokasi Waktu : I. STANDAR KOMPETENSI Memahami konsep segiempat serta menentukan ukurannya. II. KOMPETENSI DASAR Menghitung keliling dan luas daerah segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. III. INDIKATOR 1. Peserta didik dapat menentukan rumus keliling dan luas persegi panjang, 2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah terkait keliling dan luas persegi panjang. IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model PBL dengan pendekatan RME berbatuan Kartu Masalah, diharapkan peserta didik dapat: 1. Menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang. 2. Menyelesaikan permasalahan terkait keliling dan luas persegi panjang. V. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Model Pembelajaran : PBL dengan pendekatan RME berbantuan kartu Masalah. Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. VI. MATERI PEMBELAJARAN Materi yang akan diajarkan adalah keliling dan luas persegi panjang. terlampir VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Alokasi Waktu Langkah-Langkah Pembelajaran Kata Kunci Pertemuan 1 10 menit Pendahuluan a. Guru memberikan contoh yang baik kepada siswa dengan disiplin memasuki ruang kelas tepat waktu. b. Sebelum memulai pembelajaran, ketua kelas 50 menit memimpin doa agar pembelajaran berjalan lancar dan bermanfaat. c. Guru mengecek kehadiran siswa. d. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis siswa. e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pembelajaran kali ini akan menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS dengan bantuan alat peraga dan akan diadakan kuis. f. Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa kegunaan mempelajari keliling dan luas benda- benda di sekitar yang berbentuk persegi panjang serta dapat berguna untuk prasyarat menentukan luas bangun ruang yang memiliki alas persegi panjang. g. Guru melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab tentang satuan panjang, satuan luas, dan unsur-unsur dalam persegi panjang. PBL 1: Orientasi siswa pada masalah h. Guru mengajukan masalah realistik kepada siswa tentang satuan panjang, satuan luas, dan unsur- unsur persegi panjang, yaitu meminta siswa untuk menyelesaikan masalah realistik yang sudah disediakan dalam kartu masalah. i. Guru menfasilitasi siswa untuk mengamati benda- benda yang berbentuk persegi panjang. Kegiatan Inti PBL 2: Mengorganisasi siswa dalam masalah a. Guru mendorong kontribusi siswa dengan membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4 atau 5 siswa. b. Guru membagikan LKS yang telah disediakan untuk dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. PBL 3: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok c. Guru memfasilitasi siswa melakukan penyelidikan, bertanya, dan menalar untuk menemukan rumus keliling dan luas persegi panjang. d. Guru berkeliling kelas memantau proses diskusi dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. e. Setelah selesai diskusi dalam kelompok, guru meminta dua kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas menggunakan kontribusi siswa PBL 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya f. Siswa mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. g. Guru membagikan reward bagi kelompok yang telah memaparkan hasil diskusinya di depan Phenomenological exploration Mengamati Students contribution Guieded reinvention. Bertanya, menalar 20 menit kelas. PBL 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah h. Guru menfasilitasi peserta didik untuk menganalisis dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran tentang keliling dan luas persegi panjang. Kegiatan Penutup a. Siswa mengerjakan soal kuis tentang persegi panjang. b. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran. c. Guru memberikan tugas rumah berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi persegi panjang. d. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya, yaitu keliling dan luas persegi. e. Menutup pembelajaran dengan berdoa bersama. Communication Reasoning and argument VIII. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. BSE Matematika Kelas VII 2. LKS 3. Alat peraga persegi panjang 4. Papan tulis dan spidol IX. PENILAIAN Kemampuan Literasi Matematika Siswa a. Teknik Penilaian : tes tertulis b. Bentuk Instrumen : uraian Kisi-kisi soal kuis materi persegi panjang Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Selogiri Jumlah Soal : 2 Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 15 menit KelasSemester : VII2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Bentuk Soal Nomor Soal Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar dan menggunakannya untuk menentukan keliling dan luas Segitiga dan segiempat Siswa dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan menghitung luas dan keliling persegi panjang Uraian 1 1. Danang akan membuat kotak dengan alas berbentuk persegi panjang. Dia menyediakan dua potong kawat yang digunakan untuk membuat kerangka alas kotak dengan panjang masing-masing dan . Berapa luas minimal kertas yang dibutuhkan untuk menutupi alas kotak?

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII

11 101 392

Keefektivan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Menulis Matematik pada Materi Pokok Fungsi Kelas VIII Semester I MTs Negeri

0 11 140

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION (RME) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 4 85

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Tutor Teman Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP

0 2 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Tutor Teman Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP

0 1 13

EFEKTIVITAS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN Efektivitas Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Dalam Peningkatan Kemandirian Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika (PTK Pembelajaran

0 2 17

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) Peningkatan Kemandirian Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Bagi Siswa SMP N 3 Polanharjo Tahun 2012

0 1 17

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP Lisna Nurani *) Abstrak - REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP (lisna)

0 0 12