Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen

Dari 2 subjek kelompok rendah yang teridentifikasi memiliki kemampuan literasi matematika ketika dikonfirmasi melalui wawancara beberapa subjek menunjukkan kekurangan pada beberapa kemampuan literasi matematika. Subjek SE-19 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematic tool, using symbolic. Subjek SE-20 belum menunjukkan kemampuan reasoning and argument, using mathematic tool, using symbolic. Berdasarkan hasil tes dan wawancara diketahui jika pemahaman masing- masing subjek terkait kemampuan pada literasi matematika dipengaruhi oleh kelompok kecerdasan, pembelajaran yang dilakukan di kelas, serta kesiapan subjek saat pelaksanaan kegiatan post-test.

4.2.2.2 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Beorientasi PISA

Berdasarkan analisis hasil tes 6 subjek dari kelas eksperimen mengenai kesulitan dan kesalahan masing-masing subjek dalam mengerjakan soal serupa PISA berdasarkan proses matematisasi dan analisis Newaman dari ketiga kelompok subjek. Pada konten shape and space dari 2 siswa yang tergolong kelompok atas diketahui bahwa subjek SE-22 tidak mengalami kesulitan dalam proses literasi matematika dan tidak melakukan kesalahan saat mengerjakan soal walaupun pada hasil tes belum menunjukkan kemampuan using symbolic dan using mathematics tool. Sedangkan pada subjek SE-10 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-10 mengalami kesalahan saat process skil dan encoding hal ini disebabkan karena SE-10 kurang memahami informasi yang ada pada soal meskipun SE-10 sudah dapat mengubah kalimat sehari-hari ke dalam masalah matematika tetapi SE-10 masih mengalami kebingungan dalam mengolah informasi yang ada untuk mendapatkan jawaban yang benar. Dari 2 subjek yang tergolong kelompok tengah diketahui bahwa subjek SE-09 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-09 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini disebabkan karena SE-09 kurang memahami konsep rumus luas persegi yang digunakan untuk mencari panjang sisi persegi. Subjek SE-12 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-12 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding hal ini dikarenakan SE-12 kurang memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-12 melakukan kesalahan saat prosess perhitungan dengan menggunakan rumus luas persegi panjang untuk mencari lebar persegi panjang. Dari 2 subjek yang tergolong kelompok rendah diketahui bahwa subjek SE-19 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-19 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan SE-19 kurang memahami konsep rumus luas persegi untuk mencari sisi persegi dan kekurangn waktu pengerjaan. Sedangkan subjek SE-20 mengalami kesulitan dalam proses employing dan interpreting sehingga SE-20 mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding dikarenakan SE-20 kurang memahami informasi yang ada pada soal sehingga SE-20 melakukan kesalahan saat proses perhitungan meskipun dia dapat menuliskan masalah nyata ke dalam masalah matematika dan menyusun strategi yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang ada pada soal. Berdasarkan hasil tes dan wawancara teridentifikasi bahwa siswa paling banyak mengalami kesulitan pada soal bertipe PISA mulai level 3 dalam proses employing mulai dari kelompok sedang dan rendah. Sedangkan kelompok kelas atas mulai mengalami kesulitan pada level 4 dalam proses employing. Proses employing adalah proses inti di mana terlaksana proses merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menentukan solusi matematika, menerapkan fakta, aturan logaritma, grafik, dan mengkronstruksi sera mengekstraksi informasi matematika. Kesulitan siswa dalam proses employing ini menyebabkan siswa banyak mengalami kesalahan pada saat process skill dan encoding. Menurut Depdiknas 2011, proporsi skor sub-sub komponen pada 3 proses yang diuji dalam studi PISA, proses employing memiliki skor tertinggi yaitu . Sedangkan proses formulating dan interpreting masing masing hanya . Sehingga proses employing adalah proses yang paling penting dalam penilaian studi PISA. Subjek hanya dapat menerapkan salah satu indikator dalam proses employing sehingga belum menunjukkan kemampuan proses employing dengan maksimal. Sedangkan pada proses literasi matematika formulating dan interpreting sudah dapat diterapkan dengan baik. Walaupun ada beberapa subjek belum menerapkan indikator pada proses formulating dan interpreting dengan keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis kesulitan dan kesalahan dalam tes dan wawancara diperoleh kesimpulan bahwa kesulitan dan kesalahan yang dialami

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PBL DENGAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII

11 101 392

Keefektivan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Menulis Matematik pada Materi Pokok Fungsi Kelas VIII Semester I MTs Negeri

0 11 140

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION (RME) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 4 85

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Tutor Teman Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP

0 2 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBASIS Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Berbasis Tutor Teman Sebaya Bagi Siswa Kelas VII A SMP

0 1 13

EFEKTIVITAS PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PEMAHAMAN Efektivitas Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Dalam Peningkatan Kemandirian Dan Pemahaman Konsep Belajar Matematika (PTK Pembelajaran

0 2 17

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) Peningkatan Kemandirian Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Realistic Mathematics Education (RME) Bagi Siswa SMP N 3 Polanharjo Tahun 2012

0 1 17

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8

REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP Lisna Nurani *) Abstrak - REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP (lisna)

0 0 12